8 - Gagal Total

Kayana tiba di kampus pagi-pagi, niatnya ingin mengangsur skripsi yang sekarang tinggal dua bab lagi. 

Begitu sampai di perpustakaan Kayana langsung disambut oleh pak satpam yang baru saja datang dengan segelas kopi di tangan dan beberapa staf perpustakaan yang sedang merapikan rak-rak buku.

Hidungnya kembang kempis, merasa bangga karena telah berhasil membuat pencapaian pertama nya selama empat tahun berkuliah disini. Kalau hari biasa mah, boro-boro datang pagi, masuk kelas saja selalu last minute. 

Setelah mengelilingi perpustakaan dan mengambil beberapa buku sebagai referensi. Matanya langsung tertuju pada meja di sudut perpustakaan yang masih kosong. Perfect spot!

Alasannya sederhana. Karena dia mahasiswa tingkat akhir dan termasuk dalam kloter akhir yang sampai saat ini masih belum juga wisuda, dia jadi males ketemu orang banyak. Apalagi sampai berpapasan dengan teman sejawatnya yang lalu lalang sibuk mengurus ijazah. Rasanya nyesek gitu lho!

Untungnya meja di perpustakaan ini memiliki sekat-sekat yang cukup tinggi dan semoga saja cukup efektif untuk menutupi wajahnya dari khalayak ramai. Meskipun dia nggak tenar-tenar amat, setidaknya segelintir orang dikampus ini masih mengenali Kayana.  

"Kay..." 

Kayana melirik ke meja sebelahnya. Oh my god!

He is Bagaskara. Cowok paling tampan di Universitas Pelita, setelah Adrian tamat tentunya.

"Oh...hai Bagas." Kayana tersenyum manis, sebenarnya dia bukan tipe orang yang suka beramah tamah. Tapi demi Bagaskara dia rela tidak menjadi diri sendiri.

Pria tersebut tampak menenteng beberapa buku di tangannya.

"Boleh duduk disini?" tanya Bagas meminta izin.

"Oh, boleh kok...bangku nya juga banyak yang masih kosong." sahut Kayana, senang.

Kalau begini dia jadi tidak yakin bisa mengerjakan skripsi dengan serius jika semesta mengirimkan pemanja mata berupa Bagaskara. Ganteng banget woy!

Siapa sih yang nggak kesengsem ngeliat ini cowok? Sudah humoris, ganteng,ramah,baik. Sayangnya nggak bisa dimilikin, jadinya bikin susah perasaan orang!

Saking ganteng nya Bagaskara, sekali lihat juga bakalan keluar kata "wah" gitu! Vibes-nya ala-ala mas jogja dengan perawakan tinggi serta kulit sawo matang. Padahal cuma pakai kemeja biasa dan celana jeans saja tapi kadar gantengnya luar biasa, bisa dibilang ini cowok blasteran surga atau bahkan mungkin saja keturunan langsung dari nabi Yusuf, cakepnya nggak ketulungan. 

Kayana takut nggak bisa mengalihkan pandangan. Batinnya meragu, haruskan dia pindah meja? Tapi dia takut rugi, hoki yang cuma sekali seumur hidup masa dilepaskan begitu saja.

"Ngangsur skripsi ya?" Tanya Bagas humble.

"Iyaa nih hehe..lo sendiri gas?" Kayana menanya balik.

"Sama nih hahah..masih struggle buat revisi bab akhir, rencananya dua minggu lagi sidang. Kalau nggak sibuk, dateng yah." Bagas tersenyum manis menampilkan kedua lesung pipinya. 

Aseem aseem! Dibilang juga apa,hobinya nyusahin perasaan orang!

"Mau?" Bagas menyodorkan sebungkus snack ke arah Kayana.

'Maunya disuapin elo gas!' Jerit Kayana dalam hati, perkara ditawari snack saja dia sudah sampai membayangkan nanti kalau nikah mau pakai adat minang atau jawa.

Meskipun ganteng pake banget, Bagas bukan tipe cowok playboy yang hobi gonta ganti pacar. Setaunya, selama kuliah mantan pacar Bagas cuma satu. Andira, adik tingkat nya, tapi nggak heran sih. Mantan pacarnya pun blasteran surga, mungil-mungil imut minta di uyel, kalau dia jadi Bagas juga bakalan pilih untuk mengencani Andira ketimbang dirinya.

Nggak sampai disitu, ini cowok juga anak tunggal kaya raya. Ayahnya merupakan pejabat BUMN tambang dan Ibunya dokter spesialis mata. Sudah background keluarga nya baik, attitude nya juga sopan. Siapa yang nggak suka sama Bagas? He is everyone's favorite.

"Supaya sopan aja lho ini." Kayana tertawa kecil kemudian mengambil snack dari Bagas. Saat melihat bungkusnya,dahi Kayana berkerut melihat tulisan dibungkusan snack itu yang berbahasa asing.

"Gas..ini halal kan?" tanya Kayana lugu. Masalahnya dia orang nya gampang percayaan, apalagi kalau yang ngasih seganteng Bagas. Disodori racun pun, mungkin bakalan dia telan juga.

"Oh...halal kok. Itu snack vegan, dibawa bokap oleh-oleh dari Thailand." Bagas tertawa ringan saat mendengar ucapan polos Kayana.

"Oh...iya ya...Thanks ya." 

Bagas mengangguk sopan, kemudian fokus pada laptopnya dan Kayana pun juga.

Tiga puluh menit kemudian Bagas undur diri, kata nya ada janji temu dengan dosen pembimbing.

Alhasil Kayana sendirian sekarang disudut ruangan ini. Sunyi, sepi, jomblo plus merana!

Saking pagi nya dia datang, ini perpustakaan betulan kosong melompong. Dia sampai berasa menyewa satu perpustakaan, saking nggak ada siapa-siapa nya disini.

Memang ya mahasiswa zaman sekarang, apa-apa ebook, apa apa di google. Seharusnya referensi diperpustakaan ini cukup sebagai bahan belajar, tapi pada dasarnya generasi millenials doyan yang simpel-simpel. Selagi bisa searching dari hp, why not?

***

Kayana nyaris menangis saking mumetnya, saking nggak sanggupnya mengerjakan skripsi ini lagi.

Baru setengah jalan mengangsur skripsinya, tiba-tiba saja Adrian menelfon nya. Menyuruh Kayana mengganti beberapa variabel dalam penelitiannya. Kayana jadi keki plus mencak-mencak, seharusnya pria tersebut legowo saja dengan apapun keputusan dosen penguji saat sidang sempro nya kemarin. Apalagi notabene, Adrian ini dosen pengganti, harusnya memudahkan Kayana bukan malah sebaliknya.

Kayana mengetik dengan penuh rasa kesal, tuts nya sampai berbunyi-bunyi tapi dia tidak peduli. Hatinya didominasi oleh rasa dongkol yang tertuju pada sang Dosen.

'Dasar manusia rese!' Kayana menyumpahi didalam hati.

Setelah menambahkan beberapa variabel yang Adrian minta, Kayana mengistirahatkan matanya sejenak. Matanya sepet tiga jam cuma dipakai buat melihat layar monitor doang plus melihat notifikasi pesan dari sang Dosen yang kali ini nyinyir nya minta ampun.

Kalau sekiranya memang banyak yang perlu disampaikan kenapa nggak langsung disampaikan sekaligus. Baru diketik satu paragraf, diperbaiki lagi, di ketik satu paragraf lalu ada perbaikan lagi. Capek dia lama-lama!

Tak lama kemudian terdengar suara bisik-bisik di sebelahnya. Dugaan nya cuma dua kalau nggak ngegibah ya pastinya ngumbar aib orang. Kayana cuma geleng-geleng, kasian sama orang yang kali ini jadi objek pergosipan orang-orang disebelahnya.

Tapi lama kelamaan nama Adrian disebut-sebut, Kayana yang sedang sensitif mendengar namanya jadi waspada. Kalau dalam urusan menjelek-jelekkan sang dosen, dia jadi tergoda untuk join sekaligus melepas uneg-unegnya. 

Kayana pun mengintip ke meja disebelahnya,ternyata sekitar setengah lusin junior nya sedang asik ngerumpi dan saling merapat, seolah sedang berbagi informasi mahapenting.

Kali ini nama Adrian semakin lugas disebut-sebut, Kayana auto ngakak. Itu orang memang pantes jadi objek pergosipan, ah haruskah Kayana nimbrung secara terang-terangan? sebenarnya dia nggak begitu doyan gosip. Tapi untuk yang satu ini entah mengapa dia langsung tertarik.

"Adaa...di Instagram pak Adrian,cek gih..." 

Kayana jadi ikutan kepo karena makin lama obrolan disebelahnya semakin memanas, beberapa kali terucap kata pacar dari mulut mereka. Wah, curang banget nggak sih itu orang? anak orang dibuat susah, sendirinya malah asyik umbar kemesraaan di sosmed. 

Kayana pun merogoh sakunya, ikut penasaran dengan wanita kurang beruntung yang kali ini menjadi pujaan hati sang dosen. Sontak mata Kayana langsung terbelalak saat melihat postingan story dari instagram Adrian.

What the fvck?

Ada sekitar tiga story yang membuat gambar nasi goreng yang dia berikan kemarin dari tiga angle yang berbeda dan semuanya dibubuhi caption yang bisa bikin siapapun salah paham. 

'Made with love'

'Nasi goreng special from someone special.'

'Thanks ya, nasi gorengnya enak kok'

Ini orang ponselnya dibajak ya?

Kenapa pakai acara dipost segala sih? Kalau mau posting ya boleh aja sebenarnya, tapi nggak usah pake emot love juga. Kan kesannya Adrian dapat nasi goreng tersebut dari seseorang yang special, padahal hubungan mereka nggak ada spesial-spesialnya. Jangan kan pacaran, akrab juga enggak!

Untung instagramnya nggak sampai di tag, kalau ditag mampus aja udah jadi bahan ceng-cengan temen-temennya. Dibully karena orang-orang taunya mereka musuhan, kalau kelihatan akrab sama musuh sendiri agak gimana gitu. Kesannya kayak munafik banget.

Aih, kalau begini Kayana jadi menyesal karena ikut semangat menggibahi Adrian tadi. Kalau tau ada sangkut pautnya dengan dia, Kayana bakalan lebih waspada.Kalau perlu dia tutup mata tutup telinga sekalian. Bahaya!

Ibarat pepatah, dinding pun bisa berbicara!

"Gilaa gue patah hati banget. Pak Adrian taken woy!!!" ujar salah seorang dari mereka dengan heboh. 

Dan disebelahnya ada Wanda, junior yang pernah satu organisasi dengan Kayana. Wajah mereka semua tampak tertekuk. Eh, jangan bilang ini satu geng doyan nya om-om semua? Parah banget.

"Cuma emot love doang kali dek,belum berarti pacaran." Kayana ikut menimbrung. Berusaha memberikan afirmasi positif, supaya mereka nggak salah sangka. 

"Eh..kak Kay. Gamungkin banget kak huhu, emot love nya sampai tiga. Pasti dapetnya dari pacar!" 

"Bisa jadi dari ibunya." timpal Kayana sok- positive thinking.

"Gamungkin kak, gue kenal sama ortunya. Pak Adrian tetangga gue kak, gamungkin mereka punya waktu untuk main sosmed kak. Fix sih kali ini pasti dari pacarnya." sahut Wanda dengan nada yakin.

Kalau saja objek pergosipan kali ini nggak ada sangkut pautnya dengan dirinya, mungkin Kayana berani mengonfrontasi dan menyadarkan adik-adik gemes yang sudah tercuci otaknya ini.  

'Dek, Adrian itu ganteng doang. Sifatnya nauzubillah!' pengen bilang gitu, suer!

"Padahal gue berusaha mati-matian masuk jurusan ini demi Pak Adrian kak. Kalau sampai doi sudah punya pacar,gatau tujuan hidup gue apa lagi kak." ucap Wanda hiperbola. 

What, segitunya?

Nggak salah lagi, perempuan dihadapannya ini pasti termasuk fans fanatik Adrian garis keras. Jangan sampai mereka tahu kalau Kayana yang jadi objek pertama pergosipan!

"Memang ortunya Pak Adrian kerja apa sih dek?" Tanya Kayana, kepo.

"Yaampun..selama ini lo gatau Pak Adrian an3ak siapa kak?" Wanda tampak shock, Kayana pun menggeleng polos.

Dan sekitar setengah lusin perempuan dihadapannya ikut shock,seolah nggak menyangka Kayana se ansos itu sampai-sampai nggak tahu asal muasal pak dosen idaman mereka.

"Bokapnya Rudy Pramudya kak, pengusaha furniture sukses, lo pasti tau Angkasa Furniture kan kak? Yang cabangnya ada dimana-mana. Itu punya bokapnya pak Adrian, dan beliau juga pernah masuk majalah forbes beberapa kali,karena produknya laku keras sampai dipasarkan keluar negri. Ibunya designer terkenal Adriane Atmaja,butiknya sudah dimana-mana juga dan BA nya artis terkenal semua kak. Kakaknya Ralina Pramudya, presenter kondang yang sering muncul di tv, pasti lo kenal juga." terang wanda menjelaskan panjang lebar.

Sekarang semuanya jadi make sense, pantas saja selama ini Adrian terkesan tidak takut apa-apa. Bahkan saat pria tersebut menjadi ketua panitia, mendadak perizinan acara yang biasanya selalu dipersulit jadi lancar-lancar saja. Dana cepat cair, bahkan untuk mendapatkan sponsorship yang berjuta-juta nggak terkesan sulit saat ada campur tangan Adrian didalamnya.

Ini orang background nya terlalu bagus, terlalu sempurna, terlalu nggak ada celah. Kayana tertunduk lesu, menyadari lawannya jauh berada di atasnya. Beda level, beda kedudukan,plus beda kasta. Kalau dirunutkan dia ini cuma golongan biasa yang kalau dapet kupon kurban ya cuma dua, sedangkan Adrian peserta kurban yang bisa dapat daging kurban seabrek-abreknya!

Selama ini dia nggak curiga, karena pada dasarnya orang-orang dikampus ini memang orang berada. Tapi dia nggak menyangka kalau ternyata Adrian se-kaya itu!

Mendadak dia jadi puyeng dan nggak bersemangat, keinginan nya untuk menjelekkan Adrian hilang begitu saja.

"Kalau lo jadi menantu keluarga Pramudya, nggak perlu pusing lagi perihal duit kak. Sampai tujuh turunan hartanya juga nggak bakalan habis-habis." timpal Keisya,juniornya. 

Kayana sudah kehabisan tenaga menanggapi ucapan dari para juniornya,kepalanya mendadak pusing karena baru mengetahui fakta ini.

"Tapi gue salut deh sama pak Adrian. Walaupun latar belakang keluarganya oke, tapi doi gapernah mau memanfaatkan previllege nya. Buktinya sekarang ngajar dikampus, walaupun gajinya juga ga kecil, tapi kalau doi mau hidup gampang, tinggal masuk perusahaan bokapnya,beres deh." ujar wanda super valid.

Kayana merasa semangat nya tiba-tiba luruh, pantas saja pertanyaan Adrian begitu merambat saat dia memberi nasi goreng tadi. Jangan-jangan ini cowok nggak doyan homemade? sukanya makanan resto bintang lima. Dibandingkan resto bintang lima, masakannya tadi  kualitas kaki lima.

Kayana mendadak galau, takut sogokannya nggak mempan dan kehidupan perkuliahannya jadi begini melulu. Nggak ada perubahan.

Kalau begitu,usaha nya selama ini bisa dibilang gagal total dong!

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

halunya kayana ... 😄

2023-09-09

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

7turunan
7tanjakan
7 tikungan
7belokan
7..............
🤭🤭🤭🤭🤭🤔🤔

2023-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 1 - Berjumpa (Lagi)
3 2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4 3 - ini Beneran kan?
5 4 - Ajang uji kesabaran
6 5 - Midnight bersama pak Dosen
7 6 - Rempongnya Bu Ratna
8 7 - Terancam Gagal
9 8 - Gagal Total
10 9 - Cemburunya Pak Dosen
11 10 - Malu tapi Mau
12 11 - Kencan Buta
13 12 - Kencan Buta (2)
14 13 - Kencan Buta (3)
15 14 - Malu-malu kucing
16 15 - Serangan Mendadak
17 16 - Gencatan Senjata
18 17 - Kita kapan resepsinya?
19 18 - Tanpa aba-aba
20 19 - Jadi?Kita Gimana?
21 20 - Jadi, kita pacaran?
22 21 - Tolongin saya,ya?
23 22 - Pepet Terus!
24 23 - Panas/Dingin?
25 24 - Kamu Baper Sama Saya?
26 25 - Berantem?
27 26 - Yakin, nggak baper?
28 27 - Luluh?
29 Wara-Wiri (1)
30 Wara-Wiri (2)
31 Wara-Wiri (3)
32 28 - First Date (1)
33 29 - First Date (2)
34 30 - First Date (3)
35 31 - First Date (Fin)
36 32 - Nyaris
37 33 - Ketahuan
38 34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39 35 - Abangku Galak!
40 36 - Godaan Berat!
41 37 - Waduh!
42 38 - Gawat!
43 39 - Perkara diajak Nikah
44 40 - Gara-gara Asam Lambung
45 41 - Bucinnya Pak Dosen
46 42 - Video Call
47 43 - Abang Siaga
48 44 - Bagas,si Sadboy
49 45 - Cemburu Tanda Cinta
50 46 - Mana mungkin nggak sayang?
51 47 - Mantan yang tak diundang
52 48 - Azab Nyosor Duluan!
53 49 - Serba Salah
54 50 - Wisata Masa Lalu
55 51 - Tertangkap Basah
56 52 - Pasrah?
57 53 - Setengah Jalan
58 54 - Gara-gara Seblak
59 55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60 56 - Terciduk
61 57 - Terancam Gagal Lamaran
62 58 - Karma dibayar kontan
63 59 - OTW ijab kabul!
64 60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65 Extrapart (1)
66 Extrapart (2)
67 Extrapart (3)
68 Extrapart (4)
69 Extrapart (5)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prologue
2
1 - Berjumpa (Lagi)
3
2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4
3 - ini Beneran kan?
5
4 - Ajang uji kesabaran
6
5 - Midnight bersama pak Dosen
7
6 - Rempongnya Bu Ratna
8
7 - Terancam Gagal
9
8 - Gagal Total
10
9 - Cemburunya Pak Dosen
11
10 - Malu tapi Mau
12
11 - Kencan Buta
13
12 - Kencan Buta (2)
14
13 - Kencan Buta (3)
15
14 - Malu-malu kucing
16
15 - Serangan Mendadak
17
16 - Gencatan Senjata
18
17 - Kita kapan resepsinya?
19
18 - Tanpa aba-aba
20
19 - Jadi?Kita Gimana?
21
20 - Jadi, kita pacaran?
22
21 - Tolongin saya,ya?
23
22 - Pepet Terus!
24
23 - Panas/Dingin?
25
24 - Kamu Baper Sama Saya?
26
25 - Berantem?
27
26 - Yakin, nggak baper?
28
27 - Luluh?
29
Wara-Wiri (1)
30
Wara-Wiri (2)
31
Wara-Wiri (3)
32
28 - First Date (1)
33
29 - First Date (2)
34
30 - First Date (3)
35
31 - First Date (Fin)
36
32 - Nyaris
37
33 - Ketahuan
38
34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39
35 - Abangku Galak!
40
36 - Godaan Berat!
41
37 - Waduh!
42
38 - Gawat!
43
39 - Perkara diajak Nikah
44
40 - Gara-gara Asam Lambung
45
41 - Bucinnya Pak Dosen
46
42 - Video Call
47
43 - Abang Siaga
48
44 - Bagas,si Sadboy
49
45 - Cemburu Tanda Cinta
50
46 - Mana mungkin nggak sayang?
51
47 - Mantan yang tak diundang
52
48 - Azab Nyosor Duluan!
53
49 - Serba Salah
54
50 - Wisata Masa Lalu
55
51 - Tertangkap Basah
56
52 - Pasrah?
57
53 - Setengah Jalan
58
54 - Gara-gara Seblak
59
55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60
56 - Terciduk
61
57 - Terancam Gagal Lamaran
62
58 - Karma dibayar kontan
63
59 - OTW ijab kabul!
64
60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65
Extrapart (1)
66
Extrapart (2)
67
Extrapart (3)
68
Extrapart (4)
69
Extrapart (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!