18 - Tanpa aba-aba

"Pak, saya pamit dulu ya. Saya belum ngucapin selamat sama yang punya acara hehe." 

Kayana terkekeh canggung, dari tadi otak kancilnya sibuk menyusun ratusan skenario untuk kabur dari Adrian. Tapi nggak enak karena sang dosen terus saja menyodori berbagai macam cemilan yang sulit dia tolak. Selain lemah terhadap pria tampan,dia juga lemah terhadap makanan!

"Makanan kamu masih banyak, nggak dihabisin?" Tanya Adrian bingung saat menatap piring Kayana yang masih penuh dengan berbagai macam lauk pauk.

"Udah kenyang banget loh pak,dari tadi saya nyemil mulu. Kayaknya saya bisa mual kalau dipaksa terus."  

Kayana buru-buru merapikan barangnya di atas meja. "Saya duluan ya, pak."

Adrian menahan lengan Kayana sebelum wanita itu sempat kabur. "Tunggu sebentar,saya juga ikut." 

Adrian ikut-ikutan menyudahi makanan nya dan mengambil ponsel nya yang tergeletak diatas meja. 

"Eh, gapapa kok saya sendiri aja pak. Gaperlu ditemani kok." tolak Kayana halus. Nggak bisa membayangkan betapa awkwardnya berlama-lama dengan Adrian.

Dia masih belum sempat menyapa saudara nya yang lain,bisa-bisa dia menjadi bahan gosip para saudara jauhnya kalau sampai nggak mengikuti tradisi.

"Saya bareng kamu saja, saya temenin biar kamu nya nggak kelihatan jomblo-jomblo amat." Ujar Adrian datar dan mengekori Kayana menuju area pelaminan.

"Terus,bapak sendiri nggak kelhatan jomblo?" Ucap Kayana ketus.

"Makanya kamu temenin saya, biar saya nggak kelihatan jomblo." sahut Adrian santai sambil memasukkan tangannya kedalam saku.

What?-

Sejanak Kayana terpesona dengan penampilan Adrian hari ini. Setelan batik mahal dan celana bahan,oh iya jangan lupakan jam tangan mahal yang harganya melebihi cicilan rumah itu terpasang sempurna di pergelangan tangannya. 

"Saya males kalau harus ngantri dari belakang lagi. Kamu keluarga mempelai kan?bisa lewat jalur VIP." 

Tuh kan, dia bilang juga apa, sama Adrian itu gaboleh lempeng-lempeng amat!

"Okedeh pak." ucap Kayana menghela nafasnya pasrah.

"Kaki kamu nggak sakit?" tanya Adrian saat melihat Kayana berulang kali mengganti topangan kakinya dan kelihatan tidak nyaman.

"Pakai sepatu hak 20 senti itu lagi, kaki kamu pasti ga nyaman." ujar Adrian mengomentari.

Kayana melirik kaki nya yang kelihatan memerah. "Gapapa kok pak, udah biasa." 

Tiba-tiba dari arah berlawanan ada anak kecil yang sedang berlarian, Adrian refleks merangkul bahu Kayana saat wanita tersebut tampak oleng karena menghindari anak kecil tadi.

"Sini deket saya aja." bisik Adrian. 

Seketika tengkuk Kayana langsung meremang. Plis jarak mereka deket banget, Kayana mulai deg-degan lagi. Gejala hipertensinya kambuh lagi.

"Mau pakai sendal?" Tawar Adrian saat Kayana semakin terlihat tidak nyaman.

"Loh memang nya bapak punya sendal perempuan?" Tanya Kayana sambil menatap curiga,hatinya mendadak receh. Merasakan perasaan yang seharusnya tidak dia rasakan, dia merasa sedikit cemburu.

"Ada sih dimobil, sendalnya Ralina,as always dia selalu nitip barang dimobil saya. Mungkin ga begitu cocok sama dress kamu,setidaknya less harm buat kaki kamu dan bakalan lebih nyaman juga. Antriannya masih panjang kan?pasti ga nyaman kalau kamu tetep pakai itu." ucap Adrian prihatin sambil menatap tumit kaki Kayana yang tampak memerah.

Kayana menggaruk belakang leher nya canggung,ingin menolak tapi memang benar bahwa kakinya sudah pegal level tak hingga "Hmm..boleh deh pak. Maaf ya ngerepotin hehe." ujar Kayana tak enak.

Beberapa menit kemudian Adrian kembali dengan membawa sepasang sendal wanita,sesampainya dihadapan Kayana dia langsung berjongkok dan dengan hati-hati memasangkan sendal tersebut dikaki Kayana.

"Maaf ya." ucap Adrian sopan,dan mengangkat sedikit gaun Kayana yang panjang nya semata kaki,untuk memasangkan sendal tersebut.

"Eh..gak usah pak. Saya aja,saya bisa kok." cegah Kayana cepat.

Dia merasa tidak enak sekaligus canggung luar biasa karena adegan ini sangat persis seperti novel-novel romantis yang pernah Kayana baca,dimana pemeran pria akan berlutut dan memasangkan sepatu kepada wanita nya setelah mereka berkencan seharian.

Bedanya jika pada novel romantis adegan ini memiliki latar belakang taman bunga ataupun gemerlap lampu kota, kondisi saat ini malah berlatarkan musik kondangan yang membahana serta tawa menggelegar para ibu-ibu disebelah nya,nggak romantis sama sekali!

"Done." Ucap Adrian seraya tersenyum puas saat sendal tersebut telah terpasang sempurna di kaki Kayana

"Gimana udah nyaman?" Tanya Adrian.

"Udah nyaman kok pak hehe." jawab Kayana seraya menolehkan pandangannya kearah lain,dia sedikit tersipu dengan perlakuan manis Adrian barusan,tentu saja. Kayana itu wanita!wajar jika lemah terhadap hal-hal seperti ini.

"Kamu kenapa muka nya merah banget gitu? Demam?" Adrian menatap Kayana dengan pandangan khawatir.

Kayana memegang tengkuknya sambil menyengir "Engga kok pak,blush on saya aja ketebalan hehe."

Setelah beberapa menit menunggu,akhirnya mereka sampai juga dipelaminan. Kayana langsung memeluk heboh Vera yang tampak cantik dalam balutan gaun pernikahannya.

"Yaampun selamat mbak,cantik amat weh,kayak beda orang!mua by siapa dulu nih recommended banget." ucap Kayana senang sambil cipika-cipiki setelah berhasil menembus antrian ke pelaminan yang panjangnya sudah melebih-lebihi antrian sembako.

"Iyee..iye by elo, puas?" Balas Vera judes.

"Cakep hehe,doain semoga cepet kawinnya nular ke gue ya." ucap Kayana

"Tapi gila banget sih lo mbak!cepet banget kawin woy,gue bakalan jadi korban bulan-bulanan tante Ririn nih,sialan lo mbak." sungut Kayana sambil manggut-manggut.

"Hehehe...yang sabar ya cantik.Jackpot banget kan gue,sudah dapet suami tajir,ganteng banget lagi mirip oppa korea,paket komplit." ucap Vera semringah sambil menatap suaminya dengan tatapan penuh cinta.

"Iyyuh...jangan mesra-mesra an didepan jomblo,dosa lo bedua!" Sembur Kayana marah, tak tahan dengan pemandangan lovey dovey dihadapannya.

"Makanya,cepetan nyusul!" Respon Vera sambil tertawa manis bak gulali,duh memang ya penganten baru,aura nya beda gituloh,terlalu berbunga-bunga.

"Lo kira nyari calon suami semudah nyari bahan gosip dipagi hari mbak." sahut Kayana memelas.

"Download tinder gih." ujar Vera usil,Kayana pun hanya menatap sebal ke arah Vera.

"Gue enggak se desperate itu ya,masih muda masih kepengen leha-leha gue." ucap Kayana ketus.

'Siapa' Vera mengode melalui tatapan matanya kearah Adrian yang berdiri disamping Kayana.

'Orang sinting' bisik Kayana sambil memiringkan telunjuknya didahi saat Adrian sedang asyik berbincang dengan Rio,suami Vera.

'Hah' respon Vera bingung,Kayana pun hanya menggeleng ke arah Vera,memberi tau bahwa sulit untuk bergosip ria tepat disamping orangnya. Gosip itu harus dilakukan secara rahasia, kalau terbuka namanya musyawarah dong!

"Ini Adrian by,junior aku dikampus yang satu klub golf bareng aku.Dosen lo ya Kay?" Tanya Rio pada Kayana.

"Iya mas hehe,kebetulan."

"Gue dosen pembimbing skripsinya." sahut Adrian kalem.

Rio terbelalak kaget dan meninju pelan bahu Adrian "What?Really? Lo gak mempersulit adik ipar gue kan bro?"

"Tanya langsung ke orang nya saja,gue mempersulit dia apa engga." ujar Adrian santai seraya mengangkat bahunya.

Rio mengalihkan pandangannya ke arah Kayana,menunggu jawaban dari wanita tersebut.

'Cepu ga ya' batin Kayana dalam hati,namun dia ragu. Rasanya sangat ingin mengompori, tapi Kayana ingat perlakuan baik Adrian padanya akhir-akhir ini,sehingga Kayana hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Rio.

Dia tidak ingin memuji,tapi juga tidak ingin mencela Adrian. Jadi lebih baik dia diam saja,biar saja Rio menyimpulkan sendiri.

Adrian kembali berbincang ringan dengan Rio mengenai anggota klub golf mereka yang mulai tidak aktif akhir-akhir ini.

"Heh, lo isi amplop gue tebel kan?" Tanya Vera sambil mencolek lengan Kayana.

"Tebel kok mbak,gue isi ceban, sisanya gue sumpelin lembar revisian gue biar kelihatan tebal hahah!" Canda Kayana sambil terbahak.

"Anjrit,mending lo gausah kasih sekalian." sahut Vera sebal.

"Hushh,tanggal tua gausah banyak minta" ujar Kayana menggurui.

"Kalau pengen dapet laki tajir kaya gue,kudu dermawan Kay. Apalagi ngisi amplop orang kawinan, harus dilebihin. Biar cepat nular!" balas Vera ikut-ikutan menggurui.

"Plis,mahasiswa tingkat akhir macam gue bakalan kere as always keleus!"

"Okedeh,selamat ya bro" pamit Adrian usai berbincang ringan dengan Rio.

"Ssst..udah jangan ngerumpi terus." bisik Adrian disebelahnya.

Kayana mendesah. "Siapa juga yang ngerumpi, saya dari tadi nungguin bapak. Lamaaa..!"

Adrian cuma tertawa melihat muka sebal Kayana.

Vera serta suami nya saling kode. Menyadari bahwa mereka berdua saling demen, tapi sama-sama malu mengakui.

"Cepet nyusul ya guys." celetuk Vera jenaka.

"Mbak-" sahut Kayana merengut.

"Eh sudah ya...Antriannya udah makin panjang,ntar makin lama kelarnya. Gue pen cepet-cepet honeymoon, abisin aja ya semua prasmanan gue,sabi dah free buat lo." potong Vera cepat karena tak enak dengan teman-teman nya yang lain ingin bergantian untuk berfoto.

"Malah kalau dikenakan tarif,lo sakit jiwa mbak." cibir Kayana lalu lanjut berjalan ke arah orang tua mempelai.

"Cantik banget Kay." puji Rini -adik Ibunya Kayana-

"Duh,Makasih banyak tante,tante juga makin awet muda loh tan!" Ucap Kayana sambil tersenyum manis.

Rini mengalihkan pandangannya ke arah Adrian yang berdiri disebelah Kayana "Pacar kamu Kay?" Tanya Rini sambil berbisik pelan,bagus! Tante nya ini memang dabest, ia tahu situasi dan kondisi nya kurang tepat untuk Kayana sehingga ia memelankan suaranya.

"Heheh..bukan tan, temen." sanggah Kayana.

"What? Kenapa ga pacaran? Ganteng loh!" Respon tante nya heboh,persis seperti ibu nya. Mereka sekeluarga paling nggak bisa lihat yang bening dikit, langsung heboh sendiri.

"Tante bilangin ke mama kamu deh ya,biar dia nyomblangin kalian berdua." ujar tantenya sambil mengeluarkan ponsel,bersiap-siap untuk mengabari ibu Kayana.

"Jangan tan! Plis banget,jangan.Mama udah kenal kok sama Adrian,malah dia ngebet banget buat jadiin Adrian menantu, nanti makin riweh kalau dia tahu aku bareng Adrian kesini." bujuk Kayana sambil memelas.

Melihat ekspresi Kayana yang memelas seperti itu,mau tidak mau Rini pun menyetujui "Oke sip,rahasia nya aman qaqa." kekeh tantenya sambil mengacungkan jempol kearah Kayana.

"Thank you tan!" balas Kayana sambil tersenyum.

Setelah usai memberi selamat pada orang tua mempelai,mereka pun kembali ke tempat duduk semula.

"Alhamdulilah,akhirnya selesai juga!" pekik Kayana senang setelah kaki nya tersiksa berdiri hampir satu jam saat mengantri untuk bersalaman dengan mempelai.

"Ntar kalau saya nikah,kayaknya di KUA saja deh pak. Cape banget kalau acaranya gede-gedean gini. Tamunya rame banget,kayak konser dangdut!" keluh Kayana sambil memijit pergelangan kakinya yang pegal.

"Kenapa cuma di KUA?memang nya kamu ga kepengen nikahnya pakai baju-baju yang bagus.Biasanya cewek suka begituan kan?" Tanya Adrian.

"Hmm...kepengen sih, tapi ngeliat nikahan nya ribet begini. Kalaupun pesta,saya ga pengen tamunya lebih dari 100 orang." respon Kayana.

"Kenapa?"

"I want it to be more private,menurut saya mau acaranya meriah ataupun mewah ga begitu penting,saya lebih prefer ke value yang saya dapetin setelah menikah. Toh,yang menjalani saya,yang penting saya tetap bahagia." lanjut Kayana lagi dan Adrian menatap Kayana serius saat wanita tersebut menjelaskan, membuat Kayana canggung sendiri.

"Ehm..Kalau bapak,semisalnya nikah lebih prefer kemana pak?" Kayana ganti bertanya dan berusaha memecah suasana canggung diantara mereka.

"Hmm...kalau saya sukanya pernikahan yang cenderung modern tapi tetap mempertahankan nilai tradisi,untuk adatnya saya kepengen minang campur jawa." jawab Adrian lugas.

"Loh,adat minang jawa?kenapa gak adat jawa saja?bukannya bapak orang jawa?" Tanya Kayana bingung.

"Iya saya orang jawa,tapi kamu orang minang kan?" Ujar Adrian jenaka seraya mengerlingkan sebelah matanya.

Hah?Maksudnya?!

***

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

wkwkwk... kode keras

2023-09-09

0

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

ish nga usah kasi kode2an lgi pak dosen, so kay nya ngak pernh peka itu.

2023-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 1 - Berjumpa (Lagi)
3 2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4 3 - ini Beneran kan?
5 4 - Ajang uji kesabaran
6 5 - Midnight bersama pak Dosen
7 6 - Rempongnya Bu Ratna
8 7 - Terancam Gagal
9 8 - Gagal Total
10 9 - Cemburunya Pak Dosen
11 10 - Malu tapi Mau
12 11 - Kencan Buta
13 12 - Kencan Buta (2)
14 13 - Kencan Buta (3)
15 14 - Malu-malu kucing
16 15 - Serangan Mendadak
17 16 - Gencatan Senjata
18 17 - Kita kapan resepsinya?
19 18 - Tanpa aba-aba
20 19 - Jadi?Kita Gimana?
21 20 - Jadi, kita pacaran?
22 21 - Tolongin saya,ya?
23 22 - Pepet Terus!
24 23 - Panas/Dingin?
25 24 - Kamu Baper Sama Saya?
26 25 - Berantem?
27 26 - Yakin, nggak baper?
28 27 - Luluh?
29 Wara-Wiri (1)
30 Wara-Wiri (2)
31 Wara-Wiri (3)
32 28 - First Date (1)
33 29 - First Date (2)
34 30 - First Date (3)
35 31 - First Date (Fin)
36 32 - Nyaris
37 33 - Ketahuan
38 34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39 35 - Abangku Galak!
40 36 - Godaan Berat!
41 37 - Waduh!
42 38 - Gawat!
43 39 - Perkara diajak Nikah
44 40 - Gara-gara Asam Lambung
45 41 - Bucinnya Pak Dosen
46 42 - Video Call
47 43 - Abang Siaga
48 44 - Bagas,si Sadboy
49 45 - Cemburu Tanda Cinta
50 46 - Mana mungkin nggak sayang?
51 47 - Mantan yang tak diundang
52 48 - Azab Nyosor Duluan!
53 49 - Serba Salah
54 50 - Wisata Masa Lalu
55 51 - Tertangkap Basah
56 52 - Pasrah?
57 53 - Setengah Jalan
58 54 - Gara-gara Seblak
59 55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60 56 - Terciduk
61 57 - Terancam Gagal Lamaran
62 58 - Karma dibayar kontan
63 59 - OTW ijab kabul!
64 60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65 Extrapart (1)
66 Extrapart (2)
67 Extrapart (3)
68 Extrapart (4)
69 Extrapart (5)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prologue
2
1 - Berjumpa (Lagi)
3
2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4
3 - ini Beneran kan?
5
4 - Ajang uji kesabaran
6
5 - Midnight bersama pak Dosen
7
6 - Rempongnya Bu Ratna
8
7 - Terancam Gagal
9
8 - Gagal Total
10
9 - Cemburunya Pak Dosen
11
10 - Malu tapi Mau
12
11 - Kencan Buta
13
12 - Kencan Buta (2)
14
13 - Kencan Buta (3)
15
14 - Malu-malu kucing
16
15 - Serangan Mendadak
17
16 - Gencatan Senjata
18
17 - Kita kapan resepsinya?
19
18 - Tanpa aba-aba
20
19 - Jadi?Kita Gimana?
21
20 - Jadi, kita pacaran?
22
21 - Tolongin saya,ya?
23
22 - Pepet Terus!
24
23 - Panas/Dingin?
25
24 - Kamu Baper Sama Saya?
26
25 - Berantem?
27
26 - Yakin, nggak baper?
28
27 - Luluh?
29
Wara-Wiri (1)
30
Wara-Wiri (2)
31
Wara-Wiri (3)
32
28 - First Date (1)
33
29 - First Date (2)
34
30 - First Date (3)
35
31 - First Date (Fin)
36
32 - Nyaris
37
33 - Ketahuan
38
34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39
35 - Abangku Galak!
40
36 - Godaan Berat!
41
37 - Waduh!
42
38 - Gawat!
43
39 - Perkara diajak Nikah
44
40 - Gara-gara Asam Lambung
45
41 - Bucinnya Pak Dosen
46
42 - Video Call
47
43 - Abang Siaga
48
44 - Bagas,si Sadboy
49
45 - Cemburu Tanda Cinta
50
46 - Mana mungkin nggak sayang?
51
47 - Mantan yang tak diundang
52
48 - Azab Nyosor Duluan!
53
49 - Serba Salah
54
50 - Wisata Masa Lalu
55
51 - Tertangkap Basah
56
52 - Pasrah?
57
53 - Setengah Jalan
58
54 - Gara-gara Seblak
59
55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60
56 - Terciduk
61
57 - Terancam Gagal Lamaran
62
58 - Karma dibayar kontan
63
59 - OTW ijab kabul!
64
60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65
Extrapart (1)
66
Extrapart (2)
67
Extrapart (3)
68
Extrapart (4)
69
Extrapart (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!