7 - Terancam Gagal

Kayana menutup laptopnya. Badannya pegal semua, seriusan deh ya. Ngerjain skripsi ini berasa kerja rodi dari petang hingga pagi tapi nggak digaji. Nyesek-nyesek gimana gitu.

Padahal kalau ditilik ulang, kerjaan nya seharian ini cuma mengotak-atik laptop, memperbaiki letak titik dan koma. Karena pada dasarnya dia tipe orang yang nggak sabaran, alhasil skripsinya lebih banyak yang typo dari pada yang bener. 

Beberapi hari yang lalu Adrian sampai geleng-geleng kepala sewaktu membaca draft skripsi nya, karena sudah tabiat nya dosen cuma membaca inti-intinya saja sewaktu pria tersebut membaca draftnya dengan lebih teliti, kurang lebih ada sekitar 78 coretan yang terdapat pada draft skripsi nya.

Mulai dari typo yang bertebaran, letak titik dan koma yang tidak sesuai kaidah penulisan, sampai jumlah kalimat per-paragraf pun dikomentari oleh pria tersebut. Mboh loh ya, kenapa nggak sekalian dia disuruh bikin proposal dari awal?

"Kecewa gue sama lo kay.." celetuk Lisa sambil menepuk bahunya dari belakang.

Refleks Kayana terlonjak, kaget abis! Suer!

Rasa-rasanya Kayana ingin marah dan mengamuk tapi nggak jadi soalnya hari ini dia pakai foundation mahal, takut make upnya jadi crack semua.

"Anjrit...bisa ga sih lo sekali aja gausah ngagetin gue!" Sembur Kayana marah sambil mengelus dada nya pelan.

"Halah..lebay amat. Makanya jangan suka bengong. Gue panggil biasa aja,udah kaget! Nenek gue yang udah berumur aja ga kagetan kayak elo!"

Kayana cuma diam, takut obrolan ini semakin merusak mood nya.

"Lo..pacaran ya sama Adrian?" Tuduh Lisa sambil menatap Kayana curiga.

"Eh...sembarangan banget itu kesimpulan. Rasa sebel gue ke dia aja bahkan belum ilang setengah nya." elak Kayana.

"Terus kenapa muka lo berbunga-bunga gitu,terakhir kali gue liat muka lo yang kayak gitu pas kesensem sama ketampanan nya Adrian!" tuduh Lisa tajam,sambil menatap curiga.

Sableng ini cewek, muka begini dibilang berbunga-bunga. Terus kalau dia senyum seharian apa dong? Cinta mati gitu?

"Beneran,gue ga pacaran!" Bantah Kayana sekali lagi.

"Terus kenapa makin kesini lo makin sering diruangannya pak Adrian?! Katanya musuhan, tapi tiap hari nongki di ruangan dosen. Ngapain lagi kalau bukan lo ada apa-apa sama doi." mata Lisa tampak menyipit curiga.

"Gue bantuin meriksa tugas keleus,lo anaknya suudzonan banget." elak Kayana

"Gue jadi curiga nih, lo jelek-jelekin gue ke doi. Biasanya nilai gue selalu C sama dia, tapi kali ini bener-bener D. Jelek banget anjir!"Lisa tampak misuh-misuh, sampai menggebrak meja.

"Kesannya gue ga nyerap ilmu apapun dikelas dia. Sebel nih gue sama dosen lu, lagaknya udah kayak orang paling jenius sedunia. Namanya juga prespektif, masa mau disamain semua! Wajar dong kalau masing-masing orang itu beda pandangan!" Ujar Lisa berapi-rapi sambil mengepalkan tangannya.

"Heh, pinter! Mana ada jurusan saintek pake prespektif-prespektif an,kita anak ilmiah. Goblok." omel Kayana.

Yang namanya saintek itu nggak semuanya bisa learning by doing. Setidaknya harus ada dasar, berdasarkan literatur yang terpercaya. Apalagi mereka jurusan kesehatan. Emang bisa nanganin pasien pake prespektif-prespektifan doang, makin kacau yang ada!

"Ya..setidaknya hargai usaha gue dong. Meskipun cuma nyorat-nyoret kertas ujian, masa auto D. Ngulang nih gua, au ah.. bete gue sama dosen lo!" ujar Lisa, mencak-mencak tak karuan.

"Dosen elo juga kali njrit!" balas Kayana sewot.

"Lo bantu temen dong Kay. Hibur doi kek atau apa, kaku banget itu orang kayak kanebo kering. Kan lo sering tuh ketemu dia, kasih surprise kado kek atau ditreat pake homemade catering. Kecewa gue sama lo!Ga setia kawan banget."

"Itu tugas pacarnya keleus! Kenapa di disposisi ke gue, enak aja! Skripsi gue aja belom kelar,males banget pake acara entertain dia,kebanyakan jobdesk dong gue." balas Kayana sambil memutar bola matanya malas.

"Pinter dikit dong Kay, gini deh sekarang analogi nya. Kalau lo entertain dia atau treat him better dan ga ngelawan mulu, manatau acc lo dipermudah setelah itu. Gamungkin doi tega mempersulit skripsi lo, kalau tiap hari elo baik-baikin dia, tapi jangan sampe ngejablay juga ya. Asyem banget kalau iya gue punya temen macam elo! Hobi nyuri-nyuri kesempatan." ujar Lisa menggurui sekaligus menaruh curiga.

"Lah..Iya juga ya."

Kayana baru menyadari kebodohannya. Kenapa dia tidak memanfaatkan momentum ini sedari dulu, Kayana baru sadar Adrian ini paling sering ngajak makan bareng.  

Apa-apa ujung-ujung nya ngajak makan, ya Kayana demen juga sih soalnya dibayarin jadi sekaligus bisa menghemat uang jajan. 

Kalau selalu diajakin makan, berarti kesukaan pria tersebut apa? Ya makanan dong! Wah, tumben otak temennya jalan. 

"Tumben otak lo dimake buat mikir Lis, salut gue."

"Gue udah dari dulu pinternya,lo aja yang ga sadar." balas Lisa judes.

***

Pagi-pagi sekali Kayana sudah sibuk menyiapkan bekal untuk Adrian, dalam upaya nya untuk meng-entertain - menyuap pria tersebut dia rela bangun pagi-pagi buta. Hal yang sangat amat jarang terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia. Buset emang ini orang, apakah impact nya memang sebesar itu dalam kehidupan Kayana? 

Semoga saja pria ini bakalan luluh, kalau sampai nggak luluh. Hari-hari nya bakalan jadi carut marut tiap bertemu itu orang, sudah dibaik-baikin malah ngelunjak dan jahatin orang lain. 

Setelah menonton tutorial memasak di internet semalaman suntuk, Kayana merasa pemahamannya secara teoritis mengenai masak memasak sudah diangka 101%. Kalau tiba-tiba ada kuis dadakan mengenai bumbu dapur dari Ibunya,Kayana pede akan menjawab semua pertanyaannya dengan benar.

Setelah memilah-milah menu yang akan dimasak, pilihan Kayana jatuh pada nasi goreng. Bukan tanpa alasan,nasi goreng adalah masakan yang paling simple dan minim budget alias murmer-murah meriah,kalau butuh budget mahal, mending Kayana sendiri dong yang makan,ngapain kasih Adrian?rugi banget!

Setelah memotong sayur-sayuran dan menyiapkan topping lainnya seperti ayam suwir, sosis, bakso dan nugget. Kayana memulai kegiatan memasaknya dengan hikmat,sambil menonton tutorialnya dari internet. Untungnya dia ini fast learner jadi tetap pede,walaupun ini kali pertama Kayana memasak nasi goreng dijamin rasanya nggak bakalan kalah sama estoran Michellin Star. 

"Harum banget pagi-pagi. Apa gerangan anak gadis pemalas tiba-tiba masak?" tanya ibu Kayana yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya.

"Hehe..berhemat mams. Kalau jajan diluar mulu kan juga ga sehat." 

"Halah bohong banget, itu gofood kamu barusan nyampe." cibir ibunya. Emang ya yang namanya ibu-ibu itu paling sulit dibantah, sekalinya didebat konsekuensinya masuk neraka. Serem juga. 

"Hayo..buat siapa itu nasi gorengnya?" tanya ibunya menggoda sekaligus kepo.

"Nggak buat siapa-siapa, buat dimakan aja kok." terang Kayana seperempat bohong.  Takut di ceng-cengin apalagi ibunya doyan gibahin anak sendiri, bisa-bisa sekomplek tau. 

"Iya..mama tau, buat dimakan siapa?" tanya ibunya, masih kepo.

"Yaampun, di masak buat aku doang loh mah. Buat bekal ke kampus, biar hemat plus sehat. Indonesia terancam resesi, masa aku nya tetep gofood tiap hari." terang Kayana sok meyakinkan.

Ibunya menatap Kayana dengan tatapan tak percaya. 

"Cobain deh mah..enak loh! Rasanya mirip-mirip nasi goreng dari chinese food restaurant gasi? Padahal baru pertama kali bikin, Kayaknya aku berbakat jadi chef deh." lanjut Kayana,berusaha mengalihkan kecurigaan ibunya.  

"Ah masa si? Lebay kamu." Ibunya mengambil sendok lalu mencicipi nasi goreng buatan Kayana.

"Loh beneran enak ya,kok bisa?" Ibunya menatap takjub, soalnya Kayana menyentuh kompor itu bisa dihitung jari, dan paling banter cuma buat mie instan di kala hujan. Membantu ibunya memasak aja nggak pernah mau.

"Oh jelas dong!" sahut Kayana bangga dengan hidung kembang kempis.

Setidaknya dengan verifikasi dari ibu Ratna, Kayana dapat meyakini makanan nya ini lezat dan layak konsumsi. Kan nggak lucu kalau pak Dosen sampai keracunan cuma karena makan nasi goreng buatannya. Yang ada bukan skripsinya lancar, tapi kuliahnya dibuat kelar sekalian alias DO.

"Bagus..bagus, kamu mulai diet ya?sayur nya banyak banget udah kayak capcay." tanya ibunya jenaka.

"Mahh...jangan ganggu aku dulu ya,okay". protes Kayana. Namun bukan Ibu Ratna namanya kalau belum mengganggu Kayana.

"Ehh..eh itu ada kecoa terbang" ujar ibunya heboh sambil menunjuk ke arah kaki Kayana,refleks Kayana pun beteriak dan lari terbirit-birit,ia sangat amat membenci kecoa,dan ibunya selalu memanfaatkan kelemahannya itu!

"Tapi BOONG" ibunya tertawa puas dan ngacir ke ruang tamu sambil membawa toples cemilan.

"Mahh...." ucap Kayana mencak-mencak, ibunya ini memang suprising sekali,ada saja akal-akalannya, ibunya tidak pernah kehabisan ide untuk menjahili Kayana.

***

"Assalamualaikum pak." sapa Kayana dengan nada ceria, setelah diperbolehkan masuk oleh Adrian.

Pria tersebut menatapnya curiga, tapi Kayana cuek saja. Hari ini dia akan berusaha untuk meluluhkan hati sang dosen.

"Walaikumsalam." 

Adrian menjawab dengan pandangan yang tidak terlepas dari laptopnya.-lagi sibuk nih ceritanya? Tapi gapapa kok, dia juga nggak ingin berlama-lama. Tujuannya cuma mengantarkan bekal ini dengan selamat, lalu pamit dari ruangan Adrian, and mission complete.

Kayana cuma duduk diam dan bersabar dihadapan Adrian, baru datang sudah dianggurin. Apakah ini pertanda buruk?

Tidak..tidak. It's still too early to judge.

"Oh..kamu. Tumben pagi-pagi udah dikampus." Adrian mengalihkan pandangannya sepenuhnya pada Kayana,

"Hehe.. harus rajin dong pak, biar TA-nya cepat kelar. Lagi sibuk pak?" Tanya Kayana basa-basi.

"Nope,saya lagi cek bahan ajar. Ada perlu apa?"

"Hehe,ini lho pak. Saya nemu resep baru di internet terus keinget sama bapak yang sering makan diluar, jadi supaya lebih sehat saya inisiatif buatin bapak bekal. Lebih baik makan masakan yang homemade kan pak hehe." Kayana tersenyum manis sambil ber ramah-tamah. Kalau ingin menyuap Adrian harus totalitas dong! Salah langkah pria tersebut bisa mencium niat buruknya,kan radarnya Adrian itu kuat.

"Terus ini kopi kesukaan bapak,starbucks kan? Saya gatau bapak sukanya apa, jadi saya order yang ini hehe." lanjut Kayana lagi sambil menaruh cup kopi diatas meja kerja Adrian. 

Kopi ini harganya setara dengan jatah belanja Kayana hari ini,kalau bisa dibeli setengah nya saja mungkin sudah dia beli setengah nya saja. Lagaknya sudah kayak orang berduit, padahal sehari-hari nya juga minum kopi sachet. Toh dia juga tidak begitu menyukai kopi, jadi untuk apa beli yang mahal,rasanya juga sama-sama pahit.

"yang paling murah maksudnya?" goda Adrian sambil terkekeh.

Kayana cuma tersenyum humble, biar mood nya tetap bagus. 

"Kalau saya beliin yang paling mahal, nanti saya pulang nya jalan kaki pak hehe." cengir Kayana.

"Hmm...thanks ya. Tapi ini nggak ngaruh ke skripsi kamu loh ya." Ujar Adrian jenaka sambil menyeruput kopi nya.

Kayana tertawa kecil, pura-pura bodoh seolah-olah akal bulusnya nggak terbaca oleh Adrian.

"Hehe...tenang pak. Niat saya tulus loh, saya nggak begitu lah orangnya." sahut Kayana pakai bohong. 

"By the way,ini higenis kan?" Tanya Adrian curiga.

"Higenis dong pak,saya cuci tangan sebelum masak. Peralatannya juga saya cuci bersih, cuma nggak saya sterillizer saja karena nggak punya alatnya. " Kayana menjawab sambil menahan emosi, dia tidak boleh terpancing. Adrian ini memang sudah tabiatnya membuat Kayana kesal. Jadi dia harus tahan, demi kelancaran skripsi dan wisuda yang sudah didepan mata!

"Nggak di ludahin kan?"

"Astaga! Gaboleh suudzon gitu dong pak,ini bersih,higenis dan dijamin enak kok, saya sendiri yang masak. Kalau sampai bapak sakit perut habis makan ini,biar saya yang anterin berobat!" sahut Kayana tersinggung, rada menyesal membuat nasi goreng ini sepenuh hati. Harusnya dia buat asin saja sekalian. 

"Dianterin doang?biaya pengobatannya gimana?" Adrian menaikkan sebelah alisnya.

"Hehe...kalau itu bapak yang nanggung dong.Kan saya cuma anak kuliahan pak,mana punya duit." Kayana menyengir memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

"Hargai niat baik saya dong pak,bangun pagi nih demi buatin bapak bekal." Kayana pura-pura memelas, asli deh! Dia geli banget sok-sok imut begini.

Namun Adrian tidak terpancing, ini orang normal nggak sih? Ada cewek secantik ini, masa nggak luluh sama sekali?

Rencananya Kayana ingin mengambil kembali bekalnya kalau tetap dicuekin,namun pria tersebut sudah terlanjur menyimpa bekal tersebut disamping rak buku nya.

"Hmm...yasudah deh.Makasih banyak ya..saya ga nyangka kamu mikirin saya sampe segitunya. Sampai rela bangun pagi demi buatin saya ini." ujar Adrian sambil menahan senyum, sepertinya Adrian salah tangkap dengan ucapan Kayana dan sekarang tingkat kepercayaan diri pria ini sudah menembus langit-langit.

Aih, Kayana jadi rikuh sendiri.

Dia nggak berencana membuat Adrian sampai baper, dia pun bingung bagaimana cara menanggapi ucapan cheesy ala om-om seperti ini. 

"Thanks ya..Saya kelarin ini dulu,habis itu saya makan." 

"Sip pak,monggo dinikmati. Saya izin pamit habis ini ya pak,ada kelas." pamit Kayana.

"Okay...semangat."

"Bapak juga.." balas Kayana, sedikit bersemu.

Dih! Apaan sih ini, geli banget! Kenapa hatinya jadi receh begini.

"Yasudah pergi sana,kenapa masih diruangan saya?" Tanya Adrian.

"Hehe..Saya nunggu bapak makan bekal nya pak,soalnya itu tupperware mama saya. Kalau hilang saya bisa di coret dari KK."

"Nggak bakalan saya hilangin Kayana. Kamu suuzon sama saya?" Ujar Adrian tersinggung.

"Bukan gitu pak.." respon Kayana,sedikit panik.

"Kamu masuk kelas sana,jangan malas! Nanti saya pending skirpsi kamu,kalau kamu malas!" ancam Adrian yang 1001% mempan untuk mengusir Kayana.

"KAMPRET!" maki Kayana didalam hati.

Terpopuler

Comments

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mrk jurusan apa sih ?

2023-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 1 - Berjumpa (Lagi)
3 2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4 3 - ini Beneran kan?
5 4 - Ajang uji kesabaran
6 5 - Midnight bersama pak Dosen
7 6 - Rempongnya Bu Ratna
8 7 - Terancam Gagal
9 8 - Gagal Total
10 9 - Cemburunya Pak Dosen
11 10 - Malu tapi Mau
12 11 - Kencan Buta
13 12 - Kencan Buta (2)
14 13 - Kencan Buta (3)
15 14 - Malu-malu kucing
16 15 - Serangan Mendadak
17 16 - Gencatan Senjata
18 17 - Kita kapan resepsinya?
19 18 - Tanpa aba-aba
20 19 - Jadi?Kita Gimana?
21 20 - Jadi, kita pacaran?
22 21 - Tolongin saya,ya?
23 22 - Pepet Terus!
24 23 - Panas/Dingin?
25 24 - Kamu Baper Sama Saya?
26 25 - Berantem?
27 26 - Yakin, nggak baper?
28 27 - Luluh?
29 Wara-Wiri (1)
30 Wara-Wiri (2)
31 Wara-Wiri (3)
32 28 - First Date (1)
33 29 - First Date (2)
34 30 - First Date (3)
35 31 - First Date (Fin)
36 32 - Nyaris
37 33 - Ketahuan
38 34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39 35 - Abangku Galak!
40 36 - Godaan Berat!
41 37 - Waduh!
42 38 - Gawat!
43 39 - Perkara diajak Nikah
44 40 - Gara-gara Asam Lambung
45 41 - Bucinnya Pak Dosen
46 42 - Video Call
47 43 - Abang Siaga
48 44 - Bagas,si Sadboy
49 45 - Cemburu Tanda Cinta
50 46 - Mana mungkin nggak sayang?
51 47 - Mantan yang tak diundang
52 48 - Azab Nyosor Duluan!
53 49 - Serba Salah
54 50 - Wisata Masa Lalu
55 51 - Tertangkap Basah
56 52 - Pasrah?
57 53 - Setengah Jalan
58 54 - Gara-gara Seblak
59 55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60 56 - Terciduk
61 57 - Terancam Gagal Lamaran
62 58 - Karma dibayar kontan
63 59 - OTW ijab kabul!
64 60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65 Extrapart (1)
66 Extrapart (2)
67 Extrapart (3)
68 Extrapart (4)
69 Extrapart (5)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prologue
2
1 - Berjumpa (Lagi)
3
2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4
3 - ini Beneran kan?
5
4 - Ajang uji kesabaran
6
5 - Midnight bersama pak Dosen
7
6 - Rempongnya Bu Ratna
8
7 - Terancam Gagal
9
8 - Gagal Total
10
9 - Cemburunya Pak Dosen
11
10 - Malu tapi Mau
12
11 - Kencan Buta
13
12 - Kencan Buta (2)
14
13 - Kencan Buta (3)
15
14 - Malu-malu kucing
16
15 - Serangan Mendadak
17
16 - Gencatan Senjata
18
17 - Kita kapan resepsinya?
19
18 - Tanpa aba-aba
20
19 - Jadi?Kita Gimana?
21
20 - Jadi, kita pacaran?
22
21 - Tolongin saya,ya?
23
22 - Pepet Terus!
24
23 - Panas/Dingin?
25
24 - Kamu Baper Sama Saya?
26
25 - Berantem?
27
26 - Yakin, nggak baper?
28
27 - Luluh?
29
Wara-Wiri (1)
30
Wara-Wiri (2)
31
Wara-Wiri (3)
32
28 - First Date (1)
33
29 - First Date (2)
34
30 - First Date (3)
35
31 - First Date (Fin)
36
32 - Nyaris
37
33 - Ketahuan
38
34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39
35 - Abangku Galak!
40
36 - Godaan Berat!
41
37 - Waduh!
42
38 - Gawat!
43
39 - Perkara diajak Nikah
44
40 - Gara-gara Asam Lambung
45
41 - Bucinnya Pak Dosen
46
42 - Video Call
47
43 - Abang Siaga
48
44 - Bagas,si Sadboy
49
45 - Cemburu Tanda Cinta
50
46 - Mana mungkin nggak sayang?
51
47 - Mantan yang tak diundang
52
48 - Azab Nyosor Duluan!
53
49 - Serba Salah
54
50 - Wisata Masa Lalu
55
51 - Tertangkap Basah
56
52 - Pasrah?
57
53 - Setengah Jalan
58
54 - Gara-gara Seblak
59
55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60
56 - Terciduk
61
57 - Terancam Gagal Lamaran
62
58 - Karma dibayar kontan
63
59 - OTW ijab kabul!
64
60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65
Extrapart (1)
66
Extrapart (2)
67
Extrapart (3)
68
Extrapart (4)
69
Extrapart (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!