Kayana nggak akan menolak kalau semisalnya Adrian mentraktir nya sekali-sekali, tapi ini sudah terlampau sering. Kesannya kayak pria itu yang menafkahi nya, dia hampir nggak dibiarkan mengeluarkan duitnya sepeser pun. Sementang pembayaran bisa dilakukan melalui e-wallet, Adrian langsung saja membayar melalui ponselnya.
"Kok jadi bapak semua sih yang bayarin? Itukan belanjaan saya pak." protes Kayana sesampainya mereka dimobil.
Adrian mengalihkan pandangannya pada Kayana yang sedang mengomel disebelahnya. "Gapapa...biar sekalian. Kalau dipisah-pisah ribet,saya males antri lagi."
Kayana menggembungkan pipinya kesal mendengar jawaban pria tersebut."Tapi saya nya yang gaenak pak kalau bapak bayarin terus." keluh Kayana.
"Sesekali Kay."
"Ini bukan sesekali pak, tiap kita belanja pasti bapak yang bayar. Kalau begini terus,bisa-bisa gaji bapak abisnya sama saya doang." omel Kayana.
"Ya gapapa." sahut Adrian santai.
Toh, kalau perempuan itu jadi istri nya nanti. Biarlah dia belajar menafkahi Kayana sedikit-sedikit.
"Kalau kamu tetap ngomel sampai 15 menit kedepan,kita gajadi makan bakmi yamin nya." ancam Adrian membuat Kayana yang sedang ngidam berat itu langsung kicep.
"Gimana? Jadi makan bakmi nya?" Adrian memastikan.
"Jadii pak..jadii" jawab Kayana cepat.
"Okay..." respon Adrian puas.
Begitu sampai di restaurant, mereka langsung memesan makanan. Lima belas menit kemudian makanan sudah terhidang.
Wajah Kayana tampak semringah saat melihat semangkuk bakmi yang terhidang di hadapannya.
"Wah,ini nih yang namanya surga dunia."
"Seneng banget ya kamu,kayak orang baru gajian." sindir Adrian saat melihat tatapan Kayana yang berbinar-binar melihat semangkok bakmi dihadapannya.
Kayana cuma mengangguk kemudian asyik memotret makanan dihadapannya.
"Kamu suka ya foto-foto makanan begitu?" Tanya Adrian sambil menyuap makanannya.
"Suka banget pak, foto ini jadi penyemangat saya selama diet pak."
"Kenapa ga langsung selfie saja?cewe kan biasanya suka begitu" tanya Adrian heran.
"Males banget pak,muka saya itu nggak selalu kamera-able pak." terang Kayana lalu menyimpan ponselnya kembali kedalam tasnya.
Adrian menyodorkan ponsel nya kearah Kayana dan menunjukkan foto wanita tersebut saat makan sushi tadi yang diambil candid "Nggak kok,cantik".
"Loh foto tadi?kok pas saya lagi mangap sih pak difotonya?Jelek,saya hapus ya." Kayana mengotak-atik ponsel Adrian.
"Jangan!" Ucap Adrian setengah panik.
"Tapi...ini muka saya aib banget pak,nggak cantik sama sekali." ringis Kayana malu.
"Pokoknya jangan kamu hapus." sahut Adrian tajam lalu mengambil ponsel nya kembali dari tangan Kayana.
"Ga bakalan bapak post ke forum mahasiswa kan pak? Nanti saya dibully terus jadi bulan-bulanan temen saya,kan ga lucu pak." keluh kayana.
"Engga lah,saya ga sejahat itu. Cuma saya saja yang tau kok." jawab Adrian kalem.
Tiba-tiba Kayana mengarahkan ponselnya kehadapan mereka sambil tangannya berpose membentuk peace, sengaja tanpa aba-aba alias mendadak barangkali ia bisa dapat foto aib pria tersebut sebagai balasan.
Kayana meringis saat melihat foto hasil jepretannya, bukannya tampak aib, wajah pria itu malah tampak estetik. Ketidakstabilan dalam pengambilan gambar malah membuat wajah Adrian tampak semakin tampan. Susah ya jadi orang ganteng, mau dijelek-jelekin ngambil foto nya pun tetap ganteng.
Bening, glowing, shimmering, splendid!
"Pak...cepet ngaku. Pake skincare apa? Glowing banget!" Ujar Kayana tak terima.
Adrian menatap kearah Kayana dengan tatapan heran "Kamu ngomong apasih?Saya gapaham."
"Itu pak...bapak perawatan mukanya pake apa saja?" Tanya Kayana penasaran.
"Saya ga pake apa-apa." respon Adrian malas.
"Serum?toner?face mask?dan lainnya?" Cerca Kayana tak menyerah.
"Cuma pakai face wash sama sunscreen. Pake pelembab juga, tapi sesekali doang, kalau inget."
"Bohong banget" sahut Kayana sangsi.
"Beneran,saya malas ribet." respon Adrian sambil memakan pangsit goreng dihadapannya.
"Lihat fotonya dong." Adrian mengintip sedikit ke ponsel Kayana.
"Kirim ke saya ya."
"Fotonya pak?" Tanya Kayana.
"Iyaa..."
Spontan Kayana menggeleng heboh."Jangan deh pak,saya kebanting banget disini. Kapan-kapan deh kalau kita nge date lagi, saya dandan yang cantik." tolak Kayana cepat.
Sudut bibir Adrian sedikit terangkat saat mendengar ucapan polos dari wanita tersebut,telinganya sampai memerah karena menahan malu,tunggu dulu.Kayana pasti sudah menganggap Adrian lebih dari sekedar teman bukan sehingga wanita tersebut spontan berkata kalau mereka sedang ngedate.
Dengan senyum tertahan.Adrian sesekali berdeham untuk menormalkan suaranya "Ehm.... kalau emang kamu mau ngedate. Saya sabtu minggu ini kosong ko.k" ujar Adrian.
Kayana sontak mengalihkan pandangan dari ponselnya "Hah?maksudnya pak?" Tanya Kayana heran.
"Iya...saya sabtu minggu ini kosong. Kalau kamu mau nge-date,saya bisa hari itu." jawab Adrian -sok cuek- . Aslinya mah salting abis.
"Oh...okey deh pak."
Adrian mengedarkan pandangannya ke arah Kayana yang masih sibuk dengan ponselnya dan belum menyentuh makanan nya sama sekali "Makan Kay" titah Adrian.
"Iya pak bentar lagi." Jawab Kayana yang masih asyik berkutat dengan ponselnya.
Kayana sontak terkaget saat pria tersebut mengarahkan sendoknya kehadapan Kayana.Keningnya berkerut dalam lalu menatap Adrian heran.
"Cepetan makan,tangan saya pegel ini." kata Adrian judes, mau tak mau Kayana akhirnya menyuap makanan tersebut dengan canggung.
Lalu tanpa ragu, Adrian melanjutkan makannya dengan sendok yang sama.
"Pak...itu sendok bekas saya." cicit Kayana pelan.
"Iyaa..tau kok,memang nya kenapa?" Respon Adrian santai,sambil tetap menyantap makanannya.
"Bekas saya juga."
What?!
Jahat amat nih orang! berarti mereka sudah ciuman dong?
Walaupun nggak sengaja.
****
"Mau beli apa?" tanya Adrian pada Kayana yang tengah sibuk memilih-milih berbagai aksesoris lucu dihadapannya.
"Ga beli apa-apa,cuma pengen lihat-lihat doang pak." Kayana mencoba beberapa pernak-pernik dihadapannya.
"Untuk apa kesini kalau cuma buat lihat-lihat doang. Beli saja kay." saran Adrian sambil ikut memperhatikan aksesoris disekitarnya.
"Ini yang namanya cuci mata ala wanita pak,alias lihat-lihat doang,belom tentu beli." Kayana menjelaskan.
"Cantik nggak pak?" tanya Kayana yang sedang membelakangi Adrian,menunjukkann rambutnya yang sedang dipasangi pita.
"Saya gabisa lihat dikaca,gatau rapih apa engga."
Tanpa sadar Kayana berdiri terlalu dekat dengan Adrian, aroma buah-buahan tercium dari rambut halus wanita tersebut,membuat pria tersebut langsung ketar-ketir.
"Ehm...cantik kok." komentar Adrian canggung sambil sedikit menjaga jarak dari Kayana.
Aroma parfum,shampo, atau apapun yang berasal dari wanita tersebut sangat tidak aman untuk kesehatan jantungnya.
"Beli nggak ya?" Kayana kelihatan bingung.
"Gajadi deh pak, kayak anak sd kalau pake pita begini." putus Kayana pada akhirnya.
"Beli aja..kelihatan lucu kok dikamu." saran Adrian.
"Ga tahu dipake nya pas kapan pak hahah,saya juga ga pede pake beginian." Kayana meletakkan kembali aksesoris rambut tersebut ketempatnya.
"Dipake nya pas sama saya saja." respon Adrian lagi-lagi ambigu.
"Kenapa harus pas didepan bapak?" Tanya Kayana heran.
"Soalnya,saya gamau kamu dilirik-lirik orang lain kalau pake nya didepan umum. Kamu kelihatan cantik pakai itu."
Setelah menggoda nya, pria tersebut malah berjalan cepat menjauhi Kayana, menutupi pipinya yang merona setelah nekat mengucapkan hal tersebut secara gamblang.
"Gimana..gimana pak? Saya cantik kan pak?" Ucap Kayana jenaka lalu berjalan cepat untuk menyamai langkah lebar pria tersebut.
"Engga...biasa aja. Kepedean kamu" jawab Adrian pura-pura cuek,namun sudut bibirnya terangkat menahan senyum.
"Saya dengar kok bapak tadi muji saya." sungut Kayana.
"Tuh kan...senyum" ucap Kayana sambil tertawa senang lalu menggandeng tangan Adrian.
"Udah lah pak,akui saja kalau saya itu cantik. Memuji itu gratis loh pak,nggak bayar." ucap Kayana jenaka sambil menaik turunkan alisnya.
Langkah Kayana berhenti mendadak,membuat Adrian yang berjalan disebelahnya ikut-ikutan berhenti.
"Kenapa?" tanya Adrian bingung saat melihat mata wanita tersebut yang tampak berbinar melihat boneka beruang seukuran manusia dihadapannya.
"Dulu saya kepengen banget boneka teddy bear itu pak,tapi karena ibu saya anaknya cowo semua saya malah disuruh mainin mobil-mobilan abang saya,katanya sayang kalau ga kepake.Dari dulu saya selalu dijanjiin bakalan dibeliin boneka itu,waktu ulang tahun saya. Karena terlalu sering kena php saya jadi gapernah minta lagi.Sewaktu orang tua saya mau beliin boneka itu,saya keburu gede dan ngefans oppa-oppa korea jadinya saya lebih memilih album korea ketimbang boneka itu deh pak haha. Random banget ya pak." kekeh Kayana pelan,tapi sorot mata nya tampak sedih.
"Yuk pak, lanjut jalan." ajak Kayana lalu menggandeng tangan Adrian kembali.
"Beli eskrim dulu yuk" ajak Adrian ke sebuah gerai eskrim terdekat.
"Kamu tunggu disini dulu ya Kay,saya mau ke wc sebentar."ujar Adrian setelah memesankan eskrim favorit Kayana.
Lumayan lama Kayana menunggu Adrian,sampai-sampai eskrim nya sudah sisa setengah nya saja.
'Kok lama ya' batin Kayana dalam hati setelah melihat jam dipergelangan tangannya.
"Hey...sorry ya lama. Rada ngantri tadi." ucap Adrian,sedikit ngos-ngosan saat duduk dihadapannya.
"Kok keringetan pak?" tanya Kayana saat melihat peluh yang memenuhi kening pria tersebut.
"Engga,saya keringetan karena jauh saja tadi toiletnya." sahut Adrian beralasan lalu mengambil selembar tisu dihadapannya.
Kayana menyodorkan gelas eskrim Adrian yang sudah hampir sepenuhnya meleleh. "Makan gih eskrim nya pak,udah keburu meleleh dari tadi."
"Habis ini mau kemana lagi?" Tanya Adrian.
"Engga tau deh pak,kayaknya mau langsung pulang aja. Capek juga seharian ini jalan-jalan hehe,apalagi bapak pasti lebih capek." jawab Kayana sambil menyendok eskrim dihadapannya.
"Engga kok,kalau kamu mau ke suatu tempat,bilang saja." tawar Adrian.
"Engga kok pak,saya udah puas banget seharian ini jalan-jalan." jelas Kayana.
"Okay"
"Udah habis eskrimnya? Yuk pulang." ajak Adrian.
Kayana pun hanya mengangguk mengiyakan dan mereka berjalan beriringan menuju parkiran mobil.
***
"Pak.." ucap Kayana dengan suara bergetar. Mata nya langsung berkaca-kaca.
Dihadapannya sudah ada boneka teddy bear yang tadi Kayana lihat. Ahela, kalau gini kan bawaan nya dia makin jatuh cinta sama pria di hadapannya ini.
"Suprise?" Ucap Adrian canggung sambil menggaruk tengkuknya pelan.
Kayana spontan memeluk Adrian sambil menangis terharu "kok boneka nya ada dimobil sih pak?" Tanya Kayana dengan suara bergetar.
"Looks like you love that teddy bear very much, jadi saya inisiatif saja kasih suprise ke kamu." ucap Adrian lembut sambil mengelus pelan kepala Kayana.
Kayana malah menangis semakin kencang,mungkin perasaan nya sedang campur aduk. Adrian tidak begitu tahu ada cerita apa sesungguhnya dibalik boneka beruang tersebut,tapi dia harap boneka itu bisa sedikit mengobati patah hati Kayana dimasa lalu.
"Tadi beneran ke wc?" Tanya Kayana dari balik punggung Adrian.
"Enggak,saya bohong." jawab Adrian mengakui.
"Berarti tadi bapak keringetan karena bawa boneka segede gaban ini dari mall ke mobil?" Tanya Kayana.
Adrian hanya balas mengangguk mengiyakan.
"Aw..." ringis Adrian saat Kayana mencubit pinggang nya dan terasa sedikit perih.
"Kok saya dicubit sih?" Protes Adrian sambil mengelus pelan pinggang nya dicubit Kayana.
"Lebay! Pinggang bapak juga gaada dagingnya,berasa nyubit balok tau, keras banget." sahut Kayana kesal,kemudian menangis lagi.
Dia merasa terharu dengan perlakuan Adrian pada dirinya,mungkin karena sedang PMS,mood nya jadi gampang naik turun.
"Lah..kok nangis lagi.Kamu kok cengeng banget sih." ujar Adrian sambil tertawa pelan,lalu mengelus rambut Kayana pelan.
"Ini tuh,nama nya terharu tau pak!" Ucap Kayana sebal lalu melepaskan pelukannya dari Adrian.
"Gimana seneng?" Ucap Adrian usil sambil menaik turunkan alisnya.
"Banget." respon Kayana cepat sambil menganggukkan kepalanya.
"Makasih ya pak" ucap Kayana tulus.
"My pleasure."
"Sudah ya jangan nangis lagi" ujar Adrian lembut sambil menyeka air mata yang masih turun dipipi Kayana.
"Nobody ever treated me like this before,saya jadi terharu banget." ucap Kayana terbata-bata sambil menahan isak tangis nya.
"Kamu nya saja kelamaan jomblo." kata Adrian jenaka.
"Gitu tuh! Suka ga paham situasi kondisi!" Kayana kesal dan mencubit pelan lengan Adrian,yang sialnya berotot juga.
"Rese banget!" sembur Kayana marah.
"Tapi ngangenin kan?buktinya kamu tiap hari whatsapp dan nelfon saya." goda Adrian sekali lagi.
"Itukan karena skripsi!!" Sahut Kayana kesal.
"Kenapa? Kenapa? Karena saya ganteng?" Goda Adrian lagi.
"Terserah deh pak..terserah." ucap Kayana mendadak ngambek.
"Marah-marah mulu, saya gamau punya istri pemarah." bisik Adrian usil sengaja membuat Kayana kesal.
"Bapak!" Sembur Kayana marah,namun semburat merah dipipinya sangat kentara.
"Iya sayang?" jawab Adrian usil,sambil mengerlingkan sebelah matanya menggoda Kayana.
"Ihhh..geli banget" respon Kayana malu dan menutup sebagian wajahnya dengan tangan.
Adrian yang berdiri disebelah Kayana tertawa puas setelah berhasil menjahili Kayana.
Bagaimana ya caranya Kayana menjelaskan situasi sekarang ini? Rasanya seperti ada ulat bulu menjalar dipundaknya, alias geli banget woy!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nabil Az Zahra
aelaaahhh,,,timbang ngomong cinta doang pak adrian gitu amat,,susah ya?🤪
2023-06-19
1