Ngidam

Dimas masuk ke dalam ruang kerjanya lalu ia meraih ponselnya terdapat notifikasi dari rendi.

Ternyata rendi mengirim pesan berisi semua informasi tentang yoga wirawan melalui email.

Dimas kemudian mengambil laptop dan menyalakankan.

Segera membuka email yang di kirimkan rendi.

Dimas menatap serius membaca informasi mengenai perusahaan angkasa group yang di pimpin oleh yoga wirawan.

"Coba aku check biodata pria itu?"gumam dimas lalu mengklik data berisi biodata yoga.

Matanya membulat melihat foto yoga,tangan dimas mengepal dengan kuat matanya menyorot tajam ke arah foto itu.

"Jadi pria brengsek ini pemilik perusahaan itu!.

Berani sekali kamu menipu perusahaanku.

Setelah kamu berani menghancurkan hubunganku dengan keisha dan membuatku kehilangannya sekarang kamu berusaha memanipulasi kerja sama proyek ini.

Aku tidak akan tinggal diam yoga wirawan aku akan membalas semua yang kamu lakukan"ucap dimas geram.

Sampai kapanpun dimas tidak akan melupakan kejadian antara dirinya, keisha,kristina dan yoga.

Karena yoga terbukti berani mendekati keisha yang berstatus tunangannya bahkan mereka berdua bersekongkol untuk membuat hubungannya dengan keisha hancur.

Namun justru karena hal itu membuatnya harua kehilangan tunangannya untuk selama-lamanya.

"Saatnya aku kembali ke perusahaan,aku tidak akan membiarkan orang-orang memanfaatkan keadaan saat aku tidak ada.

Siapapun yang berani berbuat curang akan berurusan denganku.

Mereka harus tau siapa lawan mereka saat ini?"ujar dimas semakin murka.

Dimas memang sangat pintar dan cerdas serta memiliki ambisi yang sangat kuat.

Tidak sekali pun ia gagal dalam berbisnis.

Perusahaannya berkembang sangat pesat saat ia bergabung untuk membantu ayahnya.

Walaupun usia dimas terbilang cukup muda, tapi dia di segani oleh para senior-seniornya dalam bidang bisnis.

Dimas selalu berhasil mendapatkan tender-tender besar sehingga membuat lawan dari perusahaan lain mengakui kehebatannya.

"Aku akan kembali ke perusahaan,sudah cukup aku beristirahat selama beberapa tahun ini".

Dimas harus kembali mengepakkan sayapnya untuk menguasai dunia bisnis.

"Aku akan buat mereka semua bertekuk lutut di bawah kakiku"ucap dimas tersenyum miring.

**Seorang pria paruh baya berkulit putih sedang menghisap rokok di sela jarinya.

Tangan satunya membawa gelas berisi wiski favoritnya.

"Yoga,apa rencanamu selanjutnya?.

Proyek di new york itu sedang macet karena tuan johan yang sakit-sakitan"ucap adi wirawan adalah ayah kandung dari yoga wirawan.

"Aku masih memikirkannya yah,aku harus segera menghubungi AG company untuk membicarakan masalah proyek ini"jawab yoga dengan mengepulkan asap dari mulutnya.

"Menurut kabar yang beredar kalau tuan johan memiliki satu putra dan dia sekarang masih ada di luar negeri untuk mengurus perusahaannya di sana".

"Aku juga mendengar berita itu yah,besok aku akan tanyakan kebenaran kabar itu kepada rendi".

"Aku harap proyek itu segera di lanjutkan yoga,karena perusahaan kita sedang mengalami pailit sekarang.

Pengeluaran kita lebih banyak dari pada pemasukan dari perusahaan.

Itu semua karena kamu terlalu bodoh menuruti kemauan wanita ular itu.

Ayah sudah berkali-kali agar kamu segera berpisah saja dengan wanita itu,tapi kamu tidak mau mendengarnya dengan alasan masih mencintainya"ucap adi geram.

"Sudahlah yah,aku sudah memutuskan untuk berpisah dengannya.

Aku sudah mengurus surat perceraian dengan kristina,aku akui sangat bodoh karena terjerat cinta palsu wanita ular itu".

"Baguslah kalau kamu sudah sadar dan berpisah dengan wanita ular itu.

Sekarang kita lebih baik fokus membujuk tuan johan dan putranya untuk melanjutkan proyek kerja sam kita di new york"terang adi.

"Baik ayah,aku akan berusaha melakukannya dengan baik"jawab yoga tersenyum lalu meneguk minumannya.

**Pagi hari setelah sarapan bulan berjalan ke arah kulkas untuk mencari buah-buahan segar.

Ia hanya makan sedikit karena mulutnya merasa pahit dan mual.

"Nona,apa yang anda inginkan?"tanya seorang pelayan.

"Aku mau makan buah bik"jawab bulan.

"Anda mau makan buah apa nona,di kulkas hanya ada buah pisang dan apel".

"Aku ingin buah yang segar dan sedikit masam bik".

"Tapi di kulkas tidak ada buah yang masam nona, semuanya buah rasanya manis".

"Tidak bik,aku hanya ingin makan buah yang masam untuk menghilangkan rasa mualku".

"Di halaman rumah ada pohon mangga,saya lihat ada beberapa buah di atas.

Biar saya ambilkan untuk anda nona"ucap pelayan itu tersenyum.

"Ayo bik,kita petik sekarang!".

"Baiklah nona mari!".

Bulan mengikuti langkah pelayan itu di belakangnya menuju halaman rumah.

Saat sudah di bawah pohon mangga,mata bulan berbinar melihat cukup banyak buah mangga bergelantungan yang membuatnya menelan ludahnya.

Pasti rasanya asam dan segar,ingin rasanya segera memakan mangga itu.

"Mangganya terlalu tinggi nona,saya tidak sampai untuk mengambilnya".

"Lalu bagaimana bik,aku ingin sekali makan buah mangga itu"rengek bulan.

"Ini harus di panjat nona,biar saya panggil sopir dulu".

Bulan pun mengangguk sambil menatap buah mangga yang ada di atasnya.

Dari atas balkon dimas tak sengaja melihat ada bulan dan seorang pelayan berdiri di bawah pohon mangga.

Ia memperhatikan bulan yang sedari tadi menangkap ke arah buah mangga yang ada di atas pohon.

"Sepertinya ia menginginkan buah mangga itu?"gumam dimas masih menatap ke bawah.

"Kenapa pelayan itu lama sekali memanggil sopir?"gerutu bulan.

Tak lama sebuah mobil memasuki pekarangan rumah.

Bulan melihat ke arah mobil itu ternyata rendi yang datang.

Rendi yang baru keluar dari mobil dan melihat bulan di bawah pohon mangga kemudian menghampirinya.

"Nona bulan sedang apa?"tanya rendi.

"Aku ingin makan buah mangga,tapi ini terlalu tinggi jadi aku tidak bisa mengambilnya"jawab bulan lirih.

"Oh begitu, kalau begitu biar saya yang bantu ambilkan mangganya untuk anda nona"ujar rendi tersenyum manis.

"Benarkah?".

"Tentu nona,anda tunggu dulu di sini!".

"Terima kasih rendi"jawab bulan tersenyum.

Rendi segera mendekati pohon mangga itu dan hendak memanjatnya.

Namun terdengar suara menggelegar dari seseorang.

"Berhenti!".

Bulan dan rendi terperanjat dan menoleh ke arah sumber suara.

Keduanya membulatkan matanya melihat dimas dengan tegap berdiri tanpa kursi rodanya.

"Dim-dimas kamu bisa berdiri?"tanya bulan tak mengalihkan pandangan ke arah dimas.

"Tuan anda sudah bisa berdiri dan berjalan?"tanya rendi memastikan.

"Seperti yang kalian lihat,aku tidak perlu menjawabnya"ucapnya ketus.

"Minggir kamu, biar aku aja yang ambil mangganya!"titah dimas mendorong tubuh rendi agar menjauh dari pohon.

"Biar saya saja tuan yang manjat pohon itu?"timpal rendi tersenyum.

"Jangan membantah,siapa bos di sini?"tanya dimas menatap nyalang pada asistennya itu.

Rendi pun segera memberikan jalan untuk tuannya dan membiarkan dimas memanjat pohon itu sendiri.

Rendi dan bulan pun menatap dimas sedang memanjat pohon tanpa hambatan.

Lalu pria itu mengambil beberapa buah mangga muda kemudian turun dan memberikannya pada bulan.

"Ini mangga yang kamu mau!.

Kalau kamu ingin sesuatu katakan saja padaku,jangan merepotkan orang lain"ujar dimas ketus berjalan beberapa langkah lalu berhenti dan menoleh ke arah rendi.

"Kenapa kamu masih berdiri di situ?.

Aku membayarmu bukan hanya untuk bengong, cepat masuk ke dalam.

Dan berhenti tersenyum pada istriku"ucap dimas ketus kemudian melanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah.

Rendi mengangguk dan segera mengikuti langkah bosnya itu.

Bulan hanya menatap heran ke arah kedua pria itu yang telah menghilangkan di balik pintu.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!