Bulan mencoba mencari tisu di dapur dan mengelap wajah pria itu.
"Dimas,kamu mengagetkanku.
Maaf dim,aku tidak sengaja"ucap bulan lirih.
Dimas tak menjawab dan hanya menatap tajam ke arah bulan.
"Sekali lagi maafkan aku,aku tidak sengaja menyiram susu itu padamu"lirih bulan merasa bersalah.
"Lalu sedang apa kamu di sini?"tanya dimas ketus.
"Aku lapar makanya mencari makan di dapur untuk mengisi perutku.
Aku malas masak jadi hanya makan roti dan pisang juga minum susu".
"Duduklah"titah dimas menghela nafasnya perlahan.
Dahi bulan berkerut dan menatap bingung ke arah dimas.
"Aku bilang duduk".
Bulan mengangguk lalu segera duduk.
Pria itu kemudian mengeluarkan bahan masakan dari dalam kulkas.
Dimas mulai mengolah bahan dengan sangat cekatan walaupun dirinya memakai kursi roda.
Pria itu hanya memasak makanan sederhana omelette dan tumis ayam brokoli.
Setelah matang dimas menaruhnya di piring dan mengambil nasi hangat lalu ia letakkan di depan meja bulan.
"Cepat makan!".
"Kamu memasakkan ini semua untuk aku?".
"Cepat makan jangan banyak tanya.
Kalau ada di depanmu berarti makanan itu untukmu".
"Wah benarkah,seharusnya kamu tidak repot memasak untukku.
Aku bisa makan roti selai dan minum susu saja"jelas bulan.
"Cerewet sekali,jangan banyak bicara habiskan makan ini.
Setelah itu kamu pergi tidur masih malam.
Aku pergi ke kamar dulu,mau membasuh wajahku yang lengket karena susu yang kamu siramkan padaku"ujar dimas ketus.
"Apa kamu tidak ikut makan juga"tanya bulan sebelum dimas pergi.
"Tidak aku sudah kenyang"jawab dimas kemudian pergi meninggalkan bulan sendiri di dapur.
Bulan menatap kepergian dimas lalu pandangannya teralihkan pada makanan yang ada di depannya saat ini.
Perutnya semakin terasa keroncongan mencium harum masakan dimas yang terlihat sangat enak.
**Setelah dari club antony dan kristina memutuskan untuk menginap di hotel untuk melakukan olahraga malam.
Tentu saja rayuan maut yang antony berikan membuat kristina tak dapat menolaknya.
Lalu kesempatan itu tak di sia-siakan begitu saja oleh antony.
Pria mana yang akan menolak bercinta dengan gadis cantik dan bertubuh sexy seperti kristina.
"Aaahhh ahhh".
Suara nikmat berasal dari kedua manusia yang sedang berbagi peluh di sebuah kamar hotel bintang lima.
"Yes baby ahh terus begitu"racau kristina menggila menikmati permainan dari antony.
"Yes kamu cantik sekali baby"timpal antony.
Kristina akui permainan ranjang antony sangat hebat tapi tak sehebat permainan yang yoga lakukan.
Hanya pria yang berstatus mantan suaminya itu yang bisa membuat dirinya bertekuk lutut di atas ranjang.
"Aaahh baby aku sudah tidak tahan"racau kristina yang akan merasakan gelombang kenikmatan.
"Tunggu aku baby,kita bersama"tutur antony semakin mempercepat tempo permainannya.
"Aakkhh huh"lenguhan panjang keluar dari mulut keduanya ketika mencapai puncak untuk pertama kalinya.
Antony membuang benihnya di luar karena tak ingin wanita yang baru di kenalnya itu hamil.
Tubuh pria itu ambruk di sebelah kristina,ia terkulai lemas setelah permainan dahsyat yang mereka lakukan.
"Baby kamu sangat memuaskan"ujar antony dengan nafas terengah-engah.
"Benarkah?".
"Iya,dari wanita yang pernah aku tiduri,hanya kamu yang membuatku melayang.
Aku sungguh tergila-gila padamu".
"Bagus ini yang aku inginkan"batin kristina tersenyum smirk.
"Ku cukup tersanjung".
"Bagaimana kalau kamu jadi kekasihku saja?.
Apa kamu mau?"tanya antony.
"Apa untungnya aku menjadi kekasihmu?"tanya kristina menatap wajah pria itu.
"Aku bisa memberikan apapun yang kamu mau,jika kamu mau jadi kekasihku.
Bagaimana apa kamu setuju?".
"Benarkah apapun itu?".
"Yes apapun itu baby".
"Baiklah aku mau jadi kekasihmu"putus kristina dengan hati yang girang.
"Bagus, kekasihku yang cantik dan seksi"jawab antony segera meraup bibir kristina dengan sangat rakus.
Mereka pun kembali mengulang kegiatan panas yang sangat menyenangkan.
**Tepat pukul sembilan pagi rendi segera menyerahkan berkas di atas meja dimas.
"Ini tuan berkas yang anda minta semalam".
Dimas meraih berkas itu dan membukanya.
Matanya fokus untuk memeriksa seluruh isi berkas itu.
Berkas itu adalah berkas kerja sama proyek yang di lakukan johan di new york.
"Siapa pemilik perusahaan yang bekerja sama dengan ayahku?"tanya dimas dengan wajah serius.
"Itu perusahaan angkasa group milik tuan yoga wirawan"jawab rendi.
"Coba kamu cari tau tentang perusahaan itu dan pemiliknya.
Karena yang aku lihat ada sesuatu yang janggal dari kerja sama itu".
"Janggal bagaimana tuan?".
"Sepertinya perusahaan itu meraup untung yang besar dari proyek ini.
Di sini tertulis keuntungan perusahaan angkasa group lebih besar dari perusahaan kita"jelas dimas.
"Tidak tuan,tuan johan waktu itu menyetujui proyek ini karena menjanjikan keuntungan yang besar"jawab rendi.
"Apa ada yang tau selain ayahku untuk kerja sama dalam proyek ini?"tanya dimas.
"Tuan alvin dan danu yang tau tuan.
Karena mereka ikut meeting dalam pembahasan proyek kerja sama ini"terang rendi.
"Aku minta laporan tentang yoga wirawan dan seluk beluk perusahaannya!"titah dimas.
"Baik tuan".
Rendi pun segera pergi dari ruang kerja dimas.
Dimas memijat kepalanya pelan semenjak dirinya tidak ada di perusahaan jadi tak terkendali.
**Bulan berjalan ke kamarnya setelah selesai sarapan.
Dan ia berpapasan dengan rendi di lorong.
Rendi tersenyum dan menunduk hormat begitupun dengan bulan.
Setelah rendi pergi,bulan hendak masuk ke kamarnya namun suara seseorang mengalihkannya.
"Dasar wanita genit"celetuk dimas yang rupanya sejak tadi memperhatikan interaksi antara bulan dan rendi.
"Siapa yang kamu maksud?"tanya bulan dengan dahi berkerut.
"Siapa lagi wanita di sini,kalau itu bukan kamu?.
Bibi dan suster vita ada di bawah"timpal dimas ketus.
"Genit, memangnya apa yang aku lakukan?.
Dasar pria aneh?"seru bulan tak terima.
"Apa kamu tidak sadar apa yang kamu lakukan barusan?.
Tersenyum pada bawahanku,apa kamu sengaja ingin menggodanya?"tanya dimas ketus.
"Aku hanya menghormati saja,terserah apa yang kamu katakan.
Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu.
Kamu pagi-pagi sudah membuat mood ku hancur".
"Harusnya aku yang berkata seperti itu"timpal dimas.
Bulan memutar bola matanya malas memilih untuk tak menggubris ucapan dimas dan segera masuk ke dalam kamarnya.
"Dasar pria menyebalkan, seenaknya sendiri mengatai aku genit.
Kenapa bisa aku menikah dengan pria seperti itu"gumam bulan kesal sambil berkacak pinggang.
"Huh sabar bulan ingat kamu saat ini sedang hamil.
Maafkan ibu sayang terlalu emosi dengan sikap ayahmu"gumam bulan mengelus perutnya perlahan dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
**Sementara di dalam kamar dimas,pria itu membanting pintu kamarnya dengan keras.
Kemudian berdiri dan menendang kursi rodanya.
"Aaaaawwwwhhh"rintih dimas kesakitan.
"Aakkhh sialan,dasar wanita genit.
Apa semua wanita itu sama saja suka cari perhatian pada pria lain"ucapnya kesal lalu duduk di tepi ranjang sambil mengelus kakinya yang terbentur kursi rodanya sendiri.
Dimas menetralkan nafasnya seketika teringat
kejadian sebelum kecelakaan bersama keisha.
Mereka berdua bertengkar hebat karena dimas menuduh kekasihnya itu memiliki teman pria lain yang dekat dengannya.
"Aku baru ingat adiknya bernama kristina, dimana dia sekarang?.
Lama sekali tidak ada kabarnya?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments