Menikahi Pria Lumpuh

Ayah johan memberikan beberapa nasihat kepada menantunya itu.

Ia senang akhirnya putranya dimas menikah hari ini walaupun ia tahu baik dimas maupun bulan belum saling mencintai.

"Iya yah,bulan pasti akan mendengarkan nasehat dari ayah"jawab bulan menatap kedua orang tua dimas hingga detik kemudian mata bulan mulai mengedarkan pandangannya untuk melihat semua orang yang ada di ruangan tersebut.

Bulan merasa heran ada seorang wanita paruh baya yang menatap tajam ke arahnya.

Wanita itu memasang wajah permusuhan dengan seorang laki laki berbadan tegap dan cukup tampan berada di sampingnya.

"Ya tuhan siapa mereka kenapa menatapku seperti itu?.

Di lihat dari penampilannya terlihat modis dan berkelas,aku yakin mereka adalah anggota keluarga anggara"gumam bulan lalu mengalihkan pandangannya melihat suaminya yang asyik berbincang dengan keluarga lain.

Dan tak lama bulan di kejutkan dengan tatapan seorang pria tampan yang tak kalah tampan dengan suaminya.

"Perkenalkan namaku danu aku sepupu dimas?"ucapnya tersenyum menyeringai terus memperhatikan bulan dari atas sampai bawah.

Bulan merasa takut dan juga risih lalu membuang pandangannya lalu mendekati suaminya.

Setelahnya bulan melihat wanita tadi mendekat ke suaminya lalu berucap "selamat ya keponakanku yang tersayang,akhirnya kau jadi menikah juga"ucap wanita tersebut lalu beralih menatap bulan.

"Dan kau,jangan berniat untuk mengkhianati keponakanku,karena aku tahu kau pasti tidak mencintainya kau hanya terpaksa karena uang 1 milyar itu bukan.

Jadilah istri yang baik lakukan tugasmu dengan baik".

Nyonya lisa mendekat memanggil para pelayan untuk membawakan kursi roda.

Hingga detik kemudian seorang pelayan mendorong kursi roda mendekati dimas yang masih duduk di samping bulan.

Bulan bangkit dari duduknya lalu bertanya pada pelayan itu"kenapa anda menaruh kursi roda itu di dekat suamiku,memangnya kursi roda ini milik siapa?".

"Nona kursi roda ini adalah milik tuan dimas,saya akan membantu beliau untuk naik di atas kursi roda ini"ucap pelayan itu.

"Inilah keadaan yang sebenarnya bulan,dimas mengalami kelumpuhan selama 2 tahun ini akibat kecelakaan mobil"ungkap nyonya lisa.

Bulan hanya terdiam ternyata ia harus menikahi pria yang lumpuh.

Tapi apalah daya ia sudah terlanjur menerima perjanjian itu dia harus menguatkan diri menjalani kehidupan sebagai istri dari dimas.

Bulan menatap kepergian dimas dengan pelayan itu menuju ke kamarnya.

Nyonya lisa menepuk bahu bulan lalu menyadarkan dari lamunannya.

"Acara sudah selesai lebih baik kamu menyusul suamimu ke kamarnya"ucap nyonya lisa mengantarkan bulan ke kamar dimas.

"Masuklah suamimu sudah menunggu di dalam"ucapnya membuka pintu lalu meninggalkan ku sendiri di depan kamar itu.

Bulan masuk perlahan ke kamar yang hanya remang remang dari cahaya yang di hasilkan lilin lilin yang berjajar rapi di setiap sudut.

Hiasan untaian bunga bunga mawar merah begitu indah bahkan wanginya harum semerbak memenuhi ruangan.

Bulan hanya mematung melihat bagaimana kamar ini,di hias layaknya kamar pengantin.

Tapi pandangannya beralih pada pria yang tengah tidur setengah duduk di ranjangnya dengan jas putih yang senada dengan gaun yang aku kenakan saat ini.

Bulan terpaku melihat pria tampan yang kini sudah sah menjadi suaminya itu.

Dia memang sangat tampan bahkan nyaris sempurna tidak ada sedikitpun kekurangan di wajahnya.

Bulan yakin banyak wanita yang menyukainya di waktu dulu sebelum ia mengalami kelumpuhan.

"Kenapa kamu terus memandangiku?".

Aku tau aku memang tampan"ucap dimas ketus.

Bulan melangkah perlahan mendekati ranjang dimas.

"Hay tuan namaku bulan"ucap bulan memberanikan diri menyapa suaminya.

"Aku sudah tau"jawabnya ketus.

"Apa tuan menginginkan sesuatu?"tanya bulan bas basi.

"Bantu aku melepaskan bajuku?"ujar dimas lalu membuka jas yang melekat pada tubuhnya.

"Tapi".

"Kenapa bukankah kau sudah sah menjadi istriku?"ucap dimas tanpa ragu lalu menarik tangan bulan untuk mendekat ke arahnya.

"Eh ada apa tuan?"ucap bulan merasa gugup terlalu dekat dengan suaminya.

"Kenapa kamu malah bengong di situ aku kesusahan untuk membuka celanaku?".

Bukannya membantu bulan justru keluar mencari pelayan untuk membantu dimas mengganti bajunya.

Tapi di luar ada nyonya lisa yang melihat bulan kebingungan.

"Ada apa lan,kamu sedang mencari siapa?"tanya nyonya lisa heran.

"Dimana para pelayan ya nyonya,aku ingin meminta tolong padanya membantu tuan dimas berganti pakaian".

Nyonya lisa tersenyum "dimas itu saat ini sudah jadi suami kamu bulan,apa kamu gak cemburu melihatnya berganti baju dengan pelayan wanita".

"Kamu harus terbiasa untuk melakukan hal ini dan hal lain ingat segera berikan cucu pada kami".

Lebih baik kamu ke atas pasti dimas sedang menunggumu"titah nyonya lisa.

"Baik nyonya tapi mohon maaf soal uang itu bagaimana ya saya membutuhkannya secepatnya?".

"Kamu gak perlu khawatir besok pagi kamu akan menerima uang itu".

Bulan mengangguk lalu kembali ke kamarnya.

Bulan terkejut melihat dimas sudah berganti pakaiannya.

"Bagaimana bisa dia melakukannya sendiri,tapi mengapa tadi dia menyuruhku untuk membantunya berganti pakaian"ucap bulan bertanya tanya dalam hatinya.

"Kenapa kamu pergi lama sekali?"tanya dimas menatap tajam ke arah bulan.

"Tuan dimas sudah selesai berganti pakaian?".

"Seperti yang kamu lihat,sekarang pasangkan kancing kemejaku"perintahnya pada bulan.

Bulan mengancingkan kancing baju dimas dengan hati hati.

Dapat ia cium semerbak harum dari tubuh suaminya,sejak kapan dia mandi justru dirinya belum sempat berganti pakaian ataupun mandi.

Setelah selesai mata bulan semakin lama terasa berat sudah biasa jam segini ia pulang kerja langsung merebahkan diri di atas kasur dan sudah membuat peta di atas bantal.

Melihat hal itu dimas melemparkan bantal ke arah bulan.

"Tidurlah di sofa itu,jangan harap aku mau tidur seranjang denganmu"ucap dimas ketus sambil menarik selimutnya.

Bulan menurut pergi ke sofa tak lama matanya terpejam dan larut ke alam mimpinya.

***Pov Tuan Dimas***

Mataku menatap seorang gadis berpakaian baju pengantin masuk ke kamarku di antar oleh ibuku.

Aku melihat perempuan itu bisa di bilang sangat cantik dan anggun dengan penutup kepala yang di pakainya.

Aku memang menyukai perempuan berhijab senyumnya terlihat sangat manis namun hal itu justru mengingatkanku dengan almarhum tunanganku keisha.

Sampai saat ini aku belum bisa melupakannya hatiku masih sangat mencintainya aku selalu berharap keajaiban tuhan menghidupkan kembali keisha tapi itu mustahil.

Aku tak memiliki semangat hidup sejak kejadian kecelakaan 2 tahun yang lalu,tunanganku telah pergi untuk selama lamanya.

Pernikahan kami sudah di rencanakan,seharusnya keisha yang menjadi istriku saat ini.

Kedua orang tuaku hampir tiap hari mengantarku ke dokter untuk terapi.

Kaki ku pun sudah merasa baikan bahkan aku bisa menggerakkannya dan bisa berjalan walau hanya sebentar.

Tapi aku malas melakukannya memilih untuk duduk di kursi roda sebagai orang lumpuh.

Aku melihat bulan yang menjadi istriku saat ini dengan cepat terlelap di sofa aku memang tak bisa menerima kehadirannya saat ini.

Hatiku sepenuhnya hanya untuk keisha seorang.

***Pov Tuan Dimas End***

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!