Sesuai kesepakatan bulan akan pergi ke sebuah restoran untuk bertemu dengan runa.
Di lantai bawah ada nyonya lisa baru datang bersama suaminya.
Nyonya lisa mengantar suaminya untuk bertemu dengan dimas untuk membahas masalah di kantornya.
"Bulan kamu mau kemana?"tanya nyonya lisa.
"Saya ijin keluar sebentar mah,ada perlu dengan seseorang?"tutur bulan.
"Oh minta sopir untuk antar kamu saja lan?".
"Tidak mah,saya sudah terlanjur pesan taksi di depan".
"Baiklah hati-hati di jalan"timpal nyonya lisa.
Saat keluar dari pintu gerbang bulan melihat ada taksi yang sudah menantinya di depan rumah.
Secara tak sengaja dimas yang berada di balkon kamarnya melihat kepergian bulan.
"Mau kemana dia?"gumam dimas masih memperhatikan bulan sampai masuk ke dalam taksi.
Bulan memang sengaja memesan taksi lebih dulu karena ia tak ingin merepotkan.
Gadis itu lebih nyaman menggunakan taksi saja.
Dimas merogoh ponsel yang ada di dalam saku celananya lalu menghubungi seseorang.
"Cepat kamu ikuti istriku sekarang.
Cari tau kemana dia akan pergi?"titah dimas.
"Baik tuan akan saya lakukan sekarang".
Dimas langsung mematikan panggilan itu.
Istriku,apa baru saja ia mengakui bulan sebagai istrinya?.
Dimas tak mau ambil pusing,ia segera masuk ke dalam ruang kerjanya ternyata sudah ada sang ayah di sana.
"Dimas dari mana saja kamu nak?"tanya ayah johan.
"Ayah ada di sini,aku dari kamarku.
Bagaimana keadaan ayah sekarang apa sudah lebih baik?"tanya dimas sambil berjalan menggunakan kursi roda.
"Nak kalau kaki kamu sudah lebih baik jangan pakai kursi roda, pakai tongkat penyangga saja.
Itu papah bawakan untukmu".
"Baik pah,aku kadang mencoba berjalan tanpa alat bantu namun kakiku masih terasa nyeri"ucap dimas lalu berjalan mendekati sang ayah yang sedang duduk di sofa.
"Papah ingin membicarakan kinerja om dan keponakan kamu beberapa bulan ini.
Perusahaan banyak mengalami minus,kita harus segera selesaikan masalah ini secepatnya".
**Bulan sudah sampai di dalam restoran lalu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan runa.
Namun tak lama terlihat runa baru masuk ke dalam restoran itu.
Runa menoleh ke arah bulan dan melambaikan tangannya ke arah bulan.
Bulan tersenyum membalas lambaian tangan runa lalu berjalan menghampiri sahabatnya itu.
Nampak restoran sangat ramai akhirnya mereka memilih untuk pergi ke taman saja.
"Restoran ramai sekali,bagaimana kalau kita ke taman saja"tanya runa.
"Baiklah ayo"jawab bulan menyetujui ajakan runa.
Mereka segera pergi ke sebuah taman yang tak jauh dari sana.
Banyak para pengunjung di taman dekat sungai han dari anak-anak,orang dewasa dan orang tua juga.
Mereka menikmati udara dan pemandangan taman di sore hari dengan duduk di sebuah kursi di pinggir sungai.
Dan ada hamparan bunga-bunga yang tumbuh di taman itu.
Sebelum duduk mereka tak lupa membeli beberapa camilan dan minuman dingin.
Nampak dari kejauhan ada seseorang yang sedang mengawasi gerak-gerik kedua gadis cantik itu sejak awal bertemu.
Dan sayangnya mereka tak menyadari orang itu karena taman itu cukup ramai.
"Apa ada masalah bulan?"tanya runa menatap ke arah bulan yang terlihat sedih.
"Iya masalah berat kali ini yang harus aku hadapi run"jawab bulan lirih.
"Apa masalah dengan rentenir itu lagi?"tanya runa penasaran.
"Masalah dengan rentenir itu sudah selesai run,tapi ini dengan sikap dimas kepadaku.
Ternyata dia lumpuh jadi aku harus merawatnya tapi sikapnya sangat ketus dan arogan"tutur bulan.
"Apa jadi suami kamu lumpuh, pantas saja tidak ada yang mau menikah dengannya.
Dan keluarganya melakukan sayembara itu untuk mencari jodoh untuk pria itu.
Bagaimana rupanya,apa dia tampan atau buruk rupa atau di juga gendut?"cerocos runa sangat penasaran.
"Di sangat tampan, tubuhnya kekar dan berotot.
Mungkin banyak wanita yang menyukainya tapi sayang tertutup sama dengan sikap arogannya itu".
"Lalu bagaimana dia memperlakukan kamu lan?.
Apa kamu sudah melakukan hubungan suami istri dengannya?".
"Iya run, lebih tepatnya dia memaksaku untuk melakukannya"ucap bulan menangis sesenggukan lalu runa segera memeluk sahabatnya itu.
"Kamu cerita pelan-pelan ya?".
Bulan mengangguk dan menghembuskan nafasnya perlahan sebelum menceritakan kembali kepada runa.
"Dimas tidak menginginkan aku menjadi istrinya,dia masih belum bisa melupakan tunangannya dulu.
Dia ingin kami bercerai".
"Apa bercerai?lalu bagaimana dengan uang 1 milyar itu?.
Apa kamu harus mengembalikan lagi?".
"Bagaimana aku harus mengembalikannya sedangkan uang itu sudah aku gunakan untuk melunasi hutang kepada rentenir itu run.
Yang jelas di kontrak pernikahan di sebutkan kontrak akan berakhir kalau aku sudah melahirkan anak dimas"terang bulan.
"Kalau dimas yang minta bercerai,kamu tidak perlu mengembalikan uang itu bulan.
Kamu juga tak perlu memberikan anak pada keluarga mereka".
"Tapi aku semalaman dimas sudah menyemburkan benihnya di dalam rahimku run.
Bagaimana kalau aku hamil"jelas bulan.
"Apa jadi dimas melakukan tanpa memakai pengaman?.
Gila dia gak mau kamu hamil tapi masih memaksamu melakukan hal itu.
Lebih baik kamu sekarang beli obat pencegah kehamilan lan.
Kamu baru melakukan sekali kan,belum tentu benih pria itu akan jadi"ucap runa memberikan solusi.
"Iya run,dimas juga menyuruhku untuk mengugurkan bayi ini seandainya aku hamil"ujar bulan lirih.
"Jahat sekali pria itu,udah jelas itu darah dagingnya tapi mau bagaimana lagi dia tak menginginkan kehadiran kamu apalagi calon anaknya nanti".
"Iya dia memang seburuk itu run,dia selalu membentak dan berkata ketus padaku".
"Kamu yang sabar ya lan"ucap runa mengusap punggung sahabatnya itu.
"Kalaupun nanti aku hamil,aku akan merawat bayiku sendiri run.
Aku akan membesarkan dan memberikan kasih sayang padanya".
"Kamu jangan khawatir ya,aku akan membantumu untuk merawatnya nanti"timpal runa tersenyum.
"Terima kasih runa,kamu memang sahabat terbaikku.
Selama aku jauh dari ibu cuma kamu sahabat sekaligus saudaraku di sini".
Bulan tersenyum lalu mereka berpelukan.
**Sudah beberapa menit yang lalu ayah johan keluar dari ruangan kerja dimas.
Tak lama pintu di ketuk kembali.
"Masuk!".
"Tuan saya sudah mengikuti nyonya bulan?"ucap seorang pria anak buah dimas.
"Katakan kemana dia pergi?".
"Nyonya bulan pergi ke taman dekat sungai han untuk bertemu dengan temannya.
Mereka duduk di pinggir sungai sambil mengobrol tuan".
"Teman pria atau wanita yang kamu maksud?"tanya dimas dengan dahi berkerut.
"Perempuan tuan namanya runa,dia teman tuan bulan selama di sini".
"Ya sudah, kamu boleh pergi!"titah dimas ketus.
"Baik tuan"jawab pria itu menunduk lalu berjalan perlahan keluar ruangan.
"Ck untuk apa aku harus mengetahui urusan wanita itu.
Terserah dia mau pergi kemana,kalau perlu gak usah balik sekalian.
Ah sial apa yang aku lakukan bodoh sekali"gumam dimas merutuki perbuatannya sendiri.
**Malam hari hampir pukul sepuluh malam bulan baru kembali ke rumah dimas.
Sebelum masuk kedalam kamarnya ia terdiam ada seseorang yang tengah memanggilnya.
"Dari mana saja kamu?.
Kenapa kamu harus balik ke rumah ini,aku pikir kamu akan pergi dari sini selamanya?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments