Istri Cantik Satu Milyar
Bulan Maharani gadis berusia 20 tahun itu sedang menunggu bus untuk pulang ke rumah sewaannya.
Dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 19.00 KST,sesekali bibir mungilnya menghembuskan nafas kecil dan berdecak karena bus yang di tunggu tak kunjung datang.
"Tumben kenapa lama sekali"gumam Bulan.
10 menit kemudian bus yang di nanti Bulan akhirnya tiba,ia pun segera naik menempelkan kartu transportasi untuk membayarnya.
Setiap 2 minggu Bulan selalu mengisi ulang kartu transportasi yang selalu ia gunakan pergi dan pulang dari pabrik.
Hampir setiap hari Bulan kerja lembur sebagai buruh pabrik di Korea Selatan.
Bulan tinggal di rumah kecil yang ia sewa dengan harga yang cukup terjangkau dan tak jauh dari tempatnya bekerja.
Hari ini Bulan menerima gaji sebagian ia kirim kepada ibunya untuk melunasi hutang pada rentenir dan biaya sekolah adiknya yang masih SMA.
Sisanya ia gunakan untuk biaya hidup di Korea yang apa apa serba mahal.
Selesai mentransfer sejumlah uang bulan menelpon ibunya.
"Hallo bu,apakah uang yang Bulan kirim sudah masuk?".
"Sudah nak,ibu minta kamu jangan terlalu capek kerja di sana ya.
Ibu mengkhawatirkan keadaanmu".
Dari balik telpon dapat Bulan dengar ada seseorang yang berbicara cukup keras.
"Cepat bayar sekarang kalau tidak akan aku sita rumah ini sebagai jaminan"sarkas dari salah satu rentenir.
"Tolong jangan sita rumah ini,nanti saya dan anak saya tinggal di mana?"ucap ibu bulan memohon pada orang di depannya.
"Saya tidak peduli,sudah cukup aku memberikanmu waktu untuk melunasinya.
Ayo cepat kemasi barang barang kalian dan angkat kaki dari rumah ini"!.
"Tunggu dulu"ucap Bulan keras dari balik telpon.
"Suara siapa itu?"tanya salah satu rentenir.
"Ibu biarkan Bulan bicara dengan rentenir itu?".
Kini Bulan bisa melihat 3 orang rentenir dengan badan yang cukup besar menatap dirinya dari balik telpon.
"Siapa kau apakah kau akan melunasi hutang ibu Risma?".
"Saya anak ibu Risma,berapa lagi hutang yang harus kami bayarkan?".
"Hutang ibumu 500juta sedangkan ibumu hanya mengangsur bunganya saja".
"Jadi uang yang bulan transfer belum cukup untuk membayarkan hutangnya bu?".
"Maafkan ibu nak,bunga yang mereka minta cukup besar jadi ibu baru bisa membayar bunganya saja".
"Kalian memilih pergi dari rumah ini atau lunasi hutang kalian sekarang?"gertak rentenir yang berambut plontos.
"Beri kami waktu aku mohon"ucap Bulan memelas.
"Baiklah aku beri waktu satu minggu,kalau tidak kalian harus pergi dari sini.
Tapi jika di lihat lihat anak ibu ini cukup cantik kebetulan sekali bos kami sedang mencari istri ke 3?".
"Kami akan segera melunasinya dalam waktu seminggu"ucap Bulan tegas.
"Baiklah satu minggu lagi aku akan datang kesini,bersiaplah untuk menjadi istri ke 3 bos kami"ucap mereka lalu pergi meninggalkan rumah Bulan.
"Bulan bagaimana cara kita melunasi hutang itu dalam waktu satu minggu saja".
"Bulan akan memikirkan caranya ibu tak perlu khawatir".
Panggilan pun berakhir Bulan merebahkan diri di kasur buliran bening jatuh begitu saja dari matanya.
"Bagaimana caranya aku mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?"gumamnya sambil mengusap wajahnya kasar.
Bulan bangkit dari tempat tidurnya membuka lemari,ia meraih dan membuka kaleng tempat biasa ia menyimpan sisa uang.
"Ini hanya 900 ribu,sedangkan sisa uang tabunganku masih belum cukup untuk melunasi hutang itu?.
Bulan meletakkan kembali kaleng itu dalam lemarinya.
**Di rumah sakit Dimas di temani oleh ibunya untuk melakukan terapi.
"Bagaimana keadaannya dok?"tanya nyonya Lisa.
"Masih belum ada perkembangan yang berarti "jelas dokter.
"Lalu apakah masih ada kemungkinan Dimas bisa berjalan lagi?".
"Ada bu,karena kelumpuhan yang di alami tuan Dimas tidak terlalu fatal ada beberapa saraf yang masih berfungsi dengan baik".
"Terima kasih dokter,kami permisi dulu"ucap nyonya Lisa mendorong kursi roda putra keluar dari ruang terapi.
Nyonya Lisa menatap sendu kepada putranya,semenjak kejadian kecelakaan 2 tahun yang lalu Dimas lebih banyak diam dan tak memiliki semangat untuk hidup.
Dimas mengalami kecelakaan mobil bersama tunangannya.
Namun naas tunangannya tak bisa di selamatkan karena mengalami gegar otak.
Bulan depan mereka sudah berencana untuk menikah dan terpaksa harus gagal karena kecelakaan yang terjadi.
Dimas sangat mencintai tunangannya bernama keisha hingga membuatnya terpukul saat ini.
Sesampainya di rumah ayah dimas bernama Johan masuk ke kamar untuk menemui istrinya.
"Bagaimana apa ada perkembangan pada Dimas?"tanyanya pada istrinya.
"Tidak,aku khawatir sudah 2 tahun ini Dimas seperti ini.
Dimas adalah harapan kita,dia adalah pewaris satu satunya keluarga Anggara.
Aku tak mau harta kita jatuh pada adikmu yang gila harta itu".
"Lebih baik kita nikahkan saja Dimas agar mempunyai keturunan?"ujar ayah Johan memberi usul.
"Aku tidak mau menikah selain dengan Keisha"tolak Dimas tegas.
"Apa kamu gila, Keisha itu sudah tiada jangan terus kamu memikirkannya"bentak ayahnya yang sudah muak dengan sikap putranya.
Dimas hanya diam terpaksa menuruti perintah ayahnya.
"Aku akan melakukan sayembara,akan aku berikan uang sebesar 1 milyar bagi siapa saja yang mau menikah dan mengandung serta merawat dimas dengan sepenuh hati".
"Siapa wanita yang mau menikah dengan Dimas,bagaimana kalau wanita itu hanya mengincar harta kita saja"ucap nyonya Lisa.
"Kamu tak perlu khawatir,setelah melahirkan pewaris dari Dimas,maka kita akan menceraikan mereka.
Yang aku inginkan hanya pewaris keturunan dari Dimas,aku tidak peduli dengan wanita itu.
Mereka juga akan mendapatkan imbalan yang semestinya.
"Baiklah terserah kau saja"ucap nyonya Lisa menuruti rencana suaminya.
Ayah Johan kemudian keluar memanggil anak buahnya agar mempersiapkan semua yang ia perlukan untuk mencari calon istri Dimas.
**Pagi hari Bulan sudah bersiap menuju ke tempat kerjanya ia tinggal berdua dengan temannya bernama Runa yang kebetulan mereka juga bekerja di pabrik yang sama.
Di sepanjang perjalanan Bulan melihat ada beberapa poster yang di tempel di pinggir jalan.
"Lan,lihatlah di sana ada orang kaya sedang melakukan sayembara mencari istri untuk anaknya?"ucap Runa menunjukkan salah satu poster itu.
"Bukankah itu sudah biasa terjadi disini run?".
Runa mengangguk membenarkan ucapan bulan,kini merekapun sampai di pabrik dan bekerja sesuai bagian masing masing.
Pulang kerja bulan melihat poster yang di tempel di halte bus.
Karena penasaran ia pun mengambil satu untuk melihatnya dengan jelas.
"Apa aku harus mengikuti sayembara ini ya,imbalan yang di kasih pun tak main main 1 milyar sudah cukup melunasi hutang pada rentenir itu"gumam Bulan lirih.
Bulan memejamkan matanya sejenak,kepalanya saat ini benar benar pusing memikirkan cara untuk mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu seminggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Wiwin Narsih
keren
2023-11-14
3
Wirda Wati
mampir thort
2023-10-19
1
PORREN46R
sudah mampir ya
2023-10-13
1