Dimas menggelengkan kepalanya pelan kenapa dia mengingat wanita jahat itu.
"Ah kenapa aku malah mengingatnya,di mati atau hidup aku tidak peduli!.
Wanita jahat aku sangat membenci wanita sialan itu"umpat dimas geram seraya mengepalkan kedua tangannya.
Dimas menoleh ke arah nakas,ia melihat ada bungkusan obat yang diberikan oleh suster vita tadi.
Itu adalah resep vitamin yang di berikan dokter monik kemarin.
Baru tadi pagi ia menyuruh pelayan menebus obat itu di apotek.
Pria itu lalu duduk di kursi rodanya kembali lalu pergi ke kamar bulan.
Tok tok tok
Bulan membuka pintu saat terdengar suara ketukan pintu kamarnya.
Ia melihat pria yang berstatus suaminya itu sudah ada di depan pintu.
"Ada apa dim?"tanya bulan.
"Aku ingin bicara denganmu?"jawab dimas singkat.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?.
Kalau kamu hanya ingin mengatai ku lebih baik kamu pergi.
Aku tidak mau berdebat denganmu".
"Aku hanya ingin membicarakan hal penting denganmu!".
"Baiklah,masuklah"ujar bulan membuka pintu lebar dan memberikan jalan untuk dimas masuk ke dalam kamarnya.
"Katakan apa yang ingin kamu bicarakan?".
"Aku ingin bertanya padamu,apa kamu menyembunyikannya sesuatu dariku?"tanya dimas menatap tajam kearah bulan.
"Apa yang dimas maksud adalah soal kehamilannya?"batin bulan.
Kemarin memang ia ingin memberitahu soal kehamilannya kepada dimas namun ia malah pingsan dan lupa mengatakannya tadi pagi.
"Ehhmm iya aku ingin mengatakan hal ini padamu kemarin.
Dan aku baru ingat sekarang"ujar bulan lirih.
"Apa itu katakan,aku ingin tau?".
"Dim,sebenarnya aku hamil dan terpaksa membohongi kamu dan orang tuamu kalau aku datang bulan.
Awalnya aku mengira memang tamu bulananku datang karena ada keluar flek mirip darah haid.
Namun itu cuma berlangsung sehari saja,aku mengalami mual dan pusing lalu aku berinisiatif memeriksanya dan hasilnya positif"terang bulan menunduk wajahnya tak berani untuk menatap dimas.
"Lalu kenapa kamu membohongi kami?"tanya dimas menatap serius kepada bulan.
"Aku terpaksa berbohong karena aku takut kamu mengetahui kehamilanku.
Dan kamu menyuruhku untuk menggugurkan kandungan ini seandainya aku memang hamil.
Aku tidak mau jadi pembunuh dim,walaupun kamu tidak menginginkan bayi ini.
Aku siap untuk merawatnya sendiri"jelas bulan.
"Kenapa kamu berfikiran seperti itu?"tanya dimas dengan dahi berkerut.
"Bukankah kamu pernah bilang kalau hubungan yang kita tak sengaja malam itu kamu tidak menginginkan anak dariku.
Dan menyuruhku untuk mengugurkan bayi ini.
Aku setuju untuk bercerai denganmu asal aku tidak kehilangan calon bayiku"jawab bulan lirih.
"Iya aku ingat,tapi sekarang aku sudah berubah pikiran seperti yang aku katakan kemarin untuk tetap melanjutkan kontrak pernikahan"timpal dimas.
"Iya maafkan aku sudah berbohong padamu".
"Aku sebenarnya sudah tau tentang kehamilanmu!.
Tapi aku hanya ingin mendengarnya dari mulutmu sendiri".
"Apa bagaimana bisa kamu tau?.
Darimana kamu tau aku hamil?"tanya bulan terkejut.
"Kemarin aku memanggil dokter monik untuk memeriksa kamu yang sedang pingsan.
Dan dia mengatakan kalau kamu memang sedang hamil muda.
Ini vitamin yang harus kamu minum yang diresepkan oleh dokter monik"ujar dimas menyerahkan bungkusan itu pada bulan.
Bulan menerima bungkusan itu dan melihat isinya.
Ada beberapa vitamin dan susu kehamilan di dalamnya.
"Minumlah vitamin dan susu itu baik untuk kandunganmu.
Jaga kandunganmu, bagaimanapun dia anakku juga"ujar dimas segera pergi dari kamar bulan.
Sedangkan bulan hanya mengangguk dan menatap kepergian dimas dari kamarnya.
"Apa aku tidak salah dengar dia mengakui bahwa ini anaknya.
Mulai sekarang ibu sudah sedikit tenang,sehat-sehat sampai kamu lahir ya nak?"gumam bulan lirih tersenyum mengelus perutnya yang masih rata.
**Keesokan harinya saat sedang sarapan bersama anggota keluarga anggara.
Ada nyonya lisa dan dimas yang sudah duduk di ruang makan.
Sementara ayah johan masih ada di New York untuk mengerjakan proyek di sana karena sudah merasa baikan.
Setelah sarapan bulan ingin memberitahumu mertuanya tentang kehamilannya saat ini.
"Mah,maafkan aku sudah berbohong?"ucap bulan lirih lalu menundukkan wajahnya.
"Mamah paham bulan,kamu pasti punya alasan sendiri melakukan hal ini.
Mamah tau berbohong karena takut di suruh untuk menggugurkan kandungan kamu kan?.
Kalau dimas menyuruhmu untuk menggugurkan bayi itu,mamah tidak akan tinggal diam.
Walau bagaimanapun bayi itu adalah cucuku,benih dimas yang berarti pewaris keluarga anggara"terang nyonya lisa.
"Ibu,memang aku akui saat itu aku sedang emosi dan tidak sadar apa yang aku ucapkan dan dulu aku tidak menerima pernikahan ini"sarkas dimas.
"Berarti sekarang kamu sudah menerima pernikahanmu ini?"tanya nyonya lisa menatap ke arah putranya.
"Tidak juga,aku hanya tidak mau rugi dan melanjutkan kontrak pernikahan ini saja.
Sayang uang ku sebanyak itu harus terbuang sia-sia"ujar dimas dingin.
Hati bulan berdenyut nyeri mendengar alasan dimas.
Tapi ia harus tetap menerima karena itu memang tugasnya hanya sebagai istri kontrak dan memberikan keturunan maka kontrak pernikahan itu akan berakhir.
"Dimas benar mah,aku sudah menerima uang itu dan sekarang aku akan melakukan tugasku sesuai dengan perjanjian di kontrak pernikahan yang sudah saya tanda tangani"jawab bulan tersenyum kecut.
"Mamah dengar sendiri kan,dia sudah menerima uangnya dan harus menjalankan tugasnya sekarang".
"Tapi kalau seandainya kontrak pernikahan di antara kalian di tiadakan saja bagaimana?.
Mamah sudah menerima bulan sebagai menantu sekaligus menganggap bulan anak perempuanku sendiri.
Coba kalian belajar untuk saling lebih mengenal dan mencintai satu sama lain"terang nyonya lisa memberikan nasehat pada anak menantunya.
"Ckk itu tidak mungkin terjadi mah,dia bukan tipe wanita yang aku sukai.
Aku menerima pernikahan kontrak ini karena bayi yang ada dalam kandungannya.
Bagaimanapun itu adalah benih yang sudah aku tanam.
Jadi jangan berharap lebih dari pernikahan ini"ucap dimas ketus kemudian pergi meninggalkan bulan dan ibunya.
"Dia benar-benar keras kepala!"gumam nyonya lisa.
"Mah,aku dan dimas hanya terikat pernikahan kontrak saja.
Jadi mamah jangan berharap lebih dari hubungan kami.
Tidak mungkin kita saling mencintai,karena aku sadar diri aku siapa.
Aku tidak pantas menjadi anggota keluarga anggara yang kaya raya"jelas bulan.
"Kenapa kamu bicara seperti bulan sayang?.
Tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia di dunia ini.
Mamah yakin suatu saat nanti hati dimas pasti akan terbuka untuk menerima pernikahan kalian tanpa adanya kontrak pernikahan itu lagi"ujar nyonya lisa sendu.
"Aku ke kamar dulu mah"bulan tersenyum tipis tak berharap terlalu tinggi agar ia tak merasa kecewa nantinya.
"Iya bulan,kamu harus banyak istirahat ya.
Apalagi kamu sedang hamil muda masih rawan".
"Baik mah"jawab bulan lalu segera beranjak menuju kamarnya.
Nyonya lisa menatap nanar kepergian bulan hingga tak terlihat lagi.
"Kamu wanita yang baik bulan,mamah berharap dimas segera mencintai kamu dan kamu yang menjadi pendamping hidup dimas selamanya.
Aku tidak peduli dengan latar belakang keluarga kamu di indonesia,tapi aku yakin ibu kamu orang yang baik sama seperti kamu"gumam nyonya lisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments