Tiga Tahun

Sesuai tugas mereka masing-masing.  Hamdan mencari tempat yang strategis untuk membuka bengkel. Dion dan Rifky mencari alat-alat untuk bengkel. Sedangkan Lucifer santai, menunggu semuanya beres. 

"Saya akan membeli lahan serta bangunnya, berapa harga yang harus saya bayar pak?" Tanya Hamdan bersama si pemilik lahan.

"200 juta tidak bisa kurang," jawab penjual.

"200 juta? Apa tidak kemahalan itu pak. Tidak bisakah bapak menguranginya?" Hamdan merasa itu terlalu mahal. Memang dia menginginkan rematik itu karena menurutnya tempat sangat cocok jika di buat bengkel tempat nya membuka usaha nanti. Tapi saat mendengar harganya, Hamdan seakan tidak percaya. Bahkan pria itu sama sekali tidak mau mengurangi harga nya sedikitpun.

"Tidak bisa. Jika mau segitu, ambil. Jika tidak, silahkan pergi. Saya bisa menjual pada orang lain nanti," 

Hamdan menghela nafas berat. Dia tidak bisa melepas begitu saja tempat itu, karena menurutnya sangat cocok.

"Baiklah, 200 juta deal," 

"Deal," 

Hamdan meminta pemilik tempat untuk mengurus semuanya. Dia ingin terima bersih. Dan pemilik lahan menyetujui. 

"Satu minggu lagi suratnya jadi. Saya akan mengantarkannya ke tempat anda," 

"Baiklah." Jawab Hamdan sebelumnya sudah mengatakan surat tanah itu atas nama Lucifer, karena memang itu uang milik Lucifer untuk membeli.

Sedangkan di lain tempat, Dion dan Rifky memilih banyak alat-alat untuk di gunakan di bengkel. Baik itu alat untuk dandan mereka ataupun alat yang akan di jual, semuanya di beli tanpa terkecuali.

Setelah membeli semuanya, Rifky meminta pihak toko untuk mengantarkan nya ke tempat bengkel mereka nanti. Tapi menunggu Rifky menghubunginya karena bengkel mereka belum jelas di mana tempatnya. Karena Hamdan belum mengkonfirmasi tempatnya. 

"Saya akan menghubungi anda nanti tuan,"

"Baik tuan," jawab pemilik toko.

Setelah selesai berbelanja, Rifky menghubungi Hamdan dan Lucifer bahwa semua peralatan sudah selesai di beli, tinggal mengantarkannya. 

"Aku sudah membeli semuanya, tinggal menunggu Hamdan dapat tempatnya," Pesan Rifky pada Lucifer. 

"Tanyakan pada Hamdan, apa dia sudah mendapatkan tempatnya." Balas Lucifer.

"Baiklah. Jika sudah kapan kita akan buka?"

"Hari minggu aku libur kita bersihkan dan tata ulang tempatnya itu. Buat tempatnya semenarik mungkin agar pelanggan tertarik,"

"Oke."

Hamdan sudah mengkonfirmasi tempatnya. Dan seperti yang di katakan Lucifer, hari minggu mereka bertempat kini sudah ada di depan bangunan yang di beli Hamdan sebelumnya. 

"Ini tempatnya?" Tanya Lucifer 

"Bagaimana menurutmu?" tanya Hamdan, takut Lucifer tidak suka.

"Bagus, tempatnya juga besar. Dan letaknya juga strategis. Baiklah, hari ini kita akan bersih-bersih,"

Semua mengangguk dan hari itu juga mereka membersihkan bangunan tersebut. Dari mengecat ulang, menata tempat untuk meletakkan barang-barang bengkel dan lain sebagainya. 

Dua hari berlalu dan bengkel siap dioperasikan. Tak lupa mereka membuat spanduk di depan toko agar semua orang tahu dan tertarik untuk menservis kendaraan mereka. Mereka juga memberikan promo khusus untuk hari ini potongan harga sebesar 20%.

Pelanggan pun banyak yang datang dan sejak saat itu bengkel mulai ramai. Banyak pengunjung yang datang untuk menservis motor maupun mobil mereka karena puas dengan kinerja mereka yang rapi, baik dan juga ramah. 

Dion, Hamdan san Rifky tidak bergantung lagi dengan hasil balapan, karena kini mereka memiliki hasil yang lebih besar dari sebelumnya, hasil yang sudah jelas di berikan Lucifer dari kerja mereka di bengkel. Bahkan Lucifer sering memberikan bonus, hingga membuat isi ATM mereka begitu gemuk.

Lucifer pemuda yang baik, tidak pelit ataupun perhitungan. Bahkan saat dirinya melakukan hal nakal, mengambil uang milik pejabat-pejabat yang melakukan korupsi, mereka bertiga mendapatkan jatah masing-masing.  Tak lupa, Lucifer juga berbagi uang ataupun makanan di panti asuhan ataupun anak jalanan. Dan apa yang dilakukan Lucifer membuat ketiga teman dewasanya senang dengan siapa baik Lucifer.

Tak terasa 3 tahun berlalu, Lucifer menjadi pria yang sukses. Uangnya menumpuk ratusan miliar di ATM nya, bahkan ATM tidak hanya satu. Ada beberapa yang dia miliki. Namun semua itu tidak membuatnya sombong, bahkan dia masih sama seperti sebelumnya. Tetap menjadi pemuda biasa tanpa ada rumah mewah dan mobil mewah. Hanya ada Motor Sport dan Matic yang di miliki.

Uang hasil Bengkel dia sendirikan, tidak dicampur adukkan dengan uang hasil rampokan meretas dan hasil bisnis jual senjata ilegal dan narkoba. Bahkan uang pemberian dari pria tua juga ia sendirian. Jika dihitung jumlah kekayaan uang yang dimiliki Lucifer mungkin sudah melebihi orang terkaya di jakarta. Namun semua itu tidak ada yang tahu karena Lucifer tidak menunjukan siapa dia sebenarnya. 

Hari ini hari dimana kakaknya akan melahirkan. 2 tahun setengah Mesya menikah dan kali ini akan diberikan momongan. Lucifer tidak sabar menunggu keponakannya lahir. Dia ingin memberikan yang terbaik untuk keponakan dan juga kakaknya. 

Jika sebelumnya Lucifer tidak memberikan apapun di hari pernikahan kakaknya karena menutupi pekerjaannya,  kini Lucifer akan memberikan hadiah untuk mereka karena mereka tahu saat ini dirinya telah sukses dengan hasil bengkel yang mereka ketahui. 

Lucifer duduk di ruang tunggu bersama 3 kawannya. Dion, Hamdan, Rifky dengan gelisah. Sejak tadi mereka menunggu namun kakaknya belum juga melahirkan. Dan tak lama, terdengar suara tangisan bayi yang membuat mereka bersorak bersama dengan bahagia. Akhirnya kakak mereka melahirkan bayi pertamanya. 

"Wah, kita akan jadi Om ya," ucap Dion senang.

"Aku tidak mau dipanggil om, terlihat tua. Aku lebih suka dipanggil abang," jawab Rifky mendapatkan cebikan dari mereka bertiga. 

"Kau itu memang sudah tua, tidak nyadar apa." Jawab Hamdan

"Heh, aku memang belum tua kali. Lihatlah wajahku yang awet muda ini, tidak pantas jika dikatakan tua. Kalau kalian iya, wajah-wajah boros," tunjuknya pada Dion dan Hamdan.

"Sialan!"

"Lebih baik kalian segera menikah. Umur kalian sudah waktunya menikah. Pekerjaan sudah mapan, apa lagi yang ingin kalian tunggu," ucap Lucifer yang pemikirannya lebih dewasa dari mereka. 

"Inginnya sih seperti itu. Hanya saja aku belum ada pandangan yang cocok," jawab Dion. 

"Kalau aku masih ingin sendiri. Nanti jika sudah pengen aku akan menikah," jawab Rifky

"Kalau kamu?" Tanya Lucifer pada Hamdan. 

"Aku suka yang muda, tapi tidak ada yang mau dengan ku,"

"Itu karena keinginan mu terlalu aneh. Sudah tua pengennya yang muda. Siapa yang mau coba," jawab Rifky membuat Hamdan mendengus.

"Aku akan menunggu anak kak Meysa saja,"

"Sialan! Dasar pedofil," seru mereka kompak membuat Hamdan tertawa. 

.

.

.

Saat mereka menunggu tiba-tiba suara seseorang menghentikan canda mereka. Lucifer yang melihat berubah menjadi dingin dan datar. Ingatan tentang beberapa tahun silam membuatnya mengepalkan tangan.

Terpopuler

Comments

Ramlah Kuku

Ramlah Kuku

tuan bram

2024-05-07

0

Ani Ani

Ani Ani

siapa orang itu

2024-01-31

4

Wirda Lubis

Wirda Lubis

kakak si Lucifer sudah menikah sudah mau melahir kan

2023-07-16

2

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!