Melawan

Para siswa siswi dan orang tua kini telah pulang. Lucifer berdiri di depan pintu gerbang menatap keluarga Bramestyo yang masuk kedalam mobil. Baik Bram dan Ana tersenyum bahagia melihat Alex yang lulus sekolah. Rasa iri ingin mendapatkan cinta dari orang tua membuat hati Lucifer sakit. Entah kapan dia akan mendapatkan rasa cinta dari seorang keluarga. 

Hah…

Lucifer menghela nafas dan berjalan sendirian. 

Dari arah belakang sebuah mobil hitam mewah mengklakson, membuat Lucifer berhenti dan menoleh. Keningnya berkerut, pikirnya siapa. 

Saat seorang gadis kecil menyembul dari dalam mobil, Lucifer memutar bola matanya malas, ternyata Ezza, gadis yang selalu mengganggunya.

Ezza turun dan berdiri di depan Lucifer, menarik tangannya dan memasangkan sebuah gelang yang memiliki ukiran nama Ezza. Lucifer yang melihat hanya terus menatap tanpa menepis apa yang di lakukan Ezza padanya. 

"Jika kakak merindukan ku, lihat gelang ini. Mungkin kita akan lama bertemu lagi. Tapi ingatlah Ezza  akan selalu merindukan mu. Jaga diri kakak. Ezza pergi dulu,"

Cup…

Ezza mencium pipi Lucifer secara tiba-tiba, membuat Lucifer dan kedua orang tua Ezza terkejut. Begitupun dengan teman Alex yang tak sengaja melihat hal itu. Mereka memotret Lucifer dan Ezza saat berciuman dan mengirimkannya ke Alex.

Alex yang melihat tentu saja langsung marah. 

"Beraninya anak haram ini mencium wanita ku," geramnya mengepalkan tangan. 

"Jemput aku. Aku kirim lokasinya," balas Alex pada temannya bernama Gio.

"Woke,"

Setelah membalas pesan pada Gio, Alex meminta turun, karena ingin berkumpul dengan temannya. Bram dan Ana mengangguk mengerti, dan Alex pun turun, menunggu Gio dan teman lainnya datang.

Tak lama menunggu Gio dan kawan-kawan datang untuk menjemput Alex.

"Maaf bro menunggu lama,"

"Tak masalah. Kau tahu dimana dia saat ini?"

"Tak jauh dari sekolahan."

"Baiklah, ayo kita kesana. Aku tak sabar untuk memberi pelajaran pada anak haram itu?"

"Ok, tangan ku juga gatal ingin menonjok wajahnya yang sok itu,"

Mereka pun pergi ke tempat Lucifer berada. Sedangkan Lucifer kini malah dipeluk oleh Ezza membuat tubuhnya kaku. Apalagi saat ini kedua orang tua Ezza terus menatap mereka.

"Ehem….ayo pulang," seru Tuan Aditama.

Wajah Ezza bersemu. Dia lupa kalau disana ada papa dan mamanya. Sedangkan Lucifer diam kayak patung, tak berbicara sedikit pun.

"Aku pergi dulu kak. Jaga hati kakak untuk ku,"

Ezza masuk kedalam mobil dan mobil pun melaju meninggalkan Lucifer yang terus menatapnya. 

Lucifer menyentuh dadanya, ada yang aneh dengan jantungnya. Matanya melirik ke arah gelang yang di berikan Ezza tadi, hendak melepas. Namun tiba-tiba bayangan Ezza terlintas di pikirannya. Wajah cantik dengan senyum manis membuatnya mengurungkan niatnya untuk melepas gelang tersebut.

Drrt…..

Drrt…..

"Rifky? Ada apa dia menghubungi ku?" Gumam Lucifer saat tahu yang menghubungi nya teman satu gengnya. 

Ya, Lucifer memiliki banyak teman setelah dirinya bergabung dengan geng motor satu setengah tahun lalu. 

Awal mula membantu seorang anak muda dari pengeroyokan membuatnya ikut berkecimpung di geng balap, dan belajar banyak hal hingga membuatnya sedikit demi sedikit memiliki penghasilan. Selain ikut balapan, Lucifer juga masuk ke sebuah kelompok. Namun Lucifer belum terlalu jelas itu kelompok apa, karena yang ia tahu kelompok ini hanya cabang kecilnya. Hanya saja dia sering di minta bantuan untuk ikut mengawal saat pengambilan barang. 

Lucifer orang yang ulet dan gigih, membuat banyak orang menyukainya. Selama hampir satu tahun bergabung di kelompok itu. Lucifer selalu belajar untuk memperkuat tubuhnya, hingga membuatnya pandai dalam bertarung maupun menembak. Bahkan dirinya tak segan-segan belajar meretas dari seseorang untuk menghasilkan pundi-pundi uang. 

Lucifer tidak peduli jika jalan nya salah. Yang ia pikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang banyak dan membuatnya sukses dan kuat agar suatu saat dapat membungkam keluarga Bramestyo dan menemukan keberadaan Ayah kandungnya.

Walaupun Lucifer berumur 15 tahun, tapi tinggi tubuh dan ototnya seperti pemuda berumur 17 tahun. Mungkin karena dia rajin berolahraga membuat bentuk tubuhnya bagus dan berotot.  Untuk alasan kenapa dia selalu ikut dalam pengambilan barang, karena Lucifer memiliki otak yang cerdas dari yang lain.

"Ada apa?" Tanya Lucifer

"Nanti malam ada yang menantang mu. Taruhannya gede, 50 juta. Jika kamu mau aku akan mengatakan pada mereka. Bagaimana, kamu ambil tidak?"

Lucifer diam, berpikir. Nanti malam ada barang yang datang di pelabuhan, dirinya di minta ikut. Namun 50 juta juga hal menarik. 

"Jam berapa mulainya?" 

"Jam 11. Bagaimana, ambil tidak?"

"Baiklah, katakan pada mereka, aku siap?"

"Oke, nanti malam aku jemput kamu,"

Hm….

Panggilan pun berakhir. Dan Lucifer menghubungi teman lainnya.

"Jam berapa ke pelabuhan?" Tanya Lucifer pada Azka, 

"Jam 12. Jangan sampai telat."

"Hm,"

"Apa perlu menjemput mu?"

"Tidak usah. Aku akan datang sendiri."

"Baiklah."

Malam ini terakhir dirinya akan tinggal di kediaman Bramestyo.  Sesuai kesepakatan, setelah dirinya berumur 15 tahun maka Lucifer harus angkat kaki dari rumah itu. 

Malam ini Lucifer berencana untuk pamit pada semuanya. Walaupun seluruh keluarga Bramestyo tidak menyukainya tapi Lucifer harus pamit kepada mereka semua. Lucifer tidak ingin di cap sebagai anak tidak tahu diri. Sudah di kasih tempat tinggal dan makan tapi pergi menyelonong.

Lucifer menyandarkan tubuhnya di pohon besar yang rindang, tempat dimana dirinya selalu menunggu ojeknya datang. Namun sebelum  ojek pesanannya datang, Alex, Gio dan lainnya datang di hadapannya.

Lucifer yang melihat tahu, Alex dkk paati ingin membuat ulah dengan nya. Mereka semua turun dari motor, dan tanpa basa-basi mereka menyerang, mengeroyok Lucifer.

Lucifer yang melihat mereka menyerangnya, mengangkat tangan dan kepalanya tangan. Menendang dan meninju mereka dengan kuat membuat mereka terpental dan jatuh.

Untuk kali ini Lucifer tidak akan tinggal diam. Jika sebelumnya dia selalu mengalah agar bisa tetap tinggal di rumah Bramestyo,  tidak untuk saat ini. Lucifer akan melawan, bisa jadi membalas semua perlakuan mereka dan membuatnya babak belur.

Lucifer tidak akan peduli dengan Ana, bahkan Bram yang pastinya akan membela Alex.  Tubuh Alex yang terpental dan salah seorang temannya lagi membuat mulut Gio menganga lebar. Bagaimana bisa terjadi? Kenapa Lucifer menjadi kuat. 

Alex bangun sambil memegang perutnya yang sakit akibat tendangan kuat Lucifer

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Gio dan Alex menggeleng.

Mata Alex tak lepas sedikit pun dari Lucifer. Dia menatap tajam bocah seumur dengannya. Bagaimana bisa Lucifer memiliki tenaga yang seperti ini. 

"Hajar dia!" Perintah Alex dan teman-teman nya maju secara bersamaan.

Semuanya maju dan mengeroyok Lucifer secara bersamaan. Lucifer yang melihat mereka menyerang, langsung melawan menendang dan memukul mereka tanpa ampun. 

Bug

Bug

Bug

Krak

Argh…..

Lucifer memelintir tangan seorang dari mereka membuatnya menjerit dengan keras. Lucifer yang pandai bertarung dengan mudah mengalahkan mereka walaupun dia juga mendapatkannya dua pukulan atau tiga pukulan dari mereka. Tapi dia disini menang dan membuat mereka ketakutan.

"Pergi kalian dari sini. Jika tidak, aku tidak akan segan membunuh kalian," usir Lucifer dengan tatapan dingin yang mampu membuat mereka menelan ludah.

.

.

.

Bersambung 

 

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

loh bknnya di awal alex katanya satu thn dibawah lucifer umurnya kok sekarang jd seumuran,lulusnya juga bareng 🤔

2024-12-31

0

Yus Nita

Yus Nita

dan pada akhir n
sabar ny seseorang gada batas ny...

2024-12-20

0

Mr. Dirg Ant

Mr. Dirg Ant

ini terlalu cepat..hrs ada prosesnya dulu

2024-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!