Sore hari Lucifer membeli sebuah Laptop baru untuk dia gunakan malam ini. Tadi siang Lucifer menghubungi Pria tua untuk mencari data keluarga Maherson. Dan tak memerlukan waktu lama, pria tua mengirim data itu ke ponsel Lucifer. Dan kini data itu telah ada bersama dengannya.
Pukul dini hari, Lucifer bangun dan langsung membuka Laptopnya, mengotak-atiknya, entah apa yang di otak atik, karena gerakan jari Lucifer terlihat begitu cepat.
Senyum Lucifer menyeringai saat membaca data Keluarga Maherson. "Cih ternyata seorang koruptor. Pantas saja dia kaya. Tapi tenang saja aku akan membantumu menghabiskan uang ini,"
Lucifer memencet sebuah tombol.
"Star Loading……" ucap Lucifer dengan seringai di bibirnya.
Lucifer menyangga kepalanya dengan santai sembari matanya menatap ke arah layar Laptop. Jarinya tak henti-hentinya mengetuk meja kecil tempat dirinya bekerja mencuri uang malam ini.
"Lama sekali. Mungkin karena terlalu banyak aku mengambilnya." Gumamnya sendiri karena malam ini Lucifer mengambil uang Keluarga Maherson sebanyak 5 M.
Cukup lama menunggu, akhirnya star Loading kini mencapai 100%.
Finish….
Ting
Suara ponsel berdenting saat sebuah notifikasi masuk di ponselnya. Lucifer mengambil dan membukanya. Senyum seringai muncul kembali saat melihat notifikasi apa itu. Uang masuk ke rekening dengan jumlah yang cukup banyak.
"Aku harus secepatnya menghapus notifikasi yang masuk di ponsel pria itu." Lucifer tak ingin meninggalkan jejak. Dia juga menghapus notifikasi di ponsel Tuan Maherson bahwa uang di akun bangkingnya telah dirampok oleh nya.
Setelah selesai. Lucifer keluar dari kamar dan menghancurkan laptop itu dan membuangnya.
"Besok aku harus meminta Rifky untuk mencairkan uangnya."
Sebelum kembali melanjutkan tidurnya. Lucifer mengirim pesan pada Rifky untuk datang pagi ke tempatnya.
.
.
.
Pagi hari, Rifky datang pagi-pagi sekali ke kontrakan Lucifer. Mesya yang melihat memintanya untuk masuk, ikut serta sarapan bersama dengan mereka. Rifky sempat menolak, namun Mesya tidak ingin mendengar bantahan dan akhirnya dengan sungkan Rifky ikut serta sarapan pagi bersama dengan Lucifer dan Mesya.
"Tumben kamu datang pagi-pagi sekali?" Tanya Mesya mengambilkan nasi untuk mereka berdua.
"Aku yang memintanya datang kak untuk mengantarkan ku sekolah," jawab Lucifer langsung membuat Rifky menatapnya.
"What?? Dia meminta ku datang hanya untuk mengantrakan nya sekolah. Sialan!" Umpat Rifky dalam hati karena tidak tahu maksud Lucifer memintanya datang. Dia hanya tahu di minta pagi-pagi datang ke kontrakan.
Ingin rasanya Rifky meninju bocah yang lebih muda dari nya itu. Namun saat mengingat Lucifer sering membuatnya mendapatkan uang, ia hanya bisa mendengus tanpa bisa melakukan apapun. Karena memang kenyataan nya semenjak Lucifer ikut dalam balapan, dirinya, Dion dan Hamdan sering ikut mendapatkan hasil dari kemenangannya.
Setelah sarapan selesai, Lucifer menarik Rifky untuk keluar. Tidak ingin kakaknya mendengar apa yang akan mereka bicarakan.
"Kau ingin aku datang hanya untuk meminta ku mengantrakan mu sekolah, sialan lo. Seharusnya aku masih bermimpi indah pagi ini. Tapi….ah… sudahlah. Ayo, aku akan mengatarkan mu," Rifky tidak ingin mmebuabg waktu karena ingin melanjutkan tidur pagi nya karena tadi malam tidur terlalu dini.
"Kau menggerutu seperti itu di depan ku. Apa kau sudah bosan dapat uang dari ku?"
Mendengar itu, Rifky langsung menatap Lucifer dengan cengiran.
"Mana mungkin aku bosan dengan mu. Kau itu harta karun ku. Sudah ayo, aku akan mengantarkan mu. Dengan ikhlas lahir batin dan demi peti harta karun aku siap kemana pun kamu perintah,"
"Cih mata diuitan. Ambil ini dan cairkan semuanya." Lucifer memberikan kartu ATM nya.
Rifky mengambilnya dengan wajah bingung. Kenapa harus dia yang mencairkan, bukan Lucifer sendiri. Lagian uangnya pasti tidak terlalu banyak. Hanya ratusan juta saja. Kenapa repot-repot harus menyuruhnya.
"Kenapa tidak kau sendiri saja?"
"Aku masih anak sekolah. Jika aku menarik uang sebanyak itu akan membuat ku repot,"
"Menang berapa yang harus di tarik?"
"5 M." jawab Lucifer dan naik motor, duduk di belakang Rifky.
Rifky yang mendengar langsung menoleh ke belakang. "Apa? 5 M." Teriaknya seolah takut pendengarannya salah.
"Jika mulut mu tidak bisa pelan sedikit, aku akan menjahitnya." Kesal Lucifer. Namun lagi-lagi kekesalannya semakin bertambah saat Rifky kembali bertanya, belum yakin dengan apa yang di katakannya.
5 M, bukan uang yang sedikit. Dari mana Licifer memilikinya. Maka dari itu Rifky masih tidak parcaya.
"Jangan membodohi ku Luc. Mana mungkin kau memiliki uang sebanyak itu. Kau tidak merampok kan?"
Hm….
Rifky menghela nafas lega, ternyata temannya bukanlah seorang perampok. "Ah, syukurlah jika kau tidak merampok,"
"Aku merampoknya," jawab Lucifer santai dan langsung membuat Rifky menatapnya tajam.
"Merampok?"
Hm…Lucifer mengangguk, dan itu membuat Rifky masih tidak percaya. Dia seakan bego mendadak mendengar jawaban Lucifer.
Loading…….
Tik….
Tik….
Tik…..
Otak Rifky ngeblang….
"Apa…..!!! Teriaknya lagi seakan tidak menerima kenyataan jika Lucifer merampok uang milik orang lain.
"Kau seorang perampok?"
"Ya, maka jangan main-main dengan ku. Aku bisa menguras uang dalam ATM mu,"
"Tidak! Aku tidak akan main-main dengan mu." Rifky entah mempercayai atau tidak tapi ia merasa apa yang dikatakan Lucifer adanya.
Selama di perjalanan, Rifky terus diam mengingat tentang Lucifer yang seorang perampok.
"Aku akan tahu jika saat menarik uang nanti, benar ada uang 5M atau tidak. Jika itu benar adanya, berarti Lucifer benar-benar seorang perampok." Gumamnya dalam hati.
Sedangkan Lucifer yang melihat Rifky begitu diam, seolah banyak yang dipikirkan, tersenyum kecil. "Dasar otak cetek,"
Setelah sampai, Lucifer turun. Tak lupa dia meminta kembali Rifky mencairkan uangnya secepatnya.
"Ajak Dion atau Hamdan untuk menemani mu,"
"Kenapa harus mengajak mereka?"
"Aku takut kau pingsan melihat uang sebanyak itu. Tidak ada yang akan menolong mu saat itu,"
"Sialan! Kau pikir aku tidak pernah melihat uang sebanyak itu?"
"Memang kenyataannya tidak pernah, karena kau itu kere," jawab Lucifer dan pergi.
Rifky yang mendengar mengumoat kesal. "Lucifer sialan!" Teriaknya keras membuat siswa yang masuk menoleh ke arahnya. "Huh, aku memang tidak pernah melihat uang sebanyak itu. Tapi tidak juga membuat ku pingsan kale….."
"Tapi bener juga, lebih baik aku ajak Hamdan atau Dion. Aku tidak tahu apakah aku bener-bener pingsan atau tidak."
Rifky menyalakan motornya dan pergi menuju apartemen Dion. Pagi ini dia akan menarik uang yang katanya berjumlah 5M itu.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Yus Nita
seharus ny Lucyferbelajar meretas lbh giat lagi, biar jejak ny tdk bisa di ketahui oleh Hescer lain, dan membeli laptop yh sangat canggih, jd tdk hrs menghancur kan lstop ny saat sdh selesai meretas
2024-12-20
0
Yus Nita
seharus ny Lucyferbelajar meretas lbh giat lagi, biar jejak ny tdk bisa di ketahui oleh Hescer lain, dan membeli laptop yh sangat canggih, jd tdk hrs menghancur kan lstop ny saat sdh selesai meretas
2024-12-20
0
Taryumi 2003
dih mentang mentang dpt duit 1M , laptop baru beli dibuang....
2025-01-14
0