Menahan Diri

Lucifer memiliki rencana lain, dia harus menjadi orang yang memiliki kuasa agar semua hinaan, kebencian dapat ia balaskan.  Untuk saat ini memohon adalah hal utama untuk bertahan hidup. Seiring berjalan nya waktu pasti dia bisa membungkam dan membalas semua perlakuan buruk mereka semua padanya.

Bram diam, berpikir tentang apa yang di minta putra angkatnya itu. Bram menatap wajah bocah yang bersimpuh penuh harap agar dirinya menyetujui permintaannya.

Hah,

Helaan nafas terdengar di telinga Lucifer. Entah kenapa Lucifer takut jika papa angkat nya itu tidak mengizinkan dan tetap memintanya untuk angkat kaki dari kediaman Bramestyo. 

"Baiklah. Tapi setelah kesepakatan itu berakhir kau harus pergi dari sini."

Lucifer yang mendengar merasa lega dan senang. Lucifer pun mengangguk. Sedetik kemudian, Lucifer kembali diam saat Bram mengatakan sesuatu yang harus di tanggungan hidup di tengah-tengah orang yang membencinya.

"Oh ya, satu lagi yang ingin ku katakan. Aku tidak menjamin mu selamat dari kemarahan dan kebencian semua keluarga,"

Lucifer hanya bisa menghela nafas berat. Ini sudah resiko. Jadi apapun yang terjadi akan dia hadapi.

Setelah pembicaraan mereka selesai, Lucifer keluar. Ana yang melihat Lucifer telah pergi dari ruang kerja suaminya langsung pergi untuk menemui Bram, ingin tahu apa yang mereka bicarakan.

Alex yang melihat mamanya pergi ikut menyusul. Dan kini keduanya berada di ruang yang sama dengan Bram.

"Kenapa kalian kemari?

"Apa di bicarakan anak haram itu?" Tanya Ana tanpa basa basi.

"Dia bertanya apakah aku bukan Papa kandungnya. Dan aku menjawab bahwa aku bukan papanya,"

"Lalu, setelah papa mengatakannya. Apa papa mengusirnya?" Bram mengangguk membuat Ana dan Alex saling pandang,  senang. Namun kesenangan itu tidak berlangsung lama saat mendengar Bram mengatakan Lucifer tetap tinggal rumah itu.

"Dia akan tetap tinggal sampai umurnya 15 tahun,"

"Alex dan Ana sungguh terkejut. "Apa maksudnya pa?"

"Dia memohon dan aku memberi kesempatan."

"Apa papa gila? Selama ini kita ingin dia secepatnya pergi dari sini. Tapi saat semuanya akan terwujud, papa malah membuat kesepakatan konyol. Tidak! Mama tidak mau di tinggal disini,"

"Ya, Alex juga tidak sudi dia tinggal disini." Tolak nya tidak ingin Lucifer tinggal bersamanya. Menurutnya Lucifer adalah hal memalukan. Anak haram yang menjijikkan.

Bram memijit pelipisnya, pusing mendengar anak dan istrinya. "Terima saja sampai kesepakatan itu berakhir."

"Tidak! Mama tetap menolak. Jika papa masih bersikeras membantunya, maka mama tidak akan segan untuk melakukan sesuatu padanya."

"Lakukan apa yang kalian suka. Aku tidak peduli. Sekarang pergilah."

Ana dan Alex akhirnya pergi. Bram yang mengingat pertemuannya dengan Lucifer, bingung. Ada apa dengan dirinya sampai menerima permohonan Lucifer. Melihat matanya yang jernih, namun ada kesedihan membuatnya tidak tega dan membiarkan Lucifer tetap tinggal.

.

.

Setelah mengetahui Lucifer tetap tinggal, Ana dan Alex semakin membenci. Bahkan orang tua Ana yang mendengar juga semakin benci. Bagaimana bisa Bram mengizinkan anak haram itu tetap tinggal. Demi mengetahui kebenaran itu mereka datang ingin melihat langsung apakah Lucifer benar-benar masih tinggal atau tidak.

"Mana anak itu. Apa benar dia masih tinggal disini?" Tanya Nyonya Ely Brown, ibu Ana.

"Hm, entah apa yang di pikirkan Mas Bram sampai mau memberi tumpangan tempat tinggal untuk anak haram itu. Padahal aku berharap anak itu pergi jauh. Aku tidak ingin keluarga ku ketimpa sial gara-gara anak haram itu ada di keluarga ku." Kesal Ana.

"Apa Bram mengatakan sesuatu?" Tanya Zack Brown

"Dia hanya mengatakan apapun yang aku lakukan dia tidak peduli,"

"Itu artinya kalian dapat melakukan apapun kepada anak haram itu," Ana langsung mengerti apa yang di katakan papanya. Jika pun mereka menyiksa hingga anak itu mati, maka Bram tidak akan mempermasalahkan. 

"Ana mengerti,"

Siang hari menunjukkan waktu jam pulang sekolah. Lucifer berjalan sendiri dengan santai. Namun tiba-tiba dari arah belakang, Alex dengan sengaja menabrak tubuh Lucifer dari bilang membuat Lucifer langsung tersungkur. 

"Aduh, maaf ya anak haram. Aku tidak melihat," 

Semuanya tertawa melihat Lucifer tersungkur. Lucifer hanya diam, tidak berkata sama sekali. Dia mencoba bangun, namun saat dirinya mengantuk tubuhnya, kaki Alex dengan sengaja menginjak tangan itu membuat Lucifer meringis sakit. 

Lucifer mencoba menarik tangannya. Tapi semakin Lucifer mencoba menarik, semakin kuat Alex menginjaknya membuat sakit itu semakin terasa.

"Injak yang kuat Lex. Aku ingin mendengar dia merintih dan memohon. Aku ingin lihat apakah wajah dinginnya akan tetap bertahan atau tidak,"

"Sesuai keinginan," 

Alex semakin menekan, membuat Lucifer lagi-lagi meringis merasakan sakit. Karena tidak tahan di perlakukan seperti itu, Lucifer mendongak menatap tajam Alex. Alex yang melihat tatapan itu tidak senang. 

"Tahan dia. Aku ingin memukul wajahnya yang busuk ini. Beraninya dia menatap ku seperti itu,"

Teman Alex melakukan sesuai perintah Alex. Mereka menahan tangan dan tubuh Lucifer agar tidak bisa melawan. Dan sekuat tenaga Alex meninju wajah Lucifer yang menurutnya memuakkan.

"Aku sangat membenci mu anak haram," marahnya mengingat Lucifer tidak ingin pergi dari rumahnya.

Satu tinjuan,  dua tinjuan,  Alex meninju wajah tampan Lucifer,  membuat wajah itu langsung bonyok. Lucifer mengepalkan tangan, marah. Ingin sekali dia membalas pukulan itu. Tapi saat mengingat dirinya masih kecil dan masih perlu tempat tinggal, Lucifer menahan penghinaan ini. Tapi suatu saat penghinaan ini akan dia balas sepuluh kali lipat.

Setelah puas memberikan pelajaran pada Lucifer mereka meninggalkan nya.

Perlahan Lucifer bangun. Rasa perih di siku, lutut dan tangannya membuatnya meringis. Namun dia tidak mengeluh, hanya diam dan dengan wajah datarnya. 

Perlahan dia berjalan dengan terseok. Namun tiba-tiba dari arah belakang seseorang membantunya, memapah. Lucifer menoleh, melihat siapa orang itu. Saat tahu siapa orang yang membantunya, Lucifer menepis. Dia tidak ingin terlibat dengan anak perempuan itu, anak perempuan yang di ketahui menyukai nya. Namun Alex juga menyukainya.

"Pergi!"

"Aku akan membantu kak," Anak perempuan tetap kukuh ingin membantu. Dia tidak tega melihat luka di tubuh anak laki-laki yang di sukainya sejak pertama kami mereka bertemu.

Lucifer terus menolak dan membuat anak itu menyerah. Lucifer meninggalkan nya, tidak peduli anak itu terus menatapnya. Namun anak perempuan itu tidak akan menyerah. Walaupun dia tahu Lucifer keras kepala dan memiliki mulut tajam serta sikap kasar, tidak membuatnya membenci. Malah dia semakin menyukainya dan tidak akan menyerah sampai kapanpun.

.

.

.

Mohon dukungan nya untuk novek baru ini.

Selamat membaca, semoga dapat menghibur kalian semua.

Terpopuler

Comments

Winnie 💛

Winnie 💛

aku baca nya lompat2 saat Lucifer disiksa. gak tega bacanya /Cry/

2024-12-18

0

Yus Nita

Yus Nita

satu klrga kok jadi iblis y...
dasar dajjal

2024-12-20

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bocil² udah main suka² an 🤦‍♀️😅

2024-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!