Pergi

Lucifer memelintir tangan seorang dari mereka membuatnya menjerit dengan keras. Lucifer yang pandai bertarung dengan mudah mengalahkan mereka walaupun dia juga mendapatkannya dua pukulan atau tiga pukulan dari mereka. Tapi dia disini menang dan membuat mereka ketakutan.

"Pergi kalian dari sini. Jika tidak, aku tidak akan segan membunuh kalian," usir Lucifer dengan tatapan dingin yang mampu membuat mereka menelan ludah.

Alex dan temannya pergi dengan terbirit-birit, membawa motor mereka dengan panik. Saat mereka semakin jauh, Alex mengumpat kesal.

"Sst…Sial! Bagaimana bisa anak itu begitu kuat. Tenaganya tidak main-main." Alex meringis merasakan perih di ujung bibirnya yang robek akibat tinjuan keras Lucifer.

"Aku juga tidak menyangka dia sekuat itu dan mampu melawan kita berlima. Mungkinkah selama ini dia hanya mengalah?"

Alex diam, mungkin benar yang di katakan Gio, bahwa Lucifer diam karena mengalah. Bukan karena dia lemah, namun mungkin karena dia tidak tertarik untuk meladeni mereka.

"Sialan! Kenapa aku merasa dia meremehkan kita," 

"Mungkin memang dia menganggap kita lemah. Jadi meladeni kita hal yang sia-sia."

Alex semakin membenci Lucifer.  Entah kenapa melihat Lucifer lebih dari nya membuat darahnya mendidih tidak senang.  Menurutnya hanya dia yang boleh unggul, bukan anak haram itu.

"Kita kemana?"

"Antarkan aku pulang,"

"Baiklah,"

Motor pun melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman Bramestyo. 

Bruum…

Bruum…

Bruum…

Gio menghentikan motornya di halaman dan Alex turun masih dengan menyentuh wajahnya yang sakit dan nyeri.

"Kau tidak mampir?"

"Aku langsung pulang saja. Harus cepat mengompres wajah ku, takut ketampanan ku hilang karena bonyok ini."

"Baiklah," 

"Oh ya nanti malam kau mau ikut tidak? Nonton balapan liar. Katanya ada seseorang yang menantang pemuda suhu yang ahli dalam balapan."

"Sepertinya seru?"

"Tentu saja, taruhannya pun tak main-main. 50 juta bro,"

"Baiklah, hubungi aku nanti. Kita berangkat bersama."

"Oke."

Gio pun kembali. Sedangkan Alex langsung masuk. Saat masuk, Ana yang melihat langsung terkejut melihat wajah putra kesayangannya babak belur.

"Sayang apa yang terjadi? Kenapa wajah mu seperti ini? Bukankah tadi tidak seperti ini? Apa kamu habis berantem?" Pertanyaan bertubi-tubi dari mamanya membuat Alex semakin pusing.

Dia menjatuhkan tubuhnya di kursi, dan menyandarkan kepalanya sambil meringis kesakitan.

Ana yang melihat semakin panik. Bagaimana tidak, wajah putranya yang tampan kini menjadi seperti babi. 

"Apa ini sakit?" Tanya Ana dengan tangan menyentuh wajah Alex.

"Au…sakit ma," rintih Alex saat jari mamanya menekan lukanya.

"Ah, maaf maaf. Mama tidak sengaja." 

Ana memanggil seorang pelayan untuk mengambilkan air es untuk mengompres wajah Alex. Dan tak lama apa yang diminta kini ada di tangannya.

Ana dengan pelan mengompres wajah putranya dengan hati-hati,  takit Alex kesakitan.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?"

"Ini gara-gara anak haram itu?"

"Anak haram? Maksud mu Lucifer?"

"Hm, memang siapa lagi anak haram selain dia yang ku kenal?"

"Apa kamu tidak melawannya?"

"Sudah, hanya saja…ah sudah lah. Aku muak membahas tentang dia,"

"Mama tidak akan membiarkan ini berlalu begitu saja. Mama akan membuatnya menyesal. Beraninya dia membuat anak mama seperti ini,"

Alex diam saja. Terserah apa yang ingin dilakukan mamanya, dia tidak peduli. 

Setelah setengah jam Alex pulang, kini Lucifer sampai di depan rumah. Dia membayar ojek langganannya dan masuk.

Tapi saat masuk langsung di hadapi dengan tatapam tajam Ana dan Bram yang sebelumnya telah di hubungi tentang apa yang terjadi dengan putra mereka. 

Bram yang mendengar tentu saja terkejut. Bagaimana bisa anaknya di buat babak belur oleh Lucifer. Bram tidak terima dan langsung pulang dari kantor.

Lucifer yang melihat tatapan itu tahu apa masalahnya. Pasti Alex yang mengadu tentang dirinya yang membuatnya babak belur. Huh, sungguh pecundang. 

Namun Lucifer tidak takut. Dia berjalan menghampiri Bram dan Ana. Namun saat dirinya dekat, Ana langsung berdiri dan menampar keras pipi Lucifer.

Lucifer yang di tampar hanya diam, menyentuh wajahnya yang terasa kebas.  Sedangkan Alex yang turun kebawah dan menyaksikan hal itu, tersenyum puas. Dia berharap hari ini Lucifer angkat kaki dari rumah nya.

"Dasar anak haram. Apa yang kau lakukan pada putra ku sampai membuat nya babak belur seperti itu? Kau itu benar-benar tidak tahu diri sama halnya dengan ibu mu. Tidak tahu diri dan menjijikkan. Jala-ng pelachur dan murahan." 

Lagi-lagi Lucifer mendengar kata kasar untuk ibunya. Dirinya sudah lama menahan untuk tidak marah. Tapi apa yang dikatakan Ana sungguh keterlaluan. Tangannya terkepal erat. Emosinya memuncak dan meledak. 

Karena tidak bisa menahan emosinya, tangannya terangkat dan mencekik leher Ana dengan kuat. 

Grep….

"Argh….! Le…lepaskan a…aku sialan!" Ana memukul tangan Lucifer, mencoba melepas cekikan itu.

Bram dan Alex yang melihat langsung mendekat dan berteriak keras memarahi Lucifer.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan istri ku!"  

Bram menarik tangan Lucifer dan menampar wajahnya dengan kuat, sampai telinga Lucifer berdengung cukup lama.

Sedangkan Alex begitu khawatir takut terjadi sesuatu dengan mamanya. 

"Ma, mama baik-baik saja?"

"Mama baik-baik saja." Ana masih mengatur nafasnya yang terasa berat. 

Melihat mamanya lebih baik, Alex beralih menatap Lucifer yang kini saling tatap dengan Bram.

"Dasar anak haram sialan!" Marahnya dan langsung menyerang, mencoba memukul Lucifer. Namun Lucifer yang melihat gerakan itu dengan cepat menangkap tangan Alex dan mencengkramnya dengan kuat.

"Lepaskan aku badjingan tengik," Alex mencoba menarik tangannya, tapi Lucifer sama sekali tidak melepas. Hal itu disaksikan oleh Bram membuat rahang Bram mengeras.

"Lepaskan dia. Dan aku akan memaafkan hal yang terjadi hari ini," 

"Apa yang dikatakan Bram membuat Ana dan Alex terkejut. Apa maksud papanya ini? Apakah papanya akan melepaskan Lucifer setelah apa yang dilakukannya pada mereka berdua.

Lucifer yang mendengar berpikir. Dan setelah itu melepaskannya dengan cara menghempaskan tangannya membuat Alex meringis.

"Pa, apa yang papa katakan? Kenapa papa berbicara seperti itu?" Alex seakan tidak terima. Dia ingin Lucifer merasakan apa yang dirasakannya.

Bram duduk sofa, menatap Lucifer memintanya untuk di hadapannya. Ana dan Alex sungguh tidak mengerti tentang jalan pemikiran papanya itu. 

Lucifer yang mengerti duduk di hadapan Bram, menatap pria paruh baya itu.

"Berapa umur mu?" Tanya Bram

"15,"

"Kau tahu kenapa aku bertanya tentang umur mu?"

Lucifer mengangguk, "Hari ini hari dimana aku harus meninggalkan rumah ini,"

Ana dan Alex yang mendengar kini paham. Jadi hari ini adalah hari dimana anak haram itu meninggalkan rumah ini. Seketika perasaan mereka senang, karena akhirnya pergi juga benalu itu dalam rumahnya. 

"Sesuai kesepakatan yang kamu minta waktu ini. Aku tidak akan menghalangimu dan tidak akan menahanmu,"

Lucifer tersenyum kecut. Memang dari dulu keluarga ini tidak pernah menginginkannya. "Hah, apa yang kamu harapkan Lucifer? Tidak mungkin mereka semua menahan atau menginginkan mu. Terima nasibmu menjadi anak haram,"

"Baiklah, hari ini aku akan langsung pergi. Semoga setelah kepergian ku, hidup kalian damai dan tenang,"

"Tentu saja. Karena selama ada diri mu di rumah ini, semua nya begitu menyesakkan. Sekarang ambil barang-barang mu dan pergi dari sini," usir Ana tidak sabar.

Lucifer tidak berkata lagi. Dia beranjak dan pergi ke kamar untuk mengemasi barangnya. Hari ini juga hari dimana dia terakhir berada di rumah yang membuatnya menderita. Dia berjanji akan mencari jalan bahagia untuk dirinya sendiri, tidak dengan orang-orang yang menganggapnya tidak ada.

.

.

Bersambung 

 

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

tu ggu kah pe. balasan yg akan lucyfer laku kan atas perbuatan kln selama ini.
hukum tabur tuai dan balas dendam itu nyata ada ny. jd tu ggu lah saat ny

2024-12-20

0

Albertus Sinaga

Albertus Sinaga

janji lucifer umur 15 thn baru pergi dan itu pas saat ini dan sudah ditepati

2024-12-19

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒎𝒆𝒔𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒊𝒉 🤔🤔

2024-10-12

2

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!