Lucifer seorang yang tidak mudah menahan kesabarannya. Yah walaupun sebelumnya dia bisa menahan kesabarannya dengan keluarga Bramestyo, tapi tidak untuk orang lain. Bagi siapa yang mengganggu nya akan tahu akibatnya.
Grep….
Tiba-tiba Lucifer mencekik leher Ethan dengan kuat tanpa mereka sadari karena asyik menertawakan nya.
Saat melihat Lucifer berhasil mencekik Ethan baru mereka sadar saat Ethan berteriak meminta untuk di lepaskan.
"Le….paskan aku anak miskin si…alan!"
Bukannya Lucifer melepas, Lucifer semakin memperkuat cekikannya.
"Uuuhh…..Le…paskan a…ku." Mata Ethan melirik ke arah temannya memintanya untuk menyerang Lucifer. Mereka mengangguk dan langsung menyerang, melayangkan tinjunya kearah Lucifer.
Lucifer yang melihat dari arah kanan datang untuk menyerangnya, mengangkat kakinya dan menendang perut itu hingga membuatnya terpental dan jatuh ke tanah.
Lucifer tak berhenti sampai disana, setiap ada yang menyerang, dia balik menyerang. Menendang dan memukul dengan satu tangannya. Lucifer begitu santai melawan mereka karena mereka bukanlah pemuda yang pandai beladiri, membuatnya mudah mengalahkan mereka dalam sekejap.
Ethan terkejut melihat bagaimana Lucifer mengalahkan mereka dengan mudah. Matanya sampai melotot tak percaya. Bahkan murid yang belum pulang, menyaksikan hal itu sangat terkejut. Mereka mengucek matanya, berpikir mereka sedang berhalusinasi.
"Gila, apa dia benar anak miskin murid baru itu?"
"Ya, di orang nya. Dalam sehari sudah menyinggung beberapa tuan muda kaya,"
"Aku tidak tahu setelah ini apa yang akan terjadi dengannya. Beraninya dia menyinggung orang-orang penting di kota ini,"
"Mungkin besok dia tidak akan masuk lagi. Alias di keluarkan,"
Bisik-bisik terdengar. Dan keributan itu sampai di dengar oleh beberapa guru. Guru pun menghampiri mereka untuk menghentikan pertikaian itu.
"Berhenti! Apa yang kalian lakukan," Dua orang guru menghampiri.
Dua guru itu melihat ke arah anak-anak yang kesakitan karena mendapatkan luka dan lebam di tubuh, mereka menghela nafas dan setelah itu beralih ke arah Lucifer yang masih mencekik.
Terkejut, mereka langsung menghampiri Lucifer dan Ethan.
"Lepaskan dia,"
Lucifer menoleh dan langsung melepaskan nya saat tahu dua guru menghampiri nya.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu mencekiknya? Bagaimana jika dia mati?"
Dua guru itu membantu Ethan yang saat ini nafasnya tersengal-sengal. Melihat Ethan yang seolah menjadi korban, satu guru berdiri dengan tatapan tajam, menatap Lucifer yang masih dengan wajah dinginnya.
"Kau anak baru kan?"
"Iya,"
"Kenapa kamu berkelahi dengannya? Apa kamu tidak tahu siapa dia,"
"Saya tidak peduli siapa dia, bu. Mereka yang mencari masalah dengan saya, maka saya tidak bisa tinggal diam," jawab Lucifer begitu berani.
Bu guru itu menghela nafas. Dia mengerti. Namun tidak dengan satu guru laki-laki yang berada di samping Ethan.
"Ikut ke ruangan bapak?"
Lucifer akhirnya mengikuti langkah bapak itu menuju ruangannya. Sedangkan Ethan dan anak lainnya yang melihat Lucifer pergi, tersenyum menyeringai. Dia tahu Lucifer akan menyesal karena berani dengan mereka.
Bu guru itu hanya menatap punggung Lucifer dengan diam. Ia yakin pasti anak itu akan mendapatkan masalah setelah kejadian ini. Dan hal buruknya, Lucifer akan di keluarkan sari sekolah..
"Kalian tidak apa-apa?" Bantu bu guru pada Ethan untuk berdiri.
"Tidak apa-apa. Untuk anak itu pasti akan menyesal karena berani dengan ku,"
"Ibu hanya meminta mu untuk tidak memperpanjang masalah ini."
"Tidak mempermasalahkan bagaimana? Dia berani memukul dan mencekik leherku bu, aku tidak akan melupakan dan melepaskannya." Ethan kesal karena bu guru itu seolah membela Lucifer. Dia pergi dan tidak akan melepaskan Lucifer dengan mudah. Dia akan menggunakan kekuasaan keluarganya untuk membuat Lucifer menyesal.
Di ruangan bapak yang memanggil Lucifer. Pak Ratno sebagai wakil kepala sekolah kini sedang mendapatkan panggilan dari seseorang. Lucifer yang mendengar hanya diam, duduk di kursi yang disediakan sambil telinganya mendengar apa yang di bicarakan Pa Ratno.
"Baik tuan. Saya akan melakukannya."
Setelah pembicaraan selesai, Pak Ratno memutuskan panggilan. Dia beralih menatap Lucifer yang seolah tidak takut sama sekali dengannya.
"Apa kau tahu kesalahan mu?"
"Saya tidak melakukan kesalahan,"
Brak…
Pak Ratno memukul meja dengan keras, ia marah melihat Lucifer yang tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Kau sekolah di sini karena beasiswa, tapi kau dengan beraninya menantang mereka. Apa kau tahu apa akibatnya karena menantang mereka? Beasiswa mu bisa dicabut kapanpun itu. Karena keluarga Ethan adalah donatur tetap sekolah ini,"
"Apa anda akan mencabut beasiswa saya?"
"Jika kau meminta maaf pada mereka, bapak tidak akan mencabutnya,"
"Jadi anda meminta saya untuk meminta maaf pada anak-anak manja itu?"
"Cukup! Bapak sudah memberikan mu pilihan. Meminta maaflah pada mereka, maka kamu akan tetap sekolah disini."
Lucifer tersenyum menyeringai. Meminta maaf, itu bukan gayanya. Dia tidak melakukan salah apapun tapi dirinya yang harus meminta maaf. Sungguh hal yang konyol.
Lucifer berdiri dan pergi. Pak Ratno yang melihat melotot tidak percaya bahwa dia akan diabaikan oleh seoranganak miskin.
"Mau kemana kamu?"
"Silahkan cabut beasiswa saya. Saya tidak peduli."
"Dasar anak miskin sombong. Apa kau pikir kau akan mampu sekolah tanpa beasiswa?"
"Jika menurut anda saya tidak mampu, silahkan anda keluarkan saya dari sekolah ini. Saya tidak peduli,"
Lucifer pergi meninggalkan Pak Ratno yang sedang marah. Setelah itu di menghubungi seseorang, mengatakan jika Lucifer menolak untuk meminta maaf.
"Sombong sekali anak itu,"
"Apakah saya harus mengeluarkan anak ini?"
"Keluarkan saja. Lagian sekolah ini tidak membutuhkan anak miskin seperti nya. Hanya merusak citra sekolah saja,"
"Baik, tuan,"
.
.
.
Lucifer menunggu ojek pesanannya. Pulang sekolah dia akan langsung pergi ke tempat Pria Tua, karena tahu jika dirinya tidak datang. Pria tua itu akan mengocehinya panjang lebar.
Ting…Tong…
Lucifer sudah berdiri di depan pintu tinggi dengan ukiran unik yang terlihat mewah. Rumah itu tempat kediaman pria tua.
Ckleek.
"Tuan muda," sapa maid dengan sopan, menundukkan kepala.
Lucifer di kediaman ini di panggil oleh tuna muda dan itu pun atas perintah pria tua. Jika mereka tidak mematuhinya maka hukumnya adalah mati. Lucifer sebenarnya menolak, namun semua itu tidak bisa membantah. Karena jika Lucifer tetap membantah, maka maid-maid itu akan mati mengenaskan di tangan pria tua. Dan akhirnya mau tidak mau, Lucifer menerima panggilan sebagai Tuan Muda.
"Ada dimana pria tua?"
"Beliau ada di halaman belakang tuan muda,"
"Baiklah, pergilah. Aku akan menemuinya sendiri,"
"Baik tuan muda,"
Lucifer pergi ke halaman belakang. Di lihatnya Pria tua sedang memberikan hewan peliharaannya.
"Apa kau tidak takut mereka akan memangsamu?"
"Sebelum itu terjadi aku akan melemparkan mu menjadi mangsanya,"
"Cih, kau pikir semudah itu," Lucifer duduk di kursi panjang tak jauh dari pria tua yang saat ini memberikan makanan untuk singa jantan nya.
Hah…Lucifer menghela nafas. Kejadian hari ini pasti akan membuatnya memiliki masalah di sekolah. Lucifer yakin keluarga Ethan dan lainnya pasti tidak akan melepaskan dirinya sampai dirinya keluar dari sekolah itu. Jika dirinya benar-benar dikeluarkan, satu-satunya jalan pindah sekolah namun tanpa beasiswa.
Pria tua yang mendengar gelaran nafas Lucifer langsung menghampiri.
"Ada apa?"
"Hanya sedikit masalah dengan beberapa anak manja,"
"Anak manja? Apa kau berseteru dengan anak-anak kaya di sekolah?"
"Mereka yang mencari gara-gara denganku,"
"Sepertinya hari mu tidak akan mudah berada di sekolahan itu,"
"Jika menghadapi mereka aku tidak akan takut. Tapi masalahnya, aku pasti akan dikeluarkan dari sekolah itu,"
"Apa kau takut dikeluarkan dari sana?"
"Sama sekali tidak. Aku hanya sayang dengan beasiswa ku."
"Dasar bocah perhitungan," pukul nya di kepala Lucifer. Pria tua tahu apa yang dipikirkan Lucifer. Jika Lucifer keluar dari sekolah itu. Maka untuk melanjutkan sekolah di tempat lain pastinya menggunakan biaya yang tidak sedikit dan itu akan menguras tabungannya yang belum banyak itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Albertus Sinaga
minta maaf ogah tak minta maaf ada sanksinya, gawat ni lucifer
2024-12-19
0
Tuti Tyastuti
semangat luc
2024-11-10
1
Maria Qasim
mungkin kah pak tua itu adalah bpk nya luci krn dia suka menggauli perempuan tp gk prn mau menikah
2024-10-18
0