Membuka Usaha

Lucifer berjalan begitu santai menuju kelasnya. Namun tiba-tiba di hadang oleh Ethan.

"Hei kau anak miskin, berhenti kau!" Teriaknya langsung membuat Lucifer berhenti. Dia menoleh, ternyata Ethan anak Tuan Maherson yang uang nya malam tadi di rampok oleh Lucifer.

Lucifer menyunggingkan bibirnya. Bersedekap dada, menatap Ethan yang semakin mendekat. 

"Ada apa?" Tanya Lucifer begitu malas bertemu pria namun seperti wanita sifatnya. Pengganggu.

"Apa kau yang mengambil iang papa ku?" Tanya Ethan tanpa basa basi. Tadi pagi papanya ribut dengan mamanya tentang uang yang sepertinya hilang. 

Tuan Maherson menuduh istrinya mengambil uangnya, tapi istrinya membantah mengambil uang milik suaminya dan akhirnya perdebatan pun begitu panjang. 

Tuan Maherson merasa uangnya masih ada begitu banyak, namun tiba-tiba menghilang dalam sekejap. Tuan Maherson pun menanyakan semuanya pada keluarga nya. Namun tidak ada yang tahu soal uang itu. Hilang nya uang itu membuat mereka bertanya-tanya kemana perginya, karena sama sekali tidak ada notifikasi keluarnya uang tersebut.

Lucifer pura-pura bingung.  Dengan kening berkerut seolah tuduhan itu sangat aneh untuknya. 

"Uang? Uang apa?"

"Uang papa ku. Pasti kau kan yang mengambil nya?"

"Kenapa kau menuduh aku yang mengambilnya. Mungkin saja papa mu lupa menggunakan nya saat membayar wanita simpanannya," jawab Lucifer membuat Ethan langsung marah. 

"Beraninya kau berkata seperti itu sialan! Papa ku tidak pernah melakukan hal menjijikkan itu."

"Aku hanya mengatakan asal. Lagian jika itu benar, aku tidak peduli. Dan oh ya, kamu menuduh ku mengambil uang papa mu. Apa kau pikir aku bisa mengambil uang yang ada di kartu ATM nya? Sungguh pemikiran yang bodoh. Sebelum kau menuduh ku, kau itu harus berpikir lebih pintar. Mana ada orang luar bisa mengambil nya."

Bisik-bisik para siswa membenarkan ucapan Lucifer dan menganggap Ethan sangat bodoh. Secara Logika tidak mudah mengambil uang milik orang lain di dalam kartu jika orang itu bukanlah peretas. Jika orang itu peretas mungkin saja bisa. Namun ini Lucifer, anak miskin yang sepertinya tidak memiliki keahlian dalam bidang itu.

Ethan melihat sekeliling, seolah pandangan mereka mencibir nya. Dan itu membuat nya kesal. 

"Aku yakin kau pelakunya. Lihatlah sampai aku menemukan bukti nya, aku akan menyeret mu ke kantor polisi."

"Lakukan. Aku akan menunggu sampai itu terjadi,"

Tangan Ethan terkepal dan setelah itu pergi.

Steven, Bima Dan Azraf datang menghampiri Lucifer. Bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa? Kenapa dia menuduh mu seperti itu?" Tanya Steven

"Mungkin karena aku pernah berkata akan menghancurkan keluarganya,"

"Jadi hanya karena itu dia menuduh mu. Sungguh tidak waras. Lagian mengambil uang dalam kartu tidak semudah itu, dasar bodoh." Saut Azraf anak seorang pengusaha properti

"Sudah jangan di pikirkan. Lebih baik kita masuk. Mungkin dia stres karena papanya kehilangan banyak uang." Saut Bima.

Mereka pun masuk dan berpisah karena waktunya jam pelajaran di mulai.

.

.

.

Di tempat lain, Rifky dan Bima mulutnya menganga lebar saat melihat uang dengan jumlah banyak berada di depannya. Mereka seakan belum yakin, berharap itu hanyalah mimpi. 

Berkali-kali mereka berdua mengucek matanya. 

"Ini benar-benar uang kan?" Dion mengangguk, semoga saja itu memang uang sungguhan, bukan uang bohongan.

"Tapi dari mana anak itu mendapatkan uang sebanyak ini. Tidak mungkin hanya main balapan bisa dapat sebanyak ini kan?" Ucap Dion

"Hm….jika hanya hasil balapan memang tidak akan dapat sebanyak ini. Mungkin pekerjaan lainnya dia bisa mendapatkan uang sebanyak ini. Kita kan memang tidak tahu kerjaan lainnya dia apa."

"Ya kau benar. Tapi apa yang di katakan pada mu tidak benarkan, bahwa dia merampok?"

"Sepertinya dia bohong."

Dion dan Rifky membawa koper-koper berisikan uang di dalam nya menuju apartemen Rifky, mereka akan menyimpan dulu uangnya disana. Setelah itu menunggu Lucifer datang dan akan di gunakan untuk apa uang itu nantinya. 

"Nanti ke apartemen ku. Aku sudah menarik uangnya semua. Kau ingin di jemput atau datang sendiri kesini?" Pesan Rifky pada Lucifer.

"Aku akan datang sendiri saja. Tidak perlu menjemput ku. Mungkin aku akan datang sedikit terlambat." Balas Lucifer.

"Baiklah,"

.

.

.

Lucifer datang ke apartemen Rifky, mengetuk pintu tersebut. Dan Rifky yang tahu itu pasti Lucifer langsung  membukanya. Di sana Rifky, Dion dan Hamdan sudah menunggu kedatangannya. 

"Kalian sudah berkumpul?" Mereka semua mengangguk. Lucifer membuang tasnya di sofa dan membuka koper yang ada di atas meja.

Semuanya diam, menatap Lucifer dan uang itu. Lucifer melirik mereka, menyunggingkan senyumnya. Lucifer mengambil beberapa uang gepokan dan memberikannya kepada mereka masing masing.

"Ini buat kalian," 

Dengan cepat mereka mengambil, masih dengan wajah bingungnya.

"Ini uang apa?"

"Uang sungguhan. Kau pikir uang mainan." 

"Iya aku tahu ini uang sungguhan. Aku juga tidak bodoh membedakannya. Namun yang ku tanya bukan itu, uang ini dari mana." Tanya Rifky masih penasaran.

"Bukankah sudah aku katakan sebelumnya."

"Jadi kamu benar-benar merampok?" Tanya Hamdan dan Dion.

Hm….

"Gila, aku tidak percaya jika kau melakukan nya."

"Kenapa tidak percaya?" Tanya Lucifer menaikkan satu alisnya.

"Tampang mu tidak seperti seorang perampok. Sama sekali tidak garang. Hanya terlihat dingin dan datar,"

Puk…

"Jadi kau melihat ku seperti itu," Lucifer melempar segepok uang ke arah kepala Dion.

Namun bukannya marah, Dion malah senang karena mendapatkan tambahan uang dari Lucifer. Sedangkan Hamdan dan Rifky mendengus.

"Aku meminta kalian datang karena aku ingin membuka usaha. Sebelumnya kalian pasti sudah tahu bukan?" Semuanya mengangguk, Rifky sudah menjelaskan semuanya tentang keinginan Lucifer membuka bengkel mobil dan motor. "Uang ini aku percayakan pada kalian untuk kalian gunakan membeli keperluan membuka bengkel. Aku akan mengambil sebagiannya saja. "

"Hamdan kau cari tempat untuk membuka bengkel, usahakan tempat itu yang strategis, agar bengkel kita ramai nantinya. Dan untuk kalian berdua, carilah peralatan dan alat-alatnya. Aku tidak bisa membantu karena aku masih sekolah,"

Semuanya memutar bola matanya malas seolah mereka tidak di perbolehkan memberi perintah padanya. 

"Ya ya, kami memang sudah tua. Dan kau masih anak-anak,"

Lucifer tertawa. Tapi bukankah itu memang kenyataannya. Dirinya masih berusia 16 tahun sedangkan mereka berusia 25 tahun. Dirinya memang lah masih anak-anak.  Anak yang terpaksa dewasa sebelum waktunya.

.

.

.

.

Bersambung 

Terpopuler

Comments

Yus Nita

Yus Nita

perampok elit 😀😀😀

2024-12-20

0

Albertus Sinaga

Albertus Sinaga

hebat lucifer

2024-12-19

0

Sokidin 28

Sokidin 28

mantap luc

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!