Adu Balap

Gradaaaak….

Gradaaaak….

Gradaaaak….

Ngeng

Ngeng

Suara motor butut Lucifer memekakkan gendang telinga. Meysa yang melihat hanya menggelengkan kepala mendengar suara motor itu. Tapi saat mengingat Lucifer menjelaskan hanya mampu membeli motor seperti itu, Mesya menghargai karena saat membeli motor itu Lucifer menggunakan uang hasil  tabungan pribadi.

"Hati-hati dan jangan pulang malam-malam."

Lucifer mengangguk tapi dia tidak janji karena malam ini waktunya untuk mencari uang.

Lucifer mengendari motornya, membelah malam yang dingin. Cukup lama dirinya sampai di tempat balapan, membuat Rifky dan teman lainnya gelisah karena Lucifer tak kunjung datang padahal penonton sudah ramai untuk menyaksikan balapan mereka. Banyak juga yang tahuran untuk keduanya membuat tempat itu semakin dan panas mendukung dukungan mereka.

Gradaaaak…..

Gradaaaak…..

Gradaaaak…..

Ngeng

Ngeng

Rifky yang hafal akan suara motor jambrong Lucifer langsung menghampiri.

"Kau lama amat si bro. Tidak tahu apa kita gelisah, takut kau tidak datang karena di tahan oleh kakak mu," ucap Rifky membuat teman lainnya mencebik.

"Takut tidak dapat duit apa takut lainnya," ledek Dion.

"Tentunya takut kalah taruhan." Jawab Hamdan

"Sialan lo," kesal Rifky. "Kita langsung kesana saja. Mereka sudah menunggu mu,"

Lucifer mengangguk dan pergi ke tempat pertandingan balapan. Tapi sebelum itu Lucifer memakai masker dan kacamata hitamnya agar tidak banyak yang mengenalnya. Karena jika ada yang mengenalnya, sebagai seorang pembalap tidak ingin mendapat banyak masalah saat di luar sana.

Dua buah mobil balap sudah berjejer sejajar. Di lihatnya seorang sudah ada di dalam mobil, tidak sabar untuk menantang Lucifer. Pemuda itu mengacungkan jempolnya dan sedetik kemudian menjatuhkannya, meremehkan.

Lucifer hanya diam. Dan masuk kedalam mobil. Suara riuh menggema di tempat itu. Baik cewek maupun cowok banyak yang menyaksikan balapan itu, tak terkecuali Alex dan Gio yang mendukung Lucifer.

Tidak ada yang tahu siapa Lucifer sebenarnya karena Lucifer sendiri memakai identitas palsu yang identitas aslinya hanya di ketahui oleh beberapa temannya saja.

Mr L….Mr L….Mr L….

Seru mereka bersorak- sorai.

Mbooommmm….

Mbooommmm….

Mbooommmm….

Suara mobil saat gas injak memekikkam telinga.

Seorang wanita seksi memakai Tangtop dan anrok pendek di atas lutut berdiri di tengah-tengah dua mobil tersebut dengan membawa bendera kecil di tangannya. Wanita itu mengibaskan bendera tanda permainan akan di mulia.

3….

2….

1….

Mbooommmmm

Ngung……

Ngung……

Baik Lucifer dan pemuda bernama Pras mengunjak pedal gas dan dengan ceoat mobil melaju dengan kecepatan tinggi  membelah jalanan malam yang sedikit sepi.

Nguung….

Nguung…..

Mobil itu saling salip menyalip. Keduanya saling melirik tak mau kalah. Menambah kecepat lagi dan terus melaju dengan kecepatan penuh.

Nguung….

Nguung….

Dalam waktu 20 menit mereka sudah hampir sama menuju finis. Sorak-sorai penonton semakin riuh, menunggu siapa pemenang dalam balapan ini.

Baik mobil Lucifer maupun milik Pras saling beriringan membuat pada penonton jantungnya jedak-jeduk.

Wuus…

Sebuah bendera berkibar tanda permainan selesai. 

Ciit…

Mobil berhenti mendadak, membuat kedua mobil berputar dengan cantik. Dan permainan pun berakhir tinggal menentukan siapa pemenangnya.

Karena kedua mobil seperti terlihat sejajar, mereka pun melihat dari hasil vidio rekaman untuk menentukan siapa pemenangnya.  Saat memutar vidio tersebut, mereka mempause melihat mobil siapa dulu yang menyentuh garis finis. Dan saat tahu siapa pemenangnya.  Seorang dari penyelenggara mengumumkan pemenangnya dengan lantang.

"Mr L…" serunya dengan keras.

Huuuuu……

Suara riuh kembali terdengar saat tahu siapa pemenangnya. Untuk mereka yang taruhan dan kalah, begitu kesal sedangkan untuk yang menang mereka begitu bahagia karena mendapatkan uang yang begitu banyak.

Pras yang kalah datang menghampiri dan mereka saling bersamaan seperti sahabat. 

"Selamat," ucap Pras memberi selamat sedangkan Lucifer hanya mengangguk saja. 

Lucifer melihat jam di tangannya, hampir jam 12 malam waktunya untuk ke pelabuhan mengambil barang dengan teman-teman lainnya. 

Lucifer menoleh kekanan dan Kediri mencari keberadaan Rifky dan lainnya. Saat matanya melihat Rifky yang asyik karena menang taruhan, dia pergi dan meninggalkan Pras.

"Aku pergi dulu," Pras mengangguk menatap punggung Lucifer yang semakin jauh. 

Seorang rekan Pras menghampiri,  menepuk bahunya. "Sepertinya kau tertarik dengannya."

"Anak ini sangat menarik."

"Ya, kau benar."

Sedangkan Lucifer kini sudah bersama Rifky, Dion dan Hamdan.

"Nih, uang mu hasil menang tadi," Rifky menyerahkan uang berjumlah 50 juta. "Dan ini uang taruhan yang sudah kita bagi 4. Masing-masing dapat 10 juta."

Lucifer mengambilnya dan memasukkanya dalam plastik kresek. 

"Kalau begitu aku pergi dulu,"

"Kamu mau kemana?" Tanya Rifky.

"Ada urusan penting." Lucifer melambaikan tangan dan pergi.

Rifky, Dion dan Hamdan sebenarnya penasaran kemana perginya Lucifer. Tapi mereka tidak berani bertanya, takut Lucifer marah dan tidak mau berteman lagi dengan mereka karena ingin tahu urusan orang.

Lucifer memang tidak memberitahukan hubungannya dengan kelompok lain. Dia tidak ingin teman-temannya itu menjauhi nya karena pekerjaannya yang cukup rumit. Bagaimana tidak, dia seorang yang sering bertarung dan menembak. Bahkan tak ragu untuknya membunuh para musuh.

Drrt…

Drrt…

Ponsel Lucifer bergetar. 

"Kamu dimana?"

"Lagi di jalan menuju kesana,"

"Baiklah kami tunggu karena sebentar lagi kita berangkat,"

Hm….

Lucifer saat ini menggunakan motor sport nya, memakai helm hitam dengan baju kaos dan celana jeans sobek-sobek. Mungkin jika di lihat Lucifer seperti anak berandalan. Tapi itu malah membuatnya semakin keren dan dewasa.

Ngoong……

Lucifer mengendari dengan kecepatan tinggi. Tak butuh waktu lama, kini dia sampai di sebuah bangunan megah di pinggir kota. Mempunyai halaman luas dan pagar menjulang tinggi. Tak akan mengira bahwa tempat itu adalah tempat yang berbahaya.

Lucifer melepas helmnya dan turun dari motor, masuk kedalam rumah mewah yang ternyata dirinya sudah di tunggu sejak tadi.

"Kau akhirnya datang. Sekarang kita berangkat," 

Semuanya mengangguk dan masuk kedalam mobil. Beberapa mobil melaju keluar dari halaman rumah mewah itu. Lucifer memakai sarung tangan hitamnya dan memakai TWS di telinganya. 

"Barang apa yang datang?" 

"Narkoba,"

Lucifer langsung menoleh, "Narkoba? Bukankah kita tidak mengambil barang seperti itu?"

"Banyak peminatnya. Kau tenang saja pasti aman. Lagian jika kita menjual barang itu pasti untungnya banyak,"  

Lucifer kembali diam. Sebenarnya dia keberatan akan hal ini. Selain berisiko, lambat laun polisi pasti akan mengendus pekerjaannya.

.

.

.

Bersambung 

 

Terpopuler

Comments

Taryumi 2003

Taryumi 2003

Thor jgn lupa umur Lucifer baru 15tahun... msh remaja udh jago balab mobil dan pengambilan barang di pelabuhan, yg udh pasti barang selundupan..msh di bwh umur itu Thor...

2025-01-14

0

Yus Nita

Yus Nita

smoga Lucyfer, cpt klr dari pekerjaa gelap by, karena sangat berbahaya dan bisa mengancam masa depan ny
lbhbaiknDimafiaygberkekas itu lvhbaik

2024-12-20

0

Taryumi 2003

Taryumi 2003

tuh umur 15 tahun udh kerja yg beresiko tinggi, bunuh , nembak..

2025-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Lucifer
2 Masuk Rumah Sakit
3 Kenyataan.
4 Aku Bukan Anak Papa
5 Menahan Diri
6 Hari Kelulusan
7 Melawan
8 Pergi
9 Tempat Baru
10 Adu Balap
11 Sekolah Baru
12 Membuat Kesal
13 Pria Tua
14 Menyerahkan Semua Harta
15 Pengganggu
16 Rencana Membuka Usaha
17 Merampok Uang Keluarga Maherson
18 Membuka Usaha
19 Tiga Tahun
20 Adik Baru
21 Penghianat
22 Penolong
23 Amerika
24 Bobby Albern
25 Bisnis
26 Siuman
27 Teman Baru
28 Tempat Tinggal Baru
29 Menangkap Mata-mata
30 Mengabari
31 Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32 Datang Ke Markas VOLDEMORT
33 Latihan
34 Menolong Seorang Gadis
35 George Maven dan Jaxon Maven
36 Mencurigai
37 Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38 Saling Menguntungkan
39 Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40 Menemukan Kedimaan Bramestyo
41 Desha Atau Joice
42 Ancaman Untuk Mesya
43 Dua Pria Mencari Lucifer
44 Merindukan
45 Menolong Seseorang
46 Kekhawatiran Evan
47 Pilihan
48 Menerima Persyaratan Lucifer
49 Dasar Mata Duitan
50 Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51 LUCKECR
52 Menemui Alezza
53 4 Tahun Kemudian
54 Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55 Bertemu Mesya
56 Masalah Datang Lagi
57 Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58 Kedatangan Alezza Di Indonesia
59 Mempermainkan Alex Bramestyo
60 Penyerangan Terhadap Lucifer
61 Kekhawatiran Alezza
62 Mengetahui Kenyataan
63 Tunggu Tanggal Mainnya
64 Rencana Musuh
65 Menangkap Rifky
66 Mesya Menghilang
67 Mengejar Keluarga Bramestyo
68 Menangkap Bram dan Ana
69 Memberi Pelajaran Pada Ana
70 Menyiksa Bram Dan Ana
71 Bertemunya Cucu dan Kakek
72 Kematian Bram Bramestyo
73 Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74 Bertemu Rifky
75 Penjelasan Rifky
76 Menyusun Rencana Penyerangan
77 Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78 Saling Berhadapan
79 Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80 Pilihan Yang Berat
81 Farhat Si Penghianat
82 Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83 Dendam Terbalaskan
84 Menikah, Hari Kebahagiaan
85 JAY ABIMANYU
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Lucifer
2
Masuk Rumah Sakit
3
Kenyataan.
4
Aku Bukan Anak Papa
5
Menahan Diri
6
Hari Kelulusan
7
Melawan
8
Pergi
9
Tempat Baru
10
Adu Balap
11
Sekolah Baru
12
Membuat Kesal
13
Pria Tua
14
Menyerahkan Semua Harta
15
Pengganggu
16
Rencana Membuka Usaha
17
Merampok Uang Keluarga Maherson
18
Membuka Usaha
19
Tiga Tahun
20
Adik Baru
21
Penghianat
22
Penolong
23
Amerika
24
Bobby Albern
25
Bisnis
26
Siuman
27
Teman Baru
28
Tempat Tinggal Baru
29
Menangkap Mata-mata
30
Mengabari
31
Aksi Lucifer Membuat Evan Terkejut
32
Datang Ke Markas VOLDEMORT
33
Latihan
34
Menolong Seorang Gadis
35
George Maven dan Jaxon Maven
36
Mencurigai
37
Menyelidiki Siapa Lucifer Sebenarnya
38
Saling Menguntungkan
39
Merampok Uang kelompok XLOVENOS
40
Menemukan Kedimaan Bramestyo
41
Desha Atau Joice
42
Ancaman Untuk Mesya
43
Dua Pria Mencari Lucifer
44
Merindukan
45
Menolong Seseorang
46
Kekhawatiran Evan
47
Pilihan
48
Menerima Persyaratan Lucifer
49
Dasar Mata Duitan
50
Ancaman Wanita Dalam Mimpi
51
LUCKECR
52
Menemui Alezza
53
4 Tahun Kemudian
54
Kembalinya Lucifer Membuat Pihak Lain Mengetahui
55
Bertemu Mesya
56
Masalah Datang Lagi
57
Menginginkan Apapun Milik Lucifer
58
Kedatangan Alezza Di Indonesia
59
Mempermainkan Alex Bramestyo
60
Penyerangan Terhadap Lucifer
61
Kekhawatiran Alezza
62
Mengetahui Kenyataan
63
Tunggu Tanggal Mainnya
64
Rencana Musuh
65
Menangkap Rifky
66
Mesya Menghilang
67
Mengejar Keluarga Bramestyo
68
Menangkap Bram dan Ana
69
Memberi Pelajaran Pada Ana
70
Menyiksa Bram Dan Ana
71
Bertemunya Cucu dan Kakek
72
Kematian Bram Bramestyo
73
Mesya, Dion dan Hamdan Bertemu
74
Bertemu Rifky
75
Penjelasan Rifky
76
Menyusun Rencana Penyerangan
77
Menyerang Markas Mafia XLOVENOS
78
Saling Berhadapan
79
Pertarungan Sengit Lucifer Dan Bobby
80
Pilihan Yang Berat
81
Farhat Si Penghianat
82
Memberi Pelajaran Pada Farhat, Alex dan Bobby
83
Dendam Terbalaskan
84
Menikah, Hari Kebahagiaan
85
JAY ABIMANYU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!