"Ah, iya yah. Kamu gak tahu bagaimana caranya berakting baik di depan aku. Kamu hanya tahu bagaimana caranya untuk berakting baik di depan mas Dewa saja. Aku maklum akan hal itu, nona Eva."
Mata Eva pun membulat akibat ucapan Ros barusan. Sementara Dewa, dia langsung menatap tajam Eva dan Ros secara bersamaan.
"Kak Dewa ... kak Ros kok malah ngomong gitu sih? Aku kan ... agh! Dadaku ... sakit." Eva berucap sambil memegang dadanya dengan wajah sakit yang ia perlihatkan dengan sangat jelas.
Dewa pun langsung panik akibat hal itu. Dengan cepat, Dewa langsung menarik Eva ke dalam pelukannya.
"Tenang, Va. Jangan banyak pikirkan. Ada aku di sini, semua akan baik-baik saja. Sebentar lagi kita ke rumah sakit yah."
"Tidak, kak. Aku tidak ingin ke rumah sakit lagi. Aku tidak ingin mencium bau obat-obatan lagi, kak Dewa."
"Lho ... orang sakit kok gak mau pergi ke rumah sakit sih? Gak ingin sembuh ya?" Ros malah meledek Eva dengan kata-kata yang lebih mirip dengan ejekan.
Ucapan itu tentu saja membuat Dewa langsung naik darah. Dengan tatapan tajam yang seakan ingin menerkam Ros, Dewa tatap Ros lekat.
"Roslin. Kamu sungguh sangat keterlaluan. Kamu yang sekarang, sudah sangat jauh berbeda dari kamu yang dulu. Yang baik, yang lembut, dan penuh kasih sayang. Tidak seperti yang sekarang, kejam dan tidak punya perasaan. Sungguh, aku tidak menyangka, kamu bisa berubah seperti ini setelah menjadi orang kaya."
Tatapan tajam Dewa pun langsung Ros balas dengan tatapan tajam juga. Dengan wajah serius, ia pun berucap. "Bukan harta yang mengubah aku jadi seperti ini, mas Dewa. Tapi sikap kalian semua yang tidak punya belas kasih. Jadi, aku berubah itu karena kalian yang mengubahku. Kalian yang kejam, yang tidak pernah punya kasih sayang. Lalu ... kenapa harus kamu kaget saat aku berubah? Toh sikap ini sama seperti sikap yang sudah kalian ajarkan padaku kok."
"Tidak ada gunanya bicara dengan kamu yang sekarang, Roslin. Karena kamu yang sekarang, tidak mirip dengan manusia lagi."
"Ayo Eva! Kita harus segera meninggalkan perempuan yang tidak punya perasaan ini. Karena jika kamu semakin lama ada di sini, maka kamu akan semakin sakit." Dewa berucap sambil membantu Eva beranjak.
"Aku juga tidak ingin tuh bicara dengan kalian lagi. Pergi aja sana kalian berdua! Kalo bisa, jangan pernah muncul di hadapanku lagi selamanya."
Sejujurnya, Ros sangat kesal dengan apa yang Dewa katakan barusan. Ingin sekali ia mengeluarkan kata-kata kasar untuk membalas perkataan Dewa. Tapi tidak. Ros lebih memilih untuk menahan diri saja sekarang. Karena dia tahu, untuk menanggapi omongan pedas, bukan dengan omongan juga. Melainkan, dengan pukulan keras sebuah kenyataan pahit agar terasa sangat menyakitkan.
"Heh ... aku jadi kenyang sekarang. Tidak lapar lagi karena sudah bertemu dengan dua manusia itu. Sepertinya, bertemu dengan dua manusia itu tidak terlalu buruk. Buktinya, selera makan ku langsung lenyap seketika setelah ngomong dengan mereka."
"Ih ... jika saja aku tidak berpikir dua kali. Aku mungkin sudah memukul wajah mantan suami yang tidak tahu diri itu. Seenaknya dia mengatakan aku bukan manusia lagi. Ah, tapi sudahlah. Jika aku bukan manusia lagi, itu tandanya, mereka juga sama."
Ros malah sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia merasa kesal, tapi sekarang, hatinya justru merasa sangat lega. Entah karena rasa cinta yang sudah lama menghilang, atau pun karena memang sudah niat Ros untuk membuat Dewa menikah dengan Eva secepatnya. Karena itu, dia merasa seperti tidak ada beban meskipun sudah Dewa katai dengan kata-kata yang cukup menjengkelkan.
"Huh ... baguslah, Ros. Kamu bisa bangkit seperti ini setelah pengabdian yang kamu berikan selama dua tahun sebelumnya. Kamu jadi makin kuat walau hidup tanpa cinta," kata Ros lagi berucap pada dirinya sendiri sambil senyum. Tak lupa, ia putar langkah kaki untuk segera kembali ke mobil. Nafsu makan yang hilang membuat Ros langsung ingin kembali ke kantor tanpa makan siang sedikitpun.
Tiba di mobil, dia malah di sambut dengan tatapan bingung oleh pak sopir. Bagaimana tidak? Sebelum turun, majikannya ini terlihat seperti kurang sehat. Lah sekarang, majikannya malah terlihat terlalu sehat. Di tambah lagi, si majikan yang tidak masuk ke restoran sama sekali. Tentunya, si sopir sedang di serang penyakit bingung secara bertubi-tubi sekarang.
"Nona ... apa anda baik-baik saja sekarang?"
Ros pun langsung tertawa. Tapi, tawanya agak tidak enak. Karena bagaimanapun, dia tahu apa yang sedang ada dalam pikiran sopirnya ini.
"Ha ... pak sopir mau bilang apa lagi sekarang? Aku baik-baik aja kok. Malahan, sekarang sangat baik berkali-kali lipat tuh."
"Oh, syukurlah, nona. Tapi ... apa makan siang nona sudah selesai? Soalnya, saya lihat, nona tidak masuk ke restoran sama sekali."
Ros pun langsung memutar bola matanya secara perlahan. 'Sudah tahu aku tidak masuk, tapi pak sopir malah menanyakan hal yang sudah ia tahu dengan jelas. Dasar sopir oma yang sedikit cerewet.' Ros berucap dalam hati.
Saat ia terpikir soal oma Rita, dia mendadak merasa sedikit tidak nyaman. "Ah, aku ..... "
"Jangan bilang nona sudah kenyang karena makan angin saja ya, Non." Eh, pak sopir malah berucap duluan sebelum Ros selesai mengucapkan kata yang ingin ia ucapkan.
"Eh, emangnya aku terlihat begitu ya, pak? Bisa kenyang hanya karena makan angin saja. Ah, sudahlah. Jangan dibahas lagi. Aku akan makan di dalam kantor saja nanti. Pak sopir tolong belikan aku makan setelah mengantarkan aku kembali ke kantor."
"Ah, iya satu lagi. Jangan cerita pada oma soal apa yang pak sopir lihat hari ini. Aku tidak ingin oma cemas. Karena oma pasti akan merasa cemas jika tahu aku bertemu dengan mantan suami juga selingkuhannya. Oma masih takut kalau aku terluka. Padahal, aku sudah baik-baik saja."
"Tenang, nona. Saya akan selalu menuruti apa yang nona katakan. Jadi, nona tidak perlu cemas."
"Ah, bagus deh."
Begitulah obrolan Ros bersama sopir pribadinya. Hingga pada akhirnya, mereka tiba di kantor kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Rahma Inayah
gk sabr liat dewa nikah sam eva stlh tu di hancurkn dgn bukti yg kenyataannya eva bkn ank orng kaya tp cuma mkae nm org kaya aja utk menerik simpati dewa..
2023-06-21
1