*Episode 19

Seketika, Ros baru sadar akan apa yang si sopir katakan. Ternyata, mereka sudah tiba di restoran yang ingin Ros tuju sejak tadi. Mobil sudah pun berhenti, tapi Ros malah sibuk sendiri dengan apa yang ia pikirkan.

Ros pun segera meninggalkan mobil agar tidak terlibat obrolan lebih lama dengan pak sopir. Karena saat ini, dia juga merasa agak malu pada sopirnya sendiri. Karena sibuk sendiri sampai tidak sadar kalau mobil sudah berhenti.

Namun, saat Ros berjalan dengan langkah yang agak cepat, dia malah tidak menyadari kalau di depannya ada Dewa yang sedang berjalan bersama Eva. Karena itu, mereka pun berpas-pasan. Hal yang sama sekali tidak Ros inginkan sebelumnya. Bertemu dengan mantan suami sekaligus selingkuhan si mantan suami itu sendiri.

Bukan karena cemburu dengan keduanya. Hanya saja, Ros tidak suka melihat mereka karena rasa marah akibat perlakuan keduanya dahulu. Ros benci mereka karena perbuatan mereka di masa lalu.

Namun sayangnya, tidak ada kesempatan untuk Ros menghindar. Karena ketika Ros menyadari keberadaan kedua manusia itu, dia malah sudah berhadapan langsung dengan keduanya.

"Halo, Ros. Apa kabar?"

Ah, sudah. Dewa malah menyapa Ros dengan sapaan yang lembut. Yang membuat Ros langsung terdiam. Bukan karena bahagia karena mendapat sapaan, melainkan karena bingung dengan sikap Dewa yang bisa tiba-tiba berubah lembut. Tidak seperti Dewa yang sebelumnya ia kenal.

"Aku?" Tentu saja Ros merasa agak bingung. Karena itu, pertanyaan barusan langsung lolos begitu saja.

"Ya, Roslin. Kamu. Siapa lagi yang ada di sini selain kamu dan aku, bukan?"

Ros malah semakin merasa tidak nyaman. Dia pun langsung melirik Eva yang kini sedang memasang wajah kesal yang sepertinya, sudah dipenuhi dengan amarah yang akan meledak.

Namun sepertinya, Eva sedang mati-matian menjaga sikap baiknya dihadapan Dewa. Karena itu, satu katapun tak keluar dari mulutnya meskipun saat ini, dia sedang sangat amat kesal.

Hal itu malah membuat Ros tersenyum kecil.

"Kita tidak sedang berdua saja, mas Dewa. Ada tunangan mu di sini, bukan? Dan, ada juga orang lain yang ada di sekitar sini. Jadi, kesimpulannya, ada banyak orang. Bukan hanya berduaan saja."

Dewa pun langsung menoleh sebentar. Kemudian, dia kembali melihat Ros yang ada di hadapannya. "Ros, apakah kamu masih ingin berbaikan dengan aku? Kita bisa memulai ulang hubungan kita. Bagaimana? Apa kamu punya kesempatan kedua?"

Pertanyaan itu masih belum sempat Ros jawab, karena Eva sudah duluan angkat bicara.

"Kak Dewa ngomong apa sih barusan? Kaka ingin balikan dengan kak Ros? Lalu aku? Mau kaka ke mana kan aku, kak?"

'Ah, dia masih bisa bicara dengan nada lembut di saat seperti ini. Cukup luar biasa juga pertahanannya demi mas Dewa yang sedang ia incar,' kata Ros dalam hati.

Ucapan Eva barusan memang membuat Ros merasa kagum. Karena sepertinya, perempuan itu punya kesabaran yang luar biasa dalam menjaga raut wajah juga peran baiknya di mata Dewa.

Sementara Dewa yang mendengar kata-kata lembut yang barusan Eva ucapkan, langsung merasa tidak nyaman. Dia pun langsung menoleh ke arah Eva kembali.

"Aku bisa menikahi kamu, Va. Menjadikan kalian berdua istriku yang sah. Bukankah tidak ada masalah jika aku mempunyai dua istri? Aku janji, aku akan bersikap adil pada kalian berdua."

"Dasar pria yang serakah. Satu istri saja kamu tidak becus, mas Dewa. Masa mau memiliki dua istri. Yang ada, kamu malah semakin tidak bisa adil. Karena kamu pria lemah yang hanya mengutamakan rasa cinta tanpa melihat mana yang benar, atau mana yang salah."

"Ah, jangan bermimpi untuk menikah dengan aku lagi. Karena sudah cukup buat aku merasa bagaimana kehidupan tersiksa menjadi istri kamu, Mas."

"Roslin!" Dewa malah merasa kesal akan apa yang Ros ucapkan. Penolakan secara terbuka membuat emosi Dewa melunjak seketika.

Tapi sepertinya, Ros tidak peduli akan hal itu. Dia malah semakin ingin melihat Dewa marah.

"Apa? Kamu ingin marah padaku sekarang? Ah, marah saja. Orang aku juga tidak peduli dengan kemarahan mu, Mas."

"Sebaliknya, aku akan membuat kamu membayar mahal apa yang telah kamu lakukan padaku. Termasuk, pada perempuan yang sok lemah seperti kekasih tercinta kamu ini. Dia juga akan merasakan akibatnya nanti."

"Roslin. Kamu sudah sangat keterlaluan. Ini adalah urusan pribadi antara aku dan kamu. Kenapa kamu malah bawa Eva yang tidak tahu apa-apa. Jangan sakiti dia sedikitpun. Karena jika kamu lakukan itu, maka aku yang akan membuat kamu membayarnya."

Ros langsung tertawa lepas mendengar pembelaan Dewa untuk Eva barusan. Sebelumnya, Ros sempat berpikir kalau kasih sayang Dewa untuk Eva sudah pudar. Tapi sepertinya, pikiran itu salah besar.

"Oh, ternyata kamu masih sangat menyayangi pacarmu, Mas. Aku pikir cintamu untuknya sudah pudar. Oho .... Inikah pria yang tadinya sempat bilang mau ajak aku balikan? Sungguh membingungkan."

Dewa pun langsung sadar apa yang saat ini terjadi. Karena itu, dia tidak punya jawaban sedikitpun atas apa yang Ros ucapkan barusan. Karena jujur, dia memang masih sangat lemah akan cintanya pada Eva. Karena kesabaran, kelembutan, juga kelebihan yang Eva punya selalu membuat Dewa merasa beruntung memiliki kekasih seperti Eva.

"Ah! Lupakanlah. Aku tahu kalau kamu sangat sayang sama dia, Mas. Karena itu, apa yang aku dengar sebelumnya, tidak aku masukkan ke dalam hati. Lagian, siapa juga mau balikan sama pria yang sudah menelantarkan aku sebelumnya. Buang-buang waktu."

Ros pun beranjak dari tempat dia berdiri sebelumnya. Dia berniat untuk segera meninggalkan Dewa dan Eva. Karena rasanya, sudah terlalu lama dia membuang waktu dengan bicara omong kosong bersama kedua manusia yang sudah ia anggap tidak penting sebelumnya.

Tapi sebelum Ros benar-benar meninggalkan Eva dan Dewa, dia sempatkan diri untuk bicara dengan Eva terlebih dahulu.

"Nona Evaliana. Aku sudah bantuin kamu tuh barusan. Gak ingin bilang makasih padaku?"

"Ah, iya yah. Kamu gak tahu bagaimana caranya berakting baik di depan aku. Kamu hanya tahu bagaimana caranya untuk berakting baik di depan mas Dewa saja. Aku maklum akan hal itu, nona Eva."

Terpopuler

Comments

Nora♡~

Nora♡~

Ambooiii.., Eva... nie... pandai... benar berdrama... segala... tak apa ada ubi ada batas ada hari boleh balas., kan.. kan... Ros... pasti tembelang Eva terbongkar kalau tiba saat nya gituu... saat pernikahan dan persandingan tiba... masa tuu... baru... tauuu... semangat... terus.. thor lanjuutt..

2023-06-20

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lnjut ...pas tau kebohongan eva yg ngaku orang ksya pdahal gk lbh dr ank pembokat

2023-06-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!