*Episode 11

Jadi, dia harus bersikap seperti seorang nona muda pada umumnya. Karena itu, dia harus mulai menerapkan apa yang selama ini dia pelajari. Mawar putih, sudah berubah merah. Jadi, jangan tunjukkan warna putih lagi di mawar itu.

Selanjutnya, mereka pun menempuh perjalanan dengan diam. Ya, mereka hanya berdua saja di mobil ini. Ah, tidak hanya berdua. Ada pak sopir yang sedang menjalankan mobil dengan. hati-hati. Sedangkan Ros dan Rahan duduk dengan pikiran mereka masing-masing di belakang.

Sementara oma Rita dan Jaka, tentu berangkat dengan mobil lain. Karena mereka tidak ingin mengganggu waktu Rahan bersama Ros. Awalnya, Ros menolak jika Rahan menjemput dirinya. Tapi karena Rahan adalah pasangan pestanya, maka dia terpaksa terima meski berat hati.

Tidak ada kata yang terucap sepanjang perjalanan. Bain Ros mau pun Rahan, sepertinya sangat nyaman dengan keadaan diam yang sedang mereka lalui saat ini. Hingga akhirnya, mobil itu hampir tiba di tempat pesta. Saat itulah, Rahan baru berucap.

"Kamu gugup?"

"Tentu saja. Ini adalah kali pertama aku menghadiri pesta besar seperti ini. Bagaimana bisa aku tidak gugup? Mana tokoh dari pesta ini adalah aku lagi."

Ucapan panjang lebar dari Ros malah membuat Rahan tersenyum. Bukan hanya itu, tangan Rahan malah dengan ringan menyentuh tangan Ros.

"Tidak perlu merasa gugup. Ada aku di samping kamu. Dan, anggap saja ini adalah pasar. Pasar yang bisa didatangi oleh semua orang. Jadi, untuk apa merasa terbebani dengan kehadiran mereka semua. Karena kita dengan mereka itu sama saja."

Perkataan yang ringan seperti tanpa beban. Ingin rasanya Ros mendengarkan apa yang Rahan katakan, tapi sepertinya, itu sedikit sulit untuk ia lakukan.

'Huh ... dia enak bicara begitu. Karena ini bukanlah hal yang pertama kali ia alami dalam hidupnya. Lah aku, ini sedikit berat.' Ros berkata dalam hati.

Tapi, rasa hangat dari sentuhan Rahan seakan membangkitkan semangat dalam hatinya. 'Namun, apa yang Rahan katakan barusan sangatalh benar. Aku harus mencoba menerapkan dalam hati perkataan itu.'

"Tarik napasmu! Lalu, keluarkan secara perlahan. Aku yakin, rasa gugup itu langsung menghilang. Mm ... dan juga, aku sangat yakin kalau kamu itu bisa. Lebih dari yang aku bayangkan sebelumnya."

Ucapan demi ucapan membuat Ros semakin percaya diri. Entah mengapa, rasanya agak tak masuk akal jika orang seperti Rahan bisa membuat dia bangkit lalu membangun rasa percaya diri yang besar. Tapi, itulah kenyataannya. Rahan yang banyak membantu dirinya sekarang.

Ketika mobil benar-benar memasuki area gedung, hampir semua mata tertuju ke mobil tersebut. Maklum, mobil yang sangat mahal itu siapa lagi pemiliknya kalau bukan keluarga Brawijaya. Ditambah lagi, si pemiliknya adalah Rahan. Bagaimana semua mata tidak ingin melihat kemunculan dari si pemilik mobil?

Kebetulan yang sangat luar biasa pun terjadi. Di sana juga ada Dewa dan Eva yang baru saja tiba. Eva yang mendengar kalau Rahan datang, tentu saja langsung menghentikan langkah kakinya. Bagaimanapun, melihat ketampanan Rahan adalah hal terindah bagi para wanita. Eva pun tak terkecuali.

Ketika pintu mobil terbuka, Rahan pun langsung keluar dari mobil tersebut. Mata para wanita pun langsung tertuju padanya. Dengan semua kekaguman, mereka melihat ke arah Rahan.

Tapi, saat Rahan menghampiri pintu mobil yang ada di sampingnya, maka sebuah pertanyaan langsung muncul. Lalu, ketika pintu mobil itu terbuka, maka mata para wanita pun langsung menatap iri perempuan yang baru saja terlihat sedikit dari pintu mobil yang terbuka.

Rasa iri para wanita semakin bertambah besar saat tangan Rahan mengulur untuk menyambut Ros. Ros yang gugup, langsung menyambut uluran tangan itu. Lalu, ia pun terlihat dengan sempurna.

Eva yang melihat hal itupun langsung terperanjat karena kaget. Dia benar-benar tidak percaya kalau yang sedang bersama pria ternama saat ini adalah Ros. Karena itu, dia langsung mengatakan sesuatu pada Dewa yang kini terpaku.

"Kak Dewa. Aku tidak salah lihat, bukan? Dia mantan istrimu, kan kak?"

Sayangnya, Dewa malah tidak merespon apa yang Eva katakan. Dewa malah terus menatap Ros dengan tatapan yang penuh dengan kekaguman.

"Kak. Kamu kok malah diam begitu sih? Aku bertanya lho barusan." Dengan rasa kesal, Eva berusaha menyadarkan Dewa dari apa yang saat ini Dewa lihat.

"Ah, apa yang kamu katakan barusan, Va? Dia Ros maksud kamu?"

"Iya. Siapa lagi kalau bukan mantan istrimu yang itu. Emangnya kamu punya berapa banyak mantan istri, ha?"

Dewa malah langsung terdiam. Sejujurnya, dia sangat tidak percaya kalau perempuan itu adalah mantan istrinya. Karena Ros yang ia kenal, jauh dari perempuan itu. Perempuan yang sekarang sangat cantik, dan terlalu indah untuk ia samakan dengan Ros yang dekil dan tidak tahu bergaya.

Namun, wajah itu tidak mungkin ia lupakan dengan mudah. Lebih dari dua tahun bersama, tatapan mata itu tidak pernah bisa ia lupakan. Meskipun penampilan berbeda, tapi tetap saja, ia bisa mengenali perempuan itu dengan baik.

Sementara itu, Eva yang merasa iri akan nasib mujur Ros tentu saja tidak akan tinggal diam. Ros yang terlihat sangat beruntung, tidak akan ia biarkan begitu saja menikmati keberuntungannya.

"Wah, ternyata setelah jadi pasangan orang kaya, dia bisa berlagak dengan leluasa ya, Kak. Mm ... tapi, baru juga bercerai dengan kamu beberapa waktu yang lalu. Eh sekarang, dia malah sudah menempel ke lelaki terkenal seperti Rahan."

"Aku sangat penasaran lho, kak Dewa. Bagaimana caranya ia menggoda Rahan sampai bisa berada di sisi Rahan seperti itu ya? Nggak muda lho bisa berada di samping pria ternama. Trik apa yang ia gunakan sebenarnya."

"Sudah, Eva. Jangan mengurus orang lain. Ayo masuk sekarang!" Dewa berucap dengan nada kesal.

Dewa pun menarik tangan Eva untuk ia bawa masuk. Eva sebenarnya agak kesal dengan perlakuan Dewa barusan. Tapi, dalam hati dia juga merasa agak senang. Karena meskipun Dewa tidak menanggapi apa yang ia katakan, tapi dalam hati, Dewa pasti sedang memikirkan apa yang ia katakan.

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.hemmm kompor nie eva 😏😏😡

2023-06-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!