Ros pun menatap oma Rita dengan tatapan serius. "Kelihatannya, oma tahu banyak tentang Rahan. Ee ... sepertinya, oma sudah kenal Rahan dengan sangat baik ya."
Oma Rita pun membalas tatapan Ros dengan tatapan lekat. "Iya. Bisa dikatakan seperti itu, Ros."
"Aa .... " Tiba-tiba, ucapan oma Rita langsung tertahan. Ros yang merasa kalau barusan oma Rita ingin menceritakan soal hubungannya dengan Rahan di masa lalu, langsung merasa kecewa. Karena oma Rita yang langsung membatalkan niatnya untuk mengucapkan kata-kata.
"Ada apa, oma?" Ros yang sudah penasaran, tentu langsung angkat bicara. Meskipun sebenarnya, dia tahu kalau apa yang ia lakukan barusan itu tidaklah baik.
"Tidak ada apa-apa, Ros. Ah! Sepertinya, ada hal yang belum sempat aku selesaikan di ruang baca. Aku kembali dulu. Kamu juga harus kembali ke kamar yah. Istirahat yang cukup, karena akan ada banyak hal yang harus kamu persiapkan untuk acara beberapa hari lagi."
"Dan yang paling penting adalah, kamu harus terlihat sangat cantik di acara nanti. Karena pemeran utamanya adalah kamu. Ditambah, pendamping atau pangeran untuk tuan putrinya adalah Rahan. Tuan muda Brawijaya yang terkenal." Oma Rita berucap dengan wajah yang menggoda Ros.
Ros yang mendapat godaan itu hanya terdiam saja. Karena saat ini, hatinya tidak mempan akan godaan. Sebab, ada rasa kecewa akan oma Rita yang tidak mau menceritakan prihal hubungan masa lalu antara oma Rita dengan Rahan yang terkenal.
....
Beberapa hari berlalu dengan cepat. Akhirnya, hari H pesta pengumuman pewaris keluarga Muroja pun tiba juga. Ternyata, yang hadir di acara itu lebih ramai dari yang Ros bayangkan.
"Kamu gugup?"
Pertanyaan itu membuat Ros langsung sadar akan seseorang yang ada di sampingnya saat ini. Siapa lagi orang itu kalau bukan Rahan Brawijaya.
Beberapa jam yang lalu, ketika Ros sudah selesai berdandan, dia pun keluar dari kamarnya. Ketika keluar, Ros langsung dapat pujian dari semua pelayan yang melihat dirinya.
"Nona sangat cantik."
"Ya, sangat amat cantik."
"Wah, lebih cantik dari yang aku bayangkan."
Dan masih banyak lagi tanggapan yang para pelayan berikan untuk Ros ketika melihat penampilan baru Ros yang begitu memukau. Ya, bisa di katakan kalau mereka memang sedang tulus memuji Ros. Karena saat ini, Ros memang sudah sangat berbeda dari sebelumnya.
Ros sangat cantik sekarang. Dia tidak terlihat seperti Ros yang beberapa waktu datang ke rumah ini. Dia bahkan terlihat seperti orang yang berbeda setelah di dandan.
"Wah, Ros ku sayang. Cantik sekali, nak. Oma sampai pangling lihatnya. Berasa kalau ini bukan Ros yang sebelumnya oma kenal." Rita tak ingin ketinggalan menebarkan pujian.
"Jelas saja dia bukan Ros yang kemarin, Nyonya. Karena Ros yang kemarin sudah tidak ada lagi. Ibarat kata, dia bukan mawar putih lagi sekarang. Dia sudah menjadi mawar merah yang tidak bisa sembarang diubah warna oleh orang dengan mudahnya." Jaka pun tak ingin ketinggalan memberikan kekaguman yang ia punya.
"Benar, Jaka. Sekarang, mawar putih sudah berubah merah. Tidak akan ada lagi yang mampu mengubah mawar ini sesuka hati."
Ros hanya terdiam mendengarkan kata-kata yang orang di sekitarnya ucapkan. Tapi, dalam hati dia membenarkan apa yang orang-orang itu katakan. Sekarang, dia adalah mawar merah. Tidak akan ada lagi yang bisa mengubah warnanya dengan sesuka hati. Dan dia juga akan membuat orang terluka hanya dengan menyebarkan pesonanya.
'Aku akan membalas perbuatan kalian semua satu persatu. Terutama, kamu mas Dewa. Kamu dan keluargamu harus membayar mahal atas hutang yang kalian punya padaku.'
Saat kekaguman para orang yang ada di sekitar Ros terus berlanjut, kedatangan Rahan langsung mengalihkan perhatian mereka semua. Bunyi klakson mobil membuat Ros dan oma Rita langsung beranjak menuju pintu utama.
Saat pintu di buka, Rahan masih berada di dalam mobil. Ketika melihat kedatangan Ros, Rahan langsung memasang wajah kagum tanpa berkedip.
Gaun hijau tua yang Ros kenakan sangat serasi dengan hiasan kepala yang Ros kenakan. Sementara Rahan yang memakai setelan kemeja hitam dengan dasi hijau tua, terlihat sangat serasi dengan apa yang Ros kenakan saat ini.
Kekaguman yang Rahan rasakan menggerakkan tubuhnya untuk beranjak dari duduk manis. Dia pun langsung membuka pintu mobil dengan cepat.
Ketika Rahan keluar, kini giliran Ros yang merasa kagum. Sungguh, Rahan memang pria dengan kesempurnaan fisik yang luar biasa. Dengan stelan formal itu, dia semakin terlihat sangat indah dipandang mata.
"Halo ... nona." Rahan langsung menyapa Ros tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
"Iy-- iya. Ee ... bisa berangkat sekarang." Ros ingin segera menghindari Rahan. Karena semakin lama di pandang oleh Rahan, maka ia merasa semakin tidak karuan.
"Ah, iya baiklah. Kita akab berangkat sekarang."
Layaknya pria sejati pada umumnya, Rahan langsung membukakan pintu mobil buat Ros. Hal itu semakin membuat Ros merasa tidak nyaman. Karena memang, dia tidak pernah diperlakukan dengan istimewa seperti ini sebelumnya.
Apalagi yang memperlakukan dirinya begitu istimewa orang seperti Rahan. Pria paling terkenal di kota ini. Mana mungkin dia bisa bersikap biasa saja.
"Ee ... Rahan. Aku bisa membuka pintu mobilnya sendiri. Kamu tidak perlu melakukan hal ini, bukan?"
"Nona. Hari ini adalah hari spesial buat kamu, bukan? Jadi, aku juga akan memperlakukan kamu dengan spesial. Mohon untuk tidak berkomentar ya."
"Tapi .... "
"Jadilah nona muda yang selayaknya, nona. Kamu bukan perempuan biasa lagi. Sekarang, kamu adalah nona muda Muroja. Pewaris tunggal keluarga Muroja. Jangan buat oma Rita merasa sedih karena telah memilih kamu. Tapi sebaliknya. Buatlah oma Rita merasa beruntung karena telah memilih kamu untuk ia jadikan pewaris dari keluarga Muroja yang cukup terkenal di dunia bisnis."
Ros diam. Ucapan Rahan memang ada benarnya. Dia bukan lagi perempuan biasa yang hidup dengan sulit. Tapi sekarang, dia adalah perempuan luar biasa yang datang dari keluarga terpandang.
Jadi, dia harus bersikap seperti seorang nona muda pada umumnya. Karena itu, dia harus mulai menerapkan apa yang selama ini dia pelajari. Mawar putih, sudah berubah merah. Jadi, jangan tunjukkan warna putih lagi di mawar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
simawar doyan duit
ada apakah rahan dan oma dimasa lalu
2023-06-16
2
Nora♡~
Semangat.. terus.. thor... lanjuutt...
2023-06-16
2
Patrick Khan
lanjut kak
2023-06-16
2