*Episode 8

"Anak nakal. Masih saja begitu kamu ya. Padahal sudah dewasa sekarang. Masih saja ingin terlihat bebas dan tidak ingin punya beban keluarga."

"Yah, karena kebebasan itu sangat mahal buat aku, oma."

Sejauh ini, obrolan oma Rita dengan Rahan masih sangat membingungkan buat Ros. Karena sepertinya, antara oma Rita dengan tuan muda Brawijaya ini sepertinya bukan sebatas kenalan biasa saja. Ada sesuatu yang terjadi di masa lalu. Yang mungkin membuat oma Rita dan Rahan terlihat sangat akrab.

"Mm ... iya, apa yang oma ingin aku lakukan buat oma tadi? Aku sudah sangat penasaran oma minta bantuan apa padaku sebenarnya."

Pertanyaan Rahan sekaligus mewakili pertanyaan Ros. Karena sejujurnya, Ros juga merasa sangat ingin tahu apa yang oma Rita inginkan dari Rahan.

Oma Rita pun langsung mengukir senyum.

"Ah, iya. Oma ingin kamu menjadi pasangan Ros saat acara pengumuman pewaris yang akan oma adakan beberapa hari ini."

"Hah! Apa oma?" Ros malah langsung terkejut ketika oma Rita mengatakan apa yang ia inginkan dari Rahan. Ternyata, bantuan yang oma inginkan adalah, Rahan menjadi pasangannya.

Bagaiman Ros tidak terkejut? Membayangkan makan satu meja dengan Rahan saja dia tidak pernah. Lah sekarang, orang terdekatnya malah meminta pria itu menjadi pasangannya di depan umum.

Bukankah acara pengumuman pewaris itu nantinya akan mendatangkan banyak pers yang pastinya akan meliput semua kejadian. Sementara para pengusaha kelas atas, sudah pasti banyak yang akan berdatangan. Karena ini adalah, acara orang kaya yang lumayan ternama.

Ditambah lagi, Rahan yang Ros dengar tidak suka tampil di depan publik secara terang-terangan. Jika Rahan menjadi pasangannya, itu sama saja dengan menjadi tokok utama pria di pesta tersebut. Karena pesta itu, tokok utama wanita adalah dirinya.

Karena itulah, Ros langsung terkejut seperti barusan. Baginya, lebih baik dia menolak duluan dari pada dia ditolak. Karena selama ini, dia sudah bosan merasakan yang namanya penolakan.

"Oma, apa tidak ada pria lain yang bisa oma pilih? Kenapa harus pria nomor satu di tanah air? Aku yakin, dia tidak akan setuju, oma."

Ros langsung menjelaskan apa yang sedang dia pikirkan. Setelah membuat oma Rita dan Rahan terkejut sebelumnya, dia pun langsung merasa sangat tidak nyaman saat ini.

Namun, penjelasan Ros barusan langsung Rahan tanggapi dengan cepat. "Siapa bilang aku tidak setuju?"

"Hah!" Ros kembali terkejut. Dengan tatapan tak percaya, dia menatap lekat wajah Rahan yang ada di hadapannya. Sementara oma Rita yang ada di samping Ros malah langsung mengukir senyum geli.

"Kenapa begitu terkejut, nona? Kamu tidak setuju aku jadi pasanganmu ya?"

"Bu-- bukan begitu. Maaf, tuan muda. Sedikitnya, aku tahu siapa kamu. Jadi ... aku yakin kamu tidak akan setuju untuk menjadi pasangan aku. Karena itu aku terkejut."

"Kamu saja belum mendengar jawabanku sebelumnya. Seenaknya saja kamu bilang aku tidak setuju. Itu sama saja dengan kamu yang tidak memberikan aku kesempatan menjawab sesuai keinginan hatiku, bukan?"

"Itu .... " Ros merasa tidak enak hati sekarang. Terpaksa, ia gantungkan saja kalimatnya karena tidak punya pikiran untuk menjawab lagi apa yang Rahan katakan.

Oma Rita yang melihat hal itu langsung menjadi penengah. "Ah, sudahlah. Jangan dibahas lagi soal itu ya, Ros, Rahan. Karena pokok pembahasan itu tidak terlalu penting buat oma."

"Yang terpenting itu, kamu setuju Rahan. Sementara untuk kamu, Ros. Bagi oma, gak ada pria lain yang cocok untuk menjadi pasanganmu selain Rahan. Karena itu, oma pilih Rahan buat jadi pasangan mu nanti."

"Mm ... karena Rahan sudah setuju buat menjadi pasanganmu, kamu gak keberatan berpasangan dengan Rahan, kan Ros?"

Pertanyaan itu membuat Ros langsung melihat Rahan. Sangat enggan untuk langsung menjawab, karena itu, dia menunda jawabannya sesaat.

"Ros."

"Iya, Oma."

"Kamu gak keberatan, bukan?"

"Nggak kok, oma." Ros malah merespon dengan cepat. Hal itu diluar keinginan hatinya. Entah kenapa, bibir itu malah melakukan apa yang ingin ia lakukan tanpa bisa Ros cegah.

Mendengar jawaban Ros barusan, Rahan malah langsung mengukir senyum yang penuh dengan godaan. Hal itu semakin membuat Ros merasa tidak nyaman.

"Ah, maksud aku ... aku tidak keberatan, Oma. Selagi orangnya sendiri tidak keberatan untuk berpasangan dengan aku yang bukan siapa-siapa ini, jadi aku tidak akan mempermasalahkan soal siapa yang akan menjadi pasanganku nanti."

Ucapan Ros membuat Rahan merespon dengan cepat. Mendahului oma Rita tentunya.

"Ucapan itu terdengar seperti seseorang yang sedang pasrah akan sebuah keadaan yang tidak bisa ia tolak. Seperti ... terpaksa menerima apa yang tidak ia inginkan."

"Siapa yang bilang begitu? Aku tidak merasa terpaksa. Mungkin sebaliknya, tuan muda. Anda yang merasa terpaksa untuk menjadi pasangan aku. Secara ... kamu adalah pria misterius yang tidak suka akan keributan publik, bukan?"

Ucapan Ros membuat Rahan tersenyum.

"Ternyata, kamu cukup tahu banyak tentang aku. Tapi, kamu terkesan sedikit menghakimi aku dengan leluasa."

"Ah ... sudah anak-anak. Kenapa anak muda sekarang hobinya malah berdebat sih? Aku yang sudah tua ini merasa sangat pusing mendengar perdebatan. Jadi, sudahi perdebatan kalian berdua."

"Oma ... aku bukan anak muda lagi lho. Aku sudah sangat dewasa sekarang. Umur aja sudah hampir dua puluh sembilan tahun. Udah cukup tua, bukan?" Rahan malah menggoda oma Rita dengan ucapan manja.

Ros yang mendengar hal tersebut hanya bisa menatap lekat saja. Saat Rahan sudah ngobrol dengan oma Rita, maka dia merasa tidak ada tempat untuk dirinya ikut bicara. Karena itu, Ros memilih diam. Menjadi pendengar yang baik adalah pilihan yang tepat.

"Ah, dua puluh sembilan tahun masih muda. Tapi, masih mudaan Roslin dari kamu. Jadi, kamu harus lebih mengalah banyak dari dia. Karena dia, jauh lebih muda, kan?"

Ros yang namanya di sebut pun langsung menoleh. Dengan mata yang sedikit melebar, Ros melihat oma Rita dengan tatapan tidak enak hati.

Terpopuler

Comments

sari

sari

jangan malu malu ros

2023-06-19

2

sari

sari

jangan malu malu ros

2023-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!