*Episode 9

Ros yang namanya di sebut pun langsung menoleh. Dengan mata yang sedikit melebar, Ros melihat oma Rita dengan tatapan tidak enak hati. Ingin rasanya ia protes karena tiba-tiba, oma Rita malah menyeret ia dalan obrolan dengan Rahan barusan.

Namun, belum sempat berucap satu patah katapun, Rahan malah langsung menanggapi apa yang oma Rita katakan. "Benarkah, oma? Kalau begitu, berapa usianya sekarang?" Rahan bertanya dengan nada yang sangat antusias.

Hal itu sama sekali tidak bisa Ros pikir dengan akal sehatnya. Karena entah kenapa, sejak tadi, Rahan sudah tidak seperti Rahan yang ada dalam bayangan Ros. Lah sekarang, malah ditambah lagi dengan berbagai kejutan akan apa yang Rahan perlihatkan barusan. Semakin membuat Ros bingung dengan yang namanya Rahan.

'Aku rasa, ada dua Rahan di dalam keluarga Brawijaya. Karena Rahan ini tidak seperti Rahan yang dibicarakan. Jadi, mungkin saja Rahan yang asli sedang ada di rumah,' ucap Ros dalam hati sambil terus memperlihatkan wajah bingung karena tak habis pikir dengan apa yang sedang ia alami.

Sementara itu, oma Rita malah semakin bersemangat membicarakan Ros. Orang yang jelas-jelas ada di tengah-tengah mereka saat ini. Yang bisa mendengar dengan sangat jelas semua yang ia katakan.

"Ros baru berusia dua puluh lima tahun. Eh, itupun belum genap sekarang. Karena tanggal ulang tahun Ros masih ada beberapa bulan lagi. Ah, tidak. Masih lebih dari setengah tahun lagi."

Oma Rita yang heboh sendiri membuat Ros rasanya ingin segera menghilang dari pandangan Rahan. Karena sesekali, Rahan malah terpergok sedang memperhatikan dirinya. Membuat Ros merasa tidak nyaman alias sangat grogi akibat perhatian tersebut.

"Ah, ternyata dia sangat muda. Jauh lebih muda dari aku ya. Oke lah kalau begitu, oma. Aku akan mengalah dari cucu oma kedepannya."

"Eh, tidak perlu, tuan muda. Saya .... "

"Tidak usah terlalu formal kalo bicara dengan dia, Ros. Karena dia itu sama seperti kamu bagi oma. Orang yang oma anggap sebagai keluarga oma sendiri. Dan lagipula, Rahan juga tidak terlalu suka di panggil dengan sebutan formal. Iya, kan Han?"

"Benar, oma." Rahan malah menjawab dengan senyum lebar seakan tanpa beban.

Hal itu semakin membuat Ros merasa pusing dan ingin cepat mengakhiri pembicaraan mereka. 'Ah, sudahlah. Aku semakin yakin jika dia bukan Rahan yang sesungguhnya. Karena Rahan yang ini benar-benar pecicilan dan gal karuan.' Ros kembali berkata dalan hati.

Obrolan semakin berlanjut hingga beberapa menit kemudian. Namun, sebuah panggilan menganggu obrolan itu, sehingga Rahan langsung memperlihatkan wajah kesal karena terganggu.

Rahan yang sedang bicara lewat udara dengan seseorang, membuat Ros mendadak merasakan sebuah aura. Yaitu, aura menakutkan layaknya Rahan yang sesungguhnya.

Beberapa saat terlihat wajah dingin yang menakutkan ketika Rahan bicara dengan orang yang sedang menelponnya. Kemudian, Rahan langsung pamit pada oma Rita. Dan, tak lupa juga berpamitan pada Ros meskipun hanya sekedar sebuah lirikan saja.

Tapi, ketika berpamitan, Rahan malah kembali ke mode on pecicilan seperti sebelumnya. Walau begitu, wajah kesal akan seseorang yang sudah merusak moodnya barusan masih terlihat dengan sangat jelas.

"Hati-hati di jalan, Rahan. Titip salah buat papa kamu ya, nak."

"Iya, oma."

"Mm ... sampai jumpa di acara pesta pengumuman ahli waris beberapa hari lagi, Oma."

Rahan mengatakan kata-kata itu untuk oma Rita. Tapi matanya, ia tuju ke Ros yang saat ini sedang berdiri tegak di samping oma Rita.

"Kamu ucapkan kata-kata buat siapa, Rahan? Untuk oma, atau buat Ros sih?" Si oma malah bikin ulah lagi. Udah tahu kalau Ros sedang susah payah menahan diri. Eh, malah terus memancing di air dangkal.

"Buat kalian berdua, oma. Sampai jumpa lagi."

Begitulah akhirnya Rahan benar-benar menjalankan mobil buat meninggalkan kediaman oma Rita. Seiring berjalanannya mobil, maka Ros pun merasa cukup lega karena bisa terlepas dari Rahan sekarang.

Tapi, baru juga mau melepas napas lega, oma Rita malah kembali mengajak Ros membahas soal Rahan. Hal itu cukup membuat hati Ros merasa tidak nyaman.

"Ros, bagaimana Rahan menurut kamu?"

"Hah? Ee ... maksud oma?"

"Nggak. Maksud oma itu, bagaimana sikap Rahan menurut pendapat kamu? Kalau fisiknya, sudah pasti sangat sempurna, bukan? Jadi, oma tidak akan meminta pendapat kamu soal fisik Rahan. Oma hanya ingin tahu pendapat kamu soal sikap dan sifat Rahan saja."

Ros tidak langsung menjawab. Ia malah terdiam selama beberapa detik hingga akhirnya, mereka tiba di sofa ruang tamu kembali. Oma Rita pun mengajak Ros duduk di sofa ruang tamu untuk ngobrol lagi.

"Jadi, Ros. Bagaimana menurut kamu? Rahan itu seperti apa?" Oma Rita malah kembali menanyakan apa yang sudah ia tanyakan. Karena sebelumnya, Ros masih belun menjawab apa yang ia tanyakan.

"Dia ... dia ... jauh berbeda dari yang orang bicarakan, oma. Hanya itu yang aku tahu tentang dia."

"Maksud kamu?" tanya oma Rita sambil menaikkan alisnya.

"Yah ... Rahan yang aku dengar itu adalah pria yang misterius, dingin, dan cukup menakutkan, oma. Tapi Rahan yang barusan itu terkesan cukup hangat. Jauh dari rumor yang aku dengarkan selama ini. Dia juga sama sekali tidak seperti yang aku bayangkan. Dia cukup pecicilan, oma."

Jawaban Ros membuat oma Rita tersenyum lebar Bahkan, wanita tua itu terkekeh karena merasa geli hati dengan kejujuran yang Ros perlihatkan dalam jawaban yang dia ucapkan.

"Ros-Ros. Kalau sudah mengatakan hal yang jujur dengan sangat bersemangat, kamu jadi sangat lucu yah."

"Rahan itu memang tidak sama dengan apa yang orang lain kenal, Ros. Tepatnya, dia akan bersikap hangat dengan orang yang ia sukai. Jika dengan orang yang tidak ia sukai, maka dia akan terlihat dingin atau menakutkan, seperti yang kamu katakan barusan."

Ros pun menatap oma Rita dengan tatapan serius. "Kelihatannya, oma tahu banyak tentang Rahan. Ee ... sepertinya, oma sudah kenal Rahan dengan sangat baik ya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!