*Episode 6

Begitulah usaha Ros tak pernah lelah melakukan semua yang Jaka dan guru yang mengajarinya katakan. Berkat kepintaran dan kerja kerasnya, Ros pun berhasil melewati pelajaran yang diberikan dengan baik.

"Bagus, Ros. Kamu memang perempuan yang luar biasa. Bisa lulus semua pelajaran dan mampu melewati semua ujian untuk menjadi pewaris keluarga Muroja dalam waktu kurang dari tiga bulan. Benar-benar mengagumkan, Ros." Rita berucap dengan wajah bahagia dan perasaan sangat bangga atas keberhasilan yang telah Ros perlihatkan.

"Iya, nyonya. Nona muda sangat luar biasa." Tak ingin ketinggalan, Jaka pun ikut mengeluarkan pujian. Seakan, pujian yang selama ini ia berikan tak pernah cukup untuk mengapresiasi setiap keberhasilan Ros yang memang sungguh mengagumkan.

Ros pun tersenyum lebar. Dengan wajah merona karena malu dipuji, dia pun berusaha untuk merendahkan diri. "Kalian bisa saja membuat aku melayang. Pujian itu terlalu berlebihan untuk aku, tau gak? Karena tanpa kalian, aku juga tidak akan mampu melewati sedikitpun pelajaran, apa lagi ujian untuk menjadi pewaris yang terkesan cukup menegangkan."

"Hah? Kamu bilang apa barusan? Menegangkan, Ros? Yang benar aja, nak." Wajah tak percaya terlihat dengan sangat jelas di wajah Rita saat ini. Lalu, ia kembali berucap. "Aku yang jelas-jelas seorang keturunan asli keluarga Muroja saja merasa sangat sulit untuk lolos. Lah kamu malah bilang menegangkan. Dasar anak muda yah."

Mereka pun terus melanjutkan obrolan dengan hangat hingga sebuah ketukan di pintu mengalihkan perhatian mereka dari apa yang mereka bicarakan. Ketukan itupun langsung dibarengi dengan suara setelah beberapa kali mengetuk, tapi tidak mendapat jawaban.

"Maaf, nyonya. Ada tuan muda Rahan di ruang tamu sekarang." Suara dari luar membuat wajah Rita langsung berseri karena bahagia.

"Rahan sudah tiba?" Rita bertanya untuk memastikan kebenaran dari apa yang baru saja kupingnya dengar.

"Iya, nyonya. Tuan muda Rahan sudah tiba beberapa menit yang lalu. Dan sekarang, dia sedang menunggu nyonya di ruang tamu."

"Ah, baiklah. Aku akan ke sana sekarang. Katakan padanya kalau aku akan datang secepatnya."

"Baik, nyonya. Permisi."

"Ya."

Setelah langkah kaki terdengar meninggalkan pintu ruangan yang tertutup rapat, orang yang ada di dalam pun langsung kembali ke keadaan sebelumnya. Sementara Ros yang penasaran dengan seseorang yang kini sedang menunggu di ruang tamu, tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya itu. Ros pun langsung melayangkan pertanyaan sesaat setelah kata ya Rita ucapkan untuk mengakhiri pembicaraan dengan pelayan yang ada di luar ruangan sebelumnya.

"Rahan?" Meskipun penasaran, tapi hanya satu kata itu yang mampu Ros ucapkan. Entah karena apa, yang jelas, dia tidak tahu harus berkata apa pada Rita saat ini.

Rita yang tahu apa yang Ros pikirkan, langsung menjelaskan siapa Rahan yang sesungguhnya. "Ah, Rahan. Dia orang yang ingin aku kenalkan padamu, Ros. Tuan muda keluarga Brawijaya. Asrahan Brawijaya."

Ros pun langsung membulatkan matanya saat mendengar nama lengkap Rahan. Karena nama keluarga Brawijaya adalah nama yang paling terkenal di kota ini. Keluarga terkaya nomor satu yang sangat disegani oleh semua orang.

Sementara untuk Rahan, atau Asrahan alias tuan muda Brawijaya sendiri adalah pria yang sangat misterius. Pewaris satu-satunya keluarga Brawijaya yang sangat ditakuti oleh para pembisnis.

Saat Rahan sudah masuk dalam perebutan proyek, maka tidak akan ada yang menang. Ketika ia sudah mengambil keputusan, maka tidak akan ada yang mampu merubahnya.

Rahan juga terkenal dengan sikap dingin pada perempuan. Tapi ketika ia jatuh cinta, dia tidak akan pernah mendua. Dan katakan, dia sudah pernah menikah satu kali sebelumnya. Tapi sedihnya, istri Rahan malah meninggal ketika melahirkan anak mereka.

Tapi, tidak banyak yang tahu soal itu. Karena tidak ada yang berani mendekati keluarga ternama seperti Brawijaya. Namun, prihal Rahan yang sudah duda, Ros mengetahuinya. Karena saat dia tinggal di rumah mertuanya dulu, Ros tanpa sengaja mendengar obrolan keluarga suaminya membicarakan Rahan yang sudah kehilangan istri tercinta.

Lamunan Ros pun langsung buyar saat sentuhan Rita mengenai bahunya. Sentuhan lembut itu langsung membuat Ros terkejut. Karena saat ini, dia sedang melamun. Makanya, ketika tubuhnya di sentuh sedikit saja, reflek, tubuh Ros langsung merespon dengan cepat sehingga membuat guncangan.

"Ya Tuhan, Ros. Kenapa bisa kaget seperti itu? Apa yang kamu lamun kan, Nak?"

"Ah, tidak ada apa-apa, Oma. Aku hanya sedang memikirkan .... "

"Soal Rahan?" Rita malah memotong dengan cepat ucapan Ros. Hal itu langsung membuat Ros kembali menatap Rita dengan tatapan lekat.

"Jangan pikirkan apapun tentang dia sebelum kamu bertemu dengannya. Sekarang, ayo ikut aku bertemu dengan Rahan. Maka kamu akan tahu pria seperti apa dia."

"Tapi, Oma."

"Tapi apa lagi, Ros? Apa yang sedang kamu pikirkan lagi sekarang?"

"Mm ... apa aku benar-benar harus bertemu dengan dia?" Wajah tidak nyaman terlihat dengan sangat jelas di wajah Ros.

Melihat hal itu, Jaka pun ikut bicara. "Nona, sebaiknya, nona ikuti saja apa yang nyonya katakan. Karena apa yang nyonya katakan sebelumnya itu adalah hal yang sangat benar. Bertemu dulu dengan tuan muda Rahan. Maka nona bisa tahu orang seperti apa dia."

"Ah, bukan itu yang aku pikirkan." Ros berusaha menyangkal. Tapi tetap saja, dia tidak bisa menyembunyikan apa yang ia pikirkan di depan Rita.

"Jika bukan soal Rahan, soal apa lagi sayang? Oma yakin tidak ada hal lain lagi yang ada dalam pikiranmu saat ini. Karena sebelumnya, kamu terlihat begitu santai sebelum mendengar nama Rahan."

"Ah, iya baiklah. Aku mengaku apa yang aku pikirkan saat ini memang tentang tuan muda Rahan. Oma, aku dengar dia sudah punya istri sebelumnya."

"Ya. Dia sudah punya istri sebelumnya. Tapi itu satu setengah tahun yang lalu, Ros. Ah, kenapa kamu jadi memikirkan hal itu sekarang?"

"A ... ha ha ha. Aku hanya ... hanya penasaran saja, oma. Karena dia adalah orang terkenal, jadi semua tentangnya cukup menarik perhatian." Ros berusaha menyembunyikan rasa malu yang saat ini sedang ia rasakan.

Dalam hati, Ros mengutuk dirinya yang begitu ceroboh. Belum bertemu dengan Rahan saja, dia sudah penasaran akan hal pribadi pria itu. Itukan namanya bikin malu secara terbuka.

Terpopuler

Comments

Mis Nenih

Mis Nenih

semoga berjodoh dengan arhan

2024-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!