BAB 14

Pak Firgon menarik nafasnya. "Ayo sekali lagi, bapak percaya kamu bisa. Dan untuk kalian, jangan pernah merendah seseorang seperti itu, kita tidak tahu nasib seseorang seperti apa nantinya," ucap pak Firgon mengingatkan.

"Ayo Albezro, sekali lagi," ucap pak Firgon.

Albezro pun mencobanya sekali lagi, tapi itu tetap saja sama. Albezro juga merasa aneh dengan tubuhnya.

'Kenapa ini? Kenapa bahkan tidak bisa mengalahkan hanya sebuah patung saja? Tapi tadi malam aku bahkan bisa bekerja sama untuk membunuh jendral monster?' batik Albezro.

"Ya sudah tidak apa-apa, kita lakukan lain waktu saja. Ya sudah para murid, kalian hari latihan menjatuhkan para patung monster ini, anggap ini adalah beneran monster, dan bayangkan jika kalian adalah pemburu monster level SSS, dan di depan kalian adalah jendral monster dan saat ini kalian sedang berada di Medan perang yang sesungguhnya. Jadi berlatihlah dengan sungguh-sungguh," ucap pak Firgon.

Mereka pun menghadap patung monster itu dan menyerang sekuat yang mereka mampu.

Albezro pun melawannya dan saat itu ia bisa menjatuhkan patung monster itu dengan cepat.

Tiba-tiba saja mereka berhenti karena sudah ada yang bisa membuat patung monster itu tumbang.

"Dia?" mereka bertanya-tanya.

"Bukankah tadi dia sangat payah? Kenapa cepat sekali ia bisa menjatuhkan patung monsternya?" tanya salah satu murid itu merasa heran.

"Bagus Albezro, mungkin harus fokus baru bisa menjatuhkan lawan," ucap pak Firgon.

"Pak, aku ingin bicara dengan bapak sebentar," ucap Albezro.

"Oh, bicaralah."

"Tapi bisakah kita tidak bicara di sini, tapi di tempat lain?"

"Penting sekali ya?" tanya pak Firgon.

"Aku rasa ini memang sangat penting," jawab Albezro mengangguk.

"Ya sudah, mari kita keluar," ajak pak Firgon yang berjalan terlebih dahulu dan menuju di ruangannya.

"Katakan."

"Tadi malam aku tidak sengaja melihat di pabrik yang terbengkalai yang menuju ke arah tempat tinggal pak Hendra itu, aku melihat 3 orang manusia yang bekerja sama dengan jendral monster. Mereka membuang limbah beracun di sana, makanya para monster bangun tadi malam dan muncul tidak sebanyak hari biasanya," ucap Albezro memberi tahu.

"Apa kau yakin dengan itu semua? Takutnya kau salah lihat?" tanya pak Firgon memastikan.

"Aku melihatnya sendiri tapi aku tidak sempat mengambil bukti karena aku keduluan ketahuan, aku juga sempat di kejar oleh jendral monster itu dan akhirnya aku menjatuhkan diri ku disebuah pohon dan merelakan motor terbang ku demi menyelamatkan diri. Aku juga mendengar percakapan mereka jika tempat pabrik itu adalah satu-satunya tempat yang bisa membangun monster. Tapi karena sudah ketahuan oleh ku mereka ingin mencari tempat lain, bisa jadi mungkin mereka akan mencari ku," ucap Albezro.

"Begitu ya, baiklah, aku akan meminta beberapa orang untuk memeriksanya sekarang," ucap pak Firgon.

"Tapi tolong jangan katakan jika aku yang memberi tahu, aku takut mereka memburu ku dan juga memburu sekolah ini," pinta Albezro.

"Baiklah jika begitu, kamu kembali ke tempat latihan dulu saja, aku akan memberi tahu ini dulu dengan kepala sekolah," ucap pak Firgon.

"Baik pak, aku permisi dulu," ucap Albezro. Ia pun pergi meninggalkan ruang pak Firgon dan kembali ke ruang latihan.

Pak Firgon berpikir sejenak lalu ia menuju ruang kepala sekolah.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Terus...

2023-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!