Pengasuh Cantik Pemikat Hati

Pengasuh Cantik Pemikat Hati

Bab 1 - Dipecat

Di hari itu, Ziana akan mengantarkan pesanan pelanggan ke tempat si pelanggan duduk. Ia membawakannya dengan hati-hati karena pesanan yang dipesan itu adalah makanan yang berkuah.

Ketika sedang berjalan kesana, tiba-tiba dari arah depan ada seorang pria yang tak memperhatikan jalan sehingga pria itu menabrak Ziana sampai semua pesanan pelanggan itu tumpah dan mangkoknya pecah semua.

Pyarrrrr

Ziana terkejut dan buru-buru membersihkan makanan yang tumpah itu. Pikirannya langsung tertuju ke si pelanggan yang sudah menunggu lama tapi yang ditunggu-tunggu malah jatuh ke lantai dan harus menunggu lama lagi. Ziana pun bangun dan melihat ke arah pria yang ada di depannya.

"Mas, tolong ya! Kalau jalan itu lihat-lihat! Jangan main hp sembarangan!"

Pria itu tidak terima disalahkan padahal memang dia lah yang salah. Ia malah meminta Ziana untuk ganti rugi karena pakaiannya kotor akibat tumpahan makanan yang mengenai pakaiannya. Juga ponselnya yang rusak.

"Itu salah Mas sendiri, kenapa malah minta ganti rugi ke saya?"

Karena suasana yang semakin memanas dan banyak dikerumuni orang, sang manager restoran pun datang. Ia langsung menatap ke arah Ziana dengan tajam dan meminta Ziana untuk menunggunya di dalam ruangannya. Ziana pun pergi dari sana setelah membersihkan makanan yang tumpah tadi.

Si manager langsung menanyakan keadaan pria itu. Ia tampak gelisah dan ketakutan saat melihat pakaian dan ponsel pria itu yang jadi korban. Ia langsung meminta maaf ke pria itu.

"Maafkan kesalahan pegawai saya Tuan Saka. Saya janji kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Mari saya antarkan ke toilet dulu untuk membersihkan pakaian Anda."

"Tidak perlu, saya tidak jadi makan disini. Mungkin ini terakhir kalinya saya mengunjungi restoran ini. Karena ternyata Anda tidak memiliki pegawai yang baik."

Di saat Saka sudah membalikkan tubuhnya dan akan berjalan pergi, si manager memohon agar Tuan Saka tetap jadi pelanggan setia di restorannya.

"Baik, tapi dengan syarat, wanita tadi harus dipecat. Saya akan menganggap kejadian ini tidak ada, dan saya tidak akan meminta ganti rugi atas rusaknya ponsel saya."

"Baik Tuan Saka. Saya akan melakukannya."

"Bagus."

Namun, Saka tetap pergi dari restoran itu karena sudah tidak berselera untuk makan disana. Ia pun memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya pergi jauh dari sana.

Si manager masuk ke dalam ruangannya dan langsung marah-marah ke Ziana.

"Ziana! Kamu sudah melakukan hal fatal sekali. Gara-gara kamu, saya hampir saja kehilangan pelanggan VIP dan setia saya. Pokoknya kamu dipecat! Mulai saat ini kamus udah tidak bekerja disini lagi!"

"Tapi Pak, tadi itu bukan salah saya, dia yang tiba-tiba nabrak saya Pak," ucap Ziana membela dirinya yang tidak salah.

"Halah! Banyak alasan kamu!"

Si manager mengambil uang yang ada di laci meja kerjanya.

"Itu uang pesangon kamu. Cepat pergi dan ganti pakaianmu!"

"Pak, tolong jangan pecat saya!"

Tapi ucapan Ziana itu tak dihiraukan oleh manager restoran itu. Ziana pun tak bisa melakukan apapun. Ia hanya bisa pasrah saja. Ia keluar dari ruangan manager dengan kepala yang tertunduk dan wajah yang lesu. Kalau ia dipecat, lantas bagaimana ia bisa menghidupi anak-anak panti dan membiayai perawatan ibu panti yang sedang sakit? Memikirkan hal itu saja, sudah membuat kepala Ziana pusing.

*

*

Saka mengendarai mobilnya kembali ke kantornya. Di depan gedung kantor, ia berpapasan dengan Oliv. Oliv terheran-heran dengan kedatangan Saka yang pakaiannya ada bekas makanan dan begitu tercium di indera penciumannya.

"Kamu abis ngapain? Kenapa baju kamu sampai kotor begini, Sak?"

"Abis ketemu orang nyebelin. Gara-gara dia baju aku jadi kotor begini," jawab Saka dengan kesal.

"Terus kamu jadi makan?"

"Nggak! Udah nggak berselera," jawab Saka.

"Ya udah ayo aku bantu pilihkan pakaian ganti untuk kamu."

Oliv pun tak jadi keluar untuk makan juga. Ia memilih untuk membantu Saka. Untuk urusan makan, mereka bisa memesan secara online. Tapi untuk menaikan mood Saka kembali, susahnya minta ampun. Sekalinya kesal, Saka bisa melampiaskan kekesalannya itu ke semua orang. Bisa dibilang dia ini bos yang galak.

*

*

Ziana berjalan luntang-lantung sambil mencari pekerjaan baru. Ia tidak bisa berdiam diri saja. Karena banyak orang yang membutuhkan dirinya.

"Ya Allah, lancarkan lah rezeki hamba. Semoga hamba cepat menemukan pekerjaan baru lagi."

Dengan senyuman palsunya, Ziana tetap bersemangat untuk menjalani hari. Ketika ia berjalan, ia melihat ada lowongan pekerjaan sebagai tukang setrika di tempat laundry. Ia pun masuk kesana untuk menanyakan mengenai lowongan kerja itu. Sayangnya, ia terlambat, karena sudah ada orang yang mengisi lowongan itu dan pihak laundry lupa mencopot iklan lowongan pekerjaannya.

Ziana terus berjalan tanpa henti sampai ia menemukan sebuah agen penyalur kerja. Ziana masuk ke dalam dan menanyakan tentang profesi apa saja yang bisa disalurkan di tempat tersebut.

"Disini, kami menyalurkan orang-orang untuk berkerja sebagai baby sitter, asisten rumah tangga, pengasuh orang tua, supir, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kami juga bisa menyalurkan Mba kalau ingin bekerja ke luar negeri. Tentunya ada biaya yang harus Mba berikan ke pihak kami."

Ziana bodo amat dengan biaya yang akan ia keluarkan, yang terpenting ia bisa kerja dan segera mendapatkan uang lagi.

Pihak penyalur pun meminta data diri Ziana dan pengalaman kerja Ziana. Ziana pun mengisi data dirinya dan pekerjaan apa saja yang pernah ia lakukan. Untungnya, pihak penyalur kerja ini bukan penipu, ia memang menarik sedikit uang dari para pencari kerja, tapi masih dalam batas wajar.

"Untuk saat ini, lowongan yang tersedia hanyalah jadi TKW di luar negeri. Apa Mba mau?"

Hal itu terasa berat bagi Ziana, apalagi ibu panti yang ada di rumah sakit. Ia tak tega bila harus meninggalkan semua orang yang dicintainya dan merantau ke negeri orang.

"Sepertinya saya tidak bisa kalau bekerja di luar negeri Bu. Saya maunya kerja yang masih berada di kota yang sama. Kalau nanti ada info terbaru tolong langsung hubungi saya ya Bu."

"Baiklah Mba Zia, nanti akan saya kabari."

Ziana mengangguk dan ia pun langsung pergi dari sana. Ia berjalan pulang ke panti asuhan. Sebelum pulang, ia belanja kebutuhan panti dulu untuk dua minggu ke depan. Ia benar-benar berharap uang yang ia punya saat ini cukup untuk membiayai kehidupan mereka di panti.

Ziana pulang ke panti asuhan disambut dengan hangat oleh adik-adik panti. Bahkan ada yang membantu Ziana untuk membawakan belanjaan. Tapi, ada satu orang yang merasa heran, karena kakaknya pulang lebih cepat dari biasanya. Ia pun menghentikan langkah kakaknya.

"Kok tumben kakak pulangnya cepat? Biasanya kan kakak akan pulang jam 7 malam," tanya Raju, anak berusia 10 tahun.

"Daripada tanya itu, mending kamu pelajari lagi apa yang tadi di dapat di sekolah. Ada pr nggak?"

Raju mengangguk. Ziana pun menyuruh Raju untuk mengerjakan pr nya saja. Anak laki-laki itu menurut. Setelah kepergian Raju, Ziana duduk di kursi dan menghela napasnya. Apa jadinya, jika dirinya besok tak pergi keluar? Pasti adik-adiknya yang lain pun akan bertanya.

"Hufttt."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

SAKA YG SALAH NYALAHIN ORANG DASAR BOSS SOMPLAK

2023-11-20

0

Frischa Ulina Haloho

Frischa Ulina Haloho

aduhhh pusing....jgn dibaca dr awal Krn bakal kecewa

2023-10-21

0

RistaRia

RistaRia

ceritanya gak jelas muter2 ajj..othornya LG belajar nulis x ya.

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dipecat
2 Bab 2 - Mendapat pekerjaan baru
3 Bab 3 - Saka Anggoro
4 Bab 4 - Ziana Anastasia
5 Bab 5 - Marah-marah di pagi hari
6 Bab 6 - Jalan-jalan pagi
7 Bab 7 - Tertawa Kecil
8 Bab 8 - Bicara Soal Teman
9 Bab 9 - Meminta Izin
10 Bab 10 - Kedekatan Oma Rasti dan Ziana
11 Bab 11 - Kepulangan Riki
12 Bab 12 - Oma Sedih
13 Bab 13 - Keributan di pagi hari oleh Om Hendri
14 Bab 14 - Apa itu bahagia?
15 Bab 15 - Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
16 Bab 16 - Ucapan Terima Kasih
17 Bab 17 - Siap-siap cari kerja lagi
18 Bab 18 - Oliv kesal
19 Bab 19 - Mulai timbul benih
20 Bab 20 - Cemburu
21 Bab 21 - Pergi
22 Bab 22 - Kembali
23 Bab 23 - Kesal
24 Bab 24 - Susah makan
25 Bab 25 - Kesepian
26 Bab 26 - Bicara
27 Bab 27 - Belanja
28 Bab 28 - keputusan
29 Bab 29 - Rahasia
30 Bab 30 - Bersama
31 Bab 31 - Cerita
32 Bab 32 - Takut dimanfaatkan
33 Bab 33 - Kembali
34 Bab 34 - Berdua
35 Bab 35 - Marah
36 Bab 36 - Terkabul
37 Bab 37 - Jalan-jalan
38 Bab 38 - Bersatu
39 Bab 39 - Sedih
40 Bab 40 - Cemburu
41 Bab 41 - Bahagia
42 Bab 42 - Terungkap
43 Bab 43 - Dilema
44 Bab 44 - Janji
45 Bab 45 - Cahaya
46 Bab 46 - Dua
47 Bab 47 - Cinta
48 Bab 48 - Ceria
49 Bab 49 - Bersatu
50 Bab 50 - Kamu
51 Bab 51 - Tawanan
52 Bab 52 - Cinta yang membara
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 - Dipecat
2
Bab 2 - Mendapat pekerjaan baru
3
Bab 3 - Saka Anggoro
4
Bab 4 - Ziana Anastasia
5
Bab 5 - Marah-marah di pagi hari
6
Bab 6 - Jalan-jalan pagi
7
Bab 7 - Tertawa Kecil
8
Bab 8 - Bicara Soal Teman
9
Bab 9 - Meminta Izin
10
Bab 10 - Kedekatan Oma Rasti dan Ziana
11
Bab 11 - Kepulangan Riki
12
Bab 12 - Oma Sedih
13
Bab 13 - Keributan di pagi hari oleh Om Hendri
14
Bab 14 - Apa itu bahagia?
15
Bab 15 - Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
16
Bab 16 - Ucapan Terima Kasih
17
Bab 17 - Siap-siap cari kerja lagi
18
Bab 18 - Oliv kesal
19
Bab 19 - Mulai timbul benih
20
Bab 20 - Cemburu
21
Bab 21 - Pergi
22
Bab 22 - Kembali
23
Bab 23 - Kesal
24
Bab 24 - Susah makan
25
Bab 25 - Kesepian
26
Bab 26 - Bicara
27
Bab 27 - Belanja
28
Bab 28 - keputusan
29
Bab 29 - Rahasia
30
Bab 30 - Bersama
31
Bab 31 - Cerita
32
Bab 32 - Takut dimanfaatkan
33
Bab 33 - Kembali
34
Bab 34 - Berdua
35
Bab 35 - Marah
36
Bab 36 - Terkabul
37
Bab 37 - Jalan-jalan
38
Bab 38 - Bersatu
39
Bab 39 - Sedih
40
Bab 40 - Cemburu
41
Bab 41 - Bahagia
42
Bab 42 - Terungkap
43
Bab 43 - Dilema
44
Bab 44 - Janji
45
Bab 45 - Cahaya
46
Bab 46 - Dua
47
Bab 47 - Cinta
48
Bab 48 - Ceria
49
Bab 49 - Bersatu
50
Bab 50 - Kamu
51
Bab 51 - Tawanan
52
Bab 52 - Cinta yang membara
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!