Pengasuh Cantik Pemikat Hati
Di hari itu, Ziana akan mengantarkan pesanan pelanggan ke tempat si pelanggan duduk. Ia membawakannya dengan hati-hati karena pesanan yang dipesan itu adalah makanan yang berkuah.
Ketika sedang berjalan kesana, tiba-tiba dari arah depan ada seorang pria yang tak memperhatikan jalan sehingga pria itu menabrak Ziana sampai semua pesanan pelanggan itu tumpah dan mangkoknya pecah semua.
Pyarrrrr
Ziana terkejut dan buru-buru membersihkan makanan yang tumpah itu. Pikirannya langsung tertuju ke si pelanggan yang sudah menunggu lama tapi yang ditunggu-tunggu malah jatuh ke lantai dan harus menunggu lama lagi. Ziana pun bangun dan melihat ke arah pria yang ada di depannya.
"Mas, tolong ya! Kalau jalan itu lihat-lihat! Jangan main hp sembarangan!"
Pria itu tidak terima disalahkan padahal memang dia lah yang salah. Ia malah meminta Ziana untuk ganti rugi karena pakaiannya kotor akibat tumpahan makanan yang mengenai pakaiannya. Juga ponselnya yang rusak.
"Itu salah Mas sendiri, kenapa malah minta ganti rugi ke saya?"
Karena suasana yang semakin memanas dan banyak dikerumuni orang, sang manager restoran pun datang. Ia langsung menatap ke arah Ziana dengan tajam dan meminta Ziana untuk menunggunya di dalam ruangannya. Ziana pun pergi dari sana setelah membersihkan makanan yang tumpah tadi.
Si manager langsung menanyakan keadaan pria itu. Ia tampak gelisah dan ketakutan saat melihat pakaian dan ponsel pria itu yang jadi korban. Ia langsung meminta maaf ke pria itu.
"Maafkan kesalahan pegawai saya Tuan Saka. Saya janji kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. Mari saya antarkan ke toilet dulu untuk membersihkan pakaian Anda."
"Tidak perlu, saya tidak jadi makan disini. Mungkin ini terakhir kalinya saya mengunjungi restoran ini. Karena ternyata Anda tidak memiliki pegawai yang baik."
Di saat Saka sudah membalikkan tubuhnya dan akan berjalan pergi, si manager memohon agar Tuan Saka tetap jadi pelanggan setia di restorannya.
"Baik, tapi dengan syarat, wanita tadi harus dipecat. Saya akan menganggap kejadian ini tidak ada, dan saya tidak akan meminta ganti rugi atas rusaknya ponsel saya."
"Baik Tuan Saka. Saya akan melakukannya."
"Bagus."
Namun, Saka tetap pergi dari restoran itu karena sudah tidak berselera untuk makan disana. Ia pun memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya pergi jauh dari sana.
Si manager masuk ke dalam ruangannya dan langsung marah-marah ke Ziana.
"Ziana! Kamu sudah melakukan hal fatal sekali. Gara-gara kamu, saya hampir saja kehilangan pelanggan VIP dan setia saya. Pokoknya kamu dipecat! Mulai saat ini kamus udah tidak bekerja disini lagi!"
"Tapi Pak, tadi itu bukan salah saya, dia yang tiba-tiba nabrak saya Pak," ucap Ziana membela dirinya yang tidak salah.
"Halah! Banyak alasan kamu!"
Si manager mengambil uang yang ada di laci meja kerjanya.
"Itu uang pesangon kamu. Cepat pergi dan ganti pakaianmu!"
"Pak, tolong jangan pecat saya!"
Tapi ucapan Ziana itu tak dihiraukan oleh manager restoran itu. Ziana pun tak bisa melakukan apapun. Ia hanya bisa pasrah saja. Ia keluar dari ruangan manager dengan kepala yang tertunduk dan wajah yang lesu. Kalau ia dipecat, lantas bagaimana ia bisa menghidupi anak-anak panti dan membiayai perawatan ibu panti yang sedang sakit? Memikirkan hal itu saja, sudah membuat kepala Ziana pusing.
*
*
Saka mengendarai mobilnya kembali ke kantornya. Di depan gedung kantor, ia berpapasan dengan Oliv. Oliv terheran-heran dengan kedatangan Saka yang pakaiannya ada bekas makanan dan begitu tercium di indera penciumannya.
"Kamu abis ngapain? Kenapa baju kamu sampai kotor begini, Sak?"
"Abis ketemu orang nyebelin. Gara-gara dia baju aku jadi kotor begini," jawab Saka dengan kesal.
"Terus kamu jadi makan?"
"Nggak! Udah nggak berselera," jawab Saka.
"Ya udah ayo aku bantu pilihkan pakaian ganti untuk kamu."
Oliv pun tak jadi keluar untuk makan juga. Ia memilih untuk membantu Saka. Untuk urusan makan, mereka bisa memesan secara online. Tapi untuk menaikan mood Saka kembali, susahnya minta ampun. Sekalinya kesal, Saka bisa melampiaskan kekesalannya itu ke semua orang. Bisa dibilang dia ini bos yang galak.
*
*
Ziana berjalan luntang-lantung sambil mencari pekerjaan baru. Ia tidak bisa berdiam diri saja. Karena banyak orang yang membutuhkan dirinya.
"Ya Allah, lancarkan lah rezeki hamba. Semoga hamba cepat menemukan pekerjaan baru lagi."
Dengan senyuman palsunya, Ziana tetap bersemangat untuk menjalani hari. Ketika ia berjalan, ia melihat ada lowongan pekerjaan sebagai tukang setrika di tempat laundry. Ia pun masuk kesana untuk menanyakan mengenai lowongan kerja itu. Sayangnya, ia terlambat, karena sudah ada orang yang mengisi lowongan itu dan pihak laundry lupa mencopot iklan lowongan pekerjaannya.
Ziana terus berjalan tanpa henti sampai ia menemukan sebuah agen penyalur kerja. Ziana masuk ke dalam dan menanyakan tentang profesi apa saja yang bisa disalurkan di tempat tersebut.
"Disini, kami menyalurkan orang-orang untuk berkerja sebagai baby sitter, asisten rumah tangga, pengasuh orang tua, supir, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kami juga bisa menyalurkan Mba kalau ingin bekerja ke luar negeri. Tentunya ada biaya yang harus Mba berikan ke pihak kami."
Ziana bodo amat dengan biaya yang akan ia keluarkan, yang terpenting ia bisa kerja dan segera mendapatkan uang lagi.
Pihak penyalur pun meminta data diri Ziana dan pengalaman kerja Ziana. Ziana pun mengisi data dirinya dan pekerjaan apa saja yang pernah ia lakukan. Untungnya, pihak penyalur kerja ini bukan penipu, ia memang menarik sedikit uang dari para pencari kerja, tapi masih dalam batas wajar.
"Untuk saat ini, lowongan yang tersedia hanyalah jadi TKW di luar negeri. Apa Mba mau?"
Hal itu terasa berat bagi Ziana, apalagi ibu panti yang ada di rumah sakit. Ia tak tega bila harus meninggalkan semua orang yang dicintainya dan merantau ke negeri orang.
"Sepertinya saya tidak bisa kalau bekerja di luar negeri Bu. Saya maunya kerja yang masih berada di kota yang sama. Kalau nanti ada info terbaru tolong langsung hubungi saya ya Bu."
"Baiklah Mba Zia, nanti akan saya kabari."
Ziana mengangguk dan ia pun langsung pergi dari sana. Ia berjalan pulang ke panti asuhan. Sebelum pulang, ia belanja kebutuhan panti dulu untuk dua minggu ke depan. Ia benar-benar berharap uang yang ia punya saat ini cukup untuk membiayai kehidupan mereka di panti.
Ziana pulang ke panti asuhan disambut dengan hangat oleh adik-adik panti. Bahkan ada yang membantu Ziana untuk membawakan belanjaan. Tapi, ada satu orang yang merasa heran, karena kakaknya pulang lebih cepat dari biasanya. Ia pun menghentikan langkah kakaknya.
"Kok tumben kakak pulangnya cepat? Biasanya kan kakak akan pulang jam 7 malam," tanya Raju, anak berusia 10 tahun.
"Daripada tanya itu, mending kamu pelajari lagi apa yang tadi di dapat di sekolah. Ada pr nggak?"
Raju mengangguk. Ziana pun menyuruh Raju untuk mengerjakan pr nya saja. Anak laki-laki itu menurut. Setelah kepergian Raju, Ziana duduk di kursi dan menghela napasnya. Apa jadinya, jika dirinya besok tak pergi keluar? Pasti adik-adiknya yang lain pun akan bertanya.
"Hufttt."
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
LENY
SAKA YG SALAH NYALAHIN ORANG DASAR BOSS SOMPLAK
2023-11-20
0
Frischa Ulina Haloho
aduhhh pusing....jgn dibaca dr awal Krn bakal kecewa
2023-10-21
0
RistaRia
ceritanya gak jelas muter2 ajj..othornya LG belajar nulis x ya.
2023-09-21
1