***Semua yang hidup tentu akan mati..
Entah seperti apa ajal menjemput diri..
Baik buruk bagaimana isi hati..
Semua insan tinggal menanti..
Perjalanan hidup tinggal kenangan..
Sakit merasa kepada pedihnya angan..
Melihat jasad terkulai dasar daratan..
Tertidur menutup mata untuk selamanya***..
***
Keesokan harinya pemakaman Bapak segera berlangsung, tanah merah telah disiapkan untuk peristirahatan terakhir Bapak, jasad yang dulu hanya berbalut baju biasa kini berbalut kain kafan menjadi baju terakhirnya yang dipakai, derai tangis haru terasa saat jasad Bapak memasuki liang lahat. Perlahan tertutup tanah, taburan bunga menabur indah menghias makam Bapak.
Ucapan bela sungkawa berhamburan kepada pihak keluarga yang ditinggal. Sakit bukan main ketika orang yang disayang pergi meninggalkan lebih dahulu. Namun harus bagaimana lagi apabila takdir telah berucap, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Pemakaman Bapak telah selesai berbagai upacara adat kematian pun telah dilaksanakan hingga usai. Namun Ibu hanya terdiam mematung diri semenjak kemarin bapak menghembus nafas terakhir.
Tergambar jelas dimatanya penuh dengan kesedihan teramat dalam, hancurnya bukan main perasaan Ibu, wajahnya selalu pucat, pikirnya selalu kosong, dan hati terasa hampa ketika ditinggal oleh kekasih hati yang paling disayang.
Ussy berupaya bangkit dalam kesedihan, segala upaya akan dilakukan untuk kembali semangat hidup, Ussy memampah ibu masuk kedalam rumah dan terduduk lemas di bangku, Luna dan Lily selalu Ussy peluk dengan hangat agar selalu tenang dalam kondisi. Menghapus air mata yang berlinang.
"Ussy.. Pak Romi sekaligus mewakilkan para warga ikut bela sungkawa atas kepergian Bapak Johar, Ussy harus kuat ya.. Semua akan berlalu, semoga Bapak Ussy tenang di sana." ungkap Pak Romi kepada Ussy.
"Iya terima kasih Pak Romi, oh iya pak Romi boleh Ussy tahu bagaimana kronologis Bapak Ussy meninggal?" Tanya Ussy mengulik informasi.
"Oh iya.. Awalnya Pak Romi melihat Bapak Ussy telah sehat seperti biasa dan terakhir melihat ketika Bapak kamu pulang dari ladang menyapa Pak Romi, saat itu kami berbincang sedikit. Keesokan harinya Bapak Ussy kembali lagi ke ladang namun setelah saya menjumpai nya lagi saat siang hari Bapak Ussy pingsan dan terbujur kaku,"
"Lantas warga yang melihat Bapak Ussy langsung segera membawa ke rumah sakit dan beberapa jam kemudian dokter bilang nyawa Bapak Ussy tidak bisa tertolong karena penyakit jantung yang kambuh secara tiba-tiba.. Itu saja yang pak Romi tahu." Jelas Pak Romi.
Ussy langsung berterima kasih atas penjelasannya, tidak lama kemudian Pak Romi berpamitan pulang.
Kini rumah terasa sepi tanpa sosok Bapak yang biasa duduk dibangku reyot kesayangannya. Gelas yang terbiasa di pakai masih tersimpan rapih dengan sedikit noda tetesan teh yang berbekas. Bapak sempat sehat namun tuhan telah merindukannya hingga mengambil hak nya. Senyum Bapak masih terasa dalam benak Ussy.
"Ibu.. Makan dulu ya, dari tadi ibu belum makan.. kalau ibu tidak makan nanti ibu sakit." ucap Ussy seraya memberi suapan satu sendok nasi hangat kepada Ibu.
Akan tetapi Ibu tidak membuka mulutnya, lagi dan lagi tatapan nya kosong. Ussy berusaha menenangkan Ibu dengan segala upaya dan berharap Ibu kembali seperti Ibu yang Ussy kenal.
"Ya sudah apabila Ibu tidak mau makan, tenangkan diri Ibu ya, Bapak disana telah istirahat dengan tenang, tidak akan merasakan rasa sakit lagi.." ucap Ussy penuh ketegaran dan memeluk Ibu dengan hangat. Air mata Ibu seketika terjatuh ketika mendengar perkataan Ussy.
"Ini semua salah Ibu! harusnya Ibu paksa Bapak untuk melanjutkan pengobatannya dan melarang Bapak untuk ke ladang! Mungkin semua ini tidak akan terjadi!" Ujar Ibu menyalahkan diri, Ussy langsung membelai Ibu dan mengusap air matanya dan kembali memeluk Ibu.
"Ini semua sudah takdir, tidak ada yang salah atau yang benar, bukankah Ibu selalu bilang kepada Ussy untuk selalu tegar atas perpisahan. Karena setiap pertemuan pasti ada perpisahan.. sudah sekarang Ibu istirahat ya.." Tenang Ussy kepada Ibu.
Ibu akhirnya tertidur dengan balutan selimut hangat, Ussy mengecup kening Ibu mengucapkan selamat malam. Lalu meninggalkan Ibu sendirian dan kembali kepada bilik kamar Ussy. Luna dan Lily menghampiri Ussy, memeluk rindu Ussy dan ingin tidur bersama Ussy.
"Kak Ussy bolehkah Una dan Lily tidur bersama Kak Ussy?" tanya Luna dengan polos sambil menggandeng si Bungsu Lily dengan bonekanya. Ussy tersenyum dan memeluknya dengan hangat.
"Boleh.. selalu boleh untuk dua Adik Kak Ussy yang paling kakak sayang," senyumnya manis,
"Yuk tidur.." lanjut Ussy mengajak tidur, memejam mata bersama Luna dan Lily dalam satu balutan selimut yang sama.
"Bapak.. mungkin malam ini kita tertidur di tempat yang berbeda.. Bapak disana tidak akan merasakan kesakitan lagi.. Tidak akan merasa sesak.. Tidak perlu banting tulang kembali untuk menghidupi keluarga.. Ussy berjanji akan menjadi bintang sangat terang untuk Bapak dan keluarga ini! Ussy sangat menyayangi Bapak.." ucap Ussy berusaha tegar.
***
#POV FAHRUL
"Tuan ini baju Nona yang kemarin tertinggal. Sudah Mbok cuci bersih.." ucap pembantu Fahrul memberikan satu set pakaian Ussy yang kemarin.
"Oh iya.. Terima kasih yah Mbok, biar besok saja Fahrul kembalikan," Jawab Fahrul sambil menerima pakaian tersebut.
Kemudian pembantu mengundurkan diri dan berlalu meninggalkan Fahrul. Fahrul menutup kembali pintu kamarnya, dan menyimpan baju Ussy di atas meja belajarnya seraya menatap baju tersebut.
"Huh.. Aku pikir engga bakalan ketemu lagi sama kamu Ussy, ternyata ada aja urusan yang mempertemukan aku sama kamu Ussy.. manusia mungil dengan kepala batu!" Ujar Fahrul sambil memandangi baju Ussy. Tidak lama Fahrul menguap dan memejam kan matanya tertidur.
---
Matahari telah memunculkan jati dirinya, pagi terasa cerah dengan hembusan angin sejuk. Fahrul bangkit dari ranjang yang nyaman, sulit untuk meninggalkan kehangatannya. Namun waktu memaksa Fahrul untuk segera bangkit dan menjalani aktifitas.
Fahrul menancapkan gas mobil dan bergegas menuju kampus, tidak lupa membawa pakaian Ussy untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Tidak butuh waktu lama Fahrul mengemudi, dalam hitungan menit telah sampai tujuan.
Langkahnya bergegas menuju kelas Ussy, Namun sayang ketika Fahrul hampir sampai, terbesit informasi memberitahukan berita buruk terjadi kepada Ussy. Ayahanda Ussy telah meninggal dunia, bisik para temannya terdengar hingga telinga Fahrul. Membuat Fahrul terpancing untuk bertanya.
"Hai.. Siapa yang meninggal?" Tanya Fahrul kepada teman sekelas Ussy.
"Bapaknya Ussy meninggal dunia, kami sebagai teman sekelasnya akan mengunjungi Ussy untuk berbela sungkawa" jawabnya,
"Kapan?" tanya Fahrul kembali mendesak.
"Besok, apa Senior mau ikut?" Ujarnya kembali bertanya,
"Ya! Aku ikut! "Jawab Fahrul lantang.
Setelah mendengar informasi pahit tersebut, Fahrul merasa lebih tidak enak terhadap Ussy, setelah kejadian kemarin menimpa Ussy sekarang dia ditinggalkan oleh ayahnya untuk selamanya.
"Ussy.. Gue yakin lu kuat!"~Fahrul
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nara Ns🐈
lanjut kak FK 9
2020-11-02
0
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Aku curiga ini pasti ulah anton 🤧😤😤😤😩
2020-10-15
0
Mei Shin Manalu
Yukkss semangat Author pejuang tulisan... Semoga gak lelah dalam menulis karya ya... 💪 Aku kasih 3 like untuk menyemangatimu, Thor... 👍
Aku juga menantikan kehadiranmu di novelku... Jgn lupa mmpir ya... Danke 😍
2020-08-25
0