Bagian 7

Akhirnya kelulusan telah tiba, Ussy yang mendapat nilai terbaik di sekolahnya menjadi inspiratif untuk para adik kelasnya. Guru mempersilahkan Ussy untuk memberi sepatah dua patah motivasi untuk para adik kelasnya. Ussy berdiri menaiki Mimbar sekolah seraya tepukan tangan para siswa yang terdengar.

"Sebelumnya saya ucapkan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih banyak untuk kedua orang tua saya atas doa dan kerja kerasnya, saya bisa menjadi seperti ini. Juga kepada guru terima kasih telah membimbing saya dan teman-teman terima kasih juga atas dukungan kalian. 'Bintang ada pada setiap jiwa, namun bagaimana cara mendapatkannya tergantung jiwa yang menjemput' Raihlah bintang kalian.. kalian semua adalah Bintang dunia." Tutur Ussy tegas memberi secarik motivasi. Tepuk tangan para siswa terdengar gemuruh saat Ussy telah memberi sepatah kata motivasi.

Sayangnya Ussy tidak mengikuti acara perpisahan sekolah, bukan Ussy tidak mau namun Ussy lebih memprioritaskan untuk menjaga dan merawat Bapak yang sakit. Ussy pulang dengan membawa beasiswa dengan nilai terbaik, senyumnya terukir

manis sembari membawa berita bahagia untuk Bapak dan Ibu.

Seperti yang sudah terpikirkan, Ussy memberitahu Ibu dan Bapak berita bahagia ini. Terlihat Bapak yang terbaring di kasur keras yang beralas tikar anyam

dengan bantal kapuk yang banyak tambal jahitan.

Ibu yang terlihat dua kali lebih sibuk pasca Bapak pulang dari rumah sakit dan mengurus dua adik yang masih kecil. Kantung mata nya semakin terlihat jelas, wajahnya lusuh. Seketika senyum menyirat Ibu dan Bapak senang mendengar kabar gembira dari sang anak sulung. Membuat dua Adik termotivasi untuk menjadi bintang seperti Kakaknya.

"Wah.. kak Ussy memang hebat. Pokoknya Una juga harus bisa jadi bintang kaya kak Ussy!" ujar Luna penuh semangat.

"Lily juga pasti bisa kaya kak Ussy!!" teriak Lily semangat dengan mengacungkan tangannya.

"Una dan Lily adalah Bintang yang teramat terang. Bintang semangat hidup kak Ussy," balas Ussy tersenyum sembari memberi kecup hangat. Dua Adik memeluk Ussy.

Lalu Ibu mendekat Ussy dengan memberikan sepucuk surat yang dikirim tukang Pos pagi tadi, Ussy heran surat dari siapa? Ibu hanya menggelengkan kepala. Kemudian Ussy berlalu memasuki kamarnya. Seraya menutupi tirai kamar.

---

Tokyo, kamis 25'Mei

*Hallo...

Manusia tangguh bertubuh mungil. Bagaimana kabar mu dek Ussy? Semoga baik dan selalu dalam lindungan Tuhan. Hari ini hari kelulusan mu kan dek? Semoga perhitungan Kak Jamy benar ya, dan kakak sudah banyak dengar informasi di beberapa berita bahwa

dek Ussy mendapat beasiswa dan nilai terbaik di sekolah ya. wah... dek Ussy sangat hebat. Selamat ya dek Ussy sayang, kak Jamy semakin sayang sama dek

Ussy*...

Oh iya dek, di jepang sekarang lagi musim semi loh. Banyak bunga sakura yang berjatuhan. Dan pemandangannya begitu indah sekali,  seperti senyum dek Ussy. Kakak janji setelah menyelesaikan kuliah, kakak akan menikah dengan Ussy dan membawa Ussy untuk pergi ke Negeri sakura ini. Banyak sekali kejadian yang ingin kakak ceritakan kepada dek Ussy..

Maafkan kak Jamy baru memberi kabar kepada Ussy, kakak yakin tuhan akan mempersatukan kita dalam ikatan suci. Semoga dek Ussy selalu bersabar dalam penantian ini ya dek ^^

Salam Rindu,

Jamy

---

Sepucuk surat kabar dari Jamy membuat Ussy semakin yakin dia Pria yang baik dan benar untuk dipertahankan. Harapan kecil Ussy dapat hidup bersama Jamy. Jamy dan hanya Jamy yang Ussy inginkan. Do'a selalu terpanjatkan, harap masih digantungkan dan penantian masih di pertahankan.

Ussy melipat kembali surat kabar Jamy dan memasukan dalam kotak kayu dengan cat putih berisi sekumpulan kenangan foto bersama Jamy serta beberapa surat kabar. Semenjak komunikasi lewat ponsel diputus oleh kedua orang tua Jamy, maka dari itu Jamy beralih untuk memberi tulisan surat kabar kepada Ussy. Meski butuh waktu cukup lama untuk menerima dan membalas kembali.

***

Sore hari Ussy pergi mengantarkan pakaian beberapa tetangga yang telah dicuci sekaligus mengantar surat balasan untuk Jamy ke kantor Pos. Saat Ussy hendak berangkat dengan setumpuk pakaian bersih di keranjang sepeda, siap diantar. Tiba-tiba Boni berdiri didepan pagar rumah Ussy, sedikit terkejut melihat kehadiran Boni yang secara mendadak.

"Eh ada Kak Boni... Ada apa Kak? Ussy baru saja mau berangkat mengantar cucian, mari masuk dulu Kak." ucap Ussy mempersilahkan.

"Terima kasih Ussy tapi aku engga bakal lama kok. Boni hanya mau bilang untuk meyakinkan perasaan Ussy ke Boni?" Jawab Boni serius.

Setelah Ussy mendengar ucapan Boni, Ussy langsung mengeluarkan sepeda nya dan mulai memboseh. Tidak ingin membahas soal rasa yang kemarin. Namun Boni

menghentikannya dengan terus bertanya soal rasa. Ussy menghela nafas, mata nya langsung melirik Boni .

"Ussy ucapkan beribu maaf Kak Boni. Ussy tidak bisa membalas perasaan kak Boni, Ussy sayang Kak Boni sebagai Kakak Ussy. Dan engga akan lebih dari

seorang kakak. Ussy harap Kak Boni mengerti!" Jelas Ussy seraya mendorong sepeda.

Namun lagi dan lagi Boni tidak setuju dengan ucapan Ussy, dan menarik tangan Ussy.

"Apa karena Boni tidak kaya? Karena sesama pelayan Restoran membuat Ussy tidak mau? Atau Boni tidak tampan? Apa yang harus dilakukan Boni supaya Ussy mau menerima Boni?" Paksa Boni.

Lalu Ussy berhenti mendorong sepeda dan memijakkan stang sepedanya, tidak lama Ussy menjawab Boni dengan memegang tangan Boni.

"Harta, Tahta, maupun Fisik bukanlah tolak ukur rasa suka dan sayang Ussy kepada seseorang, Ussy hanya ingin hidup bersama orang yang benar Ussy cinta. Ussy tidak ingin gagal dan sakit berulang kali membangun cinta. Cukup satu untuk seumur hidup! Meskipun dituntut untuk menunggu hingga akhir hayat akan aku lakukan! Dan sekali lagi Ussy ucapkan Ussy menganggap Kak Boni sebagai Kakak Ussy tidak lebih dari itu! Banyak wanita diluar sana yang berharap kehadiran kak Boni, Ussy yakin ada wanita yang lebih baik dari Ussy. Dan juga Ussy akan selalu mendukung apapun yang kak Boni lakukan selama itu benar." Jelas Ussy dengan tegas.

Tanpa perintah apapun Boni langsung memeluk tubuh

mungil Ussy membuat seluruh tubuhnya tertutup dengan badan Boni yang tinggi besar dengan menitikan air mata haru.

"Baiklah apabila itu yang Ussy inginkan. Jadilah Adik Boni yang baik. Terima kasih telah hadir dan memberi hadiah terindah dalam kehidupan Boni. Boni harap Boni bisa menjadi Kakak terbaik Ussy. Boni sayang Ussy." ucap Boni memeluk hangat,

Ussy menepuk lembut punggung Boni dan berucap "Ussy akan selalu jadi Adik Boni yang baik!"

Boni melambai tangan, Ussy balas melambai dengan senyum menyirat sehangat mentari pagi, hati Boni pulih dengan membawa segala ketenangan dan kembali dengan jiwa yang baru penuh dengan harapan hidup lebih gemilang, menata dengan rapih dan menatap cakrawala penuh arti.

'Ussy dimanapun kamu berada... Bersama siapapun kamu akan berdamping, dan entah pria apa yang akan menempati hati mu yang penuh teka-teki. Terima kasih telah menjadi mentari dalam hidup meski tak akan pernah tercapai setidaknya merasakan hangatnya senyum mu yang memberi semangat hidup. Tidak boleh ada satu orang pun yang menyakiti mu Adik. Boni sayang Ussy...'

Terpopuler

Comments

Nabila Kim

Nabila Kim

likeeee

2020-10-28

0

Nara Ns🐈

Nara Ns🐈

kenapaaa bagus siiiii

2020-10-28

0

KenangHP

KenangHP

tp ingat thor,,

harta, tahta, dan fisik sekrang jadi ukuran hohoho

✌✌

2020-10-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!