Bagian 18

Semenjak kejadian kemarin, Anton sama sekali tidak terlihat kembali di kampus. Mejanya kosong tidak ada yang menempati. Membuat rasa penasaran dalam benak, atas kehadirannya yang menghilang mendadak.

Namun hari demi hari masih saja kosong tanpa Anton duduki. Entah pergi kemana Anton? Lagi dan lagi setiap dosen yang mengajar tidak menyebut nama Anton ketika Absensi mahasiswa. Hingga membuat Ussy bertanya dalam benak yang berkecamuk.

"Maaf Pak.. Ada salah satu nama yang terlewat." ucap Ussy melambaikan tangan, menegur dosen ketika Absensi telah selesai. Dosen terheran atas lontaran pertanyaan Ussy.

Lantas Dosen bertanya, "Nama siapa yang tertinggal?",

"Anton." jawab Ussy menyebutkan nama yang tertinggal.

Lalu dosen memeriksa kembali Absensi, Namun sayang tidak ada nama Anton yang tertera di kertas absensi.

"Maaf Lussy, saya sudah memeriksa beberapa kali lembar absensi ini. Tapi memang tidak ada yang bernama Anton di kelas ini." jawab Dosen kepada

Ussy,

Sedikit terkejut mendengarnya dan para murid di kelas memandangi Ussy sebagai seorang yang aneh. Namun Ussy tidak percaya dan melihat langsung kertas absensi di tangan dosen, saat melihat kertas memang benar nama Anton tidak tertera.

Ussy menunduk malu,  Akhirnya Ussy duduk kembali dikursinya dengan kepala tertera, seluruh murid di kelas memandangnya dan sesekali berbisik.

"Aneh ya.. Ihh dia kenapa ya.." bisiknya,

"Sudah.. Sudah.. Harap tenang! Kita lanjutkan pelajaran ini," Ucap Dosen memecahkan suasana tegang dan hening ini.

***

#Taman

Istirahat tiba, langkah kakk ussy berjalan menuju taman kampus. Ussy berhenti di satu sudut taman dan duduk manis di tempat yang telah disediakan.

Ussy pandangi sekeliling taman kampus hari juga sangat indah tidak kalah dengan pagi hari, meski taman kampus terbilang sempit, namun terasa hidup karena banyak pohon hijau dan ada beberapa tanaman bunga juga.

Sejenak Ussy pandangi juga makhluk hidup yang ada ditaman, Ussy pandangi beberapa belalang yang beterbangan di antara dedaunan yang rimbun dan kadang hinggap di kayu lapuk karena termakan usia.

Semilir angin menghembus sejuk diri. Daun berjatuhan tertiup angin. Suasana sangat menenangkan namun batin masih tidak tenang.

Benak dalam diri Ussy yang tidak percaya akan kehilangan Anton yang mendadak seperti ini membuat Ussy ingin menguak kebenaran yang terjadi. Ussy beranjak dari duduknya dan mencari informasi tentang keberadaan Anton.

Teringat dalam pikiran Ussy adalah Lya, wanita cantik yang datang menghampiri Ussy kemarin hanya untuk memberi secarik surat cinta kepada Anton. Langkahnya bergegas menemui kelas Lya, yang kebetulan tidak terlalu jauh jaraknya dengan kelas Ussy.

Tepat sekali Lya sedang duduk berbincang bersama temannya di depan halaman kelas. Ussy langsung menghampirinya dan menyapa Lya. Tidak perlu waktu lama Ussy bertanya kepada Lya soal Anton. Lya hanya menanggapi aneh terhadap Ussy.

"Apa maksudmu Ussy? Aku tidak kenal dengan Anton? Bahkan aku tidak pernah menulis apapun tentang Anton?" Jawab Lya, dengan memasang wajah yang benar-benar tidak mengenali Anton.

Seperti orang yang lupa ingatan. Ussy hanya terdiam membisu ketika semua orang yang pernah mengenali Anton seakan hilang ingatan atas keberadaan Anton. Hanya Ussy seorang yang mengingat Anton. Apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka semua?.

Tidak hanya sampai disitu pencarian Ussy, Namun Ussy bertekad menanyakan kepada pihak administrasi kampus untuk melihat data peserta mahasiswa baru. Namun lagi dan lagi hasilnya nihil.

Nama Anton tidak tertera kedalam daftar. Wajah Ussy mematung seketika tidak percaya akan hilangnya Anton dimuka bumi dan di pikiran mereka. Seakan sihir merasuki semua ingatan mereka yang mengenal Anton.

***

Hari mulai jingga, pelajaran kuliah telah selesai. Nampak burung yang berlalu lalang segera pulang ke sarang. Ussy berjalan pulang menuju indekos, dengan rasa penuh lelah dengan pertanyaan yang menghantui dirinya.

Dret.. Dret..

Suara ponsel berdering Notifikasi panggilan masuk kepada ponsel Ussy, entah nomor siapa yang memanggil sempat ragu untuk menjawab, Namun hati bertanya siapakah gerangan? Ussy menghela nafas sebelum menjawab panggilan dan berdoa semoga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, perlahan menjawab panggilan dan memasang di telinga untuk pendengaran jelas.

"Hallo.. Apa ini benar dengan Lussy?" tanya seseorang dengan suara lelaki bernada berat dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Iya.. saya sendiri.. maaf ini dengan siapa?" jawab Ussy dengan nada pelan sedikit gemetar.

"Saya pak Romi, ingin memberitahukan bahwa Bapak Johar. Bapaknya Ussy meninggal dunia tadi siang, sekarang jenazahnya masih ada di rumah sakit daerah. Pak Romi harap Ussy segera pulang ke kampung." jelas Pak Romi si ketua RT.

"BAPAK MENINGGAL!!"

Perasaan Ussy seketika hancur berkeping, pikirnya berantakan, hatinya tidak percaya akan informasi menyakitkan ini. Lututnya lemas hingga menyentuh tanah, air mata menitik pedih.

"BAPAK..!!!" teriak Ussy menjerit kesakitan, dengan sekuat tenaga Ussy berlari menuju jalan pulang.

Dengan menaiki angkutan umum seadanya karena hari mulai gelap, menjadi hambatan perjalanan Ussy menuju rumahnya.Terpaksa Ussy menaiki bus meski banyak berhenti disetiap terminal, setidaknya Ussy harus pulang saat hari itu.

Tidak peduli siang atau malam, tidak peduli bahaya atau aman, dan tidak peduli dengan keselamatan yang terpenting harus melihat Bapak untuk yang terakhir kalinya.

Sepanjang perjalanan air mata tidak berhenti mengalir seakan tidak percaya akan informasi tersebut, maka Ussy harus segera pulang dengan hati berkecamuk untuk memastikan kebenaran Bapak meninggalkan dunia ini begitu cepat. Pikirnya selalu gelisah, tangannya selalu gemetar, langkah kaki yang tergesa gesa.

---

Setelah sekian lama perjalanan, akhirnya Ussy telah tiba di rumah sakit daerah tempat tinggal Ussy, Ussy langsung menanyakan ruangan atas nama Bapaknya. Setelah mengetahui ruangan, Ussy langsung berlari dengan sekuat tenaga menuju ruangan dengan nafas yang terengah dan keringat yangbbercucuran.

Ussy langsung membuka pintu ruangan yang menjadi tujuannya, terlihat pak RT yang mematung berdiri dengan mengalir air mata haru, ibu yang terdiam seribu bahasa dengan tatapan kosong, dan Dua adik, Luna dan Lily yang terus menerus menjerit dan menangis di atas jasad Bapak yang perlahan mendingin.

Ussy berlari dan mendekap jasad Bapak yang tidak bernyawa dengan air mata Ussy yang terus mengalir, kepedihan, kehancuran, penyesalan kini menjadi satu dalam hati, seakan hidup sudah tiada arti.

"BAPAK... TEGA MENINGGALKAN USSY! BAPAK BANGUN!! BAPAK HARUS MELIHAT USSY MENJADI BINTANG!" Teriak kepedihan Ussy yang terus mengguncang jasad Bapak upaya agar Bapak segera tersadar.

"IBU.. INI BOHONGKAN!! BAPAK TIDAK MUNGKIN MENINGGAL!!" Tanya Ussy kepada Ibu,

Ibu yang hanya mematung dengan tatapan kosong seraya mengalir air mata pedih. Ibu tidak berkutik sedikit pun, lantas Ussy mendekati Luna dan Lily dan bertanya kebenaran.

"UNA, LILY.. BAPAK TIDAK MENINGGALKAN ? KATAKAN PADA KAK USSY BAHWA INI BOHONG!" Tanya Ussy mendesak Luna dan Lily dengan mengguncangkan kedua adik yang menangis dan menjerit saat itu.

Lantas Luna memeluk Ussy dengan mata yang mulai memerah karena air mata yang terus keluar.

"Kak Ussy.. ini benar ini benar benar jasad Bapak.. Bapak telah meninggalkan kami" Jawab Una meyakinkan Ussy dengan tersedu.

"TIDAK ..!!!!" Jerit Ussy

Terpopuler

Comments

Nara Ns🐈

Nara Ns🐈

lanjut kak FK 8

2020-11-02

0

andien_friends

andien_friends

mampir nih kak maaf cuman bisa baca sampe sini ya kak lain kali aku baca laggi semangat kak

2020-09-05

0

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Lagii lagii

2020-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!