Bagian 8

Setelah selesai mengatar cucian, Ussy pulang dan membuka pintu rumah perlahan sembari membawa uang hasil cucian para tetangga. Ussy memberikan semua uangnya kepada Ibu.

"Terima kasih ya Nak," ujar Ibu kepada Ussy setelah menerimanya. Ussy mengangaguk dan tersenyum.

Ibu yang sedang menyuapi Bapak, menoleh ke arah Ussy yang diam menatap kedua orang tuanya. Ussy mendekati Ibu seraya mencium tangan Bapak dan Ibu dengan mata yang berkaca-kaca, Lalu Ibu bertanya kepada Ussy, awalnya Ussy hanya menjawab tidak

apa-apa.

Namun batin seorang Ibu kepada anak sangatlah kuat, bahwa ada sesuatu beban yang di tutupi sang anak juga wajah yang menggambarkan rasa beban berat yang tidak bisa dipungkiri untuk ditutupi. Akhirnya Ussy membuka mulut dan membicarakan hal yang selama ini menjadi beban.

"Ibu.. sebelumnya maafkan Ussy belum bisa menjadi anak yang berbakti dan membahagiakan Ibu dan Bapak. Selama ini Ussy hanya menyusahkan kalian. Ussy ucapkan terima kasih banyak untuk Ibu yang rela dengan ikhlas memberi setiap tetes air susu Ibu yang mengalir dalam darah Ussy dan membuat Ussy bisa sebesar ini. Dan juga Bapak yang rela banting tulang demi memberi makan Ussy,"

"Jujur saja Ussy masih sangat bingung untuk menggunakan beasiswa dan melanjutkan kuliah di luar kota, berjarak jauh dengan kalian dan dua Adik Ussy hanya sekedar melanjutkan pendidikan, apalagi dengan keadaan Bapak seperti ini Ussy tidak tega. Meskipun Bapak mengijinkan Ussy untuk terus maju. Namun hati ini terasa berat Pak.. Bu.. Di tambah Adik Ussy masih kecil perlu bimbingan. Tidak mungkin Ussy meninggalkan begitu saja.. Ussy bingung apa yang harus Ussy putuskan untuk masalah ini?" lanjut penjelas Ussy, Ibu merangkul sang Anak sulung.

Bapak yang hanya terbaring lemas dan seluruh tubuh yang kaku, menitikan air matanya setelah mendengar pernyataan Ussy.

"Wahai.. Anak sulung ku Lussy Annamartika si gadis cantik yang tangguh. Jangan kau khawatir dengan Bapak dan ibu serta dua adikmu. Una dan Lily adalah

tanggung jawab Ibu dan Bapak.. yakinlah kepada Ibu. Pendidikan jauh lebih penting untuk bekalmu di masa depan. Bukankah Ussy kecil pernah bilang 'Ussy

akan menjadi bintang yang paling terang di angkasa' dengan suara Ussy yang sangat bersemangat saat waktu kecil dulu? Nah sekarang adalah masa yang tepat untuk pembuktian mimpi Ussy menjadi bintang terang," balas Ibu lembut,

"Ini semua ujian dari Tuhan Nak, kamu harus lebih kuat lagi. Jadi jangan pernah mundur dan hapus air matamu. Do'a ibu dan Bapak akan selalu menyertaimu," tambah Ibu sambil mengusap air mata Ussy yang tergelincir begitu saja.

Jawaban Ibu memberi semangat kembali Ussy. Ucap syukur Ussy selalu terpanjatkan kepada Tuhan yang telah memberi malaikat tanpa sayap untuk menjaga dan membimbingnya.

***

Ini tentang keluarga kecil..

Berada dalam rumah mungil..

Banyak kenangan terukir..

Tawa dan canda mengalir..

Aku tahu berat rasanya..

Hidup dalam segala keterbatasan..

Ekonomi dalam kekurangan..

Sengsara secara materi..

Namun kaya akan hati..

Tidak selamanya materi menjadi kunci..

Kunci membuka bahagia..

Dengan keluarga yang saling menjaga..

Bukan terpisah karena materi semata..

---

Perpisahan segera di mulai, membuka lembaran baru di kota lain segera di nanti. Butuh persiapan matang untuk menjalankan segala sesuatu yang baru. Ussy

mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Meskipun berat bagi Ibu Mira untuk melepaskan karyawan terbaiknya, tapi itu semua sudah ketentuan takdir yang tertulis.

Salam perpisahan berlangsung, Ella yang sangat menyayangi Ussy berat baginya untuk berpisah. Begitupun dengan Boni yang hanya tersenyum dengan sedikit menitikan air mata meskipun raganya ingin sekali menolak berpisah dengan Ussy. Tapi apa daya Boni, dia tidak berhak untuk menghentikan Ussy mengejar mimpinya.

Satu bingkai hadiah di berikan kepada Ussy, bentuk kenangan dari Ibu Mira dan rekan kerja lainnya. Ussy akan selalu mengenang kenangan saat bekerja di sini. Banyak sekali momen yang indah saat bekerja di restoran ini. Sudah layaknya seperti keluarga kedua.

"Dek Ussy jaga diri mu baik-baik ya!Makan yang banyak ya.Harus tetap jadi Ussy yang mbak kenal." ucap kata terakhir Ella kepada Ussy,

Ussy balas dengan senyum dan Ussy berjanji akan selalu merindukan Ella dan tidak akan melupakan Ella. Yang terakhir perpisahan Ussy dan Boni. Sempat canggung, namun semua berlalu dengan seiring waktu.

"Ussy... Jaga diri mu ya, Kalau ada yang menyakiti mu akan berhadapan dengan Kakak mu ini! si Boni yang garang, Haha.." ucap terakhir Boni yang sedikit bergurau, membuat Ussy tenang melihat Boni kembali ceria seperti dulu.

Ussy melangkah keluar dengan perlahan, memijak langkah terakhirnya. Mendekati sepeda dan menatap terakhir tempat kerjanya, yang menjadi kenangan terindah.

Banyak sekali kejadian yang tidak mungkin terlupakan oleh Ussy, dari mulai kejutan ulang tahun Ussy yang dengan Inisiatif Ella dan Boni untuk merayakan setelah pulang kerja, meskipun bukan kue ulang tahun seperti biasanya. Ella membuat roti kukus dengan satu lilin besar, membuat roti nya lebih terlihat kecil. Namun Ussy senang telah dikelilingi orang yang sangat menyayangi nya.

***

"Ussy pulang.." membuka pintu,

Ibu langsung menyahut dengan tangan yang sibuk menjahit seragam Luna yang sobek. Ussy mencium tangan Ibu serta bertanya Ibu sedang melakukan apa, ibu menjawab hanya menjahit sedikit tambalan seragam Luna yang sobek karena tersangkut dahan kayu dijalan ketika hendak pulang sekolah.

Ussy menghentikan Ibu untuk menjahit seragam Luna, lalu Ussy mengeluarkan kantung plastik yang berisi dua potong seragam baru dan beberapa alat tulis untuk Luna dan Lily, saat itu dua adik langsung menoleh ke arah Ussy dan langsung dengan gembira berseru mendapat seragam baru beserta alat tulis yang lengkap. Luna dan Lily sangat berterima kasih kepada sang Kakak yang baik hati dan tangguh.

"Ussy... Apakah tidak terlalu banyak membeli ini semua? Apa Ussy ada untuk bekal nanti disana?" cemas Ibu,

"Ussy telah mengatur semuanya Bu.. Tenang saja sebagian tabungan Ussy adalah untuk bekal disana nanti.Dan ini memang bagian Luna dan Lily,"

"Oh ya.. Dan ini juga ponsel untuk Ibu. Ussy harap dengan ini Ussy bisa lebih mudah berkomunikasi dengan Ibu dan Bapak. Agar Ussy tidak cemas disana. Maaf ya bu hanya ponsel biasa yang hanya bisa menelpon dan mengirim pesan saja."  Ujar Ussy seraya memberikan ponsel baru kepada Ibu.

Ibu terkejut dan terharu dengan anak sulungnya yang penuh kejutan hari demi harinya. Namun Ibu sedikit penasaran dapat dari mana Ussy bisa membelinya. Ussy menjawab bahwa ini adalah hasil jualannya ketika sekolah menengah pertama (SMP)

Ussy mengumpulkan hasil dari jualannya dan menyimpannya untuk kepentingan di masa yang akan datang. Ibu tersenyum haru dan langsung memeluknya dengan hangat.

'Tuhan terima kasih telah memberikan bintang kehidupan bagi keluarga kami.. Ibu sayang Ussy..' ~Ibu

Terpopuler

Comments

Nabila Kim

Nabila Kim

lanjuttt like ya

2020-10-28

0

Nara Ns🐈

Nara Ns🐈

lanjut mau lanjut

2020-10-28

0

auristela

auristela

like selalu deh karya kakak keren...

2020-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!