Bagian 12

"Selamat pagi... Kepada para Mahasiswa baru saya ucapkan Selamat datang di perguruan tinggi A, perkenalkan saya Raditya sebagai ketua panitia Ospek, saya harap dapat bekerja sama yang baik dengan para Mahasiswa baru dalam masa Ospek ini",

"Dengan ini saya umumkan Orientasi mahasiswa baru

dimulai..." lanjutnya membuka acara, kemudian gemuruh tepuk tangan terdengar,

"Selanjutnya kalian bisa mendengar intruksi dari Senior wali ruangan kalian masing-masing." pengumuman dari Ketua panitia dengan pengeras suara atau biasa disebut Toa .

Para mahasiswa dan mahasiswi baru kini melaju langkah masuk kepada ruangnya yang telah diurutkan oleh panitia.

Sorak para mahasiswa baru terdengar jelas saat melihat ketua panitia ospek, yang tampan dengan kulit yang putih bersih, matanya penuh dengan kewibawaan, badannya tegap, tinggi semampai, memakai jas senior menambah wibawa.

***

#Ruang kelas

Ussy terduduk di kursi Chitose disamping jendela sebelah kanan, menulis beberapa catatan kecil. Tiba-tiba ada seseorang lelaki dengan kacamata, berkulit sawo matang, hidungnya tajam, senyumnya manis, membawa tas ransel di punggungnya. Dia duduk tepat disamping Ussy dan menyapa Ussy.

"Hai.. kenalin nama aku Anton." ujarnya memberi salam perkenalan kepada Ussy yang sedang sibuk menulis.

Ussy menoleh ketika mendengar sahutnya. Ussy membalas salam perkenalannya.

"Hai.. Aku Lussy, panggilan saja Ussy," balas Ussy dengan tersenyum.

Tidak lama kemudian datang senior dengan jas yang dikenakan yang khas membuat wibawa bertambah, sembari membawa beberapa buku laporan. Langkahnya semakin mendekat kelas, dan membuka pintu kelas perlahan masuk dan memberi salam.

"Selamat pagi.." menyapa,

"Pagi..." jawab serentak seluruh murid,

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Fahrul Adiwiguna, saya di sini sebagai tanggung jawab Wali ruang kalian selama masa orientasi kampus atau ospek ini, saya harap kalian dapat bisa bekerja sama." Jelasnya memperkenalkan diri. Dengan nada yang lugas.

Para mahasiswa baru atau sering disebut MABA, khususnya MABA wanita sangat terpesona dengan Senior Fahrul yang berbadan tegap juga tinggi semampai, suara yang jantan, berkulit putih langsat dan mata yang tajam. Menjadi sorotan para wanita.

"ASTAGA.. PRIA GILA ITU!!" Gerutu Ussy dalam hati terkejut ketika menoleh Seniornya ternyata Pria yang sering bertemu dan memaki Ussy.

"Baiklah, saya akan absensi kehadiran kalian dan saya minta untuk perkenalkan nama kalian masing-masing. Cukup sebutkan Nama dan Tujuan kalian kuliah disini." Perintahnya, tangannya segera membuka absensi perlahan menyebut satu per satu nama.

"GAWAT!! Semoga pria gila itu sudah lupa dengan aku!" resah Ussy

"Tuhan lindungi Aku dari mahluk yang berhati iblis itu." Do'a Ussy dalam hati dengan mulut yang terus berkomat kamit.

sepanjang absensi berjalan Ussy hanya mendengarkan sambil menunduk. Anton sempat bertanya kepada Ussy perihal keadaannya yang terus tertunduk, Namun Ussy hanya menggelengkan kepalanya.

"Lussy Annamartika." Panggil Fahrul, Ussy mengacungkan tangannya dan berdiri memperkenalkan diri dengan kepala yang tertunduk.

"Hei.. bisakah perkenalkan diri dengan benar! Kalau kepala kamu tertunduk seperti itu bagaimana temanmu akan mengenali kamu!" Ucap Fahrul dengan nada sedikit tinggi.

"MENYEBALKAN!" Gerutu kesal Ussy sambil mengepal tangannya,

Ussy langsung menengadahkan kepalanya dengan penuh keberanian Ussy memperkenalkan diri dengan tegas dan lugas. Membuat Ussy menjadi sorot perhatian kelas karena gaya bahasanya yang lugas. Membuat Fahrul menoleh ke arah Ussy.

"Sudah ku duga, kita akan bertemu lagi wanita mungil yang so kuat!" Ucap Fahrul dalam hati, memandangi dengan senyum sinis melihat keberadaan Ussy yang saat itu menjadi MABA di kampusnya.

***

#POV IBU

"Aduh... Bagaimana ini beras habis! Ubi di ladang juga belum panen?! Bapak hari ini harus Check-up ke rumah sakit!" risau Ibu dalam hati sambil memandangi Dandang beras yang kosong.

Luna datang menghampiri Ibu yang termenung dengan wajah yang penuh cemas. Lantas Luna melontarkan sepucuk pertanyaan kepada Ibu.

"Ibu kenapa? Wajah ibu seperti yang gelisah." Tanya Luna, Namun Ibu hanya membalas dengan senyuman dan menjawab "Tidak apa-apa,".

Tetapi Luna yang mulai beranjak besar dan telah memasuki sekolah menengah pertama, telah mampu membaca situasi ibu yang sedang menutupi kecemasannya.

Lalu Luna pergi berlalu meninggalkan Ibu dan mengambil tabungannya yang disimpan di celengan berbentuk Ayam.

Luna memecahkannya dan memungut uang recehan yang ditabung selama sekolah dasar. Luna kembali menghampiri Ibu dengan setumpuk uang koin dan beberapa lembar uang kertas yang digenggamnya.

"Ibu.. Una tahu ibu sedang mencemaskan sesuatu yang tidak mampu ibu ucapkan, Una harap uang ini bisa sedikit meringankan beban Ibu." Ucapnya Luna sembari memberikan uang kepada Ibu.

Ibu yang tidak menyangka sikap Una yang cepat dewasa membuat ibu terharu, Ibu memeluk Luna dan mengecup kening Luna.

"Una sekarang sudah besar ya... Sulit bagi Ibu untuk menutupi masalah yang tidak seharusnya Una tahu! Una memang anak ibu yang paling pintar," Ucap Ibu penuh haru.

Ibu bergegas membeli beras, akan tetapi langkahnya terhenti ditengah perjalanan menuju kedai.

"Kalau uang ini dibelikan beras, bagaimana dengan pengobatan Bapak?" Bingung Ibu kembali menerpa pikirannya.

Ibu terduduk dipinggir bahu jalan dengan wajah cemas, sembari memandangi beberapa lembar uang kertas dan puluhan koin receh yang dikepal Ibu.

Ibu kembali berjalan dengan pikiran yang bingung, langkahnya melambat, tidak tahu arah yang harus dituju. Kemudian dalam benak ibu berkata memberi solusi.

"Kalau mencuci baju aja gak bakalan cukup! Belum lagi bapak sakit butuh pengobatan rutin. Una dan Lily juga butuh biaya sekolah?!" bingung,

"Aha! Gimana kalau aku berjualan saja, menjual beberapa makanan kue basah. Pasti laku.." lanjut Ibu,

Ibu kembali bersemangat dan melangkah kaki dengan pasti. Ibu membeli beberapa bahan untuk berdagang. Dengan modal seadanya.

Ibu pulang dengan membawa jinjingan belanja, beberapa tepung dan bahan lainnya. Langsung berlalu langkahnya ke dapur. Luna yang melihat Ibu berlalu begitu saja, menuturi Ibu.

"Ibu sedang apa?" Tanya Luna, menengok dibalik bilik tembok.

"Ibu akan membuat beberapa kue basah, untuk dijual dan lumayan untuk menambah penghasilan." Jawab Ibu.

Luna mendekati Ibu dan berkata, "Una akan membantu menjual kue dagangan Ibu di sekolah. Bolehkan Bu?”

Awalnya Ibu menolak, Namun Luna memaksa hingga Ibu terpaksa menyetujui Luna untuk berdagang di sekolah nya. "Ya, boleh asal Una harus tetap rajin belajar ya!"

“siap bos!”

***

#POV USSY

Akhirnya masa orientasi kampus hari ini selesai, Ussy melangkah kaki berjalan pulang menuju indekos nya. Dengan wajah yang kesal bercampur letih karena seharian itu Ussy dipermalukan oleh Fahrul dengan berbagai cara.

Salah satunya menyentak dan memaki Ussy didepan mahasiswa baru karena melakukan sedikit kesalahan. Ussy selalu menjadi tujuan Fahrul untuk balas dendam, membuat Ussy semakin benci terhadap Fahrul dengan sikapnya yang *T*empramen.

Langkah Ussy lesu dan pikirnya berantakan, mengingat kejadian yang membuat diri Ussy dipermalukan didepan umum. Kesal bercampur sedih atas perilaku Fahrul yang semena-mena, Ussy tidak bisa melawan karena posisinya yang rawan.

Byurr

"ASTAGA!!" Teriak Ussy terkejut ketika genangan air hujan menyiprat tubuhnya.

Mobil mewah terhenti ketika melihat Ussy basah dengan genangan air hujan, tidak lama seseorang dari mobil itu membuka jendela mobil.

"Opss... Maaf ya! Jadi basah bajunya, tapi memang pantas sih buat kamu!! wanita so tangguh..." ujar Fahrul meledek sekaligus dendam yang terlepaskan kepada Ussy,

Fahrul dengan sengaja membuat Ussy basah kuyup dengan genangan air hujan yang dilintas oleh mobilnya membuat genangan air itu menyiprat kepada Ussy.

Fahrul langsung menginjak gas mobil meninggalkan Ussy dengan keadaan basah kuyup. Seketika emosi Ussy meledak hingga memberi sumpah serapah kepada Fahrul.

"FAHRUL GILA!! BREN*SEK!! MATI SAJA KAMU!!" kesal Ussy.

Seketika datang seseorang dengan jaket yang disematkan kepada Ussy.

"Kamu tidak apa-apa?" tanyanya khawatir, Ussy langsung menoleh kepadanya.

"Anton?" ucapnya sedikit terkejut.

"Kamu harus segera ganti pakaian mu ini, akan aku antar ke Toko baju yuk!" ajak Anton kepada Ussy dengan menggandeng tangan Ussy.

"Tidak perlu! Terima kasih." jawab Ussy menolak dan melepaskan pegangan Anton dengan dingin,

Ussy berjalan cepat dan meninggalkan Anton. Anton hanya mematung tidak percaya akan sifat Ussy yang berbeda dengan wanita lain, sifat dingin Ussy yang membuat Anton semakin ingin dekat dengan Ussy.

"Suatu saat kamu akan datang menghampiri dan meminta petolongan kepada ku!" pekik Anton memandangi Ussy yang semakin menjauh dari pandangannya.

Terpopuler

Comments

Nara Ns🐈

Nara Ns🐈

lanjut kak FK 2

2020-11-02

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Sikat lah itu Ussy, mangats anton😎

2020-09-06

0

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Neng Yuni (Ig @nona_ale04)

Fahrul jahat amat sih ama Ussy, kasian kan baju Ussy kecuci ama genangan air hujan 😤

2020-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!