Penampakan hantu kepsek

Buku kematian menyala, korban berjatuhan kini lembar pertama yang pernah dia buka kembali terngiang di telinganya. Mantra setan hampir membunuhnya pada tahun-tahun sulit di masa ujung kematian. Melihat Yumi memperlihatkan buku terlarang, dia meyakini sosok kepala sekolah iblis mulai meminta tumbal.

“Aku terpaksa tetap bekerja disini, setiap malam jumat kewajiban ku adalah memberikan sesajian di ruang kepala sekolah demi menjamin keselamatan ku. Kini aku selamanya menjadi budaknya, kenapa buku itu tidak bisa terbakar? Aku sudah berusaha menjauhkan kutukan itu” gumam si penjaga perpustakaan.

Peristiwa di masa sebelum sekolah favorit berubah menjadi sekolah hantu.

Kejadian puluhan tahun silam di kota Madu Sari.

Lima orang melakukan ritual pemanggil setan. Mereka yang awalnya bermain-main dari arahan petunjuk Gorgon si anak dukun yang mendapatkan mantra dan buku ibunya di sebuah ruangan sesajian. Mereka berkumpul pada malam jumat. Seribu cahaya lilin di susun melingkar, mereka masuk di tenga-tengahnya, buku iblis mulai buka dengan masing-masing tetesan darah dari ujung jari.

“Ayo Sani tunggu apalagi?”

“Nggak! Aku nggak berani Gor!” Sani meninggalkan ruangan yang mulai terlihat sorot-sorot mata merah di antara teman-temannya.

Suara teriakan teman-teman sangat keras, dia berbalik melihat mereka tewas di atas lembaran buku. Setiap dahi mereka terlihat seperti sebuah tanda, Sani mengambil semua lembaran dan buku. Dia gemetaran membuka lembarannya. Di bagian pertengahan buku, dia membaca sebuah cerita yang membuatnya antara percaya atau tidak.

Mantra pembangkit iblis

Tulisan nama yang terpatri di dalamnya adalah ibu Kepala Ibu sekolah yang kabar hidup kembali setelah kematiannya. Dia bersekutu dengan iblis demi mendapatkan ilmu penjagaan, kekayaan dan jabatan. Lihatlah sampai saat ini sosok itu hanya sesekali terlihat dan sisanya tinggal asistennya nek Eda sebagai perantara.

Bangkitlah wahai jiwa yang tenggelam, segala upaya akan tercipta di bantu tetesan darah dari nyawa yang hidup. Bangkitlah..

...🔥🔥🔥...

Kerumunan orang-orang penganut ilmu hitam membangunkannya dari kubur. Gangguan sosok makhluk itu tidak mengincar karena Sani tidak meneteskan darahnya. Tapi setan yang tidak pernah berhenti mencari cara menjerumuskan. Sosok kepala yang selalu menampakkan diri itu memerintahkannya agar mengikuti petunjuk segala persyaratan. Ancaman kematian yang sampai kini membuatnya tidak bisa tidur nyenyak. Sani mengikuti Yumi mencari tau hal apa yang akan di lakukannya ada buku itu.

Buku itu di letakkan di tempat semula, tapi hal yang mengagetkannya melihat buku itu seolah mengikutinya. Tepat di meja belajarnya, dia terkejut buku iblis terbuka lebar. Dia membuka lembar pertama, mantra pemanggil setan yang sangat jelas tertulis dengan darah.

Lembar-lembar selanjutnya nama-nama orang yang telah melayang di renggut jin yang ada di dalamnya. Dia melihat wajah ibu kepala sekolah, semakin banyak mantra yang terucap di bawahnya. Pada lembar pertengah tertulis sebuah mantra pembangkit. Dia mencurigai kaitan buku yang dia pegang dengan semua keganjilan mengenai ibu kepala sekolah.

“Yumi, waktunya makan. Tumben kuncinya di pintu, ibu mau masuk”

“Ya bu sebentar..”

Dia menyembunyikan buku di bawah kolong tempat tidur, membuka pintu melihat ibunya merangkul mengajaknya ke dapur. Perut ibunya yang mulai membesar, Yumi tau jenis kelamin adiknya adalah laki-laki. Dia melihat dari dimensi mata ghaib yang dia miliki. Makanan hangat dan keluarga yang lengkap, dia membuka pertanyaan yang mencengangkan kedua orang tuanya.

“Bu, menurut dari apa yang Yumi lihat. Ibu kepala sekolah itu jelmaan iblis berwujud manusia hantu”

Glek__

“Uhuk, ehem” pak Brama tersedak.

Bu Edel mengusap punggungnya lalu memberinya segelas air.

“Pelan-pelan yah, nggak ada yang mau minta makanan bapak..”

“Yumi, ayah tau Yumi bisa lihat makhluk halus. Mungkin apa yang Yumi lihat tentang ibu kepala sekolah itu hanya kemiripan hantu saja. Eh, maksud ayah kalau hantu yang mengikuti sosok ibu kepala sekolah”

“Ya benar apa yang di katakana ayah kamu. Setelah makan jangan lupa kerjakan PR dan baca do’a sebelum tidur.”

“Baik bu..”

Sering kali orang-orang memberi kabar mengenai penampakan wujud kepala sekolah yang menakut-nakuti. Edel memberitahu pada pak Brama, pembicaraan warga melihat sosok kepala sekolah yang berdiri di depan pintu gerbang menggangu pejalan kaki yang lewat. Kedua juga melanjutkan perdebatan mengenai perkemahan anaknya yang di wajibkan di ikuti. Surat layangan keputusan dari pihak sekolah, bu Edel setengah hati melepaskan anaknya.

“Bapak dan ibu gurunya akan menjaganya , mereka juga berpesan akan memberi kabar kalau terjadi sesuatu dengan anal kita. Ibu tidak perlu khawatir.”

Sebelum melaksanakan perkemahan, beberapa hari sebelumnya mereka melakukan kegiatan kerja bakti. Setiap murid di wajibkan membawa alat kebersihan, tidak terkecuali guru dan staf pegawai yang terjun langsung membersihkan sekolah.

Kelompok kelas 7 K yang letak kelasnya di berada di bagian ujung. Sering kali para siswa-siswi yang hadir lebih awal mendapati penampakan sosok kuntilanak terbang di atas pohon di depan kelas. Murid yang bertambah saat bapak/ibu guru mengabsen dan kejadian mengerikan lainnya. Pagi bersenandung suara aneh yang terdengar di balik suara gemuruh hujan yang deras.

Embun-embun kaca padat menutupi penglihatan dari dalam, suasana ruangan kelas ribut, lorong yang gelap dan penampakan bayangan saat petir datang.

Keja bakti tertunda, para murid mencari tempat teduh masing-masing.

“Jupentus kamu ngapain bengong sendiri di kelas?” tanya Gaston memperhatikan dia bengong menghadap ke jendela.

“Pen! Ayo gabung ke ruangan olahraga, selagi nggak masuk kita main basket aja” ajak Gaston kembali.

Derr_

“Ngapain sih di depan meja ku? mau maling? Buruan yang lain udah nungguin!”

Jupentus berdiri di belakang mengagetkannya, Gaston melihat Jupentus tidak ada di kursi. Dia menjerit berlari meninggalkan kelas. Merasa tengkuknya merinding, Gaston berlari menyusul. Dia berhenti melihat ibu Kepala sekolah berjalan merangkak menaiki tangga. Gerakannya sangat cepat, pandangan menoleh tampak sepasang matanya seakan menyala terang.

“Ha-hantu! Arggh!”

Dalam keadaan pingsan, Gaston bermimpi berada di dalam ruangan yang sangat sempit. Dia berjalan meraih titik cahaya putih di ujung ruangan. Suaranya yang menggema saat mengatakan “ Halo, ada orang disana..”

Mata-mata menyala, kelelawar hitam menempel di dinding berterbangan di atas kepalanya. Gaston mempercepat gerakan, dia terbanting di taring tangan kaku menjauh masuk ke gelapan. Dia membuka mata, ibu Sarma mengusap dada merasa lega melihat dia baik-baik saja. Bu Sarma meminta murid lain meninggalkan ruang UKS, begitu juga dia yang berpesan agar Gaston istirahat sampai bel pulang.

Di tinggal sendirian di ruangan UKS tanpa listrik, hujan bertambah deras, petir menggelegar dia terkejut ketakutan berlari meninggalkan ruangan.

“Loh, kemana semua orang?” kelas kosong, kantin, ruangan olahraga dan kantor guru.

Gaston berlari menuruni tangga, di dekat pintu keluar ada ibu kepsek berdiri memperlihatkan wujudnya yang mengerikan. Tanduk di kepala membuat Gaston hampir pingsan lagi, doa berlari sampai ke atas gedung. Tanpa dia sadari, dia merasa terpanggil berdiri di ujung tepi. Pak Berman menariknya, wajahnya di tepuk sedikit kuat sampai Gaston tersadar menatapnya.

“Kamu mau bunuh diri? Kenapa kamu mau lompat? Ada masalah apa?”

“Pak Berman, sudah jangan di interogasi gitu. Gaston Nampak bingung, biar dia mengeringkan badannya dulu pak” ucap bu Wila membantunya berdiri.

Gaston menggigil kedinginan, dia ketakutan mengingat penampakan ibu kepala sekolah berwujud hantu. Pak Edison mengantarnya pulang, sepanjang perjalanan dia menatap lurus tidak mau di ajak bicara.

Terpopuler

Comments

Junior

Junior

gemetaran

2023-07-15

0

Abang ganteng

Abang ganteng

kepala sekolah gila

2023-07-13

0

Biri-biri

Biri-biri

kebakaran jenggot kalau ada pentol

2023-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kaki tangan Iblis
2 Kerasukan iblis
3 Retaknya daging manusia
4 Racun
5 Teror hantu kepsek
6 Buku setan
7 Penampakan hantu kepsek
8 Terik
9 Berpindah ke dimensi lain
10 Kehilangan Dira dan lainnya
11 Meninggalnya Punawa
12 Gambaran masa silam
13 Naga berkepala dua
14 Mencari jalan pulang
15 Kekuatan bu Pentol
16 Menyiksa Grigi
17 Keputusan misteri
18 Keanehan yang terjadi di gedung sekolah
19 Kejanggalan Dira
20 Bersinggah
21 Riwayat Topi Penyihir Pentol
22 Hantaman
23 Disana terjerat setan
24 Kemelut
25 Terkuak
26 Pintu labirin terbuka
27 Berpindah ke masa silam
28 Tersesat
29 Mencekam
30 Sekolah lalu
31 Sengsara
32 Tajamnya kesesatan Rinal
33 Terjerat gangguan Pentol
34 Dunia carut marut
35 Menempa asa mistis
36 Bunyi tetesan darah
37 Pertahanan menghadapi Pentol
38 Tipuan si hantu
39 Awal sesatnya Amora
40 Menyiksa
41 Mengguncang
42 Dendam
43 Mengelabui si Kasim
44 Menyayat
45 Sifat asli Kasiman
46 Menyita waktu
47 Mengancam
48 Labirin Menyala
49 Kekacauan yang di ciptakan ibu kepsek hantu
50 Kembalinya sosok lain
51 Sengsara
52 Seribu topeng iblis
53 Pengancau
54 Tempat lain
55 Gusar
56 kelam
57 Dunia berpaut iblis
58 Tidak ada keadilan
59 Seribu topeng segumpal hati
60 Di jebak
61 Kemalangan
62 Peralihan
63 Hantam
64 Dunia hantu
65 Tajam
66 Membuang topi hitam
67 Manusia iblis
68 Jangan sampai kena mental
69 Tidak Ada keadilan
70 Sekutu setan
71 Menangkap/Memperangkap
72 Pintu rahasia lainnya
73 Mengincar korban
74 Sari
75 Memaksa
76 Hampir hilang kendali
77 Kibas setan
78 Kebusukan
79 Sesat
80 Skandal Sarma
81 Sengketa jeritan batin
82 Rantai alam bawah sadar
83 Racun iblis
84 Jerami setan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Kaki tangan Iblis
2
Kerasukan iblis
3
Retaknya daging manusia
4
Racun
5
Teror hantu kepsek
6
Buku setan
7
Penampakan hantu kepsek
8
Terik
9
Berpindah ke dimensi lain
10
Kehilangan Dira dan lainnya
11
Meninggalnya Punawa
12
Gambaran masa silam
13
Naga berkepala dua
14
Mencari jalan pulang
15
Kekuatan bu Pentol
16
Menyiksa Grigi
17
Keputusan misteri
18
Keanehan yang terjadi di gedung sekolah
19
Kejanggalan Dira
20
Bersinggah
21
Riwayat Topi Penyihir Pentol
22
Hantaman
23
Disana terjerat setan
24
Kemelut
25
Terkuak
26
Pintu labirin terbuka
27
Berpindah ke masa silam
28
Tersesat
29
Mencekam
30
Sekolah lalu
31
Sengsara
32
Tajamnya kesesatan Rinal
33
Terjerat gangguan Pentol
34
Dunia carut marut
35
Menempa asa mistis
36
Bunyi tetesan darah
37
Pertahanan menghadapi Pentol
38
Tipuan si hantu
39
Awal sesatnya Amora
40
Menyiksa
41
Mengguncang
42
Dendam
43
Mengelabui si Kasim
44
Menyayat
45
Sifat asli Kasiman
46
Menyita waktu
47
Mengancam
48
Labirin Menyala
49
Kekacauan yang di ciptakan ibu kepsek hantu
50
Kembalinya sosok lain
51
Sengsara
52
Seribu topeng iblis
53
Pengancau
54
Tempat lain
55
Gusar
56
kelam
57
Dunia berpaut iblis
58
Tidak ada keadilan
59
Seribu topeng segumpal hati
60
Di jebak
61
Kemalangan
62
Peralihan
63
Hantam
64
Dunia hantu
65
Tajam
66
Membuang topi hitam
67
Manusia iblis
68
Jangan sampai kena mental
69
Tidak Ada keadilan
70
Sekutu setan
71
Menangkap/Memperangkap
72
Pintu rahasia lainnya
73
Mengincar korban
74
Sari
75
Memaksa
76
Hampir hilang kendali
77
Kibas setan
78
Kebusukan
79
Sesat
80
Skandal Sarma
81
Sengketa jeritan batin
82
Rantai alam bawah sadar
83
Racun iblis
84
Jerami setan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!