Bab 20 - Pelukan Pertama

Yudha melihat kedua orang yang sedang berpelukan dari kejauhan itu, seketika bibirnya tersenyum mengembang.

"Di balik semua kejadian ini sepertinya sebentar lagi ada yang mau jadian." batin Yudha dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celana.

Yudha kemudian menghela nafasnya dengan panjang dan masih menatap mereka.

"Syukurlah, Satya kau sudah mau membuka diri dan kembali lagi dekat dengan seorang wanita. Ku yakin hari-hari mu mungkin lebih berwarna lagi nanti, di banding kemarin-kemarin kau yang lebih sering menyendiri dan sibuk dengan bekerja." batin Yudha lagi sambil tersenyum sampai menggelengkan kepala. Ia pun jalan menghampiri kedua orang itu.

Tak..Tak...Tak....

Ketika sudah sampai, Yudha sengaja berdehem kepada mereka. Agar mereka tahu ada dirinya yang sedang melihat.

"Ehem, mau sampai kapan kalian berpelukan?" ucap Yudha dengan tangan bersidekap pada dada.

Keduanya menoleh asal suara, ada Yudha yang sedang memanggil.

Yudha menautkan satu alisnya ke atas menatap heran pada kedua orang itu.

"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" tanya Yudha, namun mereka diam tidak menjawab.

Yudha tersenyum simpul dan menatap kondisi langit di atas.

"Ah, awan sudah mulai pekat nih, sepertinya mau hujan sore ini. Kalian berdua itu lebih baik ke rumah sakit saja lah, obati luka kalian terlebih dahulu baru nanti kembali bermesraan." ucap Yudha yang telah melihat keadaan langit dan tak lupa Ia tersenyum ejek melihat kedua orang itu yang merasa ketawan terciduk bermesraan.

Satya yang mendengar, ia mendengus kesal dan menatap tajam mata Yudha. Ia tidak senang jika dirinya di ledek. Satya pun langsung melepas pelukan Nada dan menatap dengan penuh harap sambil kedua tangan memegang pada pundak gadis itu.

"Nada, kau mau kan ikut dengan ku?" Pinta Satya. Kemudian ia beranjak dari duduknya untuk berdiri.

"Ta...tapi..." jawab Nada namun terputus karena Satya langsung menggapai telapak tangan Nada dan menariknya untuk berdiri juga.

"Woaah, argghhh. ." Nada tersentak kaget hingga tubuhnya bertubrukan dengan tubuh besar Satya hingga keduanya seperti berpelukan kembali. Nada pun langsung menengadahkan kepalanya menatap Satya.

"Sudahlah, kau tahu kan ini semua karena dirimu juga hingga aku sampai terluka parah, kau harus bertanggung jawablah mengobati lukaku ini." ucap Satya santai yang masih posisinya memeluk Nada dengan mata menatap ke depan.

Nada mengerjabkan matanya berkali-kali mendengar ucapan Satya tadi.

"Apa maksudnya?" batin Nada dengan mengernyitkan dahi

"Apa yang kau lihat? Kau ingin aku cium lagi!" sindir Satya yang matanya melihat ke bawah menatap Nada yang nampak berpikir.

"Haahh.. Haahh..Hhmmm.." gugup Nada langsung tersipu malu dan melepas pelukan Satya mengingat ia tadi berciuman.

"Tuh kan aku bilang apa, sekarang dia jadi bucin kan." batin Yudha dengan tertawa cekikikan sampai-sampai ia menutup mulutnya sendiri. Karena ia melihat interaksi mereka seperti terlihat lucu.

Satya langsung mengandeng paksa Nada untuk mengikuti dirinya dan menghampiri Yudha.

"Yud, kau pulang sendiri saja, mana kunci mobil ku?" tanya Satya dengan tangan menengadah.

"Ini..." ucap Yudha langsung menyerahkan kunci mobil pada Satya dengan wajah ia masih menahan tawa. Kemudian Satya dan Nada langsung meninggalkannya.

"Eh, eh.. kalian mau kemana?" panggil Yudha yang menoleh ke belakang melihat Satya langsung pergi saja mengandeng Nada.

"Bukan urusan mu!" jawab Satya datar dan tangan masih menggandeng tangan gadis itu.

Satya tak menghiraukan ucapan Yudha. Ia terus jalan menggandeng Nada menuju mobilnya.

Nada sendiri kepalanya menoleh ke belakang merasa tak enak hati, ia tidak pamit dengan Yudha karena tadi dia juga membantu dirinya di taman. Nada pun hanya melambaikan tangannya saja sambil tersenyum manis pada Yudha dari kejauhan.

"Dasar tidak sopan!" gerutu Yudha dengan mulut mencebik kesal. Namun saat melihat Nada tersenyum manis pada nya, ia pun juga balas senyum dengan gadis itu.

"Kau tidak usah tebar pesona pada dia, dia itu sudah punya istri dan tiga anak! Kau mau nanti di labrak oleh istrinya!" ucap Satya dengan ketus yang sekilas tadi ia melihat Nada tersenyum manis pada Yudha.

"I..ya pak.." jawab Nada patuh

Satya yang melihat Nada seperti itu, ia tersenyum menyeringai. Satya sengaja membawa gadis itu bersamanya. Karena ia tahu keadaan masih belum aman dan Bima masih berkeliaran di luar. Di khawatirkan, Nada bisa di culik oleh mantan kekasihnya itu. Jadi Satya pikir, lebih baik ia akan membawanya saja gadis itu ke rumahnya.

"Kau lah yang mengendarai mobil ku." pinta Satya sambil melempar kunci mobil itu asal ke tangan Nada, saat telah sampai di dekat mobil.

"Hah..." Nada langsung menangkapnya karena kaget

"Kenapa keberatan?" tanya Satya

"Tidak."Jawab Nada namun ia diam seperti sedang memikirkan

"Lalu aku bagaimana pulangnya? Hari sudah mulai gelap juga."batin Nada mengeluh dengan mengernyitkan dahi.

Satya sebelum masuk mobil ia melirik Nada yang nampak berpikir, ia tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya melihat Nada yang terkadang wajah nya nampak seperti orang bodoh, namun ia sangat menyukainya seperti itu.

Setelah puas melihatnya, ia pun langsung masuk ke dalam mobil sambil memegang perutnya yang masih terasa sakit.

Braaak....

Pintu di tutup kencang agar sengaja membuyarkan lamunan Nada yang masih berpikir.

Haahh...

Nada langsung masuk ke dalam mobil, melihat Satya sudah masuk terlebih dahulu.

🍃🍃🍃

Ckiiiiiiiitttttt....

Mobil jenasah telah berhenti di depan pekarangan rumah keluarga orang yang meninggal tersebut. Bima yang melihat supir dan perawat sedang lengah sambil mengobrol, ia dengan cepat keluar dari pintu mobil itu dengan pelan-pelan.

Kreeeet....

Brakk....

Bunyi suara pintu mobil di tutup pelan.

"Kau tadi dengar suara tidak?" tanya sopir itu pada perawat dan ia merasa merinding ketakutan

"Iya tadi aku mendengar sesuatu tetapi sedari tadi kita berangkat tidak ada orang di belakang" jawab perawat itu.

"Tidak mungkin kalau?" keduanya menoleh kebelakang dan berteriak bersamaan.

"Arghh....."

Bima yang sudah keluar dari mobil jenasah itu, ia langsung melepas maskernya dan bernafas dengan lega. Karena ia melihat tempat masih di kota yang sama dan tak jauh ia tinggali. Bima berpikir, ia masih bisa memantau kekasihnya itu dari sini dan ia berencana ingin membunuh pria yang ia benci itu. Ia pun langsung tersenyum menyeringai.

-

- Bersambung 🍃

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor semoga bima cpt ketahuan biar cpt dimasuki ke rmh sakit jiwa

2023-07-08

1

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

Satya mulai deh modus biar deket trs sm Nada 😁😁

2023-07-08

1

@haerani-d

@haerani-d

ayo pak pol, jagain neng nada nya sekalian pendekatan 😚

2023-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Penyesalan
3 Bab 3 - Pertemuan Pertama
4 Bab 4 - Wanita Atau Waria
5 Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6 Bab 6 - Gadis Gila
7 Bab 7 - Benar-Benar Gila
8 Bab 8 - Rezeki & Sial
9 Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10 Bab 10 - Curahan Hati
11 Bab 11 - Curahan Hati Juga
12 Bab 12 - Pulang Bersama
13 Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14 Bab 14 - Bertemu Mantan
15 Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16 Bab 16 - Tamparan Keras
17 Bab 17 - Cemburu Buta
18 Bab 18 - Serangan Pertama
19 Bab 19 - Melarikan diri
20 Bab 20 - Pelukan Pertama
21 Bab 21 - Satu Atap
22 Bab 22 - Ciuman Panas
23 Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24 Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25 Bab 25 - Bima Kecelakaan
26 Bab 26 - Pencarian Bima
27 Bab 27 - Pesimis
28 Bab 28 - Satu atap lagi
29 Bab 29 - Malam mencekam
30 Bab 30 - Mimpi Buruk
31 Bab 31 - Bima kembali
32 Bab 32 - Kabar Buruk
33 Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34 Bab Pengumuman Novel Baru
35 Bab 34 - Tinggal Bersama
36 Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37 Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38 Bab 37 - Motif Sebenarnya
39 Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40 Bab 39 - Cemburu ku
41 Bab 40 - Satya Resek
42 Bab 43 - Keakraban mereka
43 Bab 42 - Pertama kali memasak
44 Bab 43 - Permainan di mulai
45 Bab 44 - Bertemu kembali
46 Bab 45 - Tamparan keras
47 Bab 46 - Penyusup
48 Bab 47 - Sandera
49 Bab 48 - Hadiah dari Satya
50 Bab 49 - Apa yang terjadi?
51 Bab 50 - Rapuh
52 Bab 51 - Terungkap
53 Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54 Bab 53 - Masa Tenggang
55 Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56 Bab 55 - Pengakuan palsu
57 Bab 56 - Terungkap
58 Bab 57 - Penyerangan Markas
59 Bab 58 - Sebuah melodi?
60 Bab 59 - Rekaman
61 Bab 60 - Berkhirkah?
62 Bab 61 - Kembali Pulang
63 Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64 Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65 Bab 64 - Tertembak kah?
66 Bab 65 - Tertembak
67 Bab 66 - Kabar Buruk
68 Bab 67 - Kecelakaan
69 Bab 68 - Dilema
70 Bab 69 - Rumor
71 Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72 Bab 71 - Perdebatan kecil
73 Bab 72 - Untuk yang pertama
74 Bab 73 - Ketahuan Kan?
75 Bab 74 - Di minta janji
76 Bab 75 - Pergi Berkunjung
77 Bab 76 - Liburan Perdana
78 Bab 77 - Drama Pagi ini
79 Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80 Bab 79 - Kecelakaan
81 Bab 80 - Kemarahan Satya
82 Bab 81 - Nada Pergi
83 Bab 82 - Berpisah
84 Bab 83 - Satya Mabuk
85 Bab 84 - Berita Bahagia
86 Bab 85 - Serangan Fajar
87 Pengumuman Novel Baru
88 Bab 86 - You Are Mine
89 Bab 87 - Posesif
90 Bab 88 - Tamparan Keras
91 Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92 Bab 90 - Mengejutkan
93 Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94 Bab 92 - Penangguhan
95 Bab 93 - Pers dari Satya
96 Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97 Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98 Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99 Bab 97 - Mencari Tahu
100 Bab 98 - Memberikan Kabar
101 Bab 99 - Sebuah Memori
102 Bab 100 - Ingatan Kembali
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Penyesalan
3
Bab 3 - Pertemuan Pertama
4
Bab 4 - Wanita Atau Waria
5
Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6
Bab 6 - Gadis Gila
7
Bab 7 - Benar-Benar Gila
8
Bab 8 - Rezeki & Sial
9
Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10
Bab 10 - Curahan Hati
11
Bab 11 - Curahan Hati Juga
12
Bab 12 - Pulang Bersama
13
Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14
Bab 14 - Bertemu Mantan
15
Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16
Bab 16 - Tamparan Keras
17
Bab 17 - Cemburu Buta
18
Bab 18 - Serangan Pertama
19
Bab 19 - Melarikan diri
20
Bab 20 - Pelukan Pertama
21
Bab 21 - Satu Atap
22
Bab 22 - Ciuman Panas
23
Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24
Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25
Bab 25 - Bima Kecelakaan
26
Bab 26 - Pencarian Bima
27
Bab 27 - Pesimis
28
Bab 28 - Satu atap lagi
29
Bab 29 - Malam mencekam
30
Bab 30 - Mimpi Buruk
31
Bab 31 - Bima kembali
32
Bab 32 - Kabar Buruk
33
Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34
Bab Pengumuman Novel Baru
35
Bab 34 - Tinggal Bersama
36
Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37
Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38
Bab 37 - Motif Sebenarnya
39
Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40
Bab 39 - Cemburu ku
41
Bab 40 - Satya Resek
42
Bab 43 - Keakraban mereka
43
Bab 42 - Pertama kali memasak
44
Bab 43 - Permainan di mulai
45
Bab 44 - Bertemu kembali
46
Bab 45 - Tamparan keras
47
Bab 46 - Penyusup
48
Bab 47 - Sandera
49
Bab 48 - Hadiah dari Satya
50
Bab 49 - Apa yang terjadi?
51
Bab 50 - Rapuh
52
Bab 51 - Terungkap
53
Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54
Bab 53 - Masa Tenggang
55
Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56
Bab 55 - Pengakuan palsu
57
Bab 56 - Terungkap
58
Bab 57 - Penyerangan Markas
59
Bab 58 - Sebuah melodi?
60
Bab 59 - Rekaman
61
Bab 60 - Berkhirkah?
62
Bab 61 - Kembali Pulang
63
Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64
Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65
Bab 64 - Tertembak kah?
66
Bab 65 - Tertembak
67
Bab 66 - Kabar Buruk
68
Bab 67 - Kecelakaan
69
Bab 68 - Dilema
70
Bab 69 - Rumor
71
Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72
Bab 71 - Perdebatan kecil
73
Bab 72 - Untuk yang pertama
74
Bab 73 - Ketahuan Kan?
75
Bab 74 - Di minta janji
76
Bab 75 - Pergi Berkunjung
77
Bab 76 - Liburan Perdana
78
Bab 77 - Drama Pagi ini
79
Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80
Bab 79 - Kecelakaan
81
Bab 80 - Kemarahan Satya
82
Bab 81 - Nada Pergi
83
Bab 82 - Berpisah
84
Bab 83 - Satya Mabuk
85
Bab 84 - Berita Bahagia
86
Bab 85 - Serangan Fajar
87
Pengumuman Novel Baru
88
Bab 86 - You Are Mine
89
Bab 87 - Posesif
90
Bab 88 - Tamparan Keras
91
Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92
Bab 90 - Mengejutkan
93
Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94
Bab 92 - Penangguhan
95
Bab 93 - Pers dari Satya
96
Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97
Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98
Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99
Bab 97 - Mencari Tahu
100
Bab 98 - Memberikan Kabar
101
Bab 99 - Sebuah Memori
102
Bab 100 - Ingatan Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!