Dug...
"Haaah...Haaahh..." kepala Yudha menabrak stir kemudi hingga nafasnya tersengal, beruntungnya ia tidak ada luka serius pada wajahnya untungnya hanya syok saja. Ia pun masih posisi yang sama seperti dahi menyender di atas kemudi untuk menetralkan jantungnya.
Sedangkan kedua orang yang berada di kursi belakang, jarak mereka benar-benar sangat intim sekali. Ini kedua kalinya mereka dengan posisi seperti itu, tetapi ini semua murni karena kecelakaan tiba-tiba mobil mendadak belok stir kemudi dengan kencang. Nada pun otomatis menubruk tubuh besar Satya. Namun, tangan kanan Nada tak sengaja menyenggol sesuatu berharga yang berada di pangkal paha Satya. Ia tidak tahu saja telah menggencet tongkat kecil dari balik celana milik Satya, hingga pria itu sendiri sampai teriak mengerang merasa kesakitan.
"Aaaaargh...Hmph..." teriak Nada dan Satya bersamaan, namun tiba-tiba mereka seperti berpagutan.
Mereka berpagutan juga, karena kepala Nada menubruk kepala Satya. Hingga yang tadinya, Satya teriak mengerang kesakitan seketika mulutnya terbungkam. Karena mulut Nada juga teriak kaget dan mulutnya terbuka dan jadilah mereka sama-sama seperti berpagutan karena bertabrakan.
"Hmmpphh..."
Keduanya pun saling membulatkan kedua bola mata, karena tersentak kaget tiba-tiba mereka berpagutan. Satya yang dalam kondisi kesakitan asetnya karena tergencet oleh tangan Nada, ia pun terpaksa dengan lemas menerima ciuman dari Nada hingga ia memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit pada asetnya itu. Entahlah, ini sebuah rezeki atau ketiban sial bagi Satya namun di saat yang sangat tidak tepat baginya. Ia juga pria normal merasakan dirinya di sentuh oleh lawan jenis tubuhnya merasa terangsang, walaupun dengan cara yang tersiksa.
Namun jika Nada yang berada di atas tubuh besar Satya, ia pun juga langsung lemah tak berdaya. Ia tidak bisa beranjak dari atas tubuh besar Satya, karena ini ciuman pertama baginya yang ia lakukan dalam keadaan sadar, dan ia sendiri sepertinya merasa nyaman di atas tubuh besar pria itu. Memang dari awal pun saat mabuk Nada sudah terlalu nyaman di atas tubuh pria itu, tetapi ia saja yang tidak mengetahuinya.
Sedangkan manusia yang sedang berada duduk didepan, seketika matanya melongo dan menatap tak percaya seperti orang bodoh. Yudha yang merasa jantungnya sudah kembali normal. Ia pun menoleh ke belakang, ingin melihat kondisi mereka berdua. Karena tadi, ia mendengar mereka saling berteriak, Saat ia tiba-tiba membelok stir kemudi gara-gara ia melihat ada seekor kucing garong lewat di depan mobilnya tanpa permisi. Namun saat ia lihat ke belakang seketika mulut pria itu menganga tersentak kaget, Yudha melihat adegan intim lagi di antara mereka berdua.
"Astaga, sedang apa mereka?" batin Yudha dengan mulut masih menganga dan mengernyitkan dahi.
Yudha langsung menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Benar-benar kelewatan sekali, seperti tidak ada tempat saja mereka!" batin Yudha lagi sambil geram dan menggeleng-gelengkan kan kepalanya. Sebenarnya ia iri dengan kedua orang itu yang selalu membuat jiwa pria itu meronta menginginkan sesuatu, namun sayang nya sang istri ada di rumah dan hanya bisa mengelus dada saja melihat kedua orang itu. Ia pun langsung mencoba berdehem, agar mereka tersadar ada yang melihat di hadapannya.
"Eheeem..."
Satya yang baru tersadar akan suara deheman dari sahabatnya, ia pun membuka matanya seketika dan melepas pagutannya itu. Ia juga langsung menyingkirkan tubuh Nada dari atas tubuhnya, yang masih terlihat belum sadar juga si Nada yang masih nyaman akan berciuman.
"Menyingkir lah kau dari atas tubuh ku ini!" bentak Satya dengan mendorong tubuh Nada pelan.
"Argh..." Nada teriak tersentak kaget dan baru tersadar. Ia sekarang berada di atas pangkuan Satya setelah di dorong oleh pria itu.
"Turun kau dan pergi dari sini!" teriak Satya dangan mata melotot tajam melihat Nada masih di atas pangkuan nya.
Nada pun memejamkan matanya sesaat mendengar teriakkan Satya yang begitu menggelegar. Ia pun baru tersadar akan posisinya yang salah berada di atas pangkuan pria itu. Lalu ia turun perlahan dari atas pangkuan Satya, dan melihat sekeliling tempat ia berada karena Satya memintanya keluar.
"Ta.. tapi.." balas Nada dengan menoleh wajah Satya yang masih marah.
"Aku bilang turun!" bentak Satya dengan mata melotot tajam lagi.
"Bos, sudahlah." titah Yudha yang merasa tak enak melihat gadis itu di marahinya.
"Kau diam!" gertak Satya melirik tajam pada Yudha.
"Ba...baik...aku akan keluar." ucap Nada nampak lesu. Ia pun langsung membuka pintu mobil dan menutup nya kembali
Dag...
Padahal sebentar lagi ia mau sampai masuk gang dekat rumahnya, saat ia melihat sekilas di dalam mobil. Namun dengan terpaksa, ia pun jalan kaki saja menuruti perintah Satya daripada ia dia marahi terus.
Sebelum Nada pergi meninggalkan mobil itu, ia jalan putar balik ke tempat arah tempat duduk Satya berada. Ia ingin menyempatkan untuk meminta maaf pada pria itu. Ia pun mencoba mengetuk jendela pintu mobil dari luar.
Tok...tok...
Satya langsung membuka kaca jendela mobil perlahan, ketika Nada mengetuknya
"Hm, ada apa?" tanya Satya dengan wajah menatap malas.
"Aa..aku minta maaf karena kejadian hal tadi, Pak? Sungguh, aku tidak..." ucap Nada terputus karena Satya telah menutup kembali jendelanya dan mobil pun langsung pergi meninggalkan Nada
Kreeeetttt....
Bruuuuummm.......
"Siaal...! "gumam Nada sambil melihat mobil itu sudah jalan pergi jauh.
"Aku kan ingin minta maaf karena tak sengaja. "gumam Nada lagi dengan mulut mencebik kesal.
Nada dengan kesal, ia menendang botol asal ke jalan melihat botol itu ada di sembarang tempat.
"Ahh tadi itu apa?" batin Nada nampak berpikir dengan melihat telapak tangan kanannya dan meragakan seperti mengepal, mengingat ia tadi menyentuh sesuatu pada tubuh Satya.
"Haahhh, astaga aku telah menyentuhnya!" ucap Nada tersentak kaget, hingga ia menutup mulutnya dengan kedua tangan dan mengerjabkan matanya berkali-kali merasa tak percaya telah memegang sesuatu.
Glek...
Nada sampai menelan salivanya sendiri hingga ia bergidik ngeri, pasti gadis itu sedang membayanginya.
"Astaga! Tidak-tidak pergi kau dasar pikiran kotor, jangan membuat kepala ku terngiang-ngiang memikirkan mu!" ucap Nada berbicara sendiri, ia pun langsung memukul pelan kepalanya agar tersadar dari lamunan dan lebih baik ia jalan menuju masuk gang dalam rumahnya agar bisa melupakannya.
Tak..Tak..Tak....
🍃🍃🍃
Bruuuuuuummm....
Mobil telah melaju dengan kecepatan sedang karena Satya yang meminta Yudha untuk menjalankan mobil tersebut mengingat gadis itu merujuk untuk minta maaf. Namun, ia sekilas melihat ke belakang terlebih dahulu apakah gadis bersama nya itu benar sudah jalan pulang atau belum? karena sebenarnya ia juga merasa tak enak hati karena membentaknya.
"Ah, Syukurlah ternyata dia sudah pulang." batin Satya merasa lega
Yudha yang tak sengaja melihat sekilas bosnya menoleh ke belakang melalui spion mobil. Ia pun mengetahui bos nya itu merasa tidak enak dengan gadis itu dan sepertinya merasa khawatir.
"Tuh, kan ku bilang apa dia itu sebenarnya jatuh cinta, tapi dia tidak mau mengakuinya, ya kan?" batin Yudha dengan menyunggingkan senyum. Ia pun sengaja bertanya mengenai kejadian hal tadi
''Bos, bagaimana tadi?? sepertinya kau sangat menikmatinya?" ledek Yudha dengan kedua alis matanya ia naik turunkan ke atas bawah melalui spion mobil sembari, ia fokus mengendarai mobilnya kembali.
"Berhenti kau berbicara!! lanjutkan saja fokus di jalan. Ini semua pasti gara-gara kau yang mengendarai mobil tidak fokuskan? Kau lihat saja sendiri hampir saja kita kecelakaan untung semuanya tidak apa-apa?" jelas Satya dengan melihat wajah Yudha dari spion mobil kejauhan.
"Sebenarnya itu semua gara-gara kau yang terlalu berisik dengan si nona itu! aku kan jadi tidak konsentrasi mengendarai mobil!" gumam Yudha sambil mengendarai mobil
"Apa kau bilang?" ucap Satya tak terima dengan mata menatap sengit melihat spion mobil.
"Tiidaaakk...." sahut Yudha yang tak ingin panjang lebar menjelaskan dengan pria pemarah itu
"Haish, dasar pemarah!" batin Yudha yang melihat wajah Satya sekilas dari spion mobil.
Satya yang mengingat kejadian hal tadi, mereka saling berpagutan. Ia pun langsung menyunggingkan senyum, namun seketika senyumnya itu luntur merasa asetnya masih nyut-nyutan kesakitan habis di gencet oleh tangan gadis itu.
ia melihat sesuatu dari balik celananya yang tadinya tegang seketika lemas tak berdaya setelah kepergian Nada. Ia pun langsung mengusap nya dengan pelan.
"Hah, sungguh gadis yang aneh dan sangat merepotkan sekali! untung si jhoni ku tidak patah karena dia! " batin Satya dengan mulut mencebik kesal.
Pria itu pun lalu menghembuskan nafasnya dengan panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar agar melupakan kejadian hal tadi.
"Semoga saja aku tidak lagi bertemu dengan nya, membuat ku selalu sial saja." batin Satya lagi.
Bruuuuuuummm.....
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dewi Anggya
sabaaar yuda
2024-04-03
0
dewidewie
benar benar atasan yang biadap ya Yudha , tak tahu apa ada orang di depannya
2023-07-06
1
Tri Oktifatun
Nada ada2 aja 😅😅
2023-07-01
0