Bab 5 - Gara-Gara Mabuk

Ceklek... ( pintu mobil telah dibuka oleh Satya )

Saat Satya ingin masuk dan duduk, Yudha menatap heran pada dirinya

Karena Yudha melihat gadis itu hanya diam di atas gendongan bahu Satya.

"Kau membawa wanita itu sudah mati?" tanya Yudha asal dengan satu alis ia tautkan ke atas. Ia sengaja menyadarkan Satya, kalau gadis itu telah tertidur pulas pada bahu pria itu.

"Hmmmm..." sahut Satya sambil menatap heran ucapan Yudha, ia pun cuek saja langsung masuk ke dalam mobil dan menduduki diri, karena ia merasa berat menahan beban gadis itu.

Greb...

Saat ia duduk, Satya memindahkan posisi gadis itu menjadi menghadap dirinya atau duduk di atas pangkuan dirinya, hingga gadis itu tak sadar mengalungkan kedua tangannya pada leher Satya dan menyenderkan kepalanya pada dada bidang pria itu. Dan jadilah posisi mereka sangat intim sekali. Karena porsi tempat duduk mobil itu juga sangat sempit, hanya ada kursi penumpang, kemudi dan yang di belakang hanya ada kursi bak luar yang isinya para waria yang tadi mereka tangkap. Satya pun hanya melihat sekilas wajah gadis itu dari dalam dekapannya dan menatap malas lagi.

"Sangat merepotkan sekali!!" dengus kesal Satya pada gadis itu. Ia sebenarnya sudah terlanjur kesal dengan gadis itu karena memuntahi baju dirinya.

"Wow..." Mulut Yudha seketika menganga tak percaya melihat posisi mereka seperti itu.

"Hahahahahahhahah..." Tiba-tiba Yudha tertawa lepas sampai terpingkal-pingkal

Pria itu sedari tadi menahan tawa melihat ekspresi datar Satya terhadap gadis itu saat masuk ke dalam mobil. Apalagi sekarang posisi keduanya sangat intim, jarang-jarang sekali kan pria itu bersentuhan dengan seorang wanita, bayangkan saja sudah 15 tahun mungkin Satya sudah lupa merasakannya.

"Ku rasa setelah ini, aku harus mengajak dia pergi ke dokter spesialis untuk memeriksa tongkat ajaibnya, apakah masih normal atau tidak?" batin Yudha yang masih tertawa lepas melihat ekspresi datar Satya yang berada dekat dengan gadis itu, apalagi pria itu tidak merasakan sama sekali se intim itu dengan seorang wanita.

"Kau sangat berisik sekali cepatlah jalankan mobil nya!" ucap Satya dengan kesal sambil membenahi posisi gadis itu, agar dirinya nyaman juga untuk duduk.

"Jangan-jangan dia masih menyangkal kalau di hadapannya itu adalah waria lagi?" batin Yudha lagi yang masih tak mendengar ucapan Satya untuk berhenti tertawa. Pria itu masih saja tertawa lepas sambil menggelengkan kepalanya seperti tak punya dosa terhadap atasannya.

"Hahahahahaha..." Yudha terus tertawa terpingkal-pingkal hingga perutnya terasa menggelitik. Kemudian ia kembali menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil.

Bruuummm....

"Dasar anak buah laknat!" gerutu Satya sambil menoleh wajah Yudha yang masih saja tertawa.

Yudha pun juga menoleh wajah sahabatnya karena pria itu mengatai dirinya.

"Kasihan sekali kau, Sat! sepertinya kau lupa merasakan sentuhan, apalagi dia wanita sangat cantik, Sat! Wanita itu duduk di atas pangkuan mu saja kau masih belum merasakan sensasinya.Sayang sekali aku sudah punya istri dan anak kalau tidak aku pun juga mau." batin Yudha sambil mengusap wajahnya dengan kasar untuk menutupi tahan tawanya agar tak terlihat oleh Satya dan kembali fokus mengendarai mobil.

Sedangkan Satya sendiri, sedari tadi ia menggerutu kesal terus sepanjang jalan pada gadis yang sedang tertidur pulas itu, namun yang di gerutu i gadis itu merasa nyaman tertidur di sandaran dada bidang dirinya.

"Hhhmm..." lenguh Nada yang nyaman posisinya bagaikan tidur bersama guling empuk saja di atas kasur.

Mobil pun terus melaju menuju ke tempat kantor.

Bruuuuuuummm.....

🍃🍃🍃

Ckiiiiiiiitttttt.....

Mobil telah berhenti di halaman parkir kantor kepolisian. Satya keluar dari mobil dan menggendong kembali Nada seperti mengangkut karung beras.

"Arghhhhhhhh..." lenguh Nada yang masih tertidur pulas dan nyaman berada di bahu Satya. Sedangkan pria itu masih saja diam dan dingin, Ia ingin rasanya cepat-cepat sampai saja ke dalam kantor.

Para anak buah yang sedari tadi melihat kedatangan mobil patroli karena ada atasannya di dalam, mereka pun menyambut kedatangan bosnya namun tiba-tiba mereka terkaget-kaget melihat bosnya itu keluar dari pintu mobil menggendong seorang wanita cantik.

"Wah, si bos tumben bawa gadis cantik siapa itu! apakah dia wanita malam? Tak biasanya bos berani sentuh seorang wanita." batin salah satu anak buahnya sampai mulutnya menganga lihat pemandangan paha dan kaki jenjang gadis itu terpampang jelas dari gendongan Satya.

Yudha yang baru saja habis menurunkan para waria dari atas bak mobil dan matanya tak sengaja melihat petugas jaga matanya jelalatan.

"Ustttt! kalian lanjut lah kerja!" bentak Yudha pada para petugas jaga dan melihat ada salah satu petugas yang jelalatan melihat tubuh gadis itu.

"Baik..Baik...saya mohon maaf." ucap salah satu anak buah bosnya sambil menunduk sopan.

Yudha langsung jalan mengikuti Satya dari belakang sekalian membawa para waria itu masuk ke dalam kantor dan di urusi oleh petugas yang di dalam.

Saat sudah masuk Satya langsung menaruh asal tubuh gadis itu ke tempat duduk dalam ruangannya.

Buuuk.....

"Arghh... " racau Nada yang tiba-tiba ia terbangun melanjutkan mimpi indahnya. Gadis itu duduk tiba-tiba dengan mengedipkan satu matanya seperti gaya centil dan juga tak lupa ia mencium jarak jauh pada Satya yang menyangka itu adalah kekasihnya.

"Muaaaach...Fiuuuuhhhhh...." racau gadis itu sambil melepas cium kiss by nya pada Satya

Satya yang melihat tingkah aneh gadis itu sedari tadi, Ia menatap jijik.

Sedangkan Nada yang sedari tadi mimpi sambil duduk. Kemudian tiba-tiba kepalanya ia taruh kan diatas meja dan tangan ia sejajarkan lurus ke depan untuk kembali melanjutkan mimpi indahnya lagi dengan cara tidur.

"Haaaaahhh...Haaahhh.." suara ngorok Nada terdengar pada telinga kedua pria itu yang di dalam ruangan.

Satya yang mendengarnya, terus mendengus kesal dan langsung memarahi gadis itu.

"Hei, tadi tubuh mu itu berat sekali! kau itu sebenarnya wanita atau pria sih!" teriak satya kesal sambil menunjuk-nunjuk tangannya pada gadis itu yang masih saja tertidur karena pengaruh mabuk. Ia sengaja membangunkan gadis itu, sedari tadi keenakan tidur.

Yudha langsung menghampiri Satya yang sedang marah-marah pada gadis itu dan menasihatinya.

"Hei kakak pertama, yang harusnya diperiksa itu dirimu. Jelas-jelas dia wanita kau sedari tadi di mobil marah-marah terus. Untung wajah mu tidak cepat tua." bisik Yudha sambil memegang salah satu pundak Satya, Ia sedari tadi dibelakang menahan tawa melihat tingkah aneh gadis itu juga.

"Sejarah baru kali ini, aku melihat ada mimpi sampai terbangun gitu." batin Yudha sampai menggelengkan kepalanya melihat tingkah bar-bar pada gadis itu.

Satya hanya menoleh kebelakang wajah sahabatnya dengan kesal karena ucapan Yudha tadi. Ia pun juga tahu kalau gadis itu wanita beneran, Ia sebenarnya tadi hanya meluapkan emosi saja sama gadis itu karena kebanyakan tidur.

Nada yang tadinya tidur pulas di atas meja tiba-tiba merasa terusik. Ia langsung mengerjapkan kedua matanya mendengar suara teriakan seorang pria yang tadi mengucapkan dirinya adalah pria. Ia pun langsung bangun berdiri seketika dan menggebrak meja.

Braaaakkk....

Kedua pria itu yang sedari tadi berisik, mereka terdiam dan tersentak kaget mendengar suara gebrakan meja asal dari gadis itu, keduanya pun menoleh.

"Apa maksud mu aku pria? apa mau ku tunjukan keaslian aku ini?" ucap Nada yang masih dalam keadaan mabuk sambil membuka sesuatu, hingga kedua pria itu matanya langsung membulat sempurna menatap tak percaya gadis itu melakukan tingkah aneh lagi tiba-tiba.

-

- Bersambung 🍃

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

sadaaaar nada🤭

2024-04-02

0

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

ya ampun Nada... tingkahmu bikin geleng kepala 😆😆😆

2023-06-23

0

dewidewie

dewidewie

lanjut kak

2023-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Penyesalan
3 Bab 3 - Pertemuan Pertama
4 Bab 4 - Wanita Atau Waria
5 Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6 Bab 6 - Gadis Gila
7 Bab 7 - Benar-Benar Gila
8 Bab 8 - Rezeki & Sial
9 Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10 Bab 10 - Curahan Hati
11 Bab 11 - Curahan Hati Juga
12 Bab 12 - Pulang Bersama
13 Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14 Bab 14 - Bertemu Mantan
15 Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16 Bab 16 - Tamparan Keras
17 Bab 17 - Cemburu Buta
18 Bab 18 - Serangan Pertama
19 Bab 19 - Melarikan diri
20 Bab 20 - Pelukan Pertama
21 Bab 21 - Satu Atap
22 Bab 22 - Ciuman Panas
23 Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24 Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25 Bab 25 - Bima Kecelakaan
26 Bab 26 - Pencarian Bima
27 Bab 27 - Pesimis
28 Bab 28 - Satu atap lagi
29 Bab 29 - Malam mencekam
30 Bab 30 - Mimpi Buruk
31 Bab 31 - Bima kembali
32 Bab 32 - Kabar Buruk
33 Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34 Bab Pengumuman Novel Baru
35 Bab 34 - Tinggal Bersama
36 Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37 Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38 Bab 37 - Motif Sebenarnya
39 Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40 Bab 39 - Cemburu ku
41 Bab 40 - Satya Resek
42 Bab 43 - Keakraban mereka
43 Bab 42 - Pertama kali memasak
44 Bab 43 - Permainan di mulai
45 Bab 44 - Bertemu kembali
46 Bab 45 - Tamparan keras
47 Bab 46 - Penyusup
48 Bab 47 - Sandera
49 Bab 48 - Hadiah dari Satya
50 Bab 49 - Apa yang terjadi?
51 Bab 50 - Rapuh
52 Bab 51 - Terungkap
53 Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54 Bab 53 - Masa Tenggang
55 Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56 Bab 55 - Pengakuan palsu
57 Bab 56 - Terungkap
58 Bab 57 - Penyerangan Markas
59 Bab 58 - Sebuah melodi?
60 Bab 59 - Rekaman
61 Bab 60 - Berkhirkah?
62 Bab 61 - Kembali Pulang
63 Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64 Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65 Bab 64 - Tertembak kah?
66 Bab 65 - Tertembak
67 Bab 66 - Kabar Buruk
68 Bab 67 - Kecelakaan
69 Bab 68 - Dilema
70 Bab 69 - Rumor
71 Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72 Bab 71 - Perdebatan kecil
73 Bab 72 - Untuk yang pertama
74 Bab 73 - Ketahuan Kan?
75 Bab 74 - Di minta janji
76 Bab 75 - Pergi Berkunjung
77 Bab 76 - Liburan Perdana
78 Bab 77 - Drama Pagi ini
79 Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80 Bab 79 - Kecelakaan
81 Bab 80 - Kemarahan Satya
82 Bab 81 - Nada Pergi
83 Bab 82 - Berpisah
84 Bab 83 - Satya Mabuk
85 Bab 84 - Berita Bahagia
86 Bab 85 - Serangan Fajar
87 Pengumuman Novel Baru
88 Bab 86 - You Are Mine
89 Bab 87 - Posesif
90 Bab 88 - Tamparan Keras
91 Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92 Bab 90 - Mengejutkan
93 Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94 Bab 92 - Penangguhan
95 Bab 93 - Pers dari Satya
96 Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97 Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98 Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99 Bab 97 - Mencari Tahu
100 Bab 98 - Memberikan Kabar
101 Bab 99 - Sebuah Memori
102 Bab 100 - Ingatan Kembali
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Penyesalan
3
Bab 3 - Pertemuan Pertama
4
Bab 4 - Wanita Atau Waria
5
Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6
Bab 6 - Gadis Gila
7
Bab 7 - Benar-Benar Gila
8
Bab 8 - Rezeki & Sial
9
Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10
Bab 10 - Curahan Hati
11
Bab 11 - Curahan Hati Juga
12
Bab 12 - Pulang Bersama
13
Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14
Bab 14 - Bertemu Mantan
15
Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16
Bab 16 - Tamparan Keras
17
Bab 17 - Cemburu Buta
18
Bab 18 - Serangan Pertama
19
Bab 19 - Melarikan diri
20
Bab 20 - Pelukan Pertama
21
Bab 21 - Satu Atap
22
Bab 22 - Ciuman Panas
23
Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24
Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25
Bab 25 - Bima Kecelakaan
26
Bab 26 - Pencarian Bima
27
Bab 27 - Pesimis
28
Bab 28 - Satu atap lagi
29
Bab 29 - Malam mencekam
30
Bab 30 - Mimpi Buruk
31
Bab 31 - Bima kembali
32
Bab 32 - Kabar Buruk
33
Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34
Bab Pengumuman Novel Baru
35
Bab 34 - Tinggal Bersama
36
Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37
Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38
Bab 37 - Motif Sebenarnya
39
Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40
Bab 39 - Cemburu ku
41
Bab 40 - Satya Resek
42
Bab 43 - Keakraban mereka
43
Bab 42 - Pertama kali memasak
44
Bab 43 - Permainan di mulai
45
Bab 44 - Bertemu kembali
46
Bab 45 - Tamparan keras
47
Bab 46 - Penyusup
48
Bab 47 - Sandera
49
Bab 48 - Hadiah dari Satya
50
Bab 49 - Apa yang terjadi?
51
Bab 50 - Rapuh
52
Bab 51 - Terungkap
53
Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54
Bab 53 - Masa Tenggang
55
Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56
Bab 55 - Pengakuan palsu
57
Bab 56 - Terungkap
58
Bab 57 - Penyerangan Markas
59
Bab 58 - Sebuah melodi?
60
Bab 59 - Rekaman
61
Bab 60 - Berkhirkah?
62
Bab 61 - Kembali Pulang
63
Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64
Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65
Bab 64 - Tertembak kah?
66
Bab 65 - Tertembak
67
Bab 66 - Kabar Buruk
68
Bab 67 - Kecelakaan
69
Bab 68 - Dilema
70
Bab 69 - Rumor
71
Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72
Bab 71 - Perdebatan kecil
73
Bab 72 - Untuk yang pertama
74
Bab 73 - Ketahuan Kan?
75
Bab 74 - Di minta janji
76
Bab 75 - Pergi Berkunjung
77
Bab 76 - Liburan Perdana
78
Bab 77 - Drama Pagi ini
79
Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80
Bab 79 - Kecelakaan
81
Bab 80 - Kemarahan Satya
82
Bab 81 - Nada Pergi
83
Bab 82 - Berpisah
84
Bab 83 - Satya Mabuk
85
Bab 84 - Berita Bahagia
86
Bab 85 - Serangan Fajar
87
Pengumuman Novel Baru
88
Bab 86 - You Are Mine
89
Bab 87 - Posesif
90
Bab 88 - Tamparan Keras
91
Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92
Bab 90 - Mengejutkan
93
Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94
Bab 92 - Penangguhan
95
Bab 93 - Pers dari Satya
96
Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97
Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98
Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99
Bab 97 - Mencari Tahu
100
Bab 98 - Memberikan Kabar
101
Bab 99 - Sebuah Memori
102
Bab 100 - Ingatan Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!