Ceklek... ( pintu mobil telah dibuka oleh Satya )
Saat Satya ingin masuk dan duduk, Yudha menatap heran pada dirinya
Karena Yudha melihat gadis itu hanya diam di atas gendongan bahu Satya.
"Kau membawa wanita itu sudah mati?" tanya Yudha asal dengan satu alis ia tautkan ke atas. Ia sengaja menyadarkan Satya, kalau gadis itu telah tertidur pulas pada bahu pria itu.
"Hmmmm..." sahut Satya sambil menatap heran ucapan Yudha, ia pun cuek saja langsung masuk ke dalam mobil dan menduduki diri, karena ia merasa berat menahan beban gadis itu.
Greb...
Saat ia duduk, Satya memindahkan posisi gadis itu menjadi menghadap dirinya atau duduk di atas pangkuan dirinya, hingga gadis itu tak sadar mengalungkan kedua tangannya pada leher Satya dan menyenderkan kepalanya pada dada bidang pria itu. Dan jadilah posisi mereka sangat intim sekali. Karena porsi tempat duduk mobil itu juga sangat sempit, hanya ada kursi penumpang, kemudi dan yang di belakang hanya ada kursi bak luar yang isinya para waria yang tadi mereka tangkap. Satya pun hanya melihat sekilas wajah gadis itu dari dalam dekapannya dan menatap malas lagi.
"Sangat merepotkan sekali!!" dengus kesal Satya pada gadis itu. Ia sebenarnya sudah terlanjur kesal dengan gadis itu karena memuntahi baju dirinya.
"Wow..." Mulut Yudha seketika menganga tak percaya melihat posisi mereka seperti itu.
"Hahahahahahhahah..." Tiba-tiba Yudha tertawa lepas sampai terpingkal-pingkal
Pria itu sedari tadi menahan tawa melihat ekspresi datar Satya terhadap gadis itu saat masuk ke dalam mobil. Apalagi sekarang posisi keduanya sangat intim, jarang-jarang sekali kan pria itu bersentuhan dengan seorang wanita, bayangkan saja sudah 15 tahun mungkin Satya sudah lupa merasakannya.
"Ku rasa setelah ini, aku harus mengajak dia pergi ke dokter spesialis untuk memeriksa tongkat ajaibnya, apakah masih normal atau tidak?" batin Yudha yang masih tertawa lepas melihat ekspresi datar Satya yang berada dekat dengan gadis itu, apalagi pria itu tidak merasakan sama sekali se intim itu dengan seorang wanita.
"Kau sangat berisik sekali cepatlah jalankan mobil nya!" ucap Satya dengan kesal sambil membenahi posisi gadis itu, agar dirinya nyaman juga untuk duduk.
"Jangan-jangan dia masih menyangkal kalau di hadapannya itu adalah waria lagi?" batin Yudha lagi yang masih tak mendengar ucapan Satya untuk berhenti tertawa. Pria itu masih saja tertawa lepas sambil menggelengkan kepalanya seperti tak punya dosa terhadap atasannya.
"Hahahahahaha..." Yudha terus tertawa terpingkal-pingkal hingga perutnya terasa menggelitik. Kemudian ia kembali menyalakan mesin mobil dan melajukan mobil.
Bruuummm....
"Dasar anak buah laknat!" gerutu Satya sambil menoleh wajah Yudha yang masih saja tertawa.
Yudha pun juga menoleh wajah sahabatnya karena pria itu mengatai dirinya.
"Kasihan sekali kau, Sat! sepertinya kau lupa merasakan sentuhan, apalagi dia wanita sangat cantik, Sat! Wanita itu duduk di atas pangkuan mu saja kau masih belum merasakan sensasinya.Sayang sekali aku sudah punya istri dan anak kalau tidak aku pun juga mau." batin Yudha sambil mengusap wajahnya dengan kasar untuk menutupi tahan tawanya agar tak terlihat oleh Satya dan kembali fokus mengendarai mobil.
Sedangkan Satya sendiri, sedari tadi ia menggerutu kesal terus sepanjang jalan pada gadis yang sedang tertidur pulas itu, namun yang di gerutu i gadis itu merasa nyaman tertidur di sandaran dada bidang dirinya.
"Hhhmm..." lenguh Nada yang nyaman posisinya bagaikan tidur bersama guling empuk saja di atas kasur.
Mobil pun terus melaju menuju ke tempat kantor.
Bruuuuuuummm.....
🍃🍃🍃
Ckiiiiiiiitttttt.....
Mobil telah berhenti di halaman parkir kantor kepolisian. Satya keluar dari mobil dan menggendong kembali Nada seperti mengangkut karung beras.
"Arghhhhhhhh..." lenguh Nada yang masih tertidur pulas dan nyaman berada di bahu Satya. Sedangkan pria itu masih saja diam dan dingin, Ia ingin rasanya cepat-cepat sampai saja ke dalam kantor.
Para anak buah yang sedari tadi melihat kedatangan mobil patroli karena ada atasannya di dalam, mereka pun menyambut kedatangan bosnya namun tiba-tiba mereka terkaget-kaget melihat bosnya itu keluar dari pintu mobil menggendong seorang wanita cantik.
"Wah, si bos tumben bawa gadis cantik siapa itu! apakah dia wanita malam? Tak biasanya bos berani sentuh seorang wanita." batin salah satu anak buahnya sampai mulutnya menganga lihat pemandangan paha dan kaki jenjang gadis itu terpampang jelas dari gendongan Satya.
Yudha yang baru saja habis menurunkan para waria dari atas bak mobil dan matanya tak sengaja melihat petugas jaga matanya jelalatan.
"Ustttt! kalian lanjut lah kerja!" bentak Yudha pada para petugas jaga dan melihat ada salah satu petugas yang jelalatan melihat tubuh gadis itu.
"Baik..Baik...saya mohon maaf." ucap salah satu anak buah bosnya sambil menunduk sopan.
Yudha langsung jalan mengikuti Satya dari belakang sekalian membawa para waria itu masuk ke dalam kantor dan di urusi oleh petugas yang di dalam.
Saat sudah masuk Satya langsung menaruh asal tubuh gadis itu ke tempat duduk dalam ruangannya.
Buuuk.....
"Arghh... " racau Nada yang tiba-tiba ia terbangun melanjutkan mimpi indahnya. Gadis itu duduk tiba-tiba dengan mengedipkan satu matanya seperti gaya centil dan juga tak lupa ia mencium jarak jauh pada Satya yang menyangka itu adalah kekasihnya.
"Muaaaach...Fiuuuuhhhhh...." racau gadis itu sambil melepas cium kiss by nya pada Satya
Satya yang melihat tingkah aneh gadis itu sedari tadi, Ia menatap jijik.
Sedangkan Nada yang sedari tadi mimpi sambil duduk. Kemudian tiba-tiba kepalanya ia taruh kan diatas meja dan tangan ia sejajarkan lurus ke depan untuk kembali melanjutkan mimpi indahnya lagi dengan cara tidur.
"Haaaaahhh...Haaahhh.." suara ngorok Nada terdengar pada telinga kedua pria itu yang di dalam ruangan.
Satya yang mendengarnya, terus mendengus kesal dan langsung memarahi gadis itu.
"Hei, tadi tubuh mu itu berat sekali! kau itu sebenarnya wanita atau pria sih!" teriak satya kesal sambil menunjuk-nunjuk tangannya pada gadis itu yang masih saja tertidur karena pengaruh mabuk. Ia sengaja membangunkan gadis itu, sedari tadi keenakan tidur.
Yudha langsung menghampiri Satya yang sedang marah-marah pada gadis itu dan menasihatinya.
"Hei kakak pertama, yang harusnya diperiksa itu dirimu. Jelas-jelas dia wanita kau sedari tadi di mobil marah-marah terus. Untung wajah mu tidak cepat tua." bisik Yudha sambil memegang salah satu pundak Satya, Ia sedari tadi dibelakang menahan tawa melihat tingkah aneh gadis itu juga.
"Sejarah baru kali ini, aku melihat ada mimpi sampai terbangun gitu." batin Yudha sampai menggelengkan kepalanya melihat tingkah bar-bar pada gadis itu.
Satya hanya menoleh kebelakang wajah sahabatnya dengan kesal karena ucapan Yudha tadi. Ia pun juga tahu kalau gadis itu wanita beneran, Ia sebenarnya tadi hanya meluapkan emosi saja sama gadis itu karena kebanyakan tidur.
Nada yang tadinya tidur pulas di atas meja tiba-tiba merasa terusik. Ia langsung mengerjapkan kedua matanya mendengar suara teriakan seorang pria yang tadi mengucapkan dirinya adalah pria. Ia pun langsung bangun berdiri seketika dan menggebrak meja.
Braaaakkk....
Kedua pria itu yang sedari tadi berisik, mereka terdiam dan tersentak kaget mendengar suara gebrakan meja asal dari gadis itu, keduanya pun menoleh.
"Apa maksud mu aku pria? apa mau ku tunjukan keaslian aku ini?" ucap Nada yang masih dalam keadaan mabuk sambil membuka sesuatu, hingga kedua pria itu matanya langsung membulat sempurna menatap tak percaya gadis itu melakukan tingkah aneh lagi tiba-tiba.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dewi Anggya
sadaaaar nada🤭
2024-04-02
0
Tri Oktifatun
ya ampun Nada... tingkahmu bikin geleng kepala 😆😆😆
2023-06-23
0
dewidewie
lanjut kak
2023-06-18
0