Bab 8 - Rezeki & Sial

Keesokan pagi, matahari sudah hingga masuk kedalam sela-sela tirai dalam ruangan kerja Satya. Hingga Satya yang masih tidur merasa terusik dengan cahaya yang masuk melalui tirai tersebut.

Satya terus mengendus dan mengerjabkan matanya pelan-pelan merasa cahaya tersebut menyilaukan pada mata.

"Argh... " lenguh Satya dengan tangan mencoba menghalau cahaya yang menyilaukan pada matanya.

"Hmnn..." Satya kembali mengendus. Ia mencium aroma yang memabukkan sambil memejamkan matanya.

Setelah merasa energinya kembali, karena ia menghirup aroma vanila yang memabukkan di hadapannya. Ia pun membuka matanya secara perlahan. Namun seketika kedua bola mata Satya tiba-tiba menonjol keluar, entah itu adalah kesialan atau rezeki dalam benaknya, ia selama ini tidur telah berpindah posisi dengan memeluk tubuh sintal Nada. Namun posisi itu, wajah ia berada dihadapan dengan kedua gundukan besar yang menyembul keluar pada lapisan kain berwarna pink milik gadis itu.

"Astaga!" batin Satya dengan bola mata yang masih membulat sempurna menatap buah da*da Nada yang sangat besar, hingga jantung pria itu pun langsung berpacu dengan cepat juga sesuatu dari balik celananya seketika menegak dengan tegang.

Dug....Dug...Dug....Dug...Dug...

"Jhon, tidurlah" batin Satya yang sudah tidak tahan lagi untuk menuntaskan hasratnya setelah menatap surga dunia berada dihadapannya, nafas ia masih tercekat dan mata ia masih menatap tajam melihat bela*han dada gadis itu.

"Astaga!" batin Satya. Ia pun segera memutuskan untuk pergi ke toilet saja, dengan perlahan-lahan ia beranjak dari sofa mumpung gadis itu masih tertidur pulas.

"Ah, benar-benar sangat merepotkan sekal!" gumam Satya yang merasa lega saat telah berhasil beranjak dari tidurnya di atas sofa dan sekarang ia berdiri berada dihadapan gadis itu yang masih sedang tertidur pulas, namun ia miris melihat keadaan gadis itu yang sangat berantakan sekali dalam pakaiannya.

Ia pun sebelum ke kamar mandi membenahi asal dress gadis itu terlebih dahulu, untuk dinaikkan ke atas dan tak lupa ia menutupi kembali dengan jaket denim miliknya untuk menutupi area sensitif agar tak terlihat oleh orang-orang yang tiba-tiba masuk ruangannya.

Setelah selesai membenahi pakaian Nada, Satya langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam toilet untuk menuntaskan hasratnya dengan cara bersolo karir. Dan sialnya, ia di kamar mandi justru membayangkan tubuh indah Nada lagi yang sangat menggoda.

"Arghhhhh.....!!!" lenguh Satya di dalam toilet saat telah pelepasan.

Sedangkan yang dibayangi oleh pria itu, Nada masih menikmati tidur di atas sofa hingga posisi ia berantakan lagi karena ia mengusel wajahnya dengan jaket denim milik Satya karena ia mencium sesuatu aroma yang memabukkan.

"Hmmmm..." lenguh Nada sambil tersenyum memejamkan matanya.

🍃🍃🍃

Satya yang telah usai mandi, ia bergegas keluar dari kamar mandi dengan jubah khas mandi miliknya. Ia melihat sekilas gadis itu dengan tenangnya masih nyaman tidur di atas sofa. Ia pun dengan cueknya jalan dengan santai sambil mengeringkan rambutnya pada handuk lalu ia menuju lemari pribadi untuk mengambilkan baju kemudian memakainya.

"Hmmmmmmn....." Gadis itu mulai mengerjabkan matanya pelan-pelan dan ia masih mengendus wangi jaket denim milik Satya seperti mencium aroma khas laki-laki yang memabukkan. Namun tak lama, ia pun mulai sedikit tersadar merasa ada yang mengganjal, ia seperti mencium aroma khas laki-laki setelah mandi, mata ia pun terus mengerjabkan berkali-kali untuk meyakinkannya.

"Haaahhhh....." mulut Nada seketika menganga dan bola mata Nada menonjol keluar sempurna melihat dihadapannya ada sebuah jaket pria yang ia pegang, ia pun langsung melumahkan tubuhnya yang masih terbaring di atas sofa mengingat apa yang terjadi waktu itu.

"Sial, ada apa yang terjadi??" batin gadis itu sambil menggaruk-garukkan kepalanya yang tidak gatal. Ia pun juga langsung melihat tubuh dirinya yang tertutup jaket denim milik Satya.

"Haaaaaaahhhh!" Seketika mulut Nada menganga dan kedua bola matanya membulat sempurna lagi melihat pakaian dirinya nampak acak-acakan hingga bra yang menutupi asetnya sendiri sedikit keluar karena dress yang ia kenakan melorot.

Ia bingung sekarang dirinya berada di mana melihat sekeliling tempat yang nampak asing dan tidak ia ketahui. Ia pun langsung menoleh ke samping ada seorang pria yang sedang memunggungi dirinya yang baru saja memakai pakaian kemeja putih hingga menampakkan bahu pria itu sangat besar dan lebar.

"Apakah dia yang membawa ku kesini?" batin gadis itu yang merasa berada di tempat asing dengan jari telunjuk tangan mengarah pada Satya kemudian berpindah pada dirinya.

"Past,i dia lah yang telah memperkosa aku!" gumam Nada dengan tatapan membunuh pada pria itu dari jauh kemudian ia pelan-pelan beranjak dari sofa untuk berdiri dan merapikan kembali dress nya yang ia kenai sangat berantakan, lalu ia melihat ada tas miliknya berada di atas sofa untuk mengambilnya dan bersiap-siap memukul pria itu dari belakang.

Satya yang sedari tadi ia sedang memakai pakaian, yang sebentar lagi akan selesai tinggal beberapa kancing kemeja miliknya lagi yang belum dikancing.

Saat telah selesai berpakaian, ia pun membalikkan tubuhnya dan di kagetkan dengan sebuah pukulan keras tepat pada wajahnya.

Plak....Plak...Plak.....Plak....

Nada memukul keras wajah Satya berkali-kali dengan tas miliknya karena pria itu pasti yang telah memperkosanya.

"Awhhhh.....Awhhhh.." pekik Satya kesakitan dengan kedua tangan mencoba menghalau di depan menutupi wajahnya agar tak terluka.

"Hei bajing*an..!! pasti kau yang telah merenggut kesucianku yah, hah!"bentak Nada yang masih memukul keras arah wajah Satya

Plak....Plak....Plak...

Satya yang mendengar, ia tak terima dan langsung meraih tangan gadis itu agar tak memukulinya. Keduanya pun saling berpandangan.

"Apaaa? kau tak mau mengakuinya!" ucap Nada dengan mata menatap sengit wajah Satya.

-

- Bersambung 🍃

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

grebek aja biar lngsung dinikahin 🤣🤣

2024-04-02

0

dewidewie

dewidewie

nikahin aja sat🤣

2023-06-20

0

dewidewie

dewidewie

dah Dig dug der ya sat🤭

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Penyesalan
3 Bab 3 - Pertemuan Pertama
4 Bab 4 - Wanita Atau Waria
5 Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6 Bab 6 - Gadis Gila
7 Bab 7 - Benar-Benar Gila
8 Bab 8 - Rezeki & Sial
9 Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10 Bab 10 - Curahan Hati
11 Bab 11 - Curahan Hati Juga
12 Bab 12 - Pulang Bersama
13 Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14 Bab 14 - Bertemu Mantan
15 Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16 Bab 16 - Tamparan Keras
17 Bab 17 - Cemburu Buta
18 Bab 18 - Serangan Pertama
19 Bab 19 - Melarikan diri
20 Bab 20 - Pelukan Pertama
21 Bab 21 - Satu Atap
22 Bab 22 - Ciuman Panas
23 Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24 Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25 Bab 25 - Bima Kecelakaan
26 Bab 26 - Pencarian Bima
27 Bab 27 - Pesimis
28 Bab 28 - Satu atap lagi
29 Bab 29 - Malam mencekam
30 Bab 30 - Mimpi Buruk
31 Bab 31 - Bima kembali
32 Bab 32 - Kabar Buruk
33 Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34 Bab Pengumuman Novel Baru
35 Bab 34 - Tinggal Bersama
36 Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37 Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38 Bab 37 - Motif Sebenarnya
39 Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40 Bab 39 - Cemburu ku
41 Bab 40 - Satya Resek
42 Bab 43 - Keakraban mereka
43 Bab 42 - Pertama kali memasak
44 Bab 43 - Permainan di mulai
45 Bab 44 - Bertemu kembali
46 Bab 45 - Tamparan keras
47 Bab 46 - Penyusup
48 Bab 47 - Sandera
49 Bab 48 - Hadiah dari Satya
50 Bab 49 - Apa yang terjadi?
51 Bab 50 - Rapuh
52 Bab 51 - Terungkap
53 Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54 Bab 53 - Masa Tenggang
55 Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56 Bab 55 - Pengakuan palsu
57 Bab 56 - Terungkap
58 Bab 57 - Penyerangan Markas
59 Bab 58 - Sebuah melodi?
60 Bab 59 - Rekaman
61 Bab 60 - Berkhirkah?
62 Bab 61 - Kembali Pulang
63 Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64 Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65 Bab 64 - Tertembak kah?
66 Bab 65 - Tertembak
67 Bab 66 - Kabar Buruk
68 Bab 67 - Kecelakaan
69 Bab 68 - Dilema
70 Bab 69 - Rumor
71 Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72 Bab 71 - Perdebatan kecil
73 Bab 72 - Untuk yang pertama
74 Bab 73 - Ketahuan Kan?
75 Bab 74 - Di minta janji
76 Bab 75 - Pergi Berkunjung
77 Bab 76 - Liburan Perdana
78 Bab 77 - Drama Pagi ini
79 Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80 Bab 79 - Kecelakaan
81 Bab 80 - Kemarahan Satya
82 Bab 81 - Nada Pergi
83 Bab 82 - Berpisah
84 Bab 83 - Satya Mabuk
85 Bab 84 - Berita Bahagia
86 Bab 85 - Serangan Fajar
87 Pengumuman Novel Baru
88 Bab 86 - You Are Mine
89 Bab 87 - Posesif
90 Bab 88 - Tamparan Keras
91 Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92 Bab 90 - Mengejutkan
93 Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94 Bab 92 - Penangguhan
95 Bab 93 - Pers dari Satya
96 Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97 Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98 Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99 Bab 97 - Mencari Tahu
100 Bab 98 - Memberikan Kabar
101 Bab 99 - Sebuah Memori
102 Bab 100 - Ingatan Kembali
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Penyesalan
3
Bab 3 - Pertemuan Pertama
4
Bab 4 - Wanita Atau Waria
5
Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6
Bab 6 - Gadis Gila
7
Bab 7 - Benar-Benar Gila
8
Bab 8 - Rezeki & Sial
9
Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10
Bab 10 - Curahan Hati
11
Bab 11 - Curahan Hati Juga
12
Bab 12 - Pulang Bersama
13
Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14
Bab 14 - Bertemu Mantan
15
Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16
Bab 16 - Tamparan Keras
17
Bab 17 - Cemburu Buta
18
Bab 18 - Serangan Pertama
19
Bab 19 - Melarikan diri
20
Bab 20 - Pelukan Pertama
21
Bab 21 - Satu Atap
22
Bab 22 - Ciuman Panas
23
Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24
Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25
Bab 25 - Bima Kecelakaan
26
Bab 26 - Pencarian Bima
27
Bab 27 - Pesimis
28
Bab 28 - Satu atap lagi
29
Bab 29 - Malam mencekam
30
Bab 30 - Mimpi Buruk
31
Bab 31 - Bima kembali
32
Bab 32 - Kabar Buruk
33
Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34
Bab Pengumuman Novel Baru
35
Bab 34 - Tinggal Bersama
36
Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37
Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38
Bab 37 - Motif Sebenarnya
39
Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40
Bab 39 - Cemburu ku
41
Bab 40 - Satya Resek
42
Bab 43 - Keakraban mereka
43
Bab 42 - Pertama kali memasak
44
Bab 43 - Permainan di mulai
45
Bab 44 - Bertemu kembali
46
Bab 45 - Tamparan keras
47
Bab 46 - Penyusup
48
Bab 47 - Sandera
49
Bab 48 - Hadiah dari Satya
50
Bab 49 - Apa yang terjadi?
51
Bab 50 - Rapuh
52
Bab 51 - Terungkap
53
Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54
Bab 53 - Masa Tenggang
55
Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56
Bab 55 - Pengakuan palsu
57
Bab 56 - Terungkap
58
Bab 57 - Penyerangan Markas
59
Bab 58 - Sebuah melodi?
60
Bab 59 - Rekaman
61
Bab 60 - Berkhirkah?
62
Bab 61 - Kembali Pulang
63
Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64
Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65
Bab 64 - Tertembak kah?
66
Bab 65 - Tertembak
67
Bab 66 - Kabar Buruk
68
Bab 67 - Kecelakaan
69
Bab 68 - Dilema
70
Bab 69 - Rumor
71
Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72
Bab 71 - Perdebatan kecil
73
Bab 72 - Untuk yang pertama
74
Bab 73 - Ketahuan Kan?
75
Bab 74 - Di minta janji
76
Bab 75 - Pergi Berkunjung
77
Bab 76 - Liburan Perdana
78
Bab 77 - Drama Pagi ini
79
Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80
Bab 79 - Kecelakaan
81
Bab 80 - Kemarahan Satya
82
Bab 81 - Nada Pergi
83
Bab 82 - Berpisah
84
Bab 83 - Satya Mabuk
85
Bab 84 - Berita Bahagia
86
Bab 85 - Serangan Fajar
87
Pengumuman Novel Baru
88
Bab 86 - You Are Mine
89
Bab 87 - Posesif
90
Bab 88 - Tamparan Keras
91
Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92
Bab 90 - Mengejutkan
93
Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94
Bab 92 - Penangguhan
95
Bab 93 - Pers dari Satya
96
Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97
Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98
Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99
Bab 97 - Mencari Tahu
100
Bab 98 - Memberikan Kabar
101
Bab 99 - Sebuah Memori
102
Bab 100 - Ingatan Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!