"Nadaaaa!" Panggil Bima dari kejauhan.
Ia langsung berlari mendekati kekasihnya dan ingin menyentuh tangan Nada, namun Nada segera menepisnya dan kakinya mundur satu langkah.
"Sayang, Semua ini tidak seperti yang kamu bayangkan. Aku bisa jelaskan sayang, please?" ucap Bima memohon dan menatap sendu wajah kekasihnya yang sudah beberapa hari ia tidak bertemu.
"Jangan mendekat! Tidak perlu ada yang di jelaskan lagi Bima, aku sudah lihat semua dengan mata kepalaku sendiri!" ucap Nada datar.
Sungguh ia ingin sekali menangis, tetapi setelah melihat dari kejauhan senyum sinis dari bibir wanita yang menghancurkan hubungannya dengan Bima, membuat ia menahan akan tangisnya itu. Justru dalam benaknya, ia ingin sekali menampar pipi wanita yang merasa tak bersalah itu. Namun sayangnya, Shinta pintar sekali. Ia tidak mendekati Bima juga dirinya, karena wanita itu telah melihat Nada dari kejauhan yang telah mengepal kuat tangannya.
"Sialan! Tangan ku ini suatu saat akan mengenai wajah sok lugu mu itu Shinta! lihat saja nanti." batin Nada yang nampak marah sampai ke ubun-ubun. Namun ia mencoba tenang, menghela nafas pelan-pelan dan melepas genggaman kuat pada tangannya juga kembali menoleh wajah Bima.
"Ah, apakah kau sangat menikmatinya Bima? kau pasti melakukannya setiap hari bukan, hm?" tanya Nada dengan tenangnya yang sengaja menyindir Bima yang terlihat wajahnya nampak tegang. Ia jadi mengingat bayangan adegan laknat yang di lakukan beberapa hari lalu oleh mereka di apartemen kekasihnya.
"Tidaaaak sayang! Dia lah yang telah menggodaku!" ucap Bima tak terima sambil menunjuk Shinta yang berada jauh di belakangnya.
"Cukup! Tidak perlu ada yang di jelaskan lagi, Silahkan teruskan acara kalian! Maaf aku sudah mengganggu, permisi!" Nada mengucapkan semua itu dengan wajah datar dan tenang tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.
Nada pun membalikkan badannya dengan angkuh. Gadis itu melangkah dengan menahan sesak pada dadanya.
Bima yang melihat, ia menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin Nada meninggalkannya, pria itu sangat mencintai Nada.
"Tidak Nada! Kau jangan pergi!" teriak Bima. Ia jalan menghampiri dan berusaha meraih tangan Nada yang sedang jalan meninggalkannya, namun gadis itu terus menepisnya. Karena Nada sudah merasa jijik di sentuh dengan pria itu.
"Argh...!" teriak Nada merasa kesakitan.
Bima berhasil mencekal kuat tangan Nada hingga gadis itu membalikkan badan dan menatap tajam dirinya. Gadis itu mengaduh kesakitan pada pergelangan tangan akibat di cekal kuat oleh Bima.
"Nada dengarkan aku! Dia lah yang selalu menggodaku, aku sudah menolak. Tetapi dia yang selalu merayuku Nada!" dusta Bima menjelaskan dan langsung menunjuk pada Shinta dibelakangnya.
Nada memejamkan matanya sesaat, mencoba mengusir bayang-bayang lagi yang datang, adegan laknat yang dilakukan pada mereka dan ia merasa Bima juga terlalu banyak berbicara bohong padanya agar ia luluh dan kembali pada Bima, namun ia sudah malas banyak berdebat dengan pria itu.
"Kak Bima, bukan kah kau juga menikmatinya kan? Bahkan kakak juga sudah sering menikmati tubuhku. Lagipula sudah dua kali ini kita sudah ketahuan oleh kekasih kakak. Lebih baik sebaiknya kakak bicara saja sejujurnya." ucap Shinta yang sengaja memanasi Nada, sambil jalan menghampiri Bima di belakangnya dan merangkul lengan pria itu.
"Sialan! berarti mereka sudah melakukan sejauh itu. Benar-benar keterlaluan! Aku akan membalas perbuatan kalian!" batin Nada kesal
"Tutup mulut mu Shinta! Kalau bukan kau yang merayu, Aku pasti tidak akan tergoda pada mu!" ucap Bima yang menatap tajam wajah Shinta dan seketika wanita itu melepas genggaman tangannya pada lengan Bima, karena melihat wajah pria itu yang penuh amarah.
Nada merasa sudah tidak tahan dengan semua pernyataan sebenarnya ini. Bima sang kekasih telah berkhianat bersama Shinta. Sepertinya wanita itu punya dendam dengan dirinya, hingga ia berani merebut sang kekasih dan dendam itu telah menjadi kenyataan.
Shinta yang sejak awal masuk kampus memang sangat tidak suka dengan kehadiran Nada. Terlebih pria yang ia sukai itu juga sangat mencintai dengan Nada, karena Nada dikenal gadis yang cantik dan supel di lingkungan kampus, begitupun juga Nada sendiri sangat mencintai kekasihnya Bima, tetapi cinta gadis itu sekarang telah di sakiti bahkan telah remuk.
Makanya Shinta sengaja berteman baik dengan Nada, bahwa itu hanya akal bulus semata wanita itu saja agar ia mengetahui sifat diri Nada yang bisa di sukai oleh Bima dan banyak orang. Wanita itu bahkan bertekad suatu saat ia akan merebut pria yang dikenal famous di kampus itu dari tangan Nada. Ia tidak akan membiarkan itu terjadi jika Nada akan bersanding dengan Bima.
Dan sekarang wanita itu telah berhasil merebut kekasih Nada walaupun dengan cara licik, tetapi ia rela jika di apa-apain pun dengan Bima.
"Mulai sekarang kita benar-benar putus, Bima! Dan untuk kau Shinta?? ambil saja pria yang tidak punya hati ini. Nikmatilah dia sepuasnya! Aku tidak sudi melihat wajah pria ini lagi" ucap Nada dengan tersenyum manis. Senyumnya itu bermaksud penuh arti.
Seketika Bima membelalakkan mata, ia menggeleng cepat dan ingin meraih tubuh Nada. Tetapi Nada langsung menatap tajam.
Shinta mengepal tangannya, Dia tidak percaya kalau Nada bisa setenang itu melihat perselingkuhan kekasihnya yang sangat di cintainya itu.
"Kamu tahu Nada, kenapa Bima bisa bersamaku? Itu karena kamu tidak mau di sentuh olehnya! Kamu itu sok suci, padahal banyak pria yang bisa melakukan itu dengan kekasihnya. Apalagi kalau sudah lama bersamanya. Kau tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan Bima!" jelas Shinta dengan tersenyum sinis.
Nada hanya tertawa mendengar ucapan Shinta yang menyudutkannya.
"Shinta! Apakah kau tidak tahu? Kalau kau hanya dijadikan pelampiasan nafsu saja oleh Bima! Aku tidak menyangka seleramu sangat murahan. Ambil saja mantan kekasih ku yang selalu kamu puja itu. Aku sudah tidak butuh dia..!!" Ucap Nada dengan santai
"NADA!" Teriak Bima dengan kencang
Deg ......
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
dewidewie
buang saja pacarmu ke laut nad🤭🤣🤣🤣
2023-07-06
0
Tri Oktifatun
semangaatt Nada hempaskan manusia2 menjijikkan itu
2023-07-04
0
Iis Triningsih
kereen nada kamu hebat dg tdk menunjukkan tangismu. lanjut thor makin bagus cetitanya
2023-07-04
1