Kedua orang insan yang berbeda itu, mereka sedang asyik bercumbu mesra di atas ranjang. Namun tiba-tiba mereka mendengar suara decitan pintu yang dibuka kencang oleh seseorang hingga seketika keduanya tersentak kaget dan menoleh asal suara itu.
"Nada!" gumam Bima dengan mata membulat sempurna. Karena merasa terciduk sedang bercinta di belakang gadis itu, lalu dengan seketika tubuh pria itu beringsut dari atas tubuh Shinta dan langsung menutupi asetnya dengan menggunakan selimut yang berada di atas kasur.
"Cih! sialan mengganggu saja!" batin Shinta yang melihat keberadaan Nada dengan mata menatap sinis. Ia langsung menutupi seluruh tubuhnya juga menggunakan selimut yang berada di atas ranjang karena baju mereka berserakan di lantai.
Sedangkan Nada sedari tadi hanya diam dan tak bergeming. Ia hanya menatap tajam pada kedua orang yang ia percayai selama ini. Gadis itu sekarang sedang menahan emosi yang sudah berada di atas puncak ubun-ubun, ketika ia melihat langsung adegan panas oleh mereka. Rasanya kedua orang itu, ia ingin telan secara hidup-hidup.
"Nada, Nada, biar aku jelaskan semuanya!" ucap Bima yang melihat raut wajah Nada yang tak biasanya, dengan rasa tak punya urat malu ia memunguti kembali celana boxer nya dari lantai dan langsung memakainya asal di depan Nada. Kemudian ia langsung jalan menghampiri gadis itu untuk memeluknya, agar gadis itu terasa tenang.
"Menyingkir kau dari tangan kotor mu itu!" sergah Nada dengan mata menatap sengit pada mata Bima sambil menghempaskan tangan pria itu dari pundaknya. Lalu dengan nafas memburu, Nada ingin menghampiri Shinta terlebih dahulu untuk memberikan sebuah pelajaran.
"Sialan! Berani-beraninya kau wanita *******! pasti kau yang telah menggoda kekasihku kan, hah!" geram Nada sambil jalan. Kemudian ia ingin menarik selimut yang digulung tubuh Shinta tadi, namun aksi gila Nada di hentikan oleh Bima dengan menahan tubuh gadis itu dengan erat.
"Arghh!" teriak Shinta yang histeris ketakutan dengan kedua tangannya menahan erat selimut yang menutupi tubuhnya.
"Hentikan, Nada! Cukup hentikan!" teriak Bima melerainya, namun gadis itu masih saja berontak dan masih ingin menuju ke ranjang tempat Shinta.
"Aku pasti akan membunuhmu *******, lihat nanti!!" teriak gadis itu dengan nada emosi yang masih berada di kungkung tubuhnya oleh Bima dengan kencang sambil gadis itu menunjuk-nunjuk wajah Shinta.
"Aku pastikan, tidak akan aku membiarkan kau hidup!" ucap Nada kasar sekenanya. Ia sambil menunjuk-nunjuk wajah Shinta.
Shinta hanya mundur perlahan di atas ranjang dengan ketakutan melihat aksi kesetanan Nada yang benar-benar tidak percaya.
Sedangkan tangan Bima masih mengungkung tubuh Nada dengan kedua tangannya yang erat.
"Nada!" Aku bilang hentikan! mulai sekarang kita putus!" teriak Bima yang sengaja mengucapkan hal itu agar gadis itu tidak berontak dan ingin mencelakai Shinta.
Deg...
Seketika tubuh Nada berhenti berontak, mendengar ucapan Bima tadi. Ia diam mencerna kata-kata pria itu.
"Lepaskan kau dari tangan kotor mu itu!" ucap Nada datar dengan mata menatap sengit mata Bima.
Bima pun perlahan melepas kedua tangannya. Kemudian ia menatap nanar wajah Nada.
"Aku pastikan akan membalas perbuatan kalian!" bentak Nada sambil tangan menunjuk wajah Bima dan Shinta bergantian. Kemudian gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan mereka, namun tangannya di cekal kuat oleh Bima.
"Nada tunggu dulu!" panggil Bima yang sebenarnya merasa tak enak hati mengucapkan hal itu dan langsung menahan tangan Nada.
"Lepaskan aku dari tangan kotor mu itu!" Bentak Nada lagi sambil menghempaskan dengan kencang tangan Bima dari tangannya. Lalu gadis itu langsung pergi dan menutup kencang pintu kamar Bima.
Braaaaak...
Bima terhenyak mendengar gebrakan kencang pintu kamarnya.
"Arghhh Nada...!" gumam Bima yang tiba-tiba diam dan menatap nanar kepergian gadis itu.
Shinta yang melihat kepergian Nada, ia jalan dengan melepaskan selimut yang melekat pada tubuhnya dan menghampiri pria itu.
"Kak Bima, sudahlah biarkanlah dia pergi." ucap Shinta sambil memegang lengan kokoh Bima
Bima hanya diam dan tak bergeming dan mata masih menatap nanar kepergian Nada.
"Ayo kak, lanjutkan lagi biarkan saja dia! Kakak juga tidak pernah kan di berikan tubuh gadis itu untuk mu, Kak?" bisik Shinta yang sengaja mengingatkannya, sembari kedua tangannya memeluk tubuh Bima dan menggerayangi dada bidang pria itu.
"Arghhh..." lenguh Bima
Pria itu pun tak kuasa, akhirnya ia luluh akan sentuhan tangan Shinta pada tubuhnya dan akhirnya mereka melakukan cumbu lagi dan bergulat panas di atas ranjang.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Vitamincyu
😐😐
2024-10-05
0
Dewi Anggya
gk beres 22 nya nihh
2024-04-02
0
Ara Julyana
dasar laki dan perempuannya sama saja, sama2 sampah tidak tau malu
2024-03-25
0