Bab 17 - Cemburu Buta

Bima dengan tangan yang masih mengepal kuat dan wajah masih merah padam, Ia jalan menuju kedua orang yang sedang berciuman. Ia sudah tidak sabar ingin memukul wajah pria yang berani mengambil ciuman pertama pada gadis yang sangat ia cintai.

"Baj*ingan..!! Tidak akan aku biarkan laki-laki busuk itu menyentuh wanita ku!!" gumam Bima dengan mata menatap tajam pada pria asing itu.

Satya yang sedang mencium bibir Nada reflek matanya melihat ke arah samping, ia merasa terganggu akan ciumannya karena melihat Bima yang sudah siap-siap akan memukul dirinya, dengan terpaksa ia pun melepas pagutannya dari bibir Nada. Ia langsung menendang perut Bima dengan kakinya seketika dan memutar tubuh Nada untuk melindungi.

Buuuuugghh.....

"Aaaaaaargh...." teriak Bima kesakitan hingga jatuh tersungkur di jalan sambil memegang perutnya yang kesakitan.

"Arghhhh...." Nada tersentak kaget merasa dirinya tiba-tiba diputar tubuhnya oleh Satya dan ia juga kaget Satya telah menendang Bima hingga jatuh tersungkur.

Braaakk

"Kau tidak apa-apa sayang?" tanya Satya khawatir.

Nada menengadahkan kepala, menatap wajah Satya mendengar dirinya dipanggil.

"Haaahh, Aaa..aku tii.. tidak apa-apa." jawab Nada gugup ketika Satya tadi memanggil dirinya sayang. Dalam benaknya ia berpikir apakah pria itu menyukai dirinya, ia tak menyangka Satya mengucapkan panggilan itu. Ia pun juga baru tersadar sedari tadi ia telah berciuman dengan Satya.

"Nada kembalilah kau padaku" ucap Bima memohon sambil berdiri dari duduknya dan memegang perut yang kesakitan.

Nada menoleh asal suara Bima yang memanggilnya

"Tidak,Tidak akan! aku tidak sudi kembali dengan mu!" Nada menggelengkan kepala sambil memeluk erat tubuh Satya.

"NADAAAA....!!!" Teriak Bima dengan murka, Ia kembali marah wajahnya merah padam dan matanya menatap tajam kedua orang itu.

Tiba-tiba Bima mengeluarkan sebilah pisau dari saku celananya. Ia selalu membawa kemanapun berada karena memang pria itu sebenarnya psikopat. Jika sesuatu yang ingin ia mau tetapi tidak di turuti, maka mau tidak mau ia akan menghabisi orang tersebut tanpa pandang apapun, bahkan binatang pun bila ada yang mengganggunya, ia juga akan membunuhnya dalam hidup-hidup.

Sedangkan ketiga orang yang berada di tempat itu seketika matanya melotot tajam. Nada dan Shinta tak menyangka wajah asli Bima yang sangat mengerikan bila marah apalagi dia membawa pisau, hingga tubuh mereka saja sampai gemetar. Ini baru pertama kali nya mereka melihat wajah merah padam Bima jika marah.

"Nada, Ayolah kembalilah padaku sayang. Aku janji akan berubah tidak akan bermain dengan wanita lain termasuk pada sahabat mu itu, wanita murahan yang selalu mau tidur dengan ku. Jika kau hidup bersama dengan ku, aku yakin hidup mu sangat bahagia sayang. Apapun semua aku turuti. Ayolah sayang, hm?" racau Bima seperti orang mabuk, jiwa psikopatnya kembali muncul sembari menodong sebilah pisau pada kedua orang itu.

"Berhenti kau mendekati Nada! Ingat kau telah melepas berlian demi sebuah batu kerikil mu itu yang kau genggam! Jadi jangan berharap kau mendapatkan wanitaku ini!" ucap Satya marah, sembari ia mempererat pelukan Nada dengan mata mengarah ke Shinta dan kembali menatap Bima dengan wajah penuh amarah.

Bima tak menghiraukan ucapan Satya, ia hanya memutar bola matanya dan terus jalan mendekati Nada dengan menodong sebilah pisau yang ia bawa.

"Apakah kau takut sayang? tenanglah aku tidak akan melukai mu sedikit pun. Aku sangat mencintaimu juga tertarik dengan mu. Maka dari itu aku selalu menahan hasrat bila dekat mu sayang, walaupun aku sangat ingin sekali. Aku akan selalu tahan menyentuhmu sampai kau mau menyerahkan diri mu pada ku." racau Bima hingga tak sadar ia tertawa hambar.

Dalam benak pria itu, ia menyesal tidak memaksa saja mengambil kehormatan Nada sewaktu mereka lama bersama. Mungkin dengan begitu Nada pasti masih bertahan dengan dirinya sampai sekarang.

"Kau tahu? Kau bagaikan berlian yang tidak boleh tergores oleh apapun Nada! Bahkan orang lain pun tidak boleh ada yang menyentuhmu. Hanya aku saja lah yang bisa menyentuh tubuh indah mu itu!" sarkas Bima menekankan dan senyumnya yang menyeringai.

Nada sampai ketakutan melihat mata Bima yang memerah, hingga ia menutupi wajahnya dari jaket yang di pakai Satya.

"Sial...! pria ini sangat berbahaya sekali sepertinya dia terlalu obsesi dengan Nada. Tidak akan ku biarkan kau sekalipun menyentuh Nada ku!" batin Satya geram

Tiba-tiba Bima lari dengan cepat mengarah tempat Shinta berada, ia langsung menahan tubuh Shinta dengan mengarahkan pisaunya pada leher wanita itu, hingga Shinta teriak histeris.

"Aaaaargh..." teriak Shinta histeris ketakutan.

"Nada, kau mau kan menyingkirkan dia. Baiklah aku akan turuti kemauan mu. Aku juga telah bosan dengan tubuh wanita ini." ucap Bima santai sembari ia menyayat leher shinta perlahan-lahan hingga wanita itu mengeluarkan sedikit darah dan menetes pada bajunya.

Satya dan Nada menatap tajam tak percaya, melihat Bima sekejam itu dengan Shinta.

"Argggh to...tooolonng aku... Uhuuuuuk uhuuuukk.... tooolonggg.." lirih Shinta teriak kesakitan

"Shintaaa...!" teriak Nada histeris.

-

- Bersambung 🍃

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

wedaaaan si bimaaaa

2024-04-04

0

Iis Triningsih

Iis Triningsih

waduuuh jd ngeri bacanya knp ada adegan kekerasan. satya knp ga sigap ntuk menolong shinta. ngeri

2023-07-06

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor ayo satya tangkap bima tuh masukin penjara

2023-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Penyesalan
3 Bab 3 - Pertemuan Pertama
4 Bab 4 - Wanita Atau Waria
5 Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6 Bab 6 - Gadis Gila
7 Bab 7 - Benar-Benar Gila
8 Bab 8 - Rezeki & Sial
9 Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10 Bab 10 - Curahan Hati
11 Bab 11 - Curahan Hati Juga
12 Bab 12 - Pulang Bersama
13 Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14 Bab 14 - Bertemu Mantan
15 Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16 Bab 16 - Tamparan Keras
17 Bab 17 - Cemburu Buta
18 Bab 18 - Serangan Pertama
19 Bab 19 - Melarikan diri
20 Bab 20 - Pelukan Pertama
21 Bab 21 - Satu Atap
22 Bab 22 - Ciuman Panas
23 Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24 Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25 Bab 25 - Bima Kecelakaan
26 Bab 26 - Pencarian Bima
27 Bab 27 - Pesimis
28 Bab 28 - Satu atap lagi
29 Bab 29 - Malam mencekam
30 Bab 30 - Mimpi Buruk
31 Bab 31 - Bima kembali
32 Bab 32 - Kabar Buruk
33 Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34 Bab Pengumuman Novel Baru
35 Bab 34 - Tinggal Bersama
36 Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37 Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38 Bab 37 - Motif Sebenarnya
39 Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40 Bab 39 - Cemburu ku
41 Bab 40 - Satya Resek
42 Bab 43 - Keakraban mereka
43 Bab 42 - Pertama kali memasak
44 Bab 43 - Permainan di mulai
45 Bab 44 - Bertemu kembali
46 Bab 45 - Tamparan keras
47 Bab 46 - Penyusup
48 Bab 47 - Sandera
49 Bab 48 - Hadiah dari Satya
50 Bab 49 - Apa yang terjadi?
51 Bab 50 - Rapuh
52 Bab 51 - Terungkap
53 Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54 Bab 53 - Masa Tenggang
55 Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56 Bab 55 - Pengakuan palsu
57 Bab 56 - Terungkap
58 Bab 57 - Penyerangan Markas
59 Bab 58 - Sebuah melodi?
60 Bab 59 - Rekaman
61 Bab 60 - Berkhirkah?
62 Bab 61 - Kembali Pulang
63 Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64 Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65 Bab 64 - Tertembak kah?
66 Bab 65 - Tertembak
67 Bab 66 - Kabar Buruk
68 Bab 67 - Kecelakaan
69 Bab 68 - Dilema
70 Bab 69 - Rumor
71 Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72 Bab 71 - Perdebatan kecil
73 Bab 72 - Untuk yang pertama
74 Bab 73 - Ketahuan Kan?
75 Bab 74 - Di minta janji
76 Bab 75 - Pergi Berkunjung
77 Bab 76 - Liburan Perdana
78 Bab 77 - Drama Pagi ini
79 Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80 Bab 79 - Kecelakaan
81 Bab 80 - Kemarahan Satya
82 Bab 81 - Nada Pergi
83 Bab 82 - Berpisah
84 Bab 83 - Satya Mabuk
85 Bab 84 - Berita Bahagia
86 Bab 85 - Serangan Fajar
87 Pengumuman Novel Baru
88 Bab 86 - You Are Mine
89 Bab 87 - Posesif
90 Bab 88 - Tamparan Keras
91 Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92 Bab 90 - Mengejutkan
93 Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94 Bab 92 - Penangguhan
95 Bab 93 - Pers dari Satya
96 Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97 Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98 Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99 Bab 97 - Mencari Tahu
100 Bab 98 - Memberikan Kabar
101 Bab 99 - Sebuah Memori
102 Bab 100 - Ingatan Kembali
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Penyesalan
3
Bab 3 - Pertemuan Pertama
4
Bab 4 - Wanita Atau Waria
5
Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6
Bab 6 - Gadis Gila
7
Bab 7 - Benar-Benar Gila
8
Bab 8 - Rezeki & Sial
9
Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10
Bab 10 - Curahan Hati
11
Bab 11 - Curahan Hati Juga
12
Bab 12 - Pulang Bersama
13
Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14
Bab 14 - Bertemu Mantan
15
Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16
Bab 16 - Tamparan Keras
17
Bab 17 - Cemburu Buta
18
Bab 18 - Serangan Pertama
19
Bab 19 - Melarikan diri
20
Bab 20 - Pelukan Pertama
21
Bab 21 - Satu Atap
22
Bab 22 - Ciuman Panas
23
Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24
Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25
Bab 25 - Bima Kecelakaan
26
Bab 26 - Pencarian Bima
27
Bab 27 - Pesimis
28
Bab 28 - Satu atap lagi
29
Bab 29 - Malam mencekam
30
Bab 30 - Mimpi Buruk
31
Bab 31 - Bima kembali
32
Bab 32 - Kabar Buruk
33
Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34
Bab Pengumuman Novel Baru
35
Bab 34 - Tinggal Bersama
36
Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37
Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38
Bab 37 - Motif Sebenarnya
39
Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40
Bab 39 - Cemburu ku
41
Bab 40 - Satya Resek
42
Bab 43 - Keakraban mereka
43
Bab 42 - Pertama kali memasak
44
Bab 43 - Permainan di mulai
45
Bab 44 - Bertemu kembali
46
Bab 45 - Tamparan keras
47
Bab 46 - Penyusup
48
Bab 47 - Sandera
49
Bab 48 - Hadiah dari Satya
50
Bab 49 - Apa yang terjadi?
51
Bab 50 - Rapuh
52
Bab 51 - Terungkap
53
Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54
Bab 53 - Masa Tenggang
55
Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56
Bab 55 - Pengakuan palsu
57
Bab 56 - Terungkap
58
Bab 57 - Penyerangan Markas
59
Bab 58 - Sebuah melodi?
60
Bab 59 - Rekaman
61
Bab 60 - Berkhirkah?
62
Bab 61 - Kembali Pulang
63
Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64
Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65
Bab 64 - Tertembak kah?
66
Bab 65 - Tertembak
67
Bab 66 - Kabar Buruk
68
Bab 67 - Kecelakaan
69
Bab 68 - Dilema
70
Bab 69 - Rumor
71
Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72
Bab 71 - Perdebatan kecil
73
Bab 72 - Untuk yang pertama
74
Bab 73 - Ketahuan Kan?
75
Bab 74 - Di minta janji
76
Bab 75 - Pergi Berkunjung
77
Bab 76 - Liburan Perdana
78
Bab 77 - Drama Pagi ini
79
Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80
Bab 79 - Kecelakaan
81
Bab 80 - Kemarahan Satya
82
Bab 81 - Nada Pergi
83
Bab 82 - Berpisah
84
Bab 83 - Satya Mabuk
85
Bab 84 - Berita Bahagia
86
Bab 85 - Serangan Fajar
87
Pengumuman Novel Baru
88
Bab 86 - You Are Mine
89
Bab 87 - Posesif
90
Bab 88 - Tamparan Keras
91
Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92
Bab 90 - Mengejutkan
93
Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94
Bab 92 - Penangguhan
95
Bab 93 - Pers dari Satya
96
Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97
Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98
Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99
Bab 97 - Mencari Tahu
100
Bab 98 - Memberikan Kabar
101
Bab 99 - Sebuah Memori
102
Bab 100 - Ingatan Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!