Bima dengan tangan yang masih mengepal kuat dan wajah masih merah padam, Ia jalan menuju kedua orang yang sedang berciuman. Ia sudah tidak sabar ingin memukul wajah pria yang berani mengambil ciuman pertama pada gadis yang sangat ia cintai.
"Baj*ingan..!! Tidak akan aku biarkan laki-laki busuk itu menyentuh wanita ku!!" gumam Bima dengan mata menatap tajam pada pria asing itu.
Satya yang sedang mencium bibir Nada reflek matanya melihat ke arah samping, ia merasa terganggu akan ciumannya karena melihat Bima yang sudah siap-siap akan memukul dirinya, dengan terpaksa ia pun melepas pagutannya dari bibir Nada. Ia langsung menendang perut Bima dengan kakinya seketika dan memutar tubuh Nada untuk melindungi.
Buuuuugghh.....
"Aaaaaaargh...." teriak Bima kesakitan hingga jatuh tersungkur di jalan sambil memegang perutnya yang kesakitan.
"Arghhhh...." Nada tersentak kaget merasa dirinya tiba-tiba diputar tubuhnya oleh Satya dan ia juga kaget Satya telah menendang Bima hingga jatuh tersungkur.
Braaakk
"Kau tidak apa-apa sayang?" tanya Satya khawatir.
Nada menengadahkan kepala, menatap wajah Satya mendengar dirinya dipanggil.
"Haaahh, Aaa..aku tii.. tidak apa-apa." jawab Nada gugup ketika Satya tadi memanggil dirinya sayang. Dalam benaknya ia berpikir apakah pria itu menyukai dirinya, ia tak menyangka Satya mengucapkan panggilan itu. Ia pun juga baru tersadar sedari tadi ia telah berciuman dengan Satya.
"Nada kembalilah kau padaku" ucap Bima memohon sambil berdiri dari duduknya dan memegang perut yang kesakitan.
Nada menoleh asal suara Bima yang memanggilnya
"Tidak,Tidak akan! aku tidak sudi kembali dengan mu!" Nada menggelengkan kepala sambil memeluk erat tubuh Satya.
"NADAAAA....!!!" Teriak Bima dengan murka, Ia kembali marah wajahnya merah padam dan matanya menatap tajam kedua orang itu.
Tiba-tiba Bima mengeluarkan sebilah pisau dari saku celananya. Ia selalu membawa kemanapun berada karena memang pria itu sebenarnya psikopat. Jika sesuatu yang ingin ia mau tetapi tidak di turuti, maka mau tidak mau ia akan menghabisi orang tersebut tanpa pandang apapun, bahkan binatang pun bila ada yang mengganggunya, ia juga akan membunuhnya dalam hidup-hidup.
Sedangkan ketiga orang yang berada di tempat itu seketika matanya melotot tajam. Nada dan Shinta tak menyangka wajah asli Bima yang sangat mengerikan bila marah apalagi dia membawa pisau, hingga tubuh mereka saja sampai gemetar. Ini baru pertama kali nya mereka melihat wajah merah padam Bima jika marah.
"Nada, Ayolah kembalilah padaku sayang. Aku janji akan berubah tidak akan bermain dengan wanita lain termasuk pada sahabat mu itu, wanita murahan yang selalu mau tidur dengan ku. Jika kau hidup bersama dengan ku, aku yakin hidup mu sangat bahagia sayang. Apapun semua aku turuti. Ayolah sayang, hm?" racau Bima seperti orang mabuk, jiwa psikopatnya kembali muncul sembari menodong sebilah pisau pada kedua orang itu.
"Berhenti kau mendekati Nada! Ingat kau telah melepas berlian demi sebuah batu kerikil mu itu yang kau genggam! Jadi jangan berharap kau mendapatkan wanitaku ini!" ucap Satya marah, sembari ia mempererat pelukan Nada dengan mata mengarah ke Shinta dan kembali menatap Bima dengan wajah penuh amarah.
Bima tak menghiraukan ucapan Satya, ia hanya memutar bola matanya dan terus jalan mendekati Nada dengan menodong sebilah pisau yang ia bawa.
"Apakah kau takut sayang? tenanglah aku tidak akan melukai mu sedikit pun. Aku sangat mencintaimu juga tertarik dengan mu. Maka dari itu aku selalu menahan hasrat bila dekat mu sayang, walaupun aku sangat ingin sekali. Aku akan selalu tahan menyentuhmu sampai kau mau menyerahkan diri mu pada ku." racau Bima hingga tak sadar ia tertawa hambar.
Dalam benak pria itu, ia menyesal tidak memaksa saja mengambil kehormatan Nada sewaktu mereka lama bersama. Mungkin dengan begitu Nada pasti masih bertahan dengan dirinya sampai sekarang.
"Kau tahu? Kau bagaikan berlian yang tidak boleh tergores oleh apapun Nada! Bahkan orang lain pun tidak boleh ada yang menyentuhmu. Hanya aku saja lah yang bisa menyentuh tubuh indah mu itu!" sarkas Bima menekankan dan senyumnya yang menyeringai.
Nada sampai ketakutan melihat mata Bima yang memerah, hingga ia menutupi wajahnya dari jaket yang di pakai Satya.
"Sial...! pria ini sangat berbahaya sekali sepertinya dia terlalu obsesi dengan Nada. Tidak akan ku biarkan kau sekalipun menyentuh Nada ku!" batin Satya geram
Tiba-tiba Bima lari dengan cepat mengarah tempat Shinta berada, ia langsung menahan tubuh Shinta dengan mengarahkan pisaunya pada leher wanita itu, hingga Shinta teriak histeris.
"Aaaaargh..." teriak Shinta histeris ketakutan.
"Nada, kau mau kan menyingkirkan dia. Baiklah aku akan turuti kemauan mu. Aku juga telah bosan dengan tubuh wanita ini." ucap Bima santai sembari ia menyayat leher shinta perlahan-lahan hingga wanita itu mengeluarkan sedikit darah dan menetes pada bajunya.
Satya dan Nada menatap tajam tak percaya, melihat Bima sekejam itu dengan Shinta.
"Argggh to...tooolonng aku... Uhuuuuuk uhuuuukk.... tooolonggg.." lirih Shinta teriak kesakitan
"Shintaaa...!" teriak Nada histeris.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dewi Anggya
wedaaaan si bimaaaa
2024-04-04
0
Iis Triningsih
waduuuh jd ngeri bacanya knp ada adegan kekerasan. satya knp ga sigap ntuk menolong shinta. ngeri
2023-07-06
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor ayo satya tangkap bima tuh masukin penjara
2023-07-06
1