Mata satya seketika membulat sempurna dan jantung berdetak hebat, setelah ia dicium oleh gadis aneh yang tidak pernah ia kenal itu. Ia pun juga masih berada dibawah tindihan tubuh indah Nada, karena si gadis itu telah tertidur pulas lagi.
Satya kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dalam hati, ia ingin sekali menyingkirkan tubuh gadis itu namun sangat sulit.
"Yah, selesai. Padahal lagi seru-serunya!" desis Yudha yang nampak kecewa, ia sedari tadi sedang fokus merekam. Namun ia kembali mematikan mode video pada ponselnya karena telah usai adegan panas yang dilakukan oleh kedua orang itu.
"Hei, Apa yang kau lakukan?" Kau merekam ku, yah!" teriak Satya yang menoleh ke samping mendengar ucapan Yudha yang sepertinya sedang membuat ulah.
"Itu tidak penting aku jawab." balas Yudha dengan santai sambil memasukan ponselnya pada saku celana.
"Sialan kau! " geram Satya dengan mulut mencebik kesal. Ia ingin bergerak beranjak dari sofa untuk membalas sahabatnya itu, namun gadis itu sepertinya merasa tidurnya nya terganggu lagi.
"Hm..." lenguh Nada yang sedikit terusik karena gerakan Satya, Namun ia masih saja tertidur pulas dan justru ia semakin mengusel wajahnya di atas dada bidang Satya hingga sangking nyamannya, gadis itu sampai mengeluarkan sedikit air liur pada mulutnya dan menetes pada baju Satya.
"Menjijikkan!" geram Satya dengan mulut mencebik kesal dan mata melotot tajam pada gadis itu.
Saat ini, ia pasrah tidak bisa bergerak apapun. Jika ia bergerak ia khawatir gadis itu pasti melakukan hal bodoh lagi dengan dirinya.
"Hahahaha..." Yudha tertawa lepas melihat ekspresi datar Satya dengan gadis itu sedari tadi.
"Sudahlah nikmati saja, Sat! Kau tidur saja dengan wanita itu sepertinya dia nyaman di atas tubuh mu itu." ledek Yudha dengan kedua tangan bersidekap pada dada dan tak lupa ia tersenyum miring mengejeknya. Kapan lagi kan Satya menyentuh seorang wanita bayangkan lima belas tahun lamanya pria itu betah menduda sampai lapuk.
"Pergi kau tidak usah mengejekku, sialan!" bentak Satya dengan tangan memukul udara ke arah Yudha, karena ia pun juga tidak bisa bergerak apa-apa takut gadis itu terbangun.
"Hm..." lenguh Nada lagi yang merasa terusik karena gerakan Satya.
Pria itu menatap kesal dan geregetan pada wajah polos gadis itu. Yang tanpa dosanya ia terus melenguh merasakan kenyamanan tidur di atas dadanya.
"Wleeeee..." ledek Yudha lagi sembari menjulurkan lidahnya pada Satya melihat pria itu tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi memukul dirinya.
Satya menoleh ke samping menatap sengit wajah Yudha yang terus meledek dirinya.
"Awas, kau yah!" geram Satya dengan mata melotot tajam dan tangan mengepal kuat mengarah wajah Yudha seperti siap-siap akan memukul pria itu.
Yudha pun langsung berhenti menertawai bosnya, karena bosnya jika kesal bisa berbahaya dengan dirinya. Ia pun lebih baik mengalah saja dari pada nanti tunjangannya dikurangin lagi. Tetapi ia tetap, sebelum pergi tersenyum miring terlebih dahulu dan tak lupa menatap ejek pada Satya lagi, seakan pria itu telah puas mengerjainya.
"Baiklah, aku akan pergi. Tetapi aku titip pesan pada mu?" pamit Yudha seketika berhenti berbicara, seakan seperti mengatakan sesuatu kembali sambil ia memasukkan kedua tangannya pada saku celana.
"Hm, pelan-pelan yah dimasukinya" titah Yudha bicara seperti berbisik-bisik seakan memberikan kode sesuatu pada bosnya. Sungguh pria itu bicara benar-benar seenaknya saja tanpa di saring dulu. Yudha pun langsung pergi dengan kembali bergelak tawa dan meninggalkan Satya dan gadis itu biarkan saja berduaan.
"Hahahhahah..." Yudha dengan santai langsung keluar dari pintu ruangan dengan kedua tangan masih dimasukkan ke dalam saku celana. Ia pun puas telah meledek Satya. Kapan lagi kan, ia mengerjai bosnya itu, berkat si wanita itu bosnya nya ada sedikit kemajuan dengan seorang wanita.
Kreeeggg... ( suara pintu ditutup)
"Dasar manusia gak punya akhlak!" geram Satya dengan tangan memukul udara lagi ketika Yudha sudah meninggalkan ruangan. Ia mana mungkin melakukan hal laknat pada gadis itu. Ia sudah jelas mengecap gadis itu sebagai wanita malam, lihat saja pakaiannya yang sangat mini. Apalagi lihat ia mabuk, bisa di kerjain oleh pria random pastinya di pinggir jalan. Beruntungnya gadis itu telah di selamatkan oleh polisi kalau tidak entah lah.
"Hm..." lenguh Nada yang terus mengusel wajahnya pada dada bidang Satya.
Satya pasrah ditindih oleh tubuh gadis itu. Apalagi gadis itu tidak mau pindah posisi sama sekali dan terlihat nyaman sekali berada diatas tubuh besarnya, benar-benar bagaikan tidur di atas kasur empuk saja.
Satya sendiri sedari tadi juga merasa tersiksa, apalagi dress gadis itu masih terbuka. Jika ia merapikan sekarang ia khawatir gadis itu mengigau lagi dan melakukan macam macam pada dirinya.
"Aduh! tidak ada yang memanggil mu Jhon!" batin Satya tersiksa. Ia semakin kesal dan menderita karena si Jhon panggilan kesayangan si tongkat kecilnya itu semakin berdiri tegak dari balik celananya.
"Tidulah, Jhon!" desis Satya yang merasa frustasi, sembari ia mengusap terus pahanya agar si Jhon bisa turun dengan sendirinya.
"Sh*it!" pria itu memejamkan matanya sesaat dan mengusap wajahnya dengan kasar. Ia mencoba usahanya agar si tongkat kecil itu bisa turun dengan sendirinya, namun nihil justru kulit ia semakin meremang.
"Sial, wanita merepotkan!" gerutu Satya dengan mata menatap sinis pada wajah gadis polos itu. Ia pun terpaksa mecoba untuk memejamkan matanya saja untuk tidur dan melupakan kejadian sial malam ini. Karena waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi dan besok ia akan pulang dinas malam.
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dewi Anggya
waduuuh gk bahaya tah wirrrr🤣🤣
2024-04-02
0
Tri Oktifatun
Ya Allah ngakak terus aku baca part ini dr Nada yg ngiler, Yudha yg rese, si bos yg tersiksa krn tongkat ajaibnya 😆😆😆😆🤣🤣🤣🤣🤣
2023-06-23
1
dewidewie
betul juga Yudha, Satya jangan jaim dong sikat saja🤭🤣🤣🤣
2023-06-20
0