"Sialan! sialan!" sudah mataku telah ternoda aku diputus pula!!" gerutu Nada dengan tak terima. Sambil jalan ia menghentakkan kakinya terus di jalan, setelah gadis itu keluar dari pintu apartemen Bima.
Tiba-tiba ia berhenti jalan dengan nafas yang masih memburu, mengingat kekasihnya itu melakukan pergulatan panas dengan sahabatnya.
"Tidak akan kubiarkan! suatu saat aku akan membalas kalian, lihat saja nanti!!" geram Nada dengan mata berapi-api menatap tajam kedepan. Kemudian ia meniupkan poninya asal yang sedikit berantakan tadi dan melanjutkan jalan lagi.
"Fiuuhh....."
Tak...Tak...Tak....
Gadis itu jalan bukan ke arah basemen parkir untuk mengambil mobil, melainkan ke cafe di sekitaran apartemen hanya sekedar minum saja untuk menghilangkan rasa dahaga dan emosi yang meledak, setelah ia melakukan aksi gilanya tadi. Gadis itu berpikir dari pada ia pulang ke rumah kosan masih ada perasaan dongkol dengan kekasihnya, kebih baik ia menenangkan hatinya dulu saja sambil minum.
🍃🍃🍃
Di lain tempat, ada sebuah mobil patroli sektor cabang kepolisian kota C sedang menyusuri tempat-tempat biasa para wanita kupu-kupu malam stand by untuk mencari mangsa. Biasanya para pria hidung belang itu juga suka jajan di lokasi sekitaran sini. Namun malam ini tumben di sekitaran sini tidak ada para wanita malam beserta para pria hidung belang itu.
Wiuw...wiuw...wiuw....
Di dalam mobil, ada seorang kepala polisi berserta rekannya yang
sedang menjalankan tugas karena memang malam hari ini ialah jadwalnya mereka. Kepala kepolisian itu ialah Satya Wiguna, ia seorang duda lapuk berusia 45 tahun namun biar sudah tua wajahnya masih terlihat tampan. 15 tahun berlalu pria itu telah ditinggal seorang istri karena perselingkuhan bersama pacarnya, namun tak lama perselingkuhan itu ketawan, istrinya telah meninggal bersama kekasihnya karena sebuah kecelakaan. Mungkin itu hukum karma bagi seorang istri yang telah membangkang kepada suami. Maka dari itu, sampai sekarang ia enggan membuka hati dengan seorang wanita entah itu ia pernah di khianati lagi.
"Yud, kita belok kesana saja disini tidak ada!" pinta Satya kepada teman seperjuangannya Yudha melihat sekilas pemandangan luar jendela yang nampak sepi lalu lalang orang.
"Oke... "sahut Yudha sambil menyetir mobil patroli sedangkan Satya di sampingnya sambil mengecek data-data sambil melihat sekitaran jalan.
"Bos, dari kemarin-kemarin buruan kita banyak waria bos, coba lihat dibelakang kita sudah dapat lika orang yang kita tangkap" ujar Yudha menjelaskan sambil menyetir mobil.
"Entah lah Yud, mungkin ia memang mencari nafkah, tapi bagaimanapun kita harus tetap mengamankannya dan memberi pembinaan" ucap Satya datar sambil mengecek data-data pada kertas yang ia pegang.
"Hm..." sahut Yudha lagi sambil menyetir dan melirik malas kepada temannya. Yudha umurnya tak jauh beda dengan Satya, Ia berumur 43 tahun namun ia sudah memiliki istri dan tiga anak. Sedangkan Satya ia boro-boro memikirkan anak, istri saja ia tidak punya dan malas memikirkannya. Terkadang pria itu kasihan dengan sahabatnya sendiri, ia ingin mencarikannya dia seorang istri, tetapi Satya nya malah menolak entahlah Satya itu ingin mencari seorang wanita seperti apa.
🍃🍃🍃
Ting nong..Ting nong..( bunyi jam dinding besar telah berbunyi )
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, tetapi gadis satu ini masih belum juga pulang dan betah menenggak minumannya.
Tak.....( bunyi suara gelas sloki di atas meja )
"Eurghhh..." gadis itu berdahak karena kekenyangan minum
"Aku akan membunuhmu... aku akan membunuhmu.." racau gadis itu sambil kepala ia tidurkan ke atas meja.
Tiba-tiba pelayan cafe datang menghampiri gadis itu untuk memberi tahu bahwa cafenya akan ditutup.
"Permisi nona jam cafe kami sudah selesai.." ucap pelayan
"Ahh..." Nada menengadahkan kepalanya melihat seseorang datang menghampirinya sambil mengernyitkan dahi.
Gadis itu tiba-tiba tertawa sendiri dan masih menengadahkan kepalanya
"Aku akan membunuhmu.." racau gadis itu yang sudah setengah mabuk sambil menunjuk-nunjuk pada pelayan.
"Ah, dia mabuk sekali!" batin pelayan itu.
Tanpa pikir panjang, pelayan itu langsung membopong gadis mabuk itu untuk keluar cafe, karena tempat tersebut akan ditutup.
"Hai, kau mau apakan aku lepaskan aku dari tangan kotor mu itu, hah!" berontak Nada sambil menatap tajam pada pria yang memapah dirinya keluar cafe.
"Maaf, nona saya permisi." pamit pelayan itu menunduk sopan dan langsung masuk ke dalam cafe.
Nada menoleh kebelakang melihat pelayan itu telah pergi, kemudian gadis itu memijat pelipisnya untuk menetralkan kepalanya yang sedikit pusing dan mengerjapkan kedua matanya.
"Eurghhh... " suara dahak Nada
Merasa sudah agak mendingan, Nada jalan menuju parkir mobil walaupun jalannya agak sedikit sempoyongan.
Tak...Tak...Tak ..
Saat di mobil, Nada mengendari juga nampak sedikit bahaya ia jalan berkelok kelok pelan, beruntung jalanan tersebut sepi kalau tidak gadis itu bisa kecelakaan.
Brummm...Bruuuum...Bruuum...
Baru saja keluar sebentar dari apartemen kekasihnya, tiba-tiba mobil gadis itu mogok mengeluarkan asap pada mesin di dalam kap mobilnya.
Bushhh......
Kepulan asap memenuhi pemandangan luar kaca mobil depan Nada.
"Ahh, sial!" gumam Nada sambil memukul stir kemudinya. Kemudian tanpa pikir panjang lagi gadis itu keluar dari mobilnya untuk mencari bantuan.
Braaak..( suara pintu mobil di tutup )
"Ah, bagaimana ini aku pulang?" batin Nada yang setengah mabuk sambil menghentakkan high heels nya di jalan. Kemudian ia menengadahkan kepalanya ke atas sambil menduduki tubuhnya di atas kap mobil sambil berpikir.
Tak berselang lama gadis itu melihat kilauan cahaya dari kejauhan. Ia pun langsung menjauh dari mobilnya dan jalan kedepan ingin menyetop kendaraan itu untuk meminta bantuan.
Sedangkan tak jauh dari mobil gadis itu, mobil patroli sedang jalan seperti biasa menyusuri suatu tempat namun kedua polisi itu seperti melihat buruannya.
"Bos, sepertinya kita dapat buruan lagi, kau lihat saja dia!" gumam Yudha sambil menggerakkan dagunya ke arah depan.
"Iya ku yakin dia waria lagi Yud, dilihat pakaian nya saja sangat mini. Lebih baik kau samperin saja, Yud.!" ucap Satya datar sambil melihat sekilas ke depan dan kembali melihat lembaran kertas yang ia pegang.
"Tidak ah mana mungkin sepertinya wanita asli itu?" gumam Yudha sambil menyetir melihat dari kejauhan wanita itu.
"Tidak sudahlah kau jalani saja, mana ada wanita malam pakai pakaian mini itu, yang mini biasanya waria di tengah jalan" gumam Satya sambil mengecek data-data di lembaran kertas.
"Hmmm..." Yuda menghela nafas panjang dan melirik malas pada pria di sampingnya.
"Begini nih kalau sudah lama tidak kenal wanita. Semua yang di lihat sama." batin Yudha yang sambil menyetir.
Mobil pun melaju dengan cepat menuju gadis itu yang sedang melambai-lambai kan tangannya.
Bruuuuuuummm.....
-
- Bersambung 🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Vitamincyu
..
2024-10-08
0
Ara Julyana
kasihan Nada di kira waria🤣🤣🤣
2024-03-25
0
dewidewie
wah... kenapa sih duda selalu menggoda
2023-06-15
0