Bab 14 - Bertemu Mantan

Pagi ini di saat matahari telah mulai menunjukan sinarnya dan memaksa masuk ke dalam tirai jendela melewati celah-celah, terlihat Nada masih saja nyaman akan tidurnya sembari bergumul di dalam selimut dan memeluk guling kesayangannya itu.

"Hmph..." lenguh Nada yang masih memeluk gulingnya itu sambil senyam-senyum sendiri di dalam tidur.

Gadis itu pasti sedang membayangkan seseorang dari dalam mimpinya. Sangking nyamannya ia tertidur pulas, sampai-sampai ia mengelap sisa air liurnya yang menetes dari mulut.

"Hmmmm....Hmmmn..."

Kriiiiiiiiiing...

Sebuah alarm pada jam weker pun telah berbunyi, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi menandakan si gadis itu harus segera bangun. Karena ia harus bersiap untuk berangkat kuliah namun gadis itu masih saja tetap tidur dengan nyenyak nya dan masih enggan untuk bangun.

Kriiiiiiiiiing......

Kriiiiiiiiing.......

Kriiiiiiiiing......

"Hmmph, Sh*it!" gadis itu melenguh hingga ia kesal dengan menghentakkan kakinya di atas ranjang, karena alarm tersebut telah berkali-kali bunyi dan mengganggu mimpi indahnya.

Nada dengan mata masih mengantuk dan merasa terganggu oleh suara berisik alarm tersebut. Ia ingin sekali membanting jam wekernya yang berisik itu, yang tepatnya berada di atas meja samping ranjang. Namun saat ia ingin meraihnya, justru ia yang terjatuh ke lantai bersama gulingnya itu.

Dug.....

"Sial!" gerutu Nada sambil membanting gulingnya itu ke lantai dengan posisi telah bangun dan duduk di senderan pada ranjang tersebut.

"Ini sudah jam berapa? kau telah mengganggu mimpi indah ku saja!" maki Nada dengan langsung meraih jam wekernya itu untuk di matikan dan di kembalikan lagi ke atas meja.

Tak...

Kemudian Nada menghela nafasnya dengan panjang untuk menghilangkan rasa moodnya yang tidak baik itu.

"Haaaaaaahhhh......"

Merasa sudah agak baikan mood nya yang sedari tadi ia diam, ia pun beranjak dari duduk dan jalan menuju ke toilet sambil menggaruk-garukkan kepala yang tak gatal. Sebenarnya ia malas sekali untuk masuk kuliah, karena mobilnya masih di bengkel sedang diperbaiki.

Namun di tengah jalan menuju toilet, ia berhenti mengingat mimpi indahnya tadi bersama pria yang nyaris melakukan cinta satu malam dengannya, walaupun mereka tidak melakukannya sama sekali. Namun perasaan gadis itu, hatinya seperti berbunga-bunga, bagaimana tidak? ia tidak menyangka telah merasakan ciuman pertama dengan pria tampan yang tidak di kenalnya itu hingga ia sendiri lupa akan kekasihnya yang di campakkan.

"Perasaan apa ini?" batin Nada yang nampak bodoh dengan memegangi bibirnya sendiri dan menggigit bibirnya kecil seperti merasakannya.

Ia jadi ingat, momen ia bertemu dengan pak polisi itu. Ketika ia sadar dari mabuk. Walaupun dengan kesan yang sangat buruk namun ia sangat menyukai sekali jika pria itu sedang marah dengannya.

"Hihihi! manis sekali dia. Aku jadi senang sekali menggodanya." gumam Nada sambil tertawa cekikikan, ia langsung lari terbirit-birit menuju meja makan yang berada di hadapannya dan berjongkok memegangi meja makan, sangking bahagianya ia mengingat pria itu.

Nada masih saja membayangkan kejadian kemarin hingga ia tersenyum-senyum sendiri seperti orang bodoh. Ia berharap, semoga saja ia bisa bertemu lagi dengan pak polisi itu, walaupun galak ia semakin menyukainya.

🍃🍃🍃

Siang harinya matahari nampak sangat terik sekali karena waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Seorang pria tampan itu sekarang sedang fokus melakukan investigasi kasus kecelakaan lalu lintas yang baru saja terjadi dan seperti biasa ditemani dengan sahabatnya yang menyebalkan itu. Namun, posisi kejadian tersebut berada tepat di jalan raya depan kampus wanita yang menurut ia bikin sial. Sedangkan sahabatnya yang sedang memberikan garis kuning di jalan tersebut, ia ingin sekali menggoda Satya, agar pria itu menyadari dan mengingatkannya tempat ini berada.

"Bos, kau tidak tahu ini kan kampusnya nona Nada, wanita cantik yang kemarin itu kau melakukan..." goda Yudha sambil membayangkan namun ucapannya terputus karena Satya telah membentaknya.

"Kau berhenti lah berbicara! lebih baik kau lanjutkan saja kerjanya!" titah Satya dengan mata melotot tajam sembari ia memegang kamera digital untuk memotret korban KLL tersebut.

"Iyaaa, bos siap!" sahut Yudha dengan malas dan melanjutkan lagi memberikan garis kuning di jalan.

Satya mendengus kesal melihat sahabat laknat nya itu yang masih saja terus membahas kejadian kemarin. Namun, ia menoleh sesaat melihat kampus di hadapannya itu mengingat gadis yang menurut ia sial namun sebenarnya ia terkadang merindukannya.

"Nada? Haah! Wanita yang sangat aneh." batin Satya dengan mata menatap malas melihat gedung kampus tersebut. Kemudian ia menghela nafasnya dengan panjang, namun seketika senyum terukir dari bibirnya walaupun sengaja ia sembunyikan, agar tak ingin ada yang melihatnya.

"Tuh kan aku bilang apa? bilang saja kau suka, jangan pura-pura lah." ledek Yudha sembari memberikan garis kuning di jalan melewati Satya yang ketawan berdiri dan tersenyum melihat kampus tempat gadis itu berada.

"Kau sangat berisik sekali! diam saja sana! kau lebih baik lanjut saja sana kerjanya!" bentak Satya dengan mata melotot tajam pada sahabatnya itu.

Yudha hanya diam saja tak menyahutinya, ia sengaja menulikan telinga dan sudah biasa, ia dapat ocehan marah-marah dari si bos. Walaupun memang sebenarnya, ia yang salah tetapi ia senang sekali menggoda si bos yang kaku itu.

"Dasar tidak sopan!" gerutu Satya dengan mulut mencebik kesal dan mata melotot tajam melihat sahabat laknat nya itu hanya cuek saja padanya. Ia pun juga malas berdebat dengan dia dan kembali lagi bekerja untuk memotret korban yang tergeletak di jalan tersebut.

Cekrekk .....

🍃🍃🍃

Cuaca siang ini sangat terik sekali, beruntung hari ini kedua sejoli itu bisa pulang cepat, karena tadi kuliah hanya ada satu mata kuliah saja. Biasanya sih mereka selalu bertiga-tiga kemana-mana namun semenjak sahabat satunya lagi telah berkhianat mengambil pacar dirinya. Sekarang hanya mereka berdua-duaan saja kalau mau kemana-mana. Dan sekarang keduanya sedang jalan beriringan menuju taman sembari bawa jajanan mereka masing-masing untuk sekedar duduk-duduk santai saja di kursi taman. Karena sebenarnya Nada juga malas sekali pulang cepat, karena tidak ada kegiatan di rumah dan tidak ada teman curhat apalagi sekarang sudah tidak mempunyai kekasih lagi.

"Nada! kau nanti pulang sendiri saja yah naik taxi. Kau tahu, kekasih ku hari ini ini akan mengajakku pergi kencan." panggil Niki dengan tersenyum sumringah melihat ponselnya ada pesan text dari kekasihnya itu. Ia pun langsung menunjukkan ponselnya pada Nada untuk memberi tahu pesan dari kekasihnya, agar Nada percaya.

"Yah, Niki kau begitu sekali dengan ku." keluh Nada yang baru saja duduk di tempat kursi taman melihat pesan text dari kekasih Niki.

"Iya aku minta maaf Nada. Aku janji kalau aku punya banyak waktu, besok aku akan menemani mu sepuasnya." sahut Niki dengan bahagia sembari membalas pesan pada ponselnya.

"Kau ini kerjaannya pacaran terus dengan Kevin. Yasudah sana kau pergi saja sana!" dengus Nada yang nampak kesal.

"Lalu kau sendiri bagaimana? mana Bima kekasih tampan mu itu? tanya Niki. Namun tiba-tiba ponsel wanita itu berdering kencang menandakan kekasihnya telah tiba.

Kriiiiiiiiing....

"Haaah, Kau lihat sendiri kan Nada. Kekasih ku sudah sampai kesini! " jelas Niki sambil menunjukkan ponselnya pada Nada

"Hmm, Iya sudah lah kau sana pergi." balas Nada yang nampak malas dengan tangan seperti mengusir agar secepatnya sahabat nya pergi

"Iya Nada ku sayang. aku pergi yah, bye!" pamit Niki dengan bahagianya. Ia melambaikan tangannya kemudian pergi meninggalkan Nada sendiri.

Nada sebenarnya ingin curhat dengan Niki sahabatnya, mengenai status hubungan dengan kekasihnya juga mantan sahabatnya satu lagi bernama Shinta. Namun, Niki yang orang nya tipikal cuek dan lebih mementingkan sang kekasih ia tak bisa berbuat apa-apa dan mau tidak mau ia menikmati masa sendiri lagi disini.

"Kau membuat ku iri saja Niki punya kekasih yang sangat perhatian, baik juga setia. Sedangkan aku...?" gumam Nada yang nampak lemas melihat Niki sudah pergi jauh.

Ia pun menghela nafasnya dengan panjang untuk melupakan kegalauan dirinya dengan membuka aplikasi media sosial sembari makan jajanan yang ia beli.

"Haah...aku mau stalking ah.. Si pak polisi itu.." gumam Nada tiba-tiba memiliki ide dan tersenyum sumringah sembari membuka aplikasi media sosial di ponselnya.

"Hm, namanya kalau tidak salah Satya Wiguna?" gumam Nada lagi yang nampak berpikir.

Ia pun yakin dan mengetik nama pak polisi itu di akun media sosialnya sembari ia makan jajanan yang ia beli. Namun saat ia ketik, nama tersebut sangat banyak sekali yang muncul. Ia pun mencoba mencari-cari wajah yang mirip dengan pak polisi itu.

"Hah benar-benar pasaran sekali namanya. Segitu banyak nama tidak ada satu pun wajah yang mirip dengan dia! " gumam Nada yang nampak lemas.

"Apa dia tidak mempunyai akun media sosial, ya? Secara dia kan polisi, tidak mungkin ia mengumbar foto dirinya, apalagi ia sangat tampan sekali." gumam Nada lagi yang nampak berpikir, sambil membayangkan ketampanan wajah pak polisi itu dan tiba-tiba seperti biasa ia tersenyum-senyum sendiri.

"Haaah... " Nada menghela nafasnya dengan panjang, Ia tidak mungkin bisa berharap mendapatkan hati pak polisi itu, sedangkan pria itu saja melihat dirinya seperti tidak suka.

Sekelebat di benaknya ia ingin melihat apakah ada pesan dari mantan kekasihnya. Ia benar-benar merasa kesepian sekali sekarang. Saat ia mengecek pesan, namun nihil tidak ada sekali pun pesan dari kekasihnya.

"Benar-benar ia memutuskan aku.Kau tega sekali Bima. "gumam Nada yang nampak lemas, sembari ia melihat ponselnya. Namun tiba-tiba ia mendengar suara tertawa seorang wanita dan pria tak jauh dari sebrang tempat ia duduk. Di sana ada sebuah hotel kecil dekat dengan kampus, ternyata saat ia melihat ada Bima dan sahabat nya yang baru saja keluar dari pintu lobby hotel. Dan seketika Nada berdiri dari duduknya menatap nanar melihat Bima yang sedang merangkul bahu Shinta dan sekilas Bima pun juga melihat Nada dari belakang yang jauh darinya.

Keduanya pun saling berpandangan dari kejauhan.

-

- Bersambung 🍃

Terpopuler

Comments

Iis Triningsih

Iis Triningsih

move on nada msh banyak laki2 yg baik. lanjut thor

2023-07-03

0

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

elaaahhh cantik2 suka ngeces Nada2 🤦🏻‍♀️😅😂

2023-07-03

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengkhianatan
2 Bab 2 - Penyesalan
3 Bab 3 - Pertemuan Pertama
4 Bab 4 - Wanita Atau Waria
5 Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6 Bab 6 - Gadis Gila
7 Bab 7 - Benar-Benar Gila
8 Bab 8 - Rezeki & Sial
9 Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10 Bab 10 - Curahan Hati
11 Bab 11 - Curahan Hati Juga
12 Bab 12 - Pulang Bersama
13 Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14 Bab 14 - Bertemu Mantan
15 Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16 Bab 16 - Tamparan Keras
17 Bab 17 - Cemburu Buta
18 Bab 18 - Serangan Pertama
19 Bab 19 - Melarikan diri
20 Bab 20 - Pelukan Pertama
21 Bab 21 - Satu Atap
22 Bab 22 - Ciuman Panas
23 Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24 Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25 Bab 25 - Bima Kecelakaan
26 Bab 26 - Pencarian Bima
27 Bab 27 - Pesimis
28 Bab 28 - Satu atap lagi
29 Bab 29 - Malam mencekam
30 Bab 30 - Mimpi Buruk
31 Bab 31 - Bima kembali
32 Bab 32 - Kabar Buruk
33 Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34 Bab Pengumuman Novel Baru
35 Bab 34 - Tinggal Bersama
36 Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37 Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38 Bab 37 - Motif Sebenarnya
39 Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40 Bab 39 - Cemburu ku
41 Bab 40 - Satya Resek
42 Bab 43 - Keakraban mereka
43 Bab 42 - Pertama kali memasak
44 Bab 43 - Permainan di mulai
45 Bab 44 - Bertemu kembali
46 Bab 45 - Tamparan keras
47 Bab 46 - Penyusup
48 Bab 47 - Sandera
49 Bab 48 - Hadiah dari Satya
50 Bab 49 - Apa yang terjadi?
51 Bab 50 - Rapuh
52 Bab 51 - Terungkap
53 Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54 Bab 53 - Masa Tenggang
55 Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56 Bab 55 - Pengakuan palsu
57 Bab 56 - Terungkap
58 Bab 57 - Penyerangan Markas
59 Bab 58 - Sebuah melodi?
60 Bab 59 - Rekaman
61 Bab 60 - Berkhirkah?
62 Bab 61 - Kembali Pulang
63 Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64 Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65 Bab 64 - Tertembak kah?
66 Bab 65 - Tertembak
67 Bab 66 - Kabar Buruk
68 Bab 67 - Kecelakaan
69 Bab 68 - Dilema
70 Bab 69 - Rumor
71 Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72 Bab 71 - Perdebatan kecil
73 Bab 72 - Untuk yang pertama
74 Bab 73 - Ketahuan Kan?
75 Bab 74 - Di minta janji
76 Bab 75 - Pergi Berkunjung
77 Bab 76 - Liburan Perdana
78 Bab 77 - Drama Pagi ini
79 Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80 Bab 79 - Kecelakaan
81 Bab 80 - Kemarahan Satya
82 Bab 81 - Nada Pergi
83 Bab 82 - Berpisah
84 Bab 83 - Satya Mabuk
85 Bab 84 - Berita Bahagia
86 Bab 85 - Serangan Fajar
87 Pengumuman Novel Baru
88 Bab 86 - You Are Mine
89 Bab 87 - Posesif
90 Bab 88 - Tamparan Keras
91 Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92 Bab 90 - Mengejutkan
93 Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94 Bab 92 - Penangguhan
95 Bab 93 - Pers dari Satya
96 Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97 Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98 Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99 Bab 97 - Mencari Tahu
100 Bab 98 - Memberikan Kabar
101 Bab 99 - Sebuah Memori
102 Bab 100 - Ingatan Kembali
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 - Pengkhianatan
2
Bab 2 - Penyesalan
3
Bab 3 - Pertemuan Pertama
4
Bab 4 - Wanita Atau Waria
5
Bab 5 - Gara-Gara Mabuk
6
Bab 6 - Gadis Gila
7
Bab 7 - Benar-Benar Gila
8
Bab 8 - Rezeki & Sial
9
Bab 9 - Identitas Sebenarnya
10
Bab 10 - Curahan Hati
11
Bab 11 - Curahan Hati Juga
12
Bab 12 - Pulang Bersama
13
Bab 13 - Sentuhan Tak Sengaja
14
Bab 14 - Bertemu Mantan
15
Bab 15 - Pengakuan Sebenarnya
16
Bab 16 - Tamparan Keras
17
Bab 17 - Cemburu Buta
18
Bab 18 - Serangan Pertama
19
Bab 19 - Melarikan diri
20
Bab 20 - Pelukan Pertama
21
Bab 21 - Satu Atap
22
Bab 22 - Ciuman Panas
23
Bab 23 - Tamu Tak Terduga
24
Bab 24 - Mulai Tumbuh Rasa
25
Bab 25 - Bima Kecelakaan
26
Bab 26 - Pencarian Bima
27
Bab 27 - Pesimis
28
Bab 28 - Satu atap lagi
29
Bab 29 - Malam mencekam
30
Bab 30 - Mimpi Buruk
31
Bab 31 - Bima kembali
32
Bab 32 - Kabar Buruk
33
Bab 33 - Pergi ke pemakaman
34
Bab Pengumuman Novel Baru
35
Bab 34 - Tinggal Bersama
36
Bab 35 - Ketemu calon Ibu Mertua
37
Bab 36 - Ungkapan Hati Terdalam
38
Bab 37 - Motif Sebenarnya
39
Bab 38 - Bertemu Sang Mantan
40
Bab 39 - Cemburu ku
41
Bab 40 - Satya Resek
42
Bab 43 - Keakraban mereka
43
Bab 42 - Pertama kali memasak
44
Bab 43 - Permainan di mulai
45
Bab 44 - Bertemu kembali
46
Bab 45 - Tamparan keras
47
Bab 46 - Penyusup
48
Bab 47 - Sandera
49
Bab 48 - Hadiah dari Satya
50
Bab 49 - Apa yang terjadi?
51
Bab 50 - Rapuh
52
Bab 51 - Terungkap
53
Bab 52 - Cinta atau Obsesi
54
Bab 53 - Masa Tenggang
55
Bab 54 - Lagi-lagi dia?
56
Bab 55 - Pengakuan palsu
57
Bab 56 - Terungkap
58
Bab 57 - Penyerangan Markas
59
Bab 58 - Sebuah melodi?
60
Bab 59 - Rekaman
61
Bab 60 - Berkhirkah?
62
Bab 61 - Kembali Pulang
63
Bab 62 - Kejutan Tak Terduga
64
Bab 63 - Kejutan tak terduga lagi?
65
Bab 64 - Tertembak kah?
66
Bab 65 - Tertembak
67
Bab 66 - Kabar Buruk
68
Bab 67 - Kecelakaan
69
Bab 68 - Dilema
70
Bab 69 - Rumor
71
Bab 70 - Kembali ke rutinitas
72
Bab 71 - Perdebatan kecil
73
Bab 72 - Untuk yang pertama
74
Bab 73 - Ketahuan Kan?
75
Bab 74 - Di minta janji
76
Bab 75 - Pergi Berkunjung
77
Bab 76 - Liburan Perdana
78
Bab 77 - Drama Pagi ini
79
Bab 78 - Upaya Pembunuhan
80
Bab 79 - Kecelakaan
81
Bab 80 - Kemarahan Satya
82
Bab 81 - Nada Pergi
83
Bab 82 - Berpisah
84
Bab 83 - Satya Mabuk
85
Bab 84 - Berita Bahagia
86
Bab 85 - Serangan Fajar
87
Pengumuman Novel Baru
88
Bab 86 - You Are Mine
89
Bab 87 - Posesif
90
Bab 88 - Tamparan Keras
91
Bab 89 - Upaya Balas Dendam
92
Bab 90 - Mengejutkan
93
Bab 91 - Amnesia Disosiatif
94
Bab 92 - Penangguhan
95
Bab 93 - Pers dari Satya
96
Bab 94 - Seorang Kurir Datang
97
Bab 95 - Upaya Pembunuhan
98
Bab 96 - Sebuah Teka Teki
99
Bab 97 - Mencari Tahu
100
Bab 98 - Memberikan Kabar
101
Bab 99 - Sebuah Memori
102
Bab 100 - Ingatan Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!