Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta

Hana berkali-kali memandangi kotak tempat gelang pemberian Taehyung.

"Tak ada salahnya jika berteman dengan Tuan Taehyung bukan ?" gadis itu bergumam sembari mengusap gelang bertuliskan kata 'Teman' dalam bahasa Inggris yang telah ia kenakan.

Taehyung merebahkan dirinya dan tersenyum lega

setelah seharian mondar-mandir mencari keberadaan Hana.

"Ternyata Dia pergi bersama kakak lelakinya ?!" pria itu kembali terkekeh karena tingkah konyolnya yang telah meluapkan amarah terhadap Jihyo.

"Aaaaaah ..., Kenapa diriku begitu mencemaskan nya akhir-akhir ini ?"

Taehyung kembali memeluk guling nya, berkali-kali ia tersenyum karena mengingat ekspresi pasrah Hana saat ia memutar dan memeriksa setiap inci tubuhnya.

Pria itu juga sama sekali tak bergeming melihat puluhan panggilan dari Irene yang telah menantikan kedatangan nya.

"Tunggu saja sampai fajar tiba Irene !!"

"Aku tak akan pernah menemui dirimu ..." ujar Taehyung dengan senyum sinis pada wajahnya.

Pria itu memejamkan matanya dan terlelap dengan mudah meskipun dering ponselnya tak juga berhenti.

"Darimana saja Kau kemarin ??" Jihyo mendekati Hana yang tengah sibuk dengan aktivitas memasak nya.

"Jawab, Kau menemui Namjoon lagi ??"

"Tidak Jihyo, Hana justru ke kantor bersamaku !!" Yoongi muncul dan terlihat merapikan kancing baju kemeja putihnya.

"Apa maksud Kakak ?" Jihyo menoleh dan berjalan menyambangi Yoongi di meja makan.

"Kakak sengaja membawa nya ke kantor ??" gadis itu benar-benar terkejut dengan ucapan Yoongi.

"Apa salahnya ??" Yoongi menjawab datar dengan menuang air putih pada gelasnya.

"Apa Kau yang meminta Kak Suga untuk membawamu ??" Jihyo seketika membentak Hana yang datang membawa sepiring tumis udang wortel dimeja makan.

Gadis itu hanya menghela nafas dan menggeleng pelan.

"Cukup Jihyo !!!"

"Ini masih pagi tidak bisakah Kau membuat suasana tenang ?" nada suara Yoongi kini telah naik beberapa oktaf.

"Ada apa denganmu Kak ?"

"Apa Kakak tidak malu dengan pandangan orang-orang di kantor ??" Jihyo kembali menjawab dengan lantang.

"Aku membencimu ... !!" Jihyo menatap Hana tajam, membanting sendok serta garpu dan beranjak pergi.

"Kak ... "

"Biarkan Dia pergi Hana !!" Yoongi menghentikan

Hana yang hendak mengejar kakak

perempuannya.

"Duduk lah ..."

"Sudah saatnya Kau berada dan duduk disini bersama kami !" pria dingin itu menarik kursi dan membuat Hana duduk disana.

"Aku butuh Kau untuk menemani ku disini Hana !" Yoongi kembali berucap dalam hati dan tersenyum menatap Hana.

Hana masih tak percaya dengan perubahan sikap kakak lelakinya yang kian hangat.

Gadis itu berjalan menuju pasar dengan perasaan cemas juga bahagia.

"Apa sebenarnya yang sudah Ibu lakukan terhadap Hana ?" dengan wajah serius Namjoon menyambangi Nyonya Kim di meja makan bersama keluarga kecilnya.

"Kau kemari Nak ?"

"Duduklah terlebih dahulu ..." Nyonya Kim terlihat sumringah dan beranjak menyambut kedatangan Namjoon.

"Katakan Bu,"

"Apa yang sudah Ibu lakukan terhadap Hana sehingga ia menjauh dariku ??" Namjoon tak lagi peduli pada keberadaan Ayah serta Taehyung adiknya.

Taehyung dan Tuan Kim hanya memandang bingung terhadap kehadiran kakak tertua pada keluarga tersebut.

"Joon ..."

"Gadis cacat itu memang tak pantas untuk dirimu Nak !!"

"Apa saja yang telah ia katakan padamu ?"

"Ibu hanya kembali memperingatkan nya," Nyonya Kim dengan wajah datar menanggapi perkataan anaknya.

"Hana ??"

"Ada hubungan apa Hana dengan Kakak ?"

"Apa lelaki yang mencium keningnya waktu itu adalah Kak Namjoon ?" Taehyung berdebat seorang diri dalam hatinya.

"Bu ... !!" Namjoon kembali berucap dengan wajah memelas.

"Hentikan Namjoon !!"

"Kamu sudah menyetujui untuk bertunangan dengan wanita pilihan Ibu bukan ?"

"Atau Kau memang menginginkan serangan jantung Ibumu ini selalu kambuh kembali ??" Nyonya Kim berucap dengan tangan yang memegangi dadanya.

"Kamu harus belajar dari adikmu meskipun ia sering ke Club malam, paling tidak ia mengencani gadis yang fisiknya sempurna," ujar Nyonya Kim dengan melihat ke arah Taehyung.

"Wanita ini memang begitu pandai dalam hal bersandiwara," pria itu lagi-lagi bermonolog dalam hati hingga akhirnya Taehyung tersedak seketika saat mendengar sindiran dari Nyonya Kim.

"Jangan bawa-bawa diriku dalam urusan kalian !!" Taehyung menghentikan makan paginya dan beranjak pergi meninggalkan meja makan.

Hari-hari berlalu Hana semakin mencoba untuk memudarkan perasaannya terhadap Namjoon.

Permohonan Nyonya Kim waktu itu membuatnya tak ingin menghancurkan harapan seorang Ibu.

"Akhirnya Kau mengenakan gelang ini !?" Taehyung tersenyum sembari memegang tangan Hana yang sedang diam terlena dalam lamunannya.

"Tuan disini ?" gadis itu tersadar dan mendongakkan kepalanya seketika.

"Apa yang sedang Kau pikirkan ?" pria tampan itu berjalan perlahan sebelum akhirnya duduk di samping Hana.

"Biar ku tebak !!"

"Seseorang yang istimewa ??" ujar Taehyung dengan memiringkan kepala dengan mata yang terus menatap wajah Hana.

"Entahlah Tuan ... !!"

"Saya sudah merelakan nya ..." gadis itu tampak menghela nafas dalam.

"Kenapa ??" Taehyung kembali berucap dan memperhatikan senyum hambar di wajah gadis itu.

"Untuk kebahagiaan nya," Hana melempar jauh pandangan nya ke atas awan putih yang bergerak perlahan.

"Tapi Kau mencintainya bukan ?" pria itu berucap semakin dalam.

"Ketika Tuan mencintai seseorang dengan hati yang benar-benar tulus ..."

"Tuan akan lebih memikirkan kebahagiaan orang yang Tuan kasihi daripada perasaan sendiri," Hana menunduk dan menyembunyikan wajah lesunya.

"Apakah cinta memang selalu membuat kita menjadi sebodoh itu ?" Taehyung menghela nafas dan menyandarkan punggungnya pada kursi taman.

Hana hanya tersenyum tipis sembari menatap sekeliling taman.

"Apa Kau akan kabur lagi ?" Taehyung mendadak berbicara dengan ketus.

"Kenapa Saya harus kabur ?" gadis itu menjawab tanpa mempedulikan pria yang selalu memandangi paras manisnya.

"Kau masih ingat saat menginjak kaki ku lalu kabur begitu saja beberapa hari lalu ?"

"Kau ini benar-benar keterlaluan Hana !" Taehyung mengalihkan pembicaraan dan mengangkat salah satu kakinya.

"Ini ..."

Hana akhirnya mengeluarkan suara tawanya yang sedikit tertahan.

"Maaf Tuan !"

"Tapi Tuan benar-benar membuat Saya takut waktu itu," gadis itu mencoba untuk membela diri.

"Apa masih sakit ?" Hana berjongkok dan kembali memperhatikan kaki Taehyung yang terbungkus sepatu berwarna putih abu-abu.

Taehyung justru terdiam dengan senyuman melihat Hana yang tampak mengkhawatirkan kakinya.

"Lihatlah, Kau kalah telak Irene !" Jihyo membuka kaca mobil dan menertawakan Irene yang duduk disebelahnya.

"Diam lah, sialan." Irene menggerutu dan meluapkan kekesalannya dengan menarik rambut Jihyo.

"Aaaaaaggghhhh, Dasar perempuan gila." Jihyo kembali memaki Irene yang masih fokus memperhatikan Taehyung bersama Hana.

"Gadis itu,"

"Lihat saja, Aku akan membuat perhitungan dengan nya," Irene kembali mengepalkan tangannya.

"Kau harus membantu ku Jihyo,"

"Aku tak mau kehilangan Taehyung begitu saja."

"Baiklah."

"Apa Kau ingin melabraknya sekarang ?"

"Tidak,"

"Aku akan membuat gadis itu rusak dimata Taehyung."

"Maksudnya ?" Jihyo menampilkan raut wajah bingung nya.

"Kau ikuti saja semua perkataan ku nanti." Irene tersenyum begitu sinis sembari menatap Hana.

"Mau kemana mereka ?" ujar Irene saat melihat Hana serta Taehyung beranjak.

"Sudah pasti si dungu itu akan kembali ke rumah !" Jihyo menjawab dengan datar.

"Kau memintaku menemanimu hanya untuk melihat Hana berduaan bersama Taehyung seperti ini ?"

"Jika Aku jadi dirimu, Aku akan langsung menamparnya di hadapan Taehyung !" Jihyo kembali berucap dengan kesal.

"Aku bahkan bisa lebih sadis dari itu !" Irene dengan sengaja menginjak pedal gas mobilnya.

"Apa yang akan Kau lakukan Irene ?" Jihyo terkejut dengan ulah nekad wanita itu.

Beruntung Taehyung dengan sigap menarik dan mendekap tubuh Hana.

Tubuh keduanya terjatuh secara bersamaan di atas hijau nya rerumputan.

"Kau tak apa-apa Hana ?" pria itu segera bangkit dan kembali membawa Hana untuk berdiri.

"Saya baik-baik saja Tuan."

"Terimakasih," Hana berdiri dengan memegangi siku tangannya.

"Sepertinya diriku tak asing dengan plat nomor mobil itu, tapi siapa ?" Taehyung bertanya pada dirinya sendiri di dalam hati.

"Sialll !" Irene semakin mengeluarkan umpatan kekesalannya.

"Lihat saja, Aku pasti akan membuat dirimu kembali berlutut padaku Tae !"

Hari pertunangan Namjoon dan Jihyo telah ditetapkan.

Namjoon tak percaya dengan keputusan yang diambilnya.

Bukan karena tuntutan Ibunya,

Namjoon menyetujui untuk bertunangan dengan Jihyo justru karena perkataan yang keluar dari mulut Hana.

Lelaki itu sangat menyayangkan kenapa Hana tak mau mencoba untuk teguh berdiri dan berpegangan pada dirinya.

"Aku benar-benar melakukan nya untuk dirimu Hana !" Namjoon menyatakan hal itu dalam hatinya.

Jihyo dan Nyonya Kim tampak begitu berbahagia.

Yoongi terdiam dan menatap datar diri Namjoon, ia tak percaya akan keputusan sahabat nya itu.

Sementara Hana,

Gadis itu selalu nampak baik-baik saja.

Topeng diwajahnya terlihat begitu tebal.

Ia hanya ingin melanjutkan hidupnya seperti biasa.

"Aku tak ingin menggenggam apapun Tuhan."

"Berilah ikhlas dan sabar sebanyak buih di lautan pada hatiku."

Tuan Kim yang menyadari bahwa wajah tulus yang pernah ia rendahkan adalah salah satu adik dari Yoongi, membuat ia semakin tak mampu berkata-kata.

Sepanjang acara jamuan acara pertunangan, Tuan Kim hanya memandang iba pada gadis cacat yang selalu direndahkan istri serta calon menantunya.

Taehyung yang dari awal tak melihat senyuman di wajah manis Hana membuat ia kesal.

Pria itu turut dibuat sakit melihat bagaimana Jihyo serta Nyonya Kim memperlakukan Hana.

"Cukup !"

"Sekarang ikut dengan ku !" Taehyung menarik tangan Hana yang membuat gadis itu tersentak dan terpaksa mengikutinya.

"Kau mencintai nya bukan ?"

"Lelaki itu !" Taehyung mengarahkan telunjuk jarinya pada Namjoon.

Hana hanya diam, ia tak menghiraukan ucapan Taehyung.

Gadis itu kembali melanjutkan aktivitasnya membereskan gelas-gelas yang kosong.

"Baiklah Kau tak menjawab."

Taehyung kembali menarik dan membawa Hana ke hadapan orang tuanya serta beberapa tamu undangan.

"Ayah, aku akan menikahinya !" ucapan Taehyung sontak membuat hampir semua orang memandangi Hana dan dirinya.

"Tuan !?" Hana menarik tangannya dari genggaman Taehyung tapi cengkeraman pria itu terlampau kuat hingga ia tak berhasil lepas darinya.

"Aku mencintainya Ayah."

"Tuan lepas."

Hana menampar Taehyung dihadapan semua orang.

Gadis itu melangkah pergi menjauhi kerumunan dan menuju taman meskipun hari sudah gelap.

Lagi-lagi ia tertunduk di kursi taman dengan air mata yang ia sembunyikan.

"Ibu ..."

"Aku merindukanmu !" gumamnya perlahan.

"Aku ingin seperti anak-anak lain, yang ketika bersedih ada seseorang yang memeluk serta mengusap rambut ku,"

"Aku iri Bu,"

"Aku iri karena harus selalu menyembunyikan air mata dan menumpahkan semuanya seorang diri,"

Lagi, sesak di dada Hana membuat ia tampak begitu menyedihkan.

Episodes
1 Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2 Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3 Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4 Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5 Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6 Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7 Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8 Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9 Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10 Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11 Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12 Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13 Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14 Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15 Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16 Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17 Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18 Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19 Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20 Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21 Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22 Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23 Pendekatan Perlahan
24 Obsesi Sang Kakak Lelaki
25 Sahabat Setia
26 Takdir Yang Tak Memberi Izin
27 Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28 Pecahnya Keributan Di Club Malam
29 Curahan Hati Si Gadis Malang.
30 Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31 Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32 Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33 Isi Hati Sang Tuan Muda
34 Melepas Perlahan.
35 T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36 Gadis Tunangan Tuan Guru
37 Saudara Tanpa Ikatan Darah
38 Pria Lembut Sepupu Irene
39 Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40 Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41 Permohonan Seorang Park Jimin
42 Rintihan Manja Sang Pria Garang
43 Rumitnya Perasaan Yoongi
44 Sebuah Pesan Balasan
45 Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46 Sang Pemilik Hati
47 Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48 Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49 Ice Cream ???
50 Kepulangan Yang Tertunda
51 Yoongi Yang Kian Mencair
52 Kecupan Selamat Malam
53 Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54 Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55 Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56 Manisnya Suasana Senja
57 Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58 Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59 Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60 Pria Muda Bergigi Kelinci
61 Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62 Nasib Hana Ditangan Author !
63 Air Mata Sang Casanova
64 Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65 Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66 Keributan Di Rumah Sakit
67 Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68 Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69 Rekaman CCTV
70 Hana Sang Pawang.
71 Dundi ?
72 Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73 Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2
Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3
Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4
Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5
Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6
Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7
Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8
Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9
Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10
Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11
Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12
Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13
Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14
Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15
Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16
Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17
Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18
Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19
Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20
Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21
Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22
Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23
Pendekatan Perlahan
24
Obsesi Sang Kakak Lelaki
25
Sahabat Setia
26
Takdir Yang Tak Memberi Izin
27
Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28
Pecahnya Keributan Di Club Malam
29
Curahan Hati Si Gadis Malang.
30
Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31
Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32
Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33
Isi Hati Sang Tuan Muda
34
Melepas Perlahan.
35
T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36
Gadis Tunangan Tuan Guru
37
Saudara Tanpa Ikatan Darah
38
Pria Lembut Sepupu Irene
39
Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40
Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41
Permohonan Seorang Park Jimin
42
Rintihan Manja Sang Pria Garang
43
Rumitnya Perasaan Yoongi
44
Sebuah Pesan Balasan
45
Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46
Sang Pemilik Hati
47
Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48
Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49
Ice Cream ???
50
Kepulangan Yang Tertunda
51
Yoongi Yang Kian Mencair
52
Kecupan Selamat Malam
53
Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54
Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55
Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56
Manisnya Suasana Senja
57
Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58
Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59
Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60
Pria Muda Bergigi Kelinci
61
Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62
Nasib Hana Ditangan Author !
63
Air Mata Sang Casanova
64
Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65
Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66
Keributan Di Rumah Sakit
67
Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68
Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69
Rekaman CCTV
70
Hana Sang Pawang.
71
Dundi ?
72
Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73
Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!