Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan

Pria tampan berdimple yang selama ini menggilai Hana kini duduk termenung di ruang galeri nya

Ia memijat pelipisnya.

Pameran yang ia selenggarakan di galerinya berhasil berjalan dengan lancar dan sempurna.

Namun meski demikian hatinya tetap saja gundah memikirkan gadis yang dikasihinya.

"Oppa ... Selamat atas kesuksesan pameran yang sudah Oppa selenggarakan !?"

Jihyo datang dan memeluk Namjoon begitu saja.

"Lepaskan Jihyo !!!" Namjoon berdiri dan menghindarinya.

"Kenapa Namjoon Oppa masih seperti ini padaku ?" gadis itu berucap dalam hati.

"Aku bawakan makan siang untuk mu Oppa !?"

"Cobalah ... !"

"Kau yakin ini masakan mu ?" Namjoon curiga serta refleks mengangkat satu alisnya.

"Tentu saja, Aku melakukan ini semua demi bisa menjadi istri yang baik untuk mu !?" gadis itu tersenyum gugup.

Lagi-lagi Namjoon mengalihkan pandangannya dengan malas.

"Lihatlah Aku juga membawa buku ini !"

"Sebenarnya Aku ingin membaca serta mendalami makna yang terkandung dalam buku ini ..."

"Tapi sayang, banyak bagian yang sudah rusak karena terbakar oleh Hana ?!"

Jihyo kembali menampilkan drama bulshit nya.

Namjoon mengambil paksa buku itu dari tangan Jihyo.

Pria itu teringat bagaimana Hana menangisi buku yang telah terbakar yang kini ia pegang.

"Hana membakar buku ini ??" wajah Namjoon terlihat serius.

"Bukankah Kau yang melakukan nya ??" tatapan Namjoon membuat Jihyo semakin terintimidasi.

"Semua itu tidak benar Oppa !!"

"Hana itu selalu pandai membual !"

Namjoon semakin dibuat kesal dengan mulut ular Jihyo yang begitu berbisa.

"Pulang lah sekarang !"

"Terimakasih untuk makanannya."

"Oppa, Aku masih ingin disini bersama mu ..."

"Tidak Jihyo, Aku ingin sendiri sekarang !!"

"Dan Aku tidak punya tenaga untuk meladeni mu"

"Jadi pergilah ... !"

"Sebelum Aku bersikap kasar padamu !!"

Jihyo keluar dari ruangan Namjoon dengan raut wajah kesal.

"Aku pikir akan mudah merebut hati lelaki itu !"

"Ternyata Aku salah ..."

"Tapi lihat saja Oppa, Aku pasti akan mendapatkan mu cepat ataupun lambat !" senyum jahat terukir di wajah juteknya.

"Hana, Aku merindukanmu ..." Namjoon menarik sweater Abu-abu yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.

"Aku membutuhkan mu di sisiku Hana !" pria itu semakin memeluk erat sweater Abu-abu milik gadis kesayangan nya.

Hana memeriksa beberapa tanaman di pekarangan taman rumahnya.

Rumput yang mulai terlihat tak beraturan membuatnya ingin membongkar beberapa tanaman hias.

"Kenapa ini berat sekali ?" gadis itu mencoba menggeser pot bunga.

Ia berjalan masuk dan kembali dengan kantong tas peralatan berkebun.

Lama gadis itu terlihat berkutat dengan gunting rumput.

"Ayolah ... jangan membuat Aku kewalahan untuk menghadapi kalian !" gadis itu berbicara seorang diri pada ranting bunga yang terlihat sulit untuk di patahkan.

Tanpa sengaja Yoongi tersenyum melihat tingkah laku Hana dari balik jendela.

"Kenapa Dia terlihat begitu manis ?" gumam nya tanpa sadar.

"Apa yang Kau lakukan ?!" pria itu menghampiri adik bungsunya.

"Kakak masih di rumah ?" jawab Hana terkejut.

Yoongi mengangguk.

"Saya ... hanya ingin memindahkannya !" Hana tersenyum canggung.

Yoongi mendekati pot yang di maksud Hana dan mendorong nya seketika.

"Jangan Kak !"

"Kenapa ?, bukankah Kau tak bisa melakukan nya sendiri ?" Yoongi berucap heran.

"Kemeja Kakak bisa kotor nanti !" seketika itu juga Hana membersihkan dan membenarkan dasi Yoongi.

Pria itu tersenyum, menatap wajah panik Hana yang begitu dekat dengannya.

Yoongi diam menahan tangan Hana dan menatap nya begitu lama.

"Ada apa Kak ?" Hana terlihat gugup karena tingkah Yoongi yang tak biasa.

Bukan menjawab justru Yoongi menyentuh lembut wajah Hana.

"Kakak harus kembali ke kantor sekarang !!" Yoongi tersadar dari lamunannya saat Hana sedikit mendorong tubuhnya.

"Maaf," pria itu berlalu pergi dengan salah tingkah terhadap adik bungsunya.

"Ada apa dengan Kak Yoongi ?"

"Apa dia baik-baik saja ?" gadis itu kembali melanjutkan aktivitas merapikan tanaman di rumah nya.

Dengan tubuh dan wajah berkeringat Hana tersenyum puas melihat pemandangan taman kecil di pekarangan rumahnya.

"Kau di rumah sendirian Cantik ?" Pria tampan nan tengil itu tiba-tiba berdiri di belakang Hana.

"Tuan ??"

"Tidak bisakah Tuan mengucapkan salam jika ingin menjumpai Saya ?"

Hana menutup mulutnya seketika.

"Apa Tuan kesini untuk Kak Jihyo ?"

"Dia tidak ada di rumah sekarang !"

"Siapa juga yang mencari gadis galak seperti Jihyo ?"

"Aku kemari karena ingin bertemu dengan mu Hana !"

"Satu jam lebih Aku menunggumu di taman tapi Kau tak nampak juga."

"Kenapa Tuan selalu mencari Saya ?"

"Karena Aku membutuhkan mu !!" Taehyung berucap dengan entengnya.

"Maaf Saya sibuk Tuan ... !"

"Kau tahu Hana ?"

"Aku sudah menemui Ayah ku !?"

"Benarkah ?" Hana memiringkan kepalanya untuk menatap mata Taehyung.

"Tentu saja, tak ku sangka Aku memiliki keberanian untuk itu ... !"

"Apa semua berjalan seperti yang Tuan inginkan ?"

"Begitulah ... !" pria itu tersenyum puas sembari mencubit pipi Hana.

"Kau membuat ku sakit Tuan !?" Hana sontak memegangi pipinya.

"Maaf, jika Aku terlalu bersemangat."

"Terimakasih, karena sudah mau memberi masukan padaku sebelumnya."

"Saya turut senang atas kebahagiaan Tuan !"

"Ingin kabur bersama ku sekarang ?"

"Berhentilah bercanda Tuan ?"

"Saya harus melanjutkan pekerjaan sekarang !"

Hana mendorong Taehyung keluar dari gerbang rumahnya.

Seketika pria itu tersenyum mengingat kembali perlakuan Hana saat pertama kali jumpa dengan dirinya.

Pulang dari galeri Namjoon menyempatkan diri untuk mengunjungi perpustakaan Kota.

Pria itu selalu menenangkan pikiran kusut nya dengan membaca.

"Kau disini Joon ?" Yoongi entah muncul darimana dan duduk di hadapannya.

"Hyeong ??"

"Baru kali ini Aku melihat mu di tempat ini !"

"Apa Hyeong ada urusan atau sesuatu yang di cari disini ?" Namjoon menatap Yoongi dan menutup buku yang ia baca.

"Aku mencari mu Joon."

"Bibi bilang Kau disini !!"

"Kenapa Ibu selalu memantau keberadaan ku ?" batin Namjoon.

"Katakan lah Hyeong ..." Namjoon dengan serius menunggu Yoongi berbicara.

"Apa Kau benar-benar mencintai Hana ?" dengan berat kalimat itu keluar begitu saja.

"Kenapa Hyeong menanyakan hal itu ?" Namjoon menghela nafas kasar.

Yoongi tak menjawab pertanyaan Namjoon, pria pucat itu hanya diam memainkan jarinya.

"Kenapa Kau tak menolak Jihyo jika memang mencintai Hana ?" Yoongi akhirnya bersuara.

"Hyeong Aku tak pernah menjanjikan apapun pada Jihyo !!"

"Aku juga sama sekali tak ingin meladeni nya Hyeong !?" pria itu tegas menyuarakan isi hatinya.

"Tapi Hyeong tahu kan bagaimana Ibu ?"

"Aku hanya sedang mencoba mencari jalan untuk bisa mencairkan hati Ibu !?" Namjoon menunduk menampilkan wajah frustasi.

Yoongi kembali diam mendengar pernyataan dari Namjoon.

"Aku harap Kau memperjuangkan perasaan mu pada Hana Joon !"

"Atau Aku yang akan merebut nya darimu ..." Yoongi berucap dalam hati.

"Baiklah ... Aku harus pergi sekarang !!"

"Berhati-hatilah dalam berkendara !" Yoongi berucap serta berlalu pergi dari hadapan Namjoon.

Pria berdimple itu hanya tersenyum mengangguk menanggapi kalimat sahabatnya.

Bruggh.

Jihyo menabrak Yoongi yang baru saja hendak keluar dari perpustakaan.

"Jihyo ... !!!" Yoongi menampilkan ekspresi marahnya.

Pria itu menarik kasar adik perempuannya.

"Apa yang Kau lakukan ??"

"Kenapa berpenampilan seperti ini ??"

Yoongi tak habis pikir melihat Jihyo yang berpenampilan terlampau seksi.

"Pulang sekarang juga !!!"

"Oppaa ..."

"Aku harus menemui Namjoon terlebih dahulu," gadis itu sedikit memberontak dan ingin lepas dari cengkeraman kakaknya.

Amarah yang menguasai Yoongi membuat nya mengayunkan serta mendaratkan kasar tangannya di pipi Jihyo.

"Diammm ..., dan ikut Aku pulang sekarang !"

"Apa Kau mau di sebut j*Lang haaaa ??"

Jihyo hanya terisak sembari memegang pipinya dan mengikuti langkah Yoongi kakaknya.

Beberapa hari ini rintik hujan selalu datang mengguyur setiap menjelang pagi.

Cuaca semakin dingin, hal itu membuat kedua kakak Hana tak kunjung terlihat sarapan dengan tepat waktu lagi.

Lagi dan lagi Hana lah yang harus bertanggung jawab untuk mengetuk pintu serta membangunkan Jihyo dan Yoongi.

"Kenapa Kau tak membangunkan Ku bodoh !?"

"Aku bisa telat sekarang !" Jihyo mengambil sepotong roti dan bergegas berangkat ke kampus nya.

Gadis itu mengomeli Hana sepanjang langkahnya menuju garasi.

"Ini baju hangat Kakak !" Hana tetap setia melayani kakak perempuannya.

Jihyo hanya menoleh dan segera menarik kasar baju hangat dari tangan Hana.

"Padahal Aku sudah berkali-kali mengetuk pintu kamarnya," Hana bergumam dan menghela nafas panjang.

"Kakak tidak berangkat ke kantor hari ini ?" Hana akhirnya buka suara karena heran melihat Yoongi yang masih santai mengenakan pakaian rumah.

"Kau tidak pergi ke pasar ?" pria pucat itu kembali bertanya pada adiknya.

"Apa Kakak ingin makan sesuatu ?"

"Saya mungkin akan ke pasar agak terlambat," gadis itu memberikan jawaban serta alasan.

"Boleh Aku mengantarmu ?" Hana diam serta heran dengan perubahan sikap Yoongi.

"Sebenarnya Aku ingin membeli dan memilih sendiri buah yang Ku sukai !?" pria itu tampak menggaruk telinga.

"Tapi di pasar sangat bising Kak !"

"Kakak mungkin tak begitu suka !?" gadis itu menanggapi perkataan kakaknya seraya mondar-mandir membereskan meja makan.

"Apa Kau ingin melarang Ku Hana ?" Yoongi menampilkan wajah serius nya.

"Bukan begitu," Hana menghentikan aktivitas nya.

"Saya hanya tidak ingin Kakak menyesal nantinya,"

Hana menunduk, gadis itu tak ingin melihat wajah serius sang Kakak yang sedikit menyeramkan baginya.

Selesai membereskan dan memastikan semuanya aman.

Hana muncul kembali di hadapan kakaknya.

"Kita berangkat sekarang ?" Yoongi bertanya dengan antusias.

Gadis itu mengangguk mengiyakan,

Namun langkah Hana terhenti melihat Yoongi yang berjalan menuju garasi dan membuka pintu mobil.

"Kak pasar tak terlalu jauh dari sini ..." ucap Hana lembut, gadis itu tak ingin kakaknya salah paham kembali.

"Haruskah mengendarai mobil ?"

"Aaah ... Jadi kita jalan kaki ?" pria itu tampak menaikkan kedua alisnya.

"Lebih baik begitu ..." Hana tersenyum dengan ragu.

"Baiklah, kita jalan kaki !?"

Kali ini Hana tersenyum karena tingkah Yoongi.

Yoongi mengikuti langkah kaki Hana dan berjalan dibelakang adiknya.

Rintik gerimis lembut masih terlihat turun dari atas langit yang sangat berkabut.

Yoongi melepas baju hangat yang ia kenakan serta memakaikan nya pada Hana.

"Pakailah, cuacanya semakin dingin !!"

Hana terkejut serta menaikkan kedua pundak nya seketika.

"Kau tau arah dari lorong ini Hana ?"

"Tentu, Kakak tenang saja !?"

"Saya hafal seluruh jalanan di sekitar sini !" gadis itu tersenyum meyakinkan Yoongi.

Mata pria itu tampak menelisik setiap jalanan di sekitar rumahnya sebelum akhirnya turut tersenyum melihat senyum tulus di wajah adik bungsunya.

"Kakak yakin untuk ikut masuk ?" Hana kembali bertanya pada kakaknya ketika tiba didepan pasar tujuan.

"Kau benar-benar ingin Aku menunggumu disini ?" Yoongi sedikit meninggikan suara.

Hana seketika bungkam dibuatnya.

Yoongi menarik tangan Hana dan memasuki pasar untuk belanja.

Kedua kakak beradik itu memilih untuk menuju kedai buah terlebih dahulu.

"Kakak pilih lah dulu buah disini, Saya akan mencari bahan-bahan kebutuhan yang lain !?"

"Ingat cukup tunggu Saya disini !"

"Saya akan segera kembali !!"

"Bibi tolong titip Kakak Saya, Saya akan segera kembali," seperti menitipkan anak kecil Hana berucap pada Bibi penjual buah yang telah lama dikenal nya.

Dengan segera Hana berlalu pergi.

"Kenapa Dia galak sekali ?"

"Siapa sebenarnya yang lebih tua disini ?" Yoongi ngedumel seorang diri.

Mengingat baju kakaknya yang telah sedikit basah karena gerimis membuat Hana cemas.

Gadis itu segera menuntaskan list belanjaan nya.

"Kita langsung pulang sekarang ?" Yoongi langsung menyapa adiknya yang kembali dengan beberapa barang belanjaan.

"Apa Kakak sudah mendapatkan apa yang Kakak inginkan ?"

Yoongi mengangguk dengan senyuman.

"Kakak pakailah baju hangat ini kembali ..."

"Saya tidak ingin Kakak sakit !"

"Tak apa,"

"Kau kenakan saja bajunya !" Yoongi menahan Hana yang hendak melepas baju hangatnya.

"Tapi Kak ..."

"Diam dan menurut lah !!"

Hana kembali bungkam tak berani membantah perkataan kakaknya.

"Lihatlah, Aku mendapatkan bonus buah jeruk dari Bibi penjual nya tadi !"

Seperti anak kecil Yoongi menunjukkan satu kantong buah jeruk di hadapan Hana.

"Bibi itu bilang kalau Aku ini tampan seperti aktor pemeran di film Twilight ..."

"Kau tahu kan Hana ?" dengan bangga Yoongi menyombongkan dirinya.

"Saya pikir itu lebih karena kulit Kakak yang sangat pucat," ucap Hana sedikit tertawa.

"Apa yang Kau katakan ?" pria itu sedikit terkejut dengan perkataan Hana.

"Apa Aku benar-benar sepucat itu ?"

"Meskipun pucat, Kakak mu ini dulu selalu menjadi bahan rebutan para wanita !!"

Hana hanya mengangguk menanggapi sanggahan dari sang Kakak.

"Aku harus sering-sering ke pasar seperti nya !!"

"Bibi itu pasti selalu memberikan jeruk secara cuma-cuma padaku."

"Kakak ini sudah menjadi seorang pimpinan perusahaan."

"Tapi masih saja berharap mendapatkan buah gratis ?"

"Apa yang salah Hana ?"

"Lagipula siapa yang tak menyukai barang gratisan ?"

"Kau tahu teman Ku yang bernama Seokjin ?"

Hana nampak mencoba mengingat nya.

"Meskipun tampan dan tajir Dia tetap saja menyukai barang gratisan."

Yoongi tetap bercerita panjang lebar serta antusias nya.

Kedua kakak beradik itu berdebat tentang barang gratisan sepanjang perjalanan menuju rumah nya.

Dingin nya cuaca tak lagi mereka rasakan karena hangat nya sebuah percakapan.

"Haruskah Aku menemui mu besok ?" Namjoon tampak gelisah.

"Makanlah dulu bubur nya, selagi masih hangat !" Nyonya Kim nampak mengelus punggung anaknya.

"Jihyo membuat nya khusus untuk mu !?"

"Sayang Dia tak bisa ikut kemari."

"Jangan pernah membawanya kemari tanpa izin dariku Bu !"

"Aku tidak pernah nyaman jika ada orang asing memasuki apartemen Ku !" pria berdimple itu memasang wajah datarnya.

"Tapi Jihyo bukan orang lain Namjoon !?"

"Apa Kau tak bisa melihat ketulusan dari dalam dirinya ?"

Namjoon hanya diam tak menanggapi pertanyaan ibunya.

"Lihatlah usaha Jihyo Joon !?"

"Dia rela mondar-mandir untuk belajar memasak bersama Ibu di tengah kesibukan kuliah nya !!"

"Aku tidak pernah meminta nya untuk melakukan hal itu kan Bu ?"

"Jadi suruh saja gadis itu berhenti ..."

"Jihyo hanya berpura-pura manis di hadapan semua orang."

"Padahal aslinya Dia itu ular Bu !"

"Namjoon !!" Nyonya Kim kembali meninggikan suaranya.

"Hargailah sedikit usahanya Nak."

"Beri kesempatan Jihyo untuk menunjukkan tulus nya perasaan Dia ke Kamu Joon !"

"Entahlah Bu, !"

"Aku tak ingin membahas nya sekarang ..." Namjoon merebahkan tubuhnya.

"Apa Kau tak memiliki baju hangat yang lain selain yang Kau kenakan itu Nak ?"

"Ibu selalu melihat mu memakai sweater abu-abu ini !" Nyonya Kim kembali heran karena tingkah anaknya.

"Namjoon sudah dewasa Bu,"

"Apa Ibu juga akan tetap mengatur cara berpakaian Ku ?" ia berucap dengan menutup matanya.

"Aku lelah Bu, tolong biarkan Aku istirahat sekarang!"

Nyonya Kim hanya diam memperhatikan anak kesayangannya di tepi ranjang.

Episodes
1 Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2 Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3 Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4 Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5 Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6 Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7 Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8 Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9 Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10 Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11 Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12 Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13 Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14 Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15 Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16 Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17 Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18 Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19 Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20 Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21 Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22 Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23 Pendekatan Perlahan
24 Obsesi Sang Kakak Lelaki
25 Sahabat Setia
26 Takdir Yang Tak Memberi Izin
27 Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28 Pecahnya Keributan Di Club Malam
29 Curahan Hati Si Gadis Malang.
30 Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31 Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32 Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33 Isi Hati Sang Tuan Muda
34 Melepas Perlahan.
35 T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36 Gadis Tunangan Tuan Guru
37 Saudara Tanpa Ikatan Darah
38 Pria Lembut Sepupu Irene
39 Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40 Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41 Permohonan Seorang Park Jimin
42 Rintihan Manja Sang Pria Garang
43 Rumitnya Perasaan Yoongi
44 Sebuah Pesan Balasan
45 Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46 Sang Pemilik Hati
47 Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48 Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49 Ice Cream ???
50 Kepulangan Yang Tertunda
51 Yoongi Yang Kian Mencair
52 Kecupan Selamat Malam
53 Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54 Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55 Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56 Manisnya Suasana Senja
57 Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58 Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59 Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60 Pria Muda Bergigi Kelinci
61 Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62 Nasib Hana Ditangan Author !
63 Air Mata Sang Casanova
64 Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65 Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66 Keributan Di Rumah Sakit
67 Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68 Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69 Rekaman CCTV
70 Hana Sang Pawang.
71 Dundi ?
72 Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73 Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2
Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3
Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4
Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5
Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6
Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7
Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8
Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9
Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10
Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11
Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12
Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13
Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14
Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15
Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16
Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17
Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18
Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19
Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20
Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21
Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22
Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23
Pendekatan Perlahan
24
Obsesi Sang Kakak Lelaki
25
Sahabat Setia
26
Takdir Yang Tak Memberi Izin
27
Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28
Pecahnya Keributan Di Club Malam
29
Curahan Hati Si Gadis Malang.
30
Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31
Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32
Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33
Isi Hati Sang Tuan Muda
34
Melepas Perlahan.
35
T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36
Gadis Tunangan Tuan Guru
37
Saudara Tanpa Ikatan Darah
38
Pria Lembut Sepupu Irene
39
Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40
Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41
Permohonan Seorang Park Jimin
42
Rintihan Manja Sang Pria Garang
43
Rumitnya Perasaan Yoongi
44
Sebuah Pesan Balasan
45
Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46
Sang Pemilik Hati
47
Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48
Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49
Ice Cream ???
50
Kepulangan Yang Tertunda
51
Yoongi Yang Kian Mencair
52
Kecupan Selamat Malam
53
Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54
Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55
Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56
Manisnya Suasana Senja
57
Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58
Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59
Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60
Pria Muda Bergigi Kelinci
61
Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62
Nasib Hana Ditangan Author !
63
Air Mata Sang Casanova
64
Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65
Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66
Keributan Di Rumah Sakit
67
Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68
Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69
Rekaman CCTV
70
Hana Sang Pawang.
71
Dundi ?
72
Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73
Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!