Jihyo gadis itu tampak bergelayut di pelukan Taehyung yang tak lain adalah kekasih hatinya.
Dunia malam selalu ia sambangi bersama sahabat juga kekasih nya setiap kali Yoongi tak berada dirumah karena urusan pekerjaan.
"Taehyung aaaa, Aku harus pulang sekarang"
"Ini sudah hampir pagi Daddy"
Gadis setengah sadar itu meracau dan tak menyadari bahwa kekasihnya telah turun di lantai dansa sebuah Club' malam bersama wanita lain.
"Taehyung aaaa ... !?"
Dengan sempoyongan dia berjalan mencari Taehyung.
Amarahnya memuncak dan matanya berhasil melotot seketika saat mendapati Taehyung bergulat bibir dengan gadis lain di sana.
"Br*ngs*k ... !!"
Jihyo menarik Taehyung dan menamparnya saat itu juga.
"Baby, Dengarkan Aku dulu !"
"Aku akan pulang sendiri."
"Ayolah, Aku akan mengantarmu !"
"Jangan menemui ku lagi !" bentak Jihyo berlalu pergi.
Gadis itu pulang dengan perasaan kesal.
Sesampainya di rumah ia melampiaskan kekesalan terhadap Hana.
Jihyo memaki-maki Hana karena tak lekas membukakan pintu untuknya.
"Kakak kenapa pulang dengan keadaan seperti ini ?"
"Kak Yoongi pulang lebih awal jadi tolong Kakak jangan membuat keributan."
"Heeeeeghhh, memang nya Kau ini siapa ?berani-beraninya mengatur ku seperti ini."
"Saya hanya tidak ingin Kak Yoongi terbangun dan mendapati Kakak seperti ini," ucap Hana mencoba menyadarkan Jihyo.
"Berisiiiiiik ... !!!"
Jihyo masih tampak sempoyongan berjalan menuju kamarnya.
"Aaaaaaggghhhh, sialan Kau Taehyung !"
"Tega sekali kau mengkhianati ku seperti ini,"
Gadis itu mengacak-acak rambutnya saat terbangun dan mengingat semua kejadian yang dialaminya.
Ia keluar kamar dan memperhatikan Hana yang kembali masuk rumah setelah membawakan tas kerja Yoongi.
Gadis itu menginterogasi Hana adiknya.
Ia sedikit gusar, cemas jika Hana mengadukan semua kelakuannya di setiap Yoongi tak berada dirumah.
Hingga suara bel pintu menghentikan segala perkataan kasarnya terhadap Hana.
"Apa Kak Suga kembali ?"
"Cepat Kau buka pintunya"
Hana hanya menurut tanpa membalas kalimat Jihyo.
"Dimana Jihyo ?"
"Maaf Tuan ini siapa ?"
Taehyung memasuki rumah itu dengan seenaknya.
"Dimana Jihyo ?"
"Maaf akan saya panggilkan sebentar Tuan."
Jihyo yang mengintip dan menyadari kehadiran Taehyung dirumahnya seketika keluar dan beradu mulut dengan kekasih nya.
"Untuk apalagi Kau kesini b*jing*an !?"
"Berani-beraninya Kau datang kemari !!"
"Tenanglah Baby, mana mungkin Aku bisa melupakan rumah ini ?"
Taehyung mencoba merayu Jihyo dan berniat menciumnya untuk meredakan amarah kekasih nya.
"Hentikan, pergi dari rumah ini sekarang juga !!"
"Ayolah Baby, Kau hanya salah paham tentang kejadian di Club."
"Salah paham ??"
"Jelas-jelas Kau meninggalkan Aku sendiri dan berciuman dengan wanita lain dihadapan ku !"
"Kau bilang itu salah paham ?"
"Apa Kau tak ingat ... ?"
"Aku juga pernah mencium mu ketika Aku masih menjadi kekasih sahabat mu Jihyo aa ??"
"Lalu apa masalah nya sekarang ?"
"Lagipula kita semua bersenang-senang bukan ?"
"Cukup, ...!!!"
"Aku ingin kita putus sekarang."
"Aku tak menginginkan bersama mu lagi."
"Kau paham, pergi sekarang !?"
"Beginikah caramu menyingkirkan ku Jihyo aaa ?"
"Baiklah, aku tak masalah."
Lelaki tampan itu berlalu pergi meninggalkan Jihyo begitu saja, tak ada sedikit penyesalan atau kesedihan di wajahnya.
"Hai Cantik, Apa Kau takut ?"
"Kakakmu itu memang sangat pandai memutar balikkan fakta."
"Apa Kau tinggal disini juga ?"
"Kenapa Aku baru melihat mu sekarang?"
Hana diam tak menanggapi lelaki asing yang berbicara padanya.
"Taehyung," lelaki itu mengulurkan tangannya dan mencoba berjabat tangan dengan Hana, namun ia ditolak.
"Mungkin kita akan bertemu lagi ?!" Taehyung kembali menyentuh pipi Hana.
"Tolong Tuan, segera lah pergi dari sini."
"Saya tidak ingin Kak Jihyo semakin memaki-maki Tuan !" Hana mencoba mencari alasan.
"Ternyata Kau perhatian padaku ?"
"Apa Kau juga menyukai ku ?" Taehyung nampak tersenyum genit dengan menggigit bibir bawahnya.
Hana yang semakin risih akhirnya mendorong Taehyung supaya lelaki itu segera pergi secepatnya.
"Dia sudah pergi ?"
"Iya Kak ..."
"Ternyata Kau pandai juga dalam hal merayu seseorang Hana."
"Apa maksud Kakak ?"
"Lelaki keras kepala itu bagaimana caramu mengusir nya ?"
"Saya hanya mendorong nya perlahan untuk keluar, tidak lebih ..."
"Bagus jika dia datang lagi, Kau saja yang temui !!"
Hana semakin bingung.
"Yang memiliki masalah mereka kenapa diriku dibawa-bawa ?" batin Hana
Memori menghabiskan waktu berdua bersama Hana membuat tidur Namjoon sangatlah nyenyak.
Ia sangat terbuai akan kehangatan hubungan mereka saat berada di pantai.
"Bangun Joon, jam berapa ini ?" seseorang tampak mengguncang pelan tubuh Namjoon.
Samar-samar ia membuka mata dan mendapati Ibunya.
"Ibu disini ?"
"Sejak kapan ?"
"Kamu ini masih sama saja"
"Ada hal baik apa hingga tidur mu begitu nyenyak dan menampilkan senyum seperti itu Joon ?"
Lelaki itu tersipu dengan pertanyaan dari Sang Ibu.
"Bangunlah, Ibu sudah menyiapkan sarapan"
Namjoon bergegas membersihkan dirinya.
"Cepatlah cari pendamping supaya Ibu tidak terlalu mengkhawatirkan mu Joon !"
Namjoon hanya tersenyum menanggapi perkataan Ibunya.
"Mana gadis yang kau pamerkan di hadapan kami waktu itu ?"
"Ibu tidak bercanda untuk menjodohkan mu ... !"
"Tenanglah Bu ..., Namjoon akan membawa nya ke rumah nanti"
"Kamu yakin ?"
"Tentu ... Aku sudah mengutarakan isi hatiku padanya Bu"
"Jadi artinya gadis itu membalas perasaan mu Nak ?"
"Dia memang belum mengatakannya !"
"Tapi Namjoon tau dia juga memiliki rasa yang sama terhadapku Ibu"
"Bagaimana Kamu ini Joon ?!"
"Joon akan membawanya pada Ayah dan Ibu untuk membuatnya yakin bahwa Joon tidak main-main," lelaki itu tersenyum tipis.
"Baiklah ... Ajak dia ke rumah untuk makan malam akhir pekan ini Nak !?"
"Pastikan wanita mu itu gadis dari dunia nyata !"
"Karena kalau tidak,"
"Sudahlah Bu, jangan membicarakan perjodohan itu lagi !!"
"Namjoon sama sekali tak tertarik untuk mengenal gadis yang Ibu banggakan itu !"
Ibunya terdiam.
"Jihyo gadis yang cantik, tapi kenapa Namjoon begitu terlihat sinis setiap ku sebut namanya ?"
"Gadis mana yang berhasil memikat hatimu hingga se erat ini Joon ?"
Sang Ibu heran melihat perbedaan tingkah Namjoon saat ini.
Hari itu jalanan tampak ramai.
Seperti nya terjadi sebuah kecelakaan disekitar taman.
Hana pun penasaran dan mencoba mendekati kerumunan setelah selesai belanja.
Dia sedikit terkejut mendapati lelaki yang pernah ia temui sebelumnya.
"Aku akan menuntut mu jika sampai kaki ku ini patah tulang ... !" bentaknya pada seorang wanita paruh baya yang juga di kenalnya.
"Bibi Sin tidak apa-apa ??" ucap Hana cemas.
Bibi Sin merupakan wanita paruh baya yang biasa ia singgahi untuk menitipkan belanjaannya ketika ia belajar di taman.
"Hana ... Bibi terpaksa buru-buru menyeberang karena harus mengantar pesanan."
"Berarti itu salah mu kan Nenek tua ?"
Taehyung kembali membentaknya.
"Tunggu ... Kau ?" suaranya mendadak lebih lembut saat melihat Hana.
"Kita bertemu lagi Cantik ??" senyum tengil ia tampilkan di wajah playboy nya.
"Jadi namamu Hana ??"
"Lihatlah ulah wanita sialan itu ...!?"
"Karena dia kaki ku terluka"
"Aku akan menuntut nya jika sampai tulang ku patah !"
"Aaaaaaggghhhh ... ini sungguh menyakiti ku ?" rintihan Taehyung penuh drama.
"Hana tolong Bibi,"
"Tenang Bi, Saya akan mencoba bicara dengannya !"
"Tuan ... kenapa membawa motor dengan sembarangan disini ?"
"Jika Tuan ingin melakukan adu balap, seharusnya Tuan tidak memilih tempat ini !?"
Hana mencoba bicara panjang lebar demi melepaskan tuntutan bagi sang bibi.
"Jadi tolong Tuan, jangan tuntut Bibi Sin !?"
"Banyak saksi juga disini, Tuan yang membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi."
"Apa Tuan mau berakhir di kantor polisi ?"
Taehyung diam membisu mendengar semua perkataan Hana.
"Gadis ini ternyata dibalik kekurangan fisiknya, dia mahir berbicara," lelaki itu berbicara dalam hati.
"Dia tahu bagaimana menghadapi rumitnya suasana !"
"Ketenangan nya !?" Taehyung tersenyum tipis memperhatikan wajah Hana.
"Tuan ... !?"
"Apa Kau mendengar saya bicara ?" ucap Hana mulai kesal.
"Kau ingin aku melepaskan nya ?" Taehyung akhirnya kembali membuka suara.
Hana menatap nya serius.
"Saya akan membantu Tuan berbaikan dengan Kak Jihyo jika Tuan mau melepaskan Bibi !" ucap Hana memberikan penawaran.
Lelaki itu kembali tersenyum penuh arti.
"Baiklah Aku akan melepaskannya !!!"
Semuanya tampak kembali normal.
Bibi Sin tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada Hana.
"Terimakasih Tuan ... ?!"
"Saya permisi sekarang" senyum Hana.
"Siapa yang mengizinkan mu pulang ??"
Hana tersentak kaget saat Taehyung memegang tangannya dan membuatnya terduduk kembali di kursi taman disebelah badannya.
"Obati dulu luka ku ?!" Taehyung berucap datar meskipun sebenarnya jantung lelaki itu berdegup kencang.
"Apa Tuan memiliki kotak P3K ??"
"Seperti nya ada ..." Taehyung mengambil dan memberikannya pada Hana.
Gadis itu dengan telaten membersihkan luka memar sedikit berdarah, dengan cairan alcohol sebelum akhirnya mengoleskan antiseptik dan membalut nya.
Lagi, Taehyung kembali memandang wajah teduh Hana.
"Kau mau menjadi pacarku ?" ucap Taehyung dengan entengnya.
Hana mengacuhkannya.
"Saya sudah membalut kaki Tuan"
"Berhati-hatilah jika membawa kendaraan pulang !"
Taehyung berdiri menghentikan langkah Hana.
"Apalagi yang Tuan inginkan ?" ketus Hana pada
lelaki yang tersenyum diam dihadapan nya.
"Pergilah ... ?"
Hana kembali melangkah namun Taehyung menjegal nya dan Hana hampir jatuh seketika.
"Aku menangkap mu !?" ucap Taehyung tersenyum karena berhasil dengan sigap menopang tubuh Hana.
"Apa sebenarnya yang Tuan inginkan ?" nafas Hana memburu karena terkejut dengan ulah Taehyung.
"Dirimu ... !?"
"Jangan membuat lelucon Tuan ... !!"
"Aku serius ..., Apa yang ku inginkan pasti selalu ku dapatkan !?" Taehyung menyombongkan diri.
"Tidak semua wanita akan tergoda dengan ketampanan Tuan !"
"Saya sama sekali tidak tertarik dengan Tuan, terlebih lagi Tuan kekasih dari kakak saya !!"
"Jika Aku memutuskan Jihyo, Kau mau menerima ku ?"
Hana menggeleng.
"Simpan saja bujuk rayumu itu untuk para wanita di Club malam nanti Tuan !!"
"Saya sungguh tidak tertarik dengan semua itu."
Hana mendorong Taehyung dan segera berlalu dari hadapannya.
"Berhati-hatilah, atau Aku akan berusaha mendekap tubuhmu kembali !?" Taehyung terkekeh melihat ekspresi Hana yang terlihat kesal.
"Apa dia sungguh tak tertarik padaku ?"
"Bisa-bisanya gadis cacat sepertinya menolak diriku yang tampan bersertifikat ini ?"
"Tapi dia lembut, berbeda dengan Jihyo dan gadis lain yang pernah ku kenal."
"Aaaaaaggghhhh,"
"Sial !" Taehyung kembali menendang kursi taman dan berujung kesakitan.
"Kau sudah mau pulang sayang ?"
Namjoon mengejutkan langkah kaki Hana.
"Tuan Guru ?"
"Tuan sudah lama disini ?"
"Aku ada sedikit keperluan di luar tapi aku juga merindukan mu, jadi aku sengaja ke sini Hana."
"Kau menyukai jeruk ?"
"Kenapa membeli sebanyak ini ?"
"Ini, Kak Yoongi yang menginginkan nya Tuan."
"Dia memang tidak berubah," gumam Namjoon.
"Maksud Tuan ?"
"Lupakan saja ... !"
"Kapan Kau akan memanggil ku dengan sebutan yang manis Hana ?"
"Maaf Saya akan berusaha" ucap Hana terbata-bata.
"Aku hanya bercanda, apapun nama panggilan yang keluar dari bibir mu !
"Itu istimewa bagiku" senyum Namjoon.
"Haruskah ku antar pulang terlebih dulu ?"
"Tidak terimakasih Tuan Guru."
"Saya tahu Tuan buru-buru,"
"Berhati-hatilah" ucap Hana kembali ceria setelah memandang Namjoon.
Namjoon kembali mencium kening Hana di tempat umum tanpa ragu.
"Jadi lelaki itu alasan dia menolak ku ?"
"Haaaaaaghh !"
"Kenapa diriku merasa semakin tertantang untuk mendekati nya ?"
Taehyung ternyata masih saja membuntuti Hana.
"Kenapa dengan diriku ?"
"Segampang inikah Aku jatuh hati padanya ?"
Pikiran lelaki itu mendadak penuh dengan bayangan paras manis Choi Hana saat membalut luka di kakinya.
"Aku bisa mendapatkan wanita cantik serta seksi manapun dengan mudah selama ini !?"
"Kenapa kali ini selera ku berbeda ?"
"Apa yang salah dengan diriku ?" lelaki itu tampak berdebat seorang diri.
Hari-hari berlalu begitu cepat.
Namjoon masih tampak bingung untuk mengutarakan bahwa ia ingin membawa Hana pada Ayah juga Ibunya.
Pagi itu ia sengaja menunggu Hana di depan rumahnya.
"Hana ... !!"
"Tuan ?"
"Kenapa kemari ?"
"Masuklah ke mobil, Kau akan pergi belanja bukan ?"
Hana pun mengiyakannya
"Ada masalah apa Tuan ?"
"Aku ... ingin mengajakmu makan malam akhir pekan ini,"
"Hadiah yang ku janjikan padamu waktu itu !?"
"Aku akan memberikan nya nanti."
"Saya bahkan sudah tidak mengingatnya."
"Jadi bagaimana sayang ?"
"Kau bisa kan ?"
"Saya harus meminta izin terlebih dahulu pada kakak saya Tuan !"
"Baiklah Aku menunggu kabar darimu."
"Berhati-hatilah, Aku akan merindukan mu !!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments