Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam

Suasana yang berbeda kini menghiasi acara makan pagi pada keluarga Tuan Kim.

Putra yang lama tak dijumpai nya di rumah saat ini telah kembali hadir di tengah kehidupannya.

"Kau mau berkunjung ke perusahaan Tae ?" lelaki paruh baya itu mulai membuka percakapan.

"Rasanya masih terlalu dini untuk diriku ikut terjun dalam mengurus perusahaan Ayah !"

"Mungkin bukan sekarang, Aku harus lebih banyak belajar dari Ibu terlebih dulu."

"Bukankah begitu Ibu ??" pria itu menatap Nyonya Kim dengan pandangan yang sulit diartikan.

Nyonya Kim hanya menghela nafasnya secara kasar.

"Aku akan berangkat sekarang sayang !" wanita itu berdiri dan meninggalkan meja makan.

"Ramah lah sedikit pada Ibu mu Tae !!" Tuan Kim menyikapi perang dingin diantara istri dan anak kandungnya.

"Apa Aku terlihat tidak ramah padanya Ayah ?"

"Aku bahkan selalu menyapa nya terlebih dulu !?"

"Istri Ayah saja yang tidak menyukai diriku," Taehyung menjawab dengan tetap mengunyah makanan dalam mulutnya.

Hari itu Yoongi sedikit terkejut dengan seorang wanita yang terlihat baru dimatanya.

"Selamat pagi Tuan, Saya Wendy."

"Saya menggantikan Tuan Lee sebagai asisten Tuan !"

"Apa ??" Yoongi terkejut heran.

"Tuan Lee sudah berkali-kali mengirimkan surat pengunduran dirinya, tapi Tuan sama sekali tidak memeriksa nya," wanita cantik itu mencoba menjelaskan.

"Baiklah !"

"Kembalilah ke ruangan mu !" Yoongi berucap dengan tegas pada Wendy asisten barunya.

Pria itu duduk memejamkan matanya seraya menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Kenapa semua jadi kacau begini ?"

"Semua berantakan karena ulahku sendiri,"

"Hana ... berhentilah untuk berlarian didalam pikiran ku !?"

"Semua pekerjaan kantor ini kacau karena mu !" pria pucat itu meracau seorang diri.

"Semua ini salah Yoongi, bangunlah !!" Yoongi kembali menampar pelan pipi nya sendiri.

"Hai Cantik, Aku merindukanmu !" Taehyung mendekap tubuh Hana seketika saat ia mendapati gadis yang tanpa sadar berjalan dihadapan nya.

"Apa yang Tuan lakukan, lepas ... !!" Hana terkejut dan mendorong Taehyung.

"Heiiii, tenanglah ini Aku !!" Taehyung memiringkan tubuhnya dan menatap wajah Hana.

"Meskipun itu Tuan, tidak seharusnya Tuan memeluk wanita sembarangan !!" Hana menampilkan raut wajah kesalnya.

"Aku minta maaf !"

"Tolong maafkan kesalahan saya Nona," pria itu kembali bertingkah imut.

Hana pun tersenyum melihat kelakuan Taehyung.

"Kau tersenyum ??"

"Itu artinya Kau tidak lagi marah padaku ?"

"Saya tidak ingin membuang energi Saya hanya untuk hal-hal yang negatif Tuan," Hana berucap dan kembali melangkah perlahan.

"Kemana tujuan mu kali ini ?" Taehyung mengikuti langkah Hana.

"Saya harus mencari keperluan yang lainnya di toserba."

"Mau ku antar ?" pria itu tetap mengiringi langkah Hana perlahan.

"Tidak Tuan ... !"

"Terimakasih," Hana menampilkan senyum tipisnya

"Bisakah kita berhenti untuk makan terlebih dahulu ?"

"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu Hana !?" Taehyung mencoba menghentikan langkah Hana.

"Maaf Saya tidak bisa,"

"Saya harus segera kembali ke rumah setelah belanja."

"Saya permisi !" Hana dengan tegas mengakhiri percakapan nya dengan Taehyung dan berlalu pergi.

"Sepertinya memang tidak akan bisa jika Aku meminta waktumu secara baik-baik Hana !?"

"Kau akan selalu menghindar dariku," pria itu berucap sendiri dalam hati.

Ia bergegas mendapatkan perhatian sepenuhnya dari Hana.

Pria itu dengan entengnya mengangkat tubuh Hana dan membawa Hana bersamanya.

"Apa maksud Tuan ??" gadis itu terkejut karena ulah Taehyung yang sedari tadi merecoki langkah kakinya.

Hingga akhirnya Hana terduduk pada mobil Taehyung dengan posisi Taehyung berdiri dihadapannya.

"Saya bisa berteriak jika Tuan macam-macam !!?" Hana mencoba untuk menggertak pria dihadapannya.

"Cobalah teriak !"

"Mereka akan mendapati kita berbuat mesum dan akhirnya menikah kan kita di sini ?"

"Aku suka itu ... !" Taehyung tersenyum dengan licik.

"Tuan benar-benar keterlaluan !!!"

"Apa sebenarnya yang Tuan inginkan ?" Hana menunduk dan mengalihkan pandangan.

Gadis itu kini sedikit takut pada orang asing di hadapan nya mengingat semua cerita dari kakak perempuannya.

"Dirimu ...!"

"Aku ingin Kau meluangkan waktu setiap Aku mencari mu."

"Apa itu sulit ??" sorot mata tajam Taehyung tak lepas dari wajah Hana.

"Lihat mataku jika Aku berbicara" pria itu mulai sedikit kehilangan kesabaran.

Taehyung memaksa Hana untuk menatapnya.

"Kau tidak paham atau hanya berpura-pura bodoh Hana ?"

Hana terkejut serta menampilkan wajah bingung nya.

"Aku menyukai mu !!" Taehyung mencoba mengutarakan isi hatinya, pria itu kian mendekati wajah gadis polos di bawah kungkungan tubuhnya.

"Saya tidak menyukai Tuan !"

"Saya bahkan tidak bisa menyukai siapapun," Hana berucap lemah.

Taehyung mematung mendengar ucapan Hana.

"Apa maksudnya ?"

"Bukankah ia memiliki kekasih ?" Taehyung termenung dan berucap dalam hati.

"Atau hubungan mereka sudah berakhir ?" pria itu semakin terlihat bingung karena pernyataan Hana.

Taehyung kembali berdiri, setengah badannya yang semula membungkuk dalam mobil kini telah tegak sempurna.

Melihat kesempatan itu, Hana mencoba menyerobot untuk kabur dari kungkungan sang Playboy.

"Mau kemana ??" tangan Taehyung kembali menahannya.

"Saya harus pulang Tuan !!"

"Kakak bisa memarahi Saya jika ia melihat kita !" Hana membuat alasan.

"Bukankah Jihyo berada di kampus pada jam segini ?"

"Jangan berbohong !!" Taehyung kembali menginterogasi Hana.

Wajah Taehyung yang terlihat serius sedari tadi membuat Hana tak berani menatapnya.

"Kau sudah mengakhiri hubungan dengan kekasihmu ?"

"Maksud Tuan ?"

"Seseorang yang pernah mencium kening mu waktu itu !"

"Dia kekasih mu bukan ??" pria itu terlihat semakin menuntut jawaban.

"Dia,"

"Dia seseorang yang istimewa bagi Saya, tapi mungkin Saya tidak bisa memiliki nya," gadis itu tersenyum getir.

"Jadi jika Tuan menyukai seseorang pastikan dulu latar belakangnya !"

"Jangan dengan asal menaruh perasaan."

"Bisa jadi Tuan akan kecewa," Hana kembali mengeluarkan sedikit curahan hatinya.

"Tapi kenapa ?" Taehyung masih tak menangkap maksud dari perkataan Hana.

"Bagi Tuan yang sempurna mungkin akan sangat mudah mendapatkan restu dari siapa saja," Hana kembali memaksakan senyum di wajahnya.

Taehyung kembali diam mendengar perkataan Hana.

"Tolong biarkan Saya pulang sekarang !?"

"Saya sudah sangat terlambat untuk mengerjakan semua pekerjaan di rumah saya Tuan !"

Taehyung yang masih mencoba mencerna kalimat Hana akhirnya membiarkan gadis itu pergi begitu saja.

"Aku bahkan tidak sempat menyatakan perasaan ini pada Tuan Guru," Hana berjalan serta bergumam sembari menatap biru nya langit.

"Rasanya sangat ingin berteriak dan berkata 'Aku menginginkannya."

"Tapi pasti orang-orang akan menertawakan Tuan Guru."

"Aku tak pernah mempermasalahkan saat orang-orang menertawakan dan mencibir fisik ku."

"Tapi akan sangat menyakitkan jika diriku melihat hal itu terjadi pada Tuan Guru," tak terasa air matanya berlinang bahkan hanya dengan membayangkan sesuatu dalam pikirannya.

"Aku ingin Tuan Guru bahagia, dengan senyum dimple yang selalu menghiasi wajahnya."

"Aku mencintaimu Tuan,"

"Sangat," gadis itu berucap dalam perlahan.

Yoongi yang masih belum bisa konsentrasi terhadap pekerjaan nya memutuskan untuk pulang dan makan siang di rumah.

Ia juga masih belum terbiasa menyuruh ataupun memberikan tugas pada asisten barunya.

Pria itu memang lebih sedikit bicara jika dihadapan lawan jenis serta orang baru dalam hidupnya.

"Bagaimana Aku bisa tahu bagaimana cara melayani nya, kalau Dia saja sama sekali tak mau berkomunikasi dengan ku karyawan barunya ??" Wendy wanita cantik itu menggerutu seorang diri tatkala melihat Yoongi keluar dari ruang kerja kantor nya.

Pria manis dengan lesung pipi itu masih duduk diam.

Jarinya tak bosan memainkan bolpoin ditangan.

Pikirannya kembali kalut mendengar ibunya yang selalu mengungkit perjodohan antara dirinya dengan gadis yang tidak ia harapkan.

"Kenapa dirimu sama sekali tak terlihat Hana ?"pria itu bergumam sembari menghela nafas perlahan.

Pandangan matanya kembali tertuju pada sweater abu-abu milik gadis impiannya.

"Jadi Kau benar-benar sudah tidak memiliki hubungan dengan siapapun ?" Taehyung berdiri tiba-tiba dibelakang tubuh Hana yang sibuk menyiram tanaman di halaman rumahnya.

Hana yang terkejut, seketika berbalik badan dan mengarahkan selang air penyiram tanaman pada Taehyung.

"Hentikan !!!" pria tampan yang tak kalah terkejutnya itupun berteriak seketika serta menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Aku bilang hentikan Hana !?"

"Kau tak lihat ini diriku ?" Taehyung meraih dan melemparkan selang air ke segala arah dari genggaman tangan Hana.

"Maaf."

"Lagipula kenapa Tuan selalu mengejutkan Saya seperti itu ?" Hana tertunduk serta melirik iba Taehyung yang telah basah karena nya.

Taehyung tak menghiraukan perkataannya, ia masih sibuk mengibaskan jaketnya yang telah basah.

"Kenapa Tuan kemari ?" Hana mengulurkan tangannya dan memberikan handuk kecil pada pria yang hadir tanpa sepengetahuannya.

"Jawab dulu pertanyaan ku tadi !!" Taehyung menanggapi dengan mengelap bagian lehernya.

Hana mengernyitkan dahi, gadis itu tampak mengingat perkataan yang diajukan pria itu sebelumnya.

"Kau sudah tak memiliki hubungan dengannya ?" Taehyung kembali mengulang kalimatnya di telinga Hana.

"Itu urusan pribadi Tuan."

"Kenapa Tuan selalu menanyakan nya ?" Hana terlihat malas untuk menceritakan yang sebenarnya.

"Karena Aku menyukaimu !!" Taehyung berucap tanpa ragu.

"Tapi Saya tidak ... !" Hana menanggapi dengan tak kalah tegas.

"Aku akan membuatmu menyukai ku !!" pria itu tak kehabisan kata untuk berargumen dengan Hana.

"Pergilah Tuan !"

"Jangan membuang waktu Saya," Hana kembali mengacuhkan Taehyung dan hendak mengambil kembali selang air untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Bukankah Aku sudah pernah bilang kalau Aku selalu mendapatkan apa yang ku inginkan ?" pria itu kembali menghalangi langkah Hana.

"Saya bukan lah barang apalagi mainan yang begitu mudah Tuan dapatkan."

"Saya juga tidak tertarik untuk menjadi milik siapapun !"

"Meskipun Tuan Sang pewaris tahta sekalipun !?" Hana kini tak takut untuk menatap tajam mata Taehyung.

"Benarkah ?" Taehyung berjalan perlahan membalas dalam tatapan mata Hana hingga gadis itu terpojok dan menghentikan langkahnya.

"Aku tak akan mengecewakan mu seperti lelaki itu !" Taehyung tersenyum dan membelai lembut hidung gadis yang kembali berada dalam kungkungan nya.

"Bagaimana saya bisa percaya jika pertama kali momen pertemuan saya dengan Tuan adalah saat Kak Jihyo dan Tuan bertengkar karena Tuan mencium wanita lain dihadapan nya ?" gadis itu mencoba tenang meskipun rasa takut menyelimuti hatinya.

Taehyung terdiam mendengar pernyataan fakta yang keluar dari mulut Hana.

Sebuah mobil berwarna putih tiba-tiba berhenti di hadapan Hana.

Gadis itu pun dengan sengaja melambatkan langkah kakinya.

Tak berselang lama seorang wanita dengan tampilan modis keluar dan dengan seketika melayangkan tamparan keras di pipi Hana.

"Kamu benar-benar keterlaluan !!"

"Gadis tak tahu diri, hilang sudah kesabaran ku kali ini !" wanita itu berbicara dan mencela kasar diri Hana.

Hana yang masih terkejut melihat Nyonya Kim hanya tertegun dan memegangi pipinya.

"Bukankah Aku sudah memperingatkan sebelumnya ?"

"Jauhi Namjoon ..."

"Kau sama sekali tidak pantas untuk nya !?" wanita itu sama sekali tak memberi kesempatan pada Hana untuk menyela kalimat-kalimat nya.

"Seorang pelayan sepertimu terlebih lagi dengan semua kekurangan mu, seharusnya itu cukup membuat mu sadar Nak !!"

"Jika Kau menjadi seorang Ibu kelak,"

"Apa Kau tak ingin memberikan yang terbaik untuk anakmu ??"

"Jadi tolong sebagai sesama wanita pahamilah perasaan ku sebagai seorang Ibu,"

"Apa Aku harus memohon dan berlutut padamu demi kebahagiaan putraku ?" Nyonya Kim berucap dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Wanita itu tertunduk dan berlutut dihadapan Hana.

"Tidak Nyonya,"

"Saya mohon jangan seperti ini," terlihat Hana meminta Nyonya Kim untuk kembali berdiri.

"Percayalah, saya tidak akan lagi menemuinya !"

Hana berucap saat itu juga untuk meyakinkan ibu dari lelaki yang dikagumi nya.

Nyonya Kim yang mendengar hal itu seketika berdiri dan memegang pundak Hana.

"Benarkah apa yang Kau katakan Nak ?"

Hana mengangguk dan memaksakan senyuman dibibir nya.

Hana seketika membuka kedua matanya,

Gadis itu tersadar dari ingatan kejadian pahit beberapa hari lalu yang telah ia alami.

Alasan ia tak ingin lagi menampakkan diri dihadapan Namjoon.

Gadis itu membuka pintu kamar saat mendengar langkah kaki seseorang.

"Kakak pulang ?" Hana menegur Yoongi yang telah berdiri menyalakan keran dan mencuci tangan.

Pria itu hanya tersenyum lembut melihat kehadiran Hana.

"Kenapa tidak memanggil saya ?" Hana berucap cemas, takut jika sang Kakak mengomelinya.

"Tidak apa-apa, Aku melihat mu terlelap !" Yoongi menjawab sembari menuangkan air panas pada cangkir kopinya.

"Apa Kakak sudah makan siang ?" gadis itu tampak memperhatikan meja makan yang masih rapi dan makanan yang tak tersentuh.

Yoongi hanya menggelengkan kepalanya.

"Seharusnya jangan mengkonsumsi kopi jika Kakak belum menyantap nasi."

Yoongi hanya diam menatap gerak-gerik Hana adik bungsunya.

"Bisakah Aku makan nasi goreng sekarang ?"

"Lama Kau tak menghidangkannya !?" pria itu duduk dan tak melanjutkan mengaduk kopinya.

"Kakak sengaja pulang untuk makan siang ?" Hana bertanya dengan heran karena waktu makan siang sudah tak lagi lama pada jam kantor kakaknya.

Lagi-lagi Yoongi hanya mengangguk.

Gadis itu bergerak tanpa menunggu jawaban sang kakak.

Ia serius dalam berkutat memotong bahan-bahan untuk menu makanan yang diinginkan kakak lelakinya.

Mengingat jam makan siang yang tak lagi lama membuat Hana sedikit ceroboh saat memegang pisau dan berujung melukai jarinya sendiri.

Teriakan Hana yang sedikit tertahan membuat Yoongi terperanjat dari duduknya.

"Kau baik-baik saja ?" pria itu panik dan berjalan cepat menghampiri Hana.

"Hanya sedikit berdarah !!" gadis itu mendesis karena rasa perih pada jari telunjuk nya.

Yoongi dengan wajah cemasnya menarik tangan Hana perlahan.

Ia menyalakan keran kemudian membasuh jari Hana yang terluka.

"Kak,"

"Diam lah !!" Yoongi menyesap darah yang belum juga terhenti dari jari adiknya.

"Sudahlah Kak ..."

"Saya baik-baik saja !" Hana menatap serius sang Kakak yang kembali memasukkan jari Hana ke dalam mulutnya.

"Kakak bisa terlambat untuk kembali ke kantor."

"Mau menurut atau tidak ??!!" Yoongi menatap tajam mata Hana.

Hana bungkam seketika melihat ekspresi wajah menakutkan dari kakak lelakinya.

Sekali dua kali Yoongi menyesap dan memastikan darah telah terhenti dari jari telunjuk Hana.

"Jangan membuat nasi goreng kembali !" pria itu berucap seraya mengusap plester luka pada jari Hana, adik bungsunya.

"Tapi Kakak belum makan apapun untuk makan siang," gadis itu terlihat kecewa dan merasa bersalah.

"Aku akan makan seadanya saja !"

"Kau tak perlu khawatir !" Yoongi tersenyum tipis.

"Kakak tidak marah ?"

"Saya minta maaf," gadis itu kembali tertunduk karena rasa bersalahnya.

"Bagaimana diriku bisa marah padamu Hana ?"

"Sedangkan kepulangan ku ke rumah Aku lakukan hanya demi bisa melihat dirimu di dekatku," pria itu berucap dalam hati dengan tatapan dalam mengagumi paras manis adiknya.

Terpopuler

Comments

Fida

Fida

apa sebenarnya mereka bukan saudara kandung

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2 Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3 Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4 Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5 Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6 Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7 Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8 Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9 Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10 Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11 Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12 Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13 Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14 Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15 Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16 Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17 Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18 Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19 Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20 Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21 Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22 Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23 Pendekatan Perlahan
24 Obsesi Sang Kakak Lelaki
25 Sahabat Setia
26 Takdir Yang Tak Memberi Izin
27 Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28 Pecahnya Keributan Di Club Malam
29 Curahan Hati Si Gadis Malang.
30 Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31 Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32 Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33 Isi Hati Sang Tuan Muda
34 Melepas Perlahan.
35 T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36 Gadis Tunangan Tuan Guru
37 Saudara Tanpa Ikatan Darah
38 Pria Lembut Sepupu Irene
39 Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40 Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41 Permohonan Seorang Park Jimin
42 Rintihan Manja Sang Pria Garang
43 Rumitnya Perasaan Yoongi
44 Sebuah Pesan Balasan
45 Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46 Sang Pemilik Hati
47 Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48 Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49 Ice Cream ???
50 Kepulangan Yang Tertunda
51 Yoongi Yang Kian Mencair
52 Kecupan Selamat Malam
53 Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54 Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55 Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56 Manisnya Suasana Senja
57 Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58 Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59 Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60 Pria Muda Bergigi Kelinci
61 Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62 Nasib Hana Ditangan Author !
63 Air Mata Sang Casanova
64 Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65 Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66 Keributan Di Rumah Sakit
67 Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68 Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69 Rekaman CCTV
70 Hana Sang Pawang.
71 Dundi ?
72 Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73 Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2
Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3
Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4
Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5
Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6
Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7
Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8
Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9
Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10
Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11
Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12
Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13
Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14
Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15
Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16
Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17
Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18
Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19
Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20
Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21
Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22
Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23
Pendekatan Perlahan
24
Obsesi Sang Kakak Lelaki
25
Sahabat Setia
26
Takdir Yang Tak Memberi Izin
27
Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28
Pecahnya Keributan Di Club Malam
29
Curahan Hati Si Gadis Malang.
30
Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31
Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32
Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33
Isi Hati Sang Tuan Muda
34
Melepas Perlahan.
35
T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36
Gadis Tunangan Tuan Guru
37
Saudara Tanpa Ikatan Darah
38
Pria Lembut Sepupu Irene
39
Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40
Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41
Permohonan Seorang Park Jimin
42
Rintihan Manja Sang Pria Garang
43
Rumitnya Perasaan Yoongi
44
Sebuah Pesan Balasan
45
Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46
Sang Pemilik Hati
47
Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48
Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49
Ice Cream ???
50
Kepulangan Yang Tertunda
51
Yoongi Yang Kian Mencair
52
Kecupan Selamat Malam
53
Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54
Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55
Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56
Manisnya Suasana Senja
57
Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58
Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59
Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60
Pria Muda Bergigi Kelinci
61
Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62
Nasib Hana Ditangan Author !
63
Air Mata Sang Casanova
64
Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65
Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66
Keributan Di Rumah Sakit
67
Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68
Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69
Rekaman CCTV
70
Hana Sang Pawang.
71
Dundi ?
72
Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73
Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!