Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda

Dengan kecepatan tinggi Jihyo membawa mobilnya melaju menuju rumah.

Setibanya dirumah Hana semakin sibuk berkutat di dapur.

Bahkan sesuap nasi pun tak sempat mengisi perut kosong nya.

Jihyo menginginkan semua makanan siap dihidangkan dengan tepat waktu.

Gadis itu justru kembali ke kamar dan bermain dengan ponsel nya.

Perkataan nya ingin memasak untuk Namjoon pujaan hatinya hanyalah omong kosong belaka.

Hal itu yang membuat Hana harus menyelesaikan semuanya seorang diri.

"Andai Bibi disini ..." gadis itu teringat Bibi GeumJa serta menyeka keringat nya.

Taehyung tersadar dari lamunan karena dering nada ponselnya.

Pria itu berkali-kali mengabaikan panggilan dan merebahkan tubuhnya mencoba untuk menutup mata.

Hingga akhirnya ia menjawab dengan kesal karena dering nada ponselnya yang tak kunjung mati.

"Apa yang Kau inginkan ?" Taehyung menjawab tanpa mau mengetahui siapa yang menghubungi dirinya.

"Kita harus bertemu !" mata Taehyung terbelalak, pria itu hafal betul dengan si pemilik suara.

"Sudah lah, Aku tak berniat untuk kembali ke rumah itu !!"

"Bukankah hidup mu sudah bahagia bersama istri dan anak baru mu ?"

"Kenapa masih saja mengusik kehidupan ku ?!" Taehyung berbicara dengan setengah berteriak.

"Walau bagaimana pun, Kau tetap anak ku Tae," suara lelaki di telepon kian lembut.

"Pulang lah Nak !"

"Ayah ingin membahas banyak hal dengan dirimu !?"

"Mungkin Aku akan datang nanti malam,"

"Tak usah menunggu karena Aku belum bisa memastikan !!"

Mendengar suara sang Ayah yang kian lembut membuat hati Taehyung sedikit luluh.

Namjoon datang lebih awal di kediaman orang tuanya.

"Kalian berangkat lah ..."

"Maaf karena Ayah tidak bisa ikut kali ini."

"Tolong sampaikan permintaan maaf Ayah pada Nak Yoongi serta Jihyo !"

Namjoon hanya diam serta mengangguk kan kepala.

"Jaga dirimu baik-baik Sayang, kami berangkat sekarang !?" ucap Nyonya Kim berpamitan pada suaminya.

Sambutan yang manis selalu Jihyo tampilkan dihadapan Namjoon serta Ibunya.

"Oppa !!" Jihyo berlari memeluk Namjoon.

"Bagaimana kabar mu Nak ?"

"Sangat baik Bu," Jihyo berucap seraya memeluk Nyonya Kim.

"Semuanya telah di siapkan."

"Mari kita langsung makan malam saja !"

Yoongi mengarahkan tamunya menuju meja makan.

Acara makan malam kembali berjalan begitu hangat.

Meskipun raut wajah suram Namjoon turut menghiasi makan malam.

"Ibu tak menyangka dirimu pandai memasak Nak ?!"

Jihyo tersenyum malu,

Ia bangga dengan pujian yang tak semestinya ia dapatkan.

"Tunggu sebentar Bu, masih ada satu makanan penutup kali ini."

Jihyo beranjak menuju dapur yang tak jauh dari ruang makannya

"Bawa dan sajikan semua itu sekarang !!" ucapnya pada Hana.

Hana berjalan dibelakang Jihyo dengan beberapa hidangan dalam nampan dan mendekati meja makan.

"Hana ..." Namjoon kembali terpaku melihat wajah gadis yang dicintainya.

Wajah lelah Hana semakin membuat Namjoon kian terluka.

"Silahkan dinikmati," Jihyo tersenyum dan mempersilahkan semuanya.

Tapi justru lagi-lagi Namjoon, Yoongi serta Nyonya Kim terfokus pada Hana.

"Tunggu Hana !!" Jihyo menahan langkah Hana yang hendak berlalu.

"Tuang kan dulu minuman pada semua tamu terhormat kita !!"

Hana menghela nafas perlahan dan menuruti perintah Jihyo kakak perempuannya.

Praaang.

Beberapa gelas jatuh dan pecah saat itu juga.

Hana terjatuh bersama pecahan gelas-gelas kaca.

"Maaf ..."

"Akan Saya bereskan segera !" gadis itu berucap dengan terbata-bata.

"Berhati-hatilah !"

"Kenapa Kau sangat terburu-buru Hana ?" Jihyo tersenyum melihat kepayahan adiknya.

Melihat hal itu tangan Namjoon mengepal sempurna.

"Dia hanyalah pelayan di rumah ini Bu."

"Jadi Saya minta maaf atas kecerobohannya !?"

Yoongi yang terlihat menahan amarahnya pun akhirnya berdiri dan berjalan mendekati Hana.

"Kembali lah ke kamar mu,"

"Biar Aku yang membereskan ini semua."

"Lihat lah tanganmu terluka,"

"Tidak Tuan, Saya bisa membereskannya."

"Tuan duduk lah kembali, tak apa !?" Hana tersenyum serta menundukkan kepalanya.

Dengan tangan kosong Hana membawa semua akibat kekacauan bersama nya.

Ia juga tak menghiraukan beling yang menancap pada kaki kanannya.

"Maaf," gadis itu berlalu pergi.

Tak tahan lagi melihat semua kekacauan di hadapannya.

Namjoon beranjak dan mengejar Hana.

"Joon !!"

"Biarkan saja Bu," Jihyo sengaja menyela ucapan Nyonya Kim.

"Saya hanya ingin membuat Oppa sadar dan melihat siapa sebenarnya Hana."

"Gadis itu tak lebih dari seekor tikus di rumah ini !"

Jihyo tersenyum puas.

"Kamu benar-benar keterlaluan Jihyo !!" bentak Yoongi yang tak lagi menghiraukan bahwa Nyonya Kim masih berada disana.

Gemericik air keran membuat basah serta perih pada setiap goresan luka ditangan Hana.

"Ibu ..."

"Kenapa Ibu meninggalkan Hana sendiri disini ?" gadis malang itu bergumam dalam hati.

"Mari pergi bersama ku !?"

Hana mengusap air matanya sebelum membalikkan badan saat mendengar suara yang tak asing ditelinga nya.

Ia tak menyangka Namjoon mengikuti nya.

"Tuan."

"Kamu tidak seharusnya berada di rumah ini Hana,"

"Jadi ku mohon pergilah bersama ku."

"Tidak seharusnya Tuan berada disini !"

"Pergi lah Tuan,"

"Saya mohon !?"

"Aku selalu memikirkan dirimu Hana !"

"Aku selalu mencemaskan mu."

"Aku takut Kau meninggalkan ku !!"

"Aku hancur melihat semua luka mu," pipi Namjoon mulai basah detik itu juga.

Hana tersenyum.

"Kak Jihyo sangat menginginkan Tuan menjadi kekasihnya."

"Begitu pun dengan Ibu Tuan Namjoon,"

"Lihat lah pintu itu,"

"Kamar di kolong tangga itu !"

"Disana lah tempat Saya Tuan."

"Jangan mencemaskan apapun,"

"Saya akan selalu baik-baik saja disini."

"Saya tidak akan pergi kemana pun,"

"Selama Tuan menuruti semua kemauan mereka !!"

"Saya mohon ..."

Hana mencoba menahan air matanya supaya tak jatuh dihadapan Namjoon.

Ia berlalu dengan tertatih melewati Namjoon dan segera masuk ke kamarnya.

Namjoon yang tak lagi mampu berkata-kata terduduk lesu didepan pintu kamar Hana.

Pria itu lemah mendengar semua permintaan Hana.

Air matanya tak kunjung berhenti melihat semua hal pahit yang terjadi pada Hana akhir-akhir ini.

"Ibu ..."

"Apakah selamanya akan seperti ini ?"

"Apa itu kebahagiaan ??"

"Dimana Aku bisa mendapatkan nya ?" gadis itu berbicara seorang diri.

"Kenapa semua terasa perih ?"

"Bukan hanya tangan ataupun kaki"

"Hatiku jauh lebih perih Ibu ..."

Malam itu Jihyo tersenyum puas karena berhasil mempermalukan Hana di depan Namjoon serta Ibunya.

Akhir-akhir ini Hana lebih sering termenung.

Gadis itu juga lebih banyak tidur setiap selesai membereskan pekerjaan.

Hana yang terlelap tak menyadari bahwa Yoongi telah membuka pintu kamarnya.

"Kau tidur Hana ?"

Yoongi mengetuk pelan pintu kamar adiknya.

Lama tak mendapat jawaban akhirnya pria itu masuk dan mendapati Hana yang terbaring tidur.

Yoongi berjalan mendekati ranjang, terlihat Hana memejamkan mata.

"Apa Kau demam ?" Yoongi berucap seraya menyentuh dahi Hana yang berkeringat.

Pria itu mendesis serta sontak mengibaskan tangannya ketika mendapati suhu tubuh Hana yang begitu panas.

Yoongi keluar dan kembali dengan membawa air hangat serta handuk kecil di tangan pucat nya.

"Maaf kan Kakak, Aku tidak becus untuk menjaga dan merawat dirimu Hana," Yoongi menempel kan handuk kecil yang telah ia rendam dalam air hangat di dahi Hana.

Mata pria itu berkaca-kaca.

"Trauma yang Kau rasakan mungkin lebih menyiksa !?"

"Tapi karena amarah serta egois nya diriku, Kau harus menjalani hari-hari yang begitu berat."

"Maaf karena telah mengacuhkan mu selama ini ..."

Air mata pria itu lolos dengan sempurna,

Untuk pertama kalinya ia menangisi Hana.

Yoongi semakin terisak ketika memandang teduh wajah gadis yang terbaring lemah di hadapannya.

Begitu banyak luka yang telah dialami oleh Hana adiknya.

Dan Yoongi hanya bisa diam tanpa berbuat apa-apa.

"Maafkan diriku Ayah Ibu ..."

"Saya lalai dalam menjalankan amanat Ayah juga Ibu !?"

Hana terbangun perlahan.

Gadis itu semakin bingung karena mendapati handuk kecil pada dahi nya.

Ia menghela nafas dan mencoba duduk dengan tegak sempurna meskipun rasa pusing masih sedikit hinggap di kepalanya.

"Kau sudah bangun ?" Yoongi nampak segera menaruh nampan dan menopang tubuh Hana.

"Makan lah, Aku buatkan bubur hangat untuk mu !"

"Aaaaaa ... buka mulut !!"

Hana terdiam dan menuruti kakak lelakinya,

Baru kali ini ada seseorang yang memasak untuk dirinya selain bibi.

"Kenapa Kakak melakukan ini ?"

Yoongi tak menjawab dan tetap menyuapi Hana.

"Kakak tahu kan ... ?"

"Aku selalu bisa melakukan apapun sendiri !?"

"Tidak untuk kali ini Hana !"

"Biarkan Kakak menjadi sandaran hidupmu mulai saat ini !"

"Diam dan makan lah !"

Air mata Hana kembali mengalir begitu saja.

Melihat hal itu Yoongi refleks membawa tubuh Hana dalam dekapan nya.

"Tak apa, menangis lah."

"Kakak disini untuk mu ..."

Isak tangis Hana semakin tak terbendung lagi,

Gadis itu menggenggam erat kemeja Yoongi.

Menumpahkan air mata serta meluapkan segala kesedihan yang selama ini ia pendam seorang diri.

Pola hidup Taehyung berubah drastis semenjak mengenal Hana.

Pria itu kian manis terhadap sesama,

Dengan perlahan ia telah meninggalkan dunia malam yang membuat tenar namanya.

Ia juga mampu berpikir sedikit lebih jernih dari sebelumnya.

"Aku menunggumu sejak 2 hari yang lalu disini ..."

"Kenapa baru muncul sekarang ?" ucapnya berdiri sigap menghampiri Hana.

"Benarkah ?"

"Saya tidak melihat motor Tuan disini dari kemarin," Hana berucap sembari memperhatikan sekeliling.

"Aku sengaja tidak membawanya !" Taehyung menyanggah pernyataan Hana, matanya tak berkedip melihat senyuman manis yang terukir di bibir gadis incarannya.

"Tahu kah kamu kalau Aku ini pewaris tahta satu-satunya ?"

"Saya benci orang kaya !!" sahut Hana.

"Kenapa ?, Apa maksudmu ?" Taehyung terperangah mendengar pernyataan dari mulut Hana.

"Bukan apa-apa Tuan !"

"Saya pikir Tuan berubah tapi ternyata sama saja !"

"Menggunakan uang serta nama besar untuk menindas kaum yang lebih lemah," Hana menghela nafas serta melanjutkan langkahnya.

"Tunggu Hana ... !!"

"Aku ingin meminta pendapat mu sekarang."

"Pendapat ??" Hana menoleh dengan heran.

"Apa Kau akan tetap kembali ke rumah meskipun orang2 di rumah telah menyakiti serta mengecewakan mu ?"

Hana mengangguk tanpa ragu,

"Saya tidak memiliki pilihan dan Saya hanya memiliki kedua kakak Saya Tuan."

"Tapi mereka telah membuang ku Hana !"

"Maksud Tuan ?"

"Ayah meminta ku kembali ke rumah !!"

"Aku tidak tahu apa sebenarnya yang sedang direncanakan oleh wanita licik itu !?" gumam Taehyung.

"Kenapa Tuan berburuk sangka seperti itu ?" Hana memperhatikan wajah cemas Taehyung.

"Wanita itu pernah hampir membuang ku ditempat umum saat usia ku masih belum genap 10 tahun !"

Hana diam sekaligus terkejut mendengar perkataan Taehyung.

"Alasan kenapa diriku disebut berandal oleh Ayah ku sendiri."

"Aku tidak ingin menjadi laki-laki lemah !"

"Ku buktikan pada mereka bahwa diriku bisa hidup sendiri ..." Taehyung menunduk setelah menceritakan masa lalunya.

"Itu alasan Tuan pergi dari rumah ?" Hana menatap Taehyung dengan iba.

Pria itu hanya menganggukkan kepala.

"Coba lah Tuan pulang terlebih dahulu !"

"Setidaknya Tuan kembali untuk menemui Ayah Tuan."

"Walau bagaimana pun, seorang anak adalah mutiara hati bagi orang tuanya bukan ?"

Taehyung masih terdiam mendengar semua kalimat dari mulut Hana.

Lelaki itu justru kembali menyalakan rokoknya.

"Tuan masih merokok ?"

"Entahlah Aku selalu mencari ini ketika cemas datang menghampiri," Taehyung menyesap sebatang rokok ditangannya kemudian membuang nya.

"Maaf ..."

"Aku tahu asap nya mengganggu mu !!"

"Apa nafas mu baik-baik saja ?" Taehyung sedikit panik karena pernyataan yang pernah Hana lontarkan sebelumnya.

"Maksud Tuan ?" gadis itu kembali bertanya.

"Kau yang bilang bukan bahwa dirimu merasa terganggu dengan rokok ku ?"

Hana tersenyum setengah tertawa.

"Maaf, waktu itu Saya hanya bercanda !"

"Hyaaaaaakk !!!" Taehyung merasa kesal karena ia terlanjur membuang rokok nya.

"Ternyata Tuan semakin peduli terhadap sesama."

"Terimakasih ..." lagi-lagi Hana menampilkan senyum manis.

"Terimakasih karena Kau bersedia mendengar semua keluh kesah ku Hana !"

"Juga untuk saran yang Kau berikan padaku,"

"Tapi kenapa Kau tak memakai nya ?"

"Tanda persahabatan kita ..." Taehyung melirik tangan Hana.

"Apa yang Jihyo lakukan padamu ?" ia terperanjat seketika melihat perban yang melilit tangan Hana.

"Bukan apa-apa Tuan, ini hanya kecelakaan kecil," Hana tersenyum meyakinkan Taehyung.

"Kau yakin ??"

"Lagipula seorang pelayan itu harus tahan banting bukan ?"

"Kalau tidak Saya bisa di pecat !" Hana kembali menampilkan sedikit tawa.

"Selain pandai mengambil hati orang ternyata dirimu juga pandai bercanda Cantik" gumam Taehyung dengan tetap memperhatikan senyum Hana.

Disisi lain seorang gadis dengan sengaja memperhatikan dan mengamati pertemuan Taehyung bersama Hana.

Irene yang penasaran dengan perubahan perilaku Taehyung membuat gadis itu kian menelisik siapa sebenarnya Hana.

Ia membuntuti Taehyung dari 3 hari sebelum pria itu menemui Hana.

"Kenapa Tae begitu membela perempuan sialan itu ?"

Irene kembali di kejutkan dengan sikap manis Taehyung yang sama sekali tak terpancing amarah ketika harus menunggu Hana lebih dari setengah jam.

Pria itu biasanya akan marah besar serta mengamuk pada siapapun yang membuat dirinya menunggu.

"Apa sebenarnya yang membuat mu takluk pada gadis pincang itu Tae ?" Irene bergumam dengan kesal.

Tak hanya sampai disitu, Irene juga membuntuti langkah Hana hingga menuju rumah nya.

"Kenapa Dia masuk ke rumah ini ?"

"Apa Dia tinggal disini ?" Irene berbicara seorang diri.

"Apa yang Kau lakukan disini j*l*ng sialan ??" Jihyo yang memergoki Irene menjambak tiba-tiba rambut Irene dengan sengaja.

"Aku hanya mencari alamat disekitar sini !!"

"Apa masalah mu ?" Irene melepas kasar cengkeraman Jihyo.

"Masalah ku ??"

"Heeeeeh ... Dengar gadis matre !!"

"Aku tinggal di rumah ini ?"

"Aku bisa saja melaporkan mu ke polisi dengan tuduhan sebagai penguntit !!" Jihyo kembali mengancam musuh bebuyutan nya.

Irene terdiam mendengar ancaman Jihyo.

"Katakan, Apa Kau mencari Taehyung disini ?" Jihyo kembali bersuara.

"Tadi nya, tapi Aku justru penasaran dengan seseorang yang ditemui nya !!" jawab Irene menegaskan.

"Seseorang ??" Jihyo tampak mengerutkan dahinya.

"Apa Kau ... ? Irene tak melanjutkan kalimatnya.

"Apa maksudmu ?" bentak Jihyo.

"Siapa gadis pincang yang memasuki rumah mu ?" Irene menatap intens mata Jihyo.

Jihyo dibuat gelagapan oleh pertanyaan Irene.

"Diaa ... !!"

"Maksud mu Hana ?"

"Iya gadis itu ... !!"

"Dia yang membuat Taehyung berpaling dariku !!"

"Kau mengenal nya bukan ?"

"Dia hanya seorang pelayan di rumah ini !!"

"Tak ku sangka gadis matre serta modis seperti dirimu harus bersaing dengan pelayan di rumah ku !!" Jihyo tersenyum juga menertawakan Irene.

Kesal dengan perkataan Jihyo, Irene menginjak kaki gadis itu dan berlalu meninggalkan nya.

"Kau benar-benar sialan Irene" teriak Jihyo dengan kesakitan.

Sore itu Taehyung dengan percaya diri menemui Ayahnya.

"Kau pulang Tae ?" Ayahnya memeluk pria itu seketika.

"Aku hanya mampir kesini Ayah"

"Kapan Kau akan menetap untuk tinggal di rumah ini Nak ?"

"Ayah merindukan mu" lelaki tua itu nampak menitikkan air matanya.

"Ayah menangis ??" hati Taehyung bergetar.

"Ayah hanya bahagia setelah sekian lama,"

"Akhirnya Kau mau menemui Ayah !"

Taehyung terpaku mendengar perkataan Ayahnya.

"Kemana wanita itu Ayah ?"

"Apa Dia merawat Ayah dengan baik ?"

"Ibu sambung mu sedang ada kegiatan di luar."

"Lalu bagaimana dengan Kakak sambung ku ?" Taehyung bertanya datar menampilkan basa-basi nya.

"Dia tidak tinggal bersama kami Tae !

"Semenjak kepergian mu, Dia juga memilih pergi dari rumah ini ..." Ayah Taehyung kembali berbicara dengan nada lemah.

"Jadi selama ini ... ?"

"Kami hanya tinggal berdua" Ayahnya kembali menjawab.

"Dia hanya akan kembali ke rumah ini jika Kau juga di rumah Tae."

"Itu yang di ucapkan Namjoon sebelum pergi dari rumah ini."

Taehyung semakin terkejut dan merasa bersalah pada Kakak tiri yang selama ini di bencinya.

"Kau akan menginap bukan ?"

"Tidak Ayah, maaf Aku belum bisa untuk saat ini !?"

"Aku pasti akan kembali tapi tidak sekarang," ucapnya menenangkan hati sang Ayah.

"Aku hanya datang untuk mengambil mobil."

"Ada masalah dengan motor besar mu Nak ?"

"Tidak, hanya saja Aku sengaja tidak mengikuti Club Motor itu lagi Yah !"

"Rasanya sudah cukup bagiku untuk bermain-main di jalanan."

"Aku ingin mulai menata masa depan !!"

Ayahnya tersenyum puas mendengar kalimat Taehyung.

"Apapun jalan yang Kau pilih, Ayah akan mendukung mu Tae !!"

Taehyung sengaja meninggalkan rumah Ayahnya lebih cepat.

Pria itu masih enggan untuk bertemu dengan ibu tirinya.

"Ternyata sekarang dirimu semakin pandai tebar pesona ya Hana ?" Jihyo mendekati Hana yang sibuk dengan semua pakaian kerja kakak lelakinya.

Gadis itu diam tak menjawab pertanyaan kakak perempuan nya.

"Jadi ... Sudah sejauh mana hubungan mu dengan Taehyung ??"

"Apa Kau sudah benar-benar tidur dengannya ?"

"Apa yang Kakak inginkan sebenarnya ?"

"Saya hanya menemui Dia di taman, itu pun tanpa sengaja !!"

"Benarkah seperti itu ?"

"Aku tahu Kau begitu lihai dalam menggoda lelaki !!" Jihyo menatap tajam Hana dan menyudutkan nya.

"Terserah Kakak ingin menilai Saya seperti apa ?"

Hana tak ingin melanjutkan perdebatan dengan Jihyo.

Ia tahu betul bagaimana watak kakak perempuannya.

"Kau tahu Hana, Namjoon Oppa semakin menggilai ku ?"

"Kau pasti cemburu bukan ?"

"Itu alasan mu mendekati Taehyung ??"

"Sungguh murah sekali dirimu !!"

"Aku sarankan Kau lebih berhati-hati, karena Taehyung itu bukan pria sembarangan !?"

"Taehyung juga memiliki banyak wanita di sisinya."

"Dan wanita-wanita itu jauh lebih segala nya dibandingkan dirimu !!"

Jihyo berlalu meninggalkan Hana begitu saja.

"Apa maksud Kak Jihyo berkata seperti itu ?" Hana berucap dalam hati.

Gadis itu menutup mata, meyakinkan dirinya untuk tak mencemaskan apapun.

Lagi-lagi bayangan Namjoon muncul dalam benaknya.

"Tuan ..."

"Maaf jika Aku merindukanmu !?" gumamnya lirih.

Selalu ada nama Namjoon di setiap Hana menutup mata.

Meskipun pada kenyataan ia mencoba menjauhi Tuan Guru nya, namun dalam setiap malam pula Hana selalu menyebut Namjoon dalam relung hatinya.

Episodes
1 Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2 Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3 Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4 Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5 Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6 Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7 Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8 Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9 Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10 Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11 Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12 Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13 Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14 Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15 Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16 Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17 Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18 Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19 Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20 Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21 Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22 Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23 Pendekatan Perlahan
24 Obsesi Sang Kakak Lelaki
25 Sahabat Setia
26 Takdir Yang Tak Memberi Izin
27 Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28 Pecahnya Keributan Di Club Malam
29 Curahan Hati Si Gadis Malang.
30 Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31 Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32 Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33 Isi Hati Sang Tuan Muda
34 Melepas Perlahan.
35 T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36 Gadis Tunangan Tuan Guru
37 Saudara Tanpa Ikatan Darah
38 Pria Lembut Sepupu Irene
39 Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40 Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41 Permohonan Seorang Park Jimin
42 Rintihan Manja Sang Pria Garang
43 Rumitnya Perasaan Yoongi
44 Sebuah Pesan Balasan
45 Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46 Sang Pemilik Hati
47 Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48 Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49 Ice Cream ???
50 Kepulangan Yang Tertunda
51 Yoongi Yang Kian Mencair
52 Kecupan Selamat Malam
53 Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54 Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55 Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56 Manisnya Suasana Senja
57 Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58 Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59 Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60 Pria Muda Bergigi Kelinci
61 Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62 Nasib Hana Ditangan Author !
63 Air Mata Sang Casanova
64 Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65 Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66 Keributan Di Rumah Sakit
67 Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68 Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69 Rekaman CCTV
70 Hana Sang Pawang.
71 Dundi ?
72 Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73 Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Belajar di Taman~Kericuhan Di Meja Makan
2
Pertemuan Tak Terduga~Kesan Pertama Di Perpustakaan Kota
3
Kehadiran Wanita Istimewa~Kamar Sempit Di Kolong Tangga
4
Saudara Tak Di Anggap~Lelaki Dingin Itu Kakak Ku
5
Getaran Hati Dua Insan Manusia~Bahagia Dibalik Luka
6
Playboy Tampan Dengan Sejuta Rayuan
7
Rasa Manis Tangerin~Hening Taman Penawar Luka
8
Malam Pilu Kelabu~Berandal Yang Terasingkan
9
Untaian Kalimat Penyemangat~Siasat Sang Tuan Guru
10
Gadis Kecil Kesayangan~Perhatian Kecil Dari Sang Pelayan
11
Rasa Yang Salah~Kembalinya Sang Tuan Muda
12
Percikan Rasa Bahagia~Kehangatan Di Tengah Dinginnya Rintik Hujan
13
Kemelut Rasa Iri~Menyatu Karena Bahasa Kalbu
14
Runtuhnya Tembok Perselisihan~Ketulusan Tak Pernah Mengharapkan Imbalan
15
Mencintai Tak Harus Memiliki~Mengagumi Dalam Diam
16
Buaian Sesaat~Nafsu Tuan Guru
17
Ancaman Seorang Mantan~Makan Siang Yang Terlambat
18
Wanita Idaman 2 Bersaudara~Sahabat Tapi Cinta
19
Kasih Sayang Yang Terpendam Kini Mulai Muncul Ke Permukaan~Semua Tentang Hana
20
Wisata Masa Lalu~Bayangan Semu Sang Gadis Impian
21
Goresan Pada Luka Yang Sama Kian Terasa~Antara Nafsu Dan Amarah
22
Kesabaran Hati Seorang Berandal~Kehangatan Seorang Ayah
23
Pendekatan Perlahan
24
Obsesi Sang Kakak Lelaki
25
Sahabat Setia
26
Takdir Yang Tak Memberi Izin
27
Bunga Itu Telah Bermekaran Di Hati Sang Berandal
28
Pecahnya Keributan Di Club Malam
29
Curahan Hati Si Gadis Malang.
30
Canda Tawa Yang Kian Semanis Gula
31
Pria Tampan Sang Pembalut Luka
32
Harga Diri Yang Sesungguhnya ?
33
Isi Hati Sang Tuan Muda
34
Melepas Perlahan.
35
T-shirt Putih Basah Yang Menggoda
36
Gadis Tunangan Tuan Guru
37
Saudara Tanpa Ikatan Darah
38
Pria Lembut Sepupu Irene
39
Buliran Air Mata Penyesalan Sang Kakak Perempuan
40
Sentuhan Hana Yang Membuat Taehyung Menderita
41
Permohonan Seorang Park Jimin
42
Rintihan Manja Sang Pria Garang
43
Rumitnya Perasaan Yoongi
44
Sebuah Pesan Balasan
45
Obsesi Yang Berujung Pada Melukai
46
Sang Pemilik Hati
47
Kerinduan Sang Kakak Terhadap Adik Bungsunya
48
Mencintai, Menjaga Dan Menerima Dengan Sepenuh Hati
49
Ice Cream ???
50
Kepulangan Yang Tertunda
51
Yoongi Yang Kian Mencair
52
Kecupan Selamat Malam
53
Ketulusan Hati Sang Kakak Lelaki
54
Pikiran Konyol Sang Kakak Perempuan
55
Hana Dan Wanita Masa Lalu Tuan Kim
56
Manisnya Suasana Senja
57
Masa Lalu Yang Semakin Menjauh
58
Percakapan Hangat Antara Dua Bersaudara
59
Tuntutan Pernikahan Dari Kekasih Hati
60
Pria Muda Bergigi Kelinci
61
Nasi Goreng Istimewa Buatan Hana
62
Nasib Hana Ditangan Author !
63
Air Mata Sang Casanova
64
Kekasih Hana Yang Begitu Patuh.
65
Pajangan Yang Tak Begitu Enak Di Pandang
66
Keributan Di Rumah Sakit
67
Rasa Gugup Dalam Diri Hana
68
Perseteruan Antara Si Tampan Dan Si Gigi Kelinci
69
Rekaman CCTV
70
Hana Sang Pawang.
71
Dundi ?
72
Kecemburuan Itu Akhirnya Datang
73
Sebuah Perjalanan Panjang Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!