Aster sangat lelah badanya setelah rapat sampai sore. Tapi Aster adalah orang yang memegang kata-katanya. Aster mengenakan dress model cocktail dress warna salem dengan rambut kuncir kuda setengah. Ia berjalan keluar apartementmya, Erhan sudah menunggunya dibawah.
Sinar bulan ke-14 sangat sempurna malam itu untuk membentuk bayangan indah tubuh Erhan yang sedang menyender dimobil. Matanya membulat sempurna saat melihat Aster muncul dibalik pintu loby.
"Maaf membuatmu menunggu lama," ujar Aster sambil masuk ke mobil yang pintunya dibukakan oleh Erhan.
"Tidak masalah nona Aster, kita bisa melajukan mobil dengan kecepatan kilat menyambar bumi!" canda Erhan sambil menyalakan mesin.
"Aku belum mau mati Erhan!" dengus Aster.
"Baiklah nona manis pasangkan seat bellmu!" goda Erhan.
Aster pun memasangkan seatbeltnya, dan seketika Erhan langsung menerobos jalanan dengan kecepatan penuh membuat Aster hanya terdiam berpegangan kuat ke seatbeltnya, jantungnya berasa ajak disko. Erhan menoleh sebentar melirik Aster yang tegang dan pucat. Senyuman mengembang di bibirnya, hanya dalam 30 menit sudah sampai di kediaman Erhan. Aster langsung mengatur nafasnya.
"Bagaimana rasanya nona?" tanya Erhan sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Erhaaaaan kamu gila!" teriak Aster kesal setengah mati dan Erhan menanggapinya dengan tertawa puas.
Mereka pun keluar dari mobil dan memasuki rumah megah, pintu rumah dibuka oleh dua pelayan saat Aster dan Erhan masuk, diruang tengah nampak sekitar 20 orang berbeda-beda usia menanti kehadiran mereka sambil terduduk dikursi.
Aster membelalakan matanya terkejut, dia mengira hanya makan malam biasa dengan orang tua Erhan.
"Erhan kenapa tidak bilang ini makan malam dengan keluarga besarmu?" bisik Aster.
"Apa! aku tidak mendengarnya!" Erhan pura-pura, Aster menjadi kesal mencubit lengan Erhan.
"Aw!" jerit Erhan sambil tersenyum pada tatapan tajam Aster.
Erhan merangkul bahu Aster mendekat ke arahnya, Erhan memperkenalkan Aster pada keluarga besarnya. Semua keluarganya nampak menatap ramah pada Aster.
"Jadi nona ini yang membuatmu betah di Indonesia, Erhan!"seru wanita yang sudah rentah.
"Kapan kau akan membuatkan cucu untuk nenek!"ujar neneknya.
"Kalau Aster mau, malam ini juga aku buatkan nek!" ujar Erhan sambil cengegesan membuat neneknya bangkit dari duduknya dan memukul punggung Erhan.
"Dasar cucu nakal! " ujar neneknya sambil terus memukuli Erhan.
"Ampun nek, ampun!" Erhan sambil membungkuk dan neneknya pun berhenti memukulinya.
"Ayo Aster kemari!" ujar neneknya mengandeng Aster yang sedari tadi tersenyum melihat Erhan disiksa neneknya.
Aster duduk diantara keluarga Erhan, sedangkan Erhan saat itu entah kemana menghilang meninggalkan Aster dengan keluarganya. Semua mata menatap serius pada Aster, membuat bulu romanya berdiri.
"Namaste, Aku bibinya Erhan yang tinggal di India! Aacha!" ujar wanita dengan pakaian khas India.
"Aacha bibi, namaste!" ujar Aster tersenyum dalam hatinya Aster ingin tertawa tapi dia menahannya.
"Aku membawa manisan dari India untukmu!" bibi itu langsung menyuapi Aster dengan manisan tersebut.
Lalu seorang lelaki muda juga mengenalkan diri pada Aster.
"Anyonghaseo eonni, aku adiknya kak Erhan. Aku Ergan, kuliah di korea!" ujarnya lelaki yang memiliki lesung pipit itu.
Aster karena mulutnya sudah disumpal makanan oleh bibinya Erhan, hanya menganggukkan kepala saja.
"Salam, aku omnya Erhan! bekerja di Azerbaijan, hari ini sangat penting jadi aku menyempatkan diri!" ujar seorang lelaki yang sudah tidak muda lagi tapi masih terlihat cukup menarik wajahnya.
"Salam om!" jawab Aster.
Seorang gadis muda kemudian memperkenalkan diri, wajahnya terlihat sangat murung saat pertama melihat Aster.
"Aku Candelia! jodoh adatnya uda Erhan!"ujarnya menatap tajam Aster.
Aster hanya mengangguk dan memberikan senyuman tanggung, bingung baginya menanggapi perkataan wanita bernama Candelia.
"Tak usah dipikirkan calon menantuku! kamu yang dipilih Erhan!" ujar wanita yang bakal jadi mertuanya itu sambil tersenyum.
"Baiklah sekarang waktunya kita makan besaaar!" ujar seorang lelaki yang berkumis tebal dengan perut buncit.
"Ayoooooo!"seru satu keluarga itu berburu menuju halaman belakang membuat Aster terkesiap, dia terdiam diduduknya karena kaget.
Greb
Aster digendong ala bridal style oleh seorang lelaki, Aster menjerit dan langsung mengalungkan tangannya di leher lelaki itu.
"Erhaaan!" matanya membulat penuh menatap Erhan yang muncul tiba-tiba mengendongnya.
"Kalau kamu diam saja! kamu bisa tidak kebagian makan disini!" ujar Erhan menatap manik Aster.
Aster terdiam sibuk menatap rahang tegas Erhan yang sangat mempesona, semburat merah memenuhi pipinya.
Apa yang kamu pikirkan Aster! batinya langsung mengelengkan kepala.
"Kenapa?" suara Erhan jelas ditelinganya.
"Tidak" jawab Aster singkat membuat Erhan melengkungkan senyuman.
Semua mata melonggo melihat Erhan mengendong Aster ke halaman belakang, semua mata mengikuti gerakan Erhan mendudukan Aster disalah satu kursi.
"Maaf calon isteriku sedikit lola!" seru Erhan tersenyum membuat Aster ingin menampol dengan paha ayam dihadapannya.
Semua orang kembali ke aktivitasnya mengatur makanan dimeja makan, lalu semuanya menatap Aster yang kebingungan dengan tatapan itu.
"Nona Aster! aku paman Oguz, dalam aturan keluarga ini! setiap orang baru masuk keluarga besar ini harus menerima suapan dari kami, apapun yang kami berikan!" ujar paman Oguz.
Aster menatap Erhan yang langsung menganggukkan kepala.
"Kamu bisa menolaknya kalau tidak mau!" bisik Erhan membuat Aster menimbang dan memberikan senyuman.
"Baiklah paman, saya akan ikutin aturan keluarga Erhan!" ujar Aster yang disambut sorakan dari sekeluarga tersebut.
Satu keluarga itu bergantian memberikan suapan makanan yang berbeda-beda, ada yang memberikan yang pedes, manis, asin, asem. Lidah Aster sudah seperti nano-nano, Candelia dengan semangat memberikan sambel empat rasa.
_
_
_
_
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Itin
Itu yg ngasih bunga Aster tiap hari di kampus Ethan bukan??
Kalo iya, Ethan sweet banget deh.... 😍😍😍💐💐
2020-08-10
2
えは わ
waahhh seruuuu
2020-08-03
1
Nyonya Harahap_81
seat belt. dahlah gak usah sok British.
2020-08-03
0