Preng
Brak
Di sebuah kamar yang tadinya rapi berubah menjadi kapal pecah. Dua insan tengah adu mulut dengan suara yang bisa didengar seRT. Sedangkan, seorang anak usinya 2 tahun menanggis dipelukan wanita yang sudah beruban di kamar sebelahnnya.
"Kamu harus ngerti keadaan saat ini! aku gak bisa berhenti bekerja begitu saja! kamu pikir mudah cari kerja!" bentak Gaishan.
"Alah kamu sengaja kan melamar kerja diperusahaannya?" ejek Peony.
"Peony aku gak tau, kalau itu perusahaan Aster!" elak Gaishan.
"Bohong kamu bang! kamu bilang aja kalau kamu masih suka sama Aster! kamu bosan hidup susah sama aku!" tuduh Peony menatap tajam suaminya.
"Peony jangan bicara sembarangan! aku sama sekali tidak pernah menyukainya!"bela Gaishan.
"Kalau kamu tidak menyukainya, kenapa bisa dia mengangkat telpon kamu, duduk semobil dengannya, pergi ke hotel dengannya!" cerocos Peony.
"Peony itu hanya urusan pekerjaan!" teriak Gaishan.
"Tapi kamu suka kan? Jangan-jangan kamu juga melayaninya diranjang!"tuduh Peony sambil melipat tangan didada.
"Tuduhan kamu tidak masuk akal!!" ujar Gaishan.
"Sikapmu juga tidak masuk akal!"balas Peony.
"Peony bisakah kamu berpikir jernih!" ujar Gaishan menatap tajam Peony.
"Pikiranku sangat jernih, otakmu saja yang kotor!" balas Peony.
"Peony ayolah sementara saja biarkan aku bekerja disana!" mohon Gaishan.
"Terserah kamu bang!" ujar Peony sambil keluar dari kamar.
Bug
Pintu ditutup keras oleh Peony, ia berjalan ke dapur, darahnya sudah mendidih mencapai ubun-ubun. Ia menghembuskan nafasnya kasar, membuka kulkas dan meminum airnya.
Gaishan keluar dari kamarnya duduk disofa sambill memijat pelipisnya. Tidak lama ponselnya bergetar.
Drrrt Drrrt Drrrrt
Nomor baru memanggil, Gaishan sudah sangat kesal, tapi orang asing menelponnya. Gaishan dengan malas mengeser tombol hijau.
"Hallo, ini siapa?" tanya Gaishan ketus.
"Im your bos! " suara merdu disebrang telpon menanggapinya.
"Ngapain telpon kesini?" tanya Gaishan kesal.
"Hahaha.. Telingaku berdengung terus, sepertinya ada yang sedang membahasku saat ini! aku curiga itu kalian!" jawab suara merdu itu dengan santai.
"Gila!" ujar Gaishan emosinya memuncak langsung memutuskan panggilan.
Peony sudah memperhatikan Gaishan sedari tadi, dia sudah bertolak pinggang.
"Kenapa dimatikan? takut kedengeran sama aku, kamu lagi selingkuh!" ujar Peony cemburu buta.
"Peony jangan cemburu seperti itulah!" balas Gaishan frustasi.
"Aku tidak akan cemburu lagi kalo kamu resign dari sana!" ujar Peony.
"Tidak bisa sayang, kita butuh uang! kamu aja yang resign dari pekerjaan dan ngurusin Iris dirumah," pinta Gaishan.
"kan ada mamahmu yang ngurus Iris!" ujar Peony.
"Mamah aku juga punya hal yangg harus diurus," jelas Gaishan.
"Padahal kan disini juga cuma tinggal makan doang, enakkan! " ujar Peony.
"Peony jaga ucapanmu! kalau tidak ada ibuku pengeluaran kita sudah bengkak!" ujar Gaishan.
"Abang pikir ngasih makan untuk 3 orang dewasa gak bengkak apa?!" ujar Peony.
Ibunya Gaishan didalam kamar hatinya merasa teriris mendengar percekcokan rumah tangga anaknya. Air matanya mengalir membasahi pipinya.
-----****-----
Aster dengan dibalut pakaian atasan long sleeve bow chiffon dipadukan rok span berwarna putih selutut, dengan high heel warna cream, ia berjalan angun memasuki kantor. Kaum adam yang melihatnya selalu terpana dengan penampilan direktur muda yang sikapnya pemarah.
Rambut blondenya sangat cantik tergerai selengan tangannya, bibirnya yang tersenyum bisa membuat mati kutu setiap pegawai laki-laki. Gaishan terburu-buru masuk ke kantor dengan wajah ditekuk mendahului Aster.
"Gaishan!" seru Aster.
"Ada apa bu!" jawab Gaishan menghentikan langkahnya dan membalikan badan menghadap Aster.
"Kau terlambat 10 menit!" ujar Aster menaikan alisnya.
"Iya bu! maaf," jawab Gaishan singkat.
"Ada apa dengan wajahmu? kau kurang tidur semalaman? kau menghabiskan malam yang indah dengan isterimu, " sindir Aster sambil mengulum senyuman.
Lagaknya pura-pura tidak tahu! batin Gaishan kesal.
"Iya! malam yang hot, super hot bu Aster! ibu tidak akan paham nikmatnya karena belum menikah!"balas Gaishan dengan kesal.
Aster terkekeh dengan perkataan Gaishan. Ia pergi berlalu meninggalkan Gaishan yang masih mematung disana.
Aster memasuki ruangannya, seikat bunga aster segar sudah tersimpan dimejanya lagi, dia termenung kembali.
Jelas bunga ini bukan dari Gaishan! batin Aster.
"Calon isteriku! kenapa?" sapa Erhan yang baru masuk ke ruangan sambil bertanya.
"Ada apa pagi-pagi sudah kesini?" tanya Aster menoleh pada Erhan.
"Ingin saja! kamu tidak pernah menghubungiku!" ujar Erhan datar.
"Aku sibuk Erhan," jawab Aster sambil duduk di sofa.
"Nanti malam, makan malam di rumahku!" ujar Erhan yang duduk disamping Aster.
"Iya," jawab Aster cuek.
"Aku jemput kamu ya!" ujar Erhan.
"hmm," jawab Aster malas.
"Besok aku berangkat ke Jerman! kamu mau menitipkan sesuatu? atau kamu ingin kubawakan apa?" tanya Erhan menatap manik indah Aster.
"Bawakan saja Hitler!" jawab Aster asal.
"Ck ck kamu wanita aneh! " ujar Erhan terkekeh.
Erhan melihat tangan putih Aster yang dilingkari cincin pemberiannya, dirinya tersenyum puas. Tangan itu digenggamnya, lalu kecupan didaratkan di kening Aster begitu lama. Tepat saat itu, Gaishan masuk ke ruangan Aster.
_
_
_
_
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
🦋stary🌼🌸🌼
gaishan ga sopan.. masuk ke ruang bos nya tanpa ketok pintu...
2020-10-08
0
Beby ❤️
next
2020-07-08
0
InggitAnjni
hm percekcokan keluarga mantan, si Aster pura-pura gak tau juga apa yg terjadi. Hhh seru kak Rinn😁
2020-07-08
1